Anda di halaman 1dari 15

INTEGRATED

BEHAVIORAL
MODEL
KELOMPOK 4
KELOMPOK 4
(KELAS B)

 Fazrab Busura (841421050)  Safitri Yunus (841421062)

 Rahmatia Sabrun Saleh (841421029)  Ananda Putri Gusti Arsyad (841421061)

 Isra Nur (841421034)  Alya Nur Azmi Antuli (841421087)

 Annisa Hinelo (841421059)  Nur Sucy Ainniyah Thaib (841421095)

 Miftah Salsalun Hidayat (841421054)  Yukarsi Panigoro (841421092)


01

KONSEP INTEGRATED
BEHAVIORAL MODEL
(IBM)
Integrated
Behavioural Model
atau IBM
adalah pengembangan dua teori: theory reason action (TRA) dan
theory planned behaviour (TPB) yang menekankan bahwa penentu
paling penting dari perilaku adalah behavioral intention atau
niatan berperilaku. Tanpa motivasi, seseorang tidak mungkin
untuk melaksanakan perilaku yang direkomendasikan.
Terdapat empat komponen lain mempengaruhi perilaku secara
langsung. Tiga darinya penting dalam menentukan apakah niat
berperilaku (behavioral intention) dapat menyebabkan perilaku
yang terimplementasi (behavioral performance).
Pertama, bahkan jika seseorang memiliki niat berperilaku yang kuat,
dia membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan
perilaku. Kedua, seharusnya tidak ada atau sedikit kendala lingkungan
yang membuat implementasi perilaku sangat sulit atau tidak mungkin
untuk dilakukan. Ketiga, perilaku harus dibuat menonjol, terlihat dan
mudah dikenal atau disadari. Terakhir, pengalaman
mengimplementasikan perilaku bisa menjadikannya sebuah kebiasaan,
sehingga niat menjadi kurang penting dalam menentukan kinerja
perilaku individu.
02

FAKTOR-FAKTOR
INTEGRATED
BEHAVIORAL MODEL
1) SIKAP ATTITUDE
Didefinisikan sebagai keseluruhan favorableness
(kesukaan) atau unfavorableness (ketidaksukaan)
seseorang dalam mengimplementasikan perilaku. Banyak
teori telah menjelaskan sikap sebagai gabungan dari
dimensi afektif dan kognitif. Sikap experiential adalah
respon emosional individu terhadap ide dalam
menanggapi sebuah rekomendasi perilaku. Individu
dengan respon emosional negatif yang kuat terhadap
perilaku yang direkomendasikan tidak mungkin akan
melakukan itu, sedangkan mereka dengan reaksi
emosional yang kuat positif lebih mungkin untuk terlibat
di dalamnya.
Sikap instrumental adalah
berdasarkan kognitif, ditentukan oleh
keyakinan tentang hasil kinerja
perilaku, seperti dalam TRA/TPB.
2) KEYAKINAN NORMA
(PERCEIVED NORM)
Keyakinan norma merefleksikan suatu tekanan atau pengaruh
sosial yang membuat seseorang merasa perlu atau tidak
melakukan perilaku yang diharapkan atau direkomendasikan.
Variabel ini dibentuk oleh dua sub-faktor yaitu injunctive norm
dan descriptive norm. Injunctive norm atau keyakinan normatif
adalah sejauh mana harapan yang dipikirkan orang lain (jejaring
sosial yang penting bagi orang tersebut) terhadap perilaku yang
diharapkan. Descriptive norm adalah norma yang mengacu pada
persepsi dalam sebuah kelompok masyarakat atau jejaring
pribadinya melakukan perilaku yang dimaksud. Perceived norm
adalah persepsi kedua norma secara utuh atau menyeluruh.
3) PERSONAL AGENCY
Diartikan sebagai kemampuan individu untuk
memulai dan memberikan alasan melakukan
sebuah perilaku. Personal agency terdiri dari
sub-faktor self efficacy yaitu keyakinan
seseorang mampu mengerjakan tugas atau
sebuah perilaku, serta perceived control yaitu
keyakinan seseorang bahwa perilaku yang
dimaksud itu mudah atau sulit dikerjakan.
03

PENERAPAN
INTEGRATED
BEHAVIORAL MODEL
Perbedaan perilaku, self efficacy, dan perceived control terhadap niat
seseorang untuk mengimplementasikan sebuah perilaku itu berbeda-beda.
Misalnya, keyakinan berperilaku pada seseorang yang ingin melakukan
mammogram (seperti keyakinan bahwa itu akan menyakitkan) kemungkinan
akan sangat berbeda dari keyakinan seseorang dalam memakai kondom
(keyakinan tersebut dapat menyebabkan pasangan saya berpikir saya tidak
percaya dengannya).
04

BAGAN DAN CONTOH


KASUS INTEGRATED
BEHAVIORAL MODEL
CONTOH KASUS INTEGRATED BEHAVIORAL MODEL
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai