Anda di halaman 1dari 23

REFORMASI BIROKRASI (RB) TEMATIK

COLLABORATIVE GOVERNMENT

Oleh :
• Drs. Agus Uji Hantara Ak,M.E
• Asisten Deputi Perumusan dan Koordinasi Kebijakan Penerapan Reformasi Birokrasi
LATAR BELAKANG RB TEMATIK
 RB adalah Sebuah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan indonesia, merupakan Upaya
menata ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan baru dengan langkah-
langkah bertahap, konkret, realistis, sungguh-sungguh, berfikir di luar kebiasaan/rutinitas yang ada, perubahan
paradigma, dan dengan upaya luar biasa.
1. MANDAT PERPRES 81/2010 GRAND  Pada akhir periode Grand Design, yaitu Tahun 2025 diharapkan telah menghasilkan governance yang berkualitas.
DESIGN REFORMASI BIROKRASI Semakin baik kualitas governance, semakin baik pula hasil pembangunan (development outcomes) yang ditandai
NASIONAL 2010-2025 dengan: tidak ada korupsi; APBN/APBD efektif efisien baik; semua program selesai dengan baik; semua perizinan selesai
dengan cepat dan tepat; komunikasi dengan publik baik; penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; penerapan
reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja,
dan propengurangan kemiskinan)

Capaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi s/d 2021


2. CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI  Nilai Indeks Reformasi Birokrasi masih belum optimal, khususnya pemerintah daerah
NASIONAL BELUM OPTIMAL  Peningkatan capaian Indikator Pembangunan Nasional yang dalam RPJMN 2020 – 2024 dan RKP, masih belum signifikan,
yaitu: Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat pengangguran terbuka , Angka kemiskinan , Rasio gini (indeks), Indeks Pembangunan
Manusia (IPM);
 Capaian Indikator Global (Ease Of Doing Business, Corruption Perception Index, Government Effectiveness Index, Trust
Barometer) yang ditetapkan dalam Roadmap RB belum optimal;
 Masih adanya beberapa keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan birokrasi, terkait dengan: (a) Pelayanan publik
dasar yang tidak sesuai dengan standar; (b) Perizinan masih menyulitkan dan lambat; (c) Transparansi dan komunikasi
pemerintah kepada publik masih kurang; (d) Praktek KKN dalam penyelenggaraan negara masih terjadi.

 Konten Kebijakan Road Map belum dapat mengakslerasi terwujudnya tatakelola pemerintahan yang berkualitas dunia,
mendorong pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional.
3. PERMASALAHAN BELUM OPTIMALNYA  RB hanya fokus pada tatakelola pemerintahan (governance) yang bersifat umum dan instansional. Sementara banyak isu
CAPAIAN strategis tatakelola pemerintahan (governance) yang terjadi bersifat lintas sektor atau lintas instansi pemerintah (crosscutting
isue).
 Kebijakan evaluasi RB lebih banyak berorientasi pada pemenuhan atau administratif sehingga kurang efektif dalam
meningkatkan kualitas RB yang berdampak nyata bagi masyarakat.
 Pengelolaan Reformasi Birokrasi Nasional (Makro dan Meso) belum optimal & Implementasi RB pada tingkat mikro masih
kurang optimal Khususnya pada tingkat Pemerintah kabupaten/kota.
REFORMASI BIROKRASI Mekanisme Reformasi Birokrasi harus
mengikuti prioritas apa yang ada dalam
(Engines of Development) Tujuan Pembangunan. Masing-masing
prioritas seharusnya memiliki mekanisme
Regulatory reform Merit system reformasi birokrasi yang berbeda untuk
menuju ultimate goal yang sama

Procedure
Decentralization
simplification
TUJUAN & TARGET
Downsizing
PEMBANGUNAN
Privatization
structure
MASALAH (Economic
Minimize overlap Human resource Development, Social
programs development Development, Political
Development)
Performance
Etc.
management

Penting untuk memilih sektor/isu (prioritas) REFORMASI BIROKRASI


yang akan mempercepat aksi di sektor lain TEMATIK
dan memberikan momentum perubahan (Specific Engines of Development)
(World Bank, 2016; United Nation, 1997)
Sectoral & Cross-sectoral
approach
Sumber: Farazmand, 2002; Caiden, 1991; Khan, 2006; Liou, 1999; Aliyu et al, 2021
  goals of administrative reform (economic & Problem Strategy
social development)
China Establish a socialist market economic system highly centralized planning system which transforming government functions, rationalizing coordination
through a separation of functions of controlled all aspects of social and economic arrangements and streamlining public administration.
government and enterprises, simpler life; too many departments with overlapping
administration, unified leadership and higher functions
efficiency.
Japan Reorganization of central ministries, review of unwieldy structure and organization with Blueprint: reorient the bureaucracy, minimize overlaps in
public corporations for deregulation, fiscal overlapping functions, red tape, graft and programme implementation by government agencies and
structural reform, promote decentralization demoralization in the economic and political check expansion of government activities
review of social security programmes. system
Korea Enhance democratization process, promote newer problem of regime-level policies, public changes of government structures: consolidation of
further liberalization measures in economic doubt about the legitimacy of the big organizational functions and streamlining of inefficient
and political spheres, regional development, bureaucratic state. operations while the centralized bureaucracy remains intact.
devolution of powers to local authorities,
administrative transparency.
Philippines Extend local governance and decentralization, Massive fiscal deficits long-term administrative reform strategy in 1981 focussed on
promote privatization programme by divesting public finance reconstruction, which lead to a basic
government-owned and controlled corpora- reconsideration of policies, systems and responsibilities. These
tion, implementation of attrition law for efforts ultimately lead to a basic direction for public
downsizing civil service. administration reform aimed at the 21st century.
Thailand Re-engineering government agencies involved expansion and extension of government integrated strategy of reform focusing on changing the role of
in delivery of public services and international activities leading to redundancy, overlap and government to that of policy-making, facilitation and
trade, public service performance improve- rapid increase in the civil service monitoring;
ment, management by result through planning streamlining of the structure and functions of agencies and
and monitoring process. measures; compensation reform; participation

Dari practices yang ada, terdapat kesamaan dalam memilih mekanisme/bentuk reformasi birokrasi yang
dilakukan, yakni berfokus pada isu/sektor tertentu yang menjadi acuan dalam melakukan berbagai strategi
RB TEMATIK DALAM ROAD MAP PENAJAMAN
RB TEMATIK DALAM ARSITEKTUR ROAD MAP RB
DESAIN RB TEMATIK
 RB tematik merupakan salah satu strategi pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang bersifat tematik sesuai prioritas
pembangunan nasional
1. PENGERTIAN RB  RB tematik adalah kolaborasi efektif pelaksanaan Reformasi Birokrasi nasional yang difokuskan pada isu strategis
TEMATIK tatakelola pemerintahan (governance) bersifat lintas sektor atau lintas instansi pemerintah (crosscutting ) yang inline
dengan sasaran prioritas pembangunan nasional. Sehingga dapat menjadi daya ungkit kuat dalam mempercepat capaian
reformasi birokrasi nasional yang berdampak (impact) pada peningkatan capaian indikator kinerja pembangunan nasional
dan indikator daya saing global.

 Framework RB tematik meliputi : 1) melakukan identifikasi dan disain kinerja yang diinginkan; 2) mengidentikasi dan
2. FRAMEWORK RB analisis kinerja existing; 3) identifikasi dan analisis masalah atas gap atau deviasi yang terjadi; 4) penyusunan rencana
TEMATIK aksi perbaikan tatakelola; 5) mengimplementasikan rencana aksi perbaikan sesuai target yang ditetapkan dan melakukan
monitoring dan evaluasi atas capaian implementasinya.

RB Tematik memiliki dua jenis tingkatan, yaitu tingkat makro dan tingkat mikro.
 RB Tematik tingkat makro adalah terkait dengan prioritas program pembangunan tingkat nasional (lintas sektor dan
lintas instansi) yang sifatnya mandatory bagi instansi pemerintah yang terkait dengan pencapaian sasaran program
prioritas pembangunan tersebut dan ditetapkan oleh Tim Reformasi Birokrasi Nasional (TRBN) dan Komite Pengarah
3. JENIS RB TEMATIK Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN)
 RB tematik Mikro adalah terkait dengan prioritas program pembangunan tingkat sektor (lintas instansi) dan ditetapkan
oleh ketua tim RB Instansi yang menjadi leading sektor.
Tahapan pelaksanaan RB Tematik meliputi :
 Persiapan , yaitu Menetapkan Tema RB Tematik, Mengidentifikasi dan Memetakan Leading Institution, Melakukan Pembahasan Awal
4. TAHAPAN
dengan Pihak yang Terkait, Menetapkan Tim Bersama Pelaksanaan RB Tematik Nasional-
PELAKSANAAN RB  Perencanaan , yaitu : Identifikasi Kinerja yang Diinginkan, Identifikasi Kinerja Eksisting,Identifikasi Masalah, Penyusunan Rencana Aksi
TEMATIK  Pelaksanaan, yaitu : Melaksanakan dengan aksi konkret sesuai dengan peran masing-masing pihak yang terkait secara kolaboratif dan
sinergis. Instansi Pemerintah yang telah ditetapkan target kinerjanya dalam rencana aksi, melaksanakan aksi sesuai dengan target yang ditetapkan
secara berkala
 Monitoring dan Evaluasi, yaitu : Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala atas pelaksanaan rencana aksi
RB tematik. RB tematik makro dikoordinir oleh UPRBN secara semesteran, RB tematik mikro dikoordinir oleh Tim RB Tematik
Instansional secara semesteran, dan dilaporkan kepada UPRBN

5. MEKANISME
Pengaturan Mekanisme pelaksanaan RB meliputi :
PELAKSANAAN RB
 Mekanisme untuk pelaksanaan RB Tematik Makro
TEMATIK
 Mekanisme untuk pelaksanaan RB Tematik Mikro
PENJELASAN FRAMEWORK RB TEMATIK
Framework RB Tematik
Kinerja Saat ini Identifikasi Rencana Implementasi
Kinerja yang Diinginkan` Masalah
(Existing) Aksi & Monev

KL 3

KINERJA YANG Penetapan


DIINGINKAN Pelaksanaan
kegiatan &
Rencana Aksi
tahapannya,
dan
beserta
Monitoring
penanggung
evaluasi
KINERJA SAAT INI jawab

• Gap
• Penetapan kinerja didasarkan pada Output dan Outcome
• Akar
Logical framework yang dihasilkan antar Masalah
• Prinsip: Sharing outcome K/L masih silo
Identifikasi hambatan dan penyelesaian (Debottlenecking) Birokrasi: Akuntabilitas Kinerja
Identifikasi hambatan dan penyelesaian (Debottlenecking) Birokrasi:
BISNIS PROSES, TATA KELOLA DAN KELEMBAGAAN, SDM, REGULASI,
PENGAWASAN,PELAYANAN PUBLIK
Kinerja yang diinginkan adalah kinerja hasil (outcomes) yang
ditargetkan akan dicapai oleh program tematik. Pada fase ini
Pengertian dilakukan identifikasi secara holistik terhadap kinerja yang
diharapkan untuk diwujudkan pada setiap jenjang tingkatan dari
program RB tematik.

Kinerja Metode yang digunakan untuk mengidentifikasikan kinerja yang

Yang
diinginkan adalah dengan pendekatan konsep akuntabilitas
Metode kinerja pembangunan dan kinerja instansi yang telah dibangun
dalam arsitektur kinerja sistem perencanaan pembangunan

Diharapkan
nasional, sistem pengganggaran dan sistem sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Menyusun arsitektur, kerangka logis dan indikator kinerja atas


program tematik yaitu penetapan kinerja pada tingkat final outcome
Langkah yang akan dicapai, sharing outcome antar instansi terkait sampai
pada penetapan strategi dan kebutuhan sumberdaya yang akan
digunakan untuk mencapainya.
Kinerja Saat ini adalah kinerja hasil (outcomes) telah dicapai dari
program tematik. Pada fase ini dilakukan identifikasi secara holistik
Pengertian terhadap kinerja yang telah dicapai pada setiap jenjang tingkatan
kinerja dari program RB tematik.

Kinerja Metode yang digunakan untuk mengidentifikasikan kinerja yang


telah dicapai adalah sama dengan metode yang digunakan pada

Saat ini
Metode saat mengidentifikasi kinerja yang diharapkan, yaitu konsep
akuntabilitas kinerja pembangunan dan kinerja instansi

Mengidentifikasi dan mengukur capaian kinerja program tematik pada


Langkah tingkat final outcome yang telah dicapai sampai pada input atau
sumberdaya yang digunakan.
Identifikasi masalah adalah proses mengidentifikasi adanya gap atau
Pengertian deviasi antara capaian kinerja yang diharapkan dengan kinerja saat ini
dari program tematik, serta menganalisis penyebab yang menjadi akar
masalah terhadap adanya deviasi capaian kinerja tersebut.

Identifikasi Metode yang digunakan untuk identifikasi dan menganalisis adalah


pendekatan konsep reformasi birokrasi, yaitu aspek tatakelola

Masalah
pemerintahan yang baik (governance), yaitu aspek akuntabilitas
Metode kinerja, bisnis proses, kelembagaan dan tatalaksannya, sumber
daya manusia, regulasi dan kebijakan, pengawasan, dan pelayanan
publik.

Mengidentifikasi adanya deviasi antara capaian kinerja yang diharapkan


dengan capaian kinerja saat ini dari program tematik dan selanjutnya
Langkah menganalisis secara mendalam untuk menemukan akar masalah
tatakelola dalam pengelolaan program tematik yang menjadi penyebab
terjadinya deviasi tersebut
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN TATAKELOLA
KINERJA SAAT INI
Outcome PROGRAM TEMATIK

CAPAIAN KINERJA GAP CAPAIAN KINERJA


YANG DIHARAPKAN SAAT INI

IDENTIFIKASI MASALAH

AKAR MASALAH
TATA KELOLA
Rencana aksi adalah aktivitas utama yang akan dilakukan untuk
Pengertian menyelesaikan akar masalah tatakelola yang menjadi penyebab tidak
tercapaiannya kinerja yang diharapkan dari program tematik.

Penyusunan Metode
Mengidentifikasi dan menetapkan rencana kegiatan utama, output,
dan target pelaksanaanya untuk menyelesaikan permasalahan
Rencana Aksi utama tatakelola pemerintahan program tematik hasil dari
identifikasi pada tahap analisis masalah.

Menyusun rencana aksi bersama oleh instansi terkait dalam


program RB Tematik antara instansi koordinator dan instansi
Langkah pelaksana. Dalam rencana aksi memuat rencana aksi utama
disertai dengan rumusan output, indikator, target waktu
penyelesaian, serta menetapkan instansi yang bertanggungjawab
sebagai koordinator dan pelaksana dari pencapaian setiap rencana
aksi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
FORMAT UMUM RENCANA AKSI
KINERJA SAAT INI
Target Waktu Penyelesaian Instansi
Impact & outcome

Aksi
Permasalahan Perbaikan Output Indikator
TW 1 TW2 TW3 TW4 Koordinator Pelaksana

Akar Aksi
masalah perbaikan
Tatakelola Tatakelola
Pelaksanaan Rencana Aksi adalah pelaksanaan setiap aksi perbaikan
Pengertian sesuai telah ditetapkan dalam rencana aksi perbaikan oleh instansi
pelaksana

Pelaksanaan Pelaksanakan setiap aksi sesuai dengan target output dan waktu
Rencana Aksi Metode yang telah ditetapkan dalam Renaksi . Pelaksanaan rencana aksi
dikoordinasikan oleh instansi yang ditetapkan sebagai koordinator
Perbaikan Tata program tematik

Kelola
Setiap instansi pelaksana melakukan rencana aksi yang telah
Langkah ditetapkan bersama dalam Renaksi dan melaporkan hasilnya secara
berkala kepada instansi koordinator
Monitoring dan evaluasi adalah pelaksanaan kegaiatan monitoring dan
Pengertian evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi secara berkala pada tiap
triwulanan dan akhir tahun.

Monev atas
Pelaksanaan Analisis capaian laporan pelaksanaan, rapat monev, observasi dan
Metode verifikasi lapangan yang dilakukan secara berkala triwulanan dan
Rencana Aksi tahunan

Perbaikan Tata
Kelola
Instansi koordinator melakukan kegiatan monev atas pelaksanaan
Langkah Renaksi oleh instansi pelaksana secara berkala. Monev dilakukan
dengan analisis atas hambatan dan kendala serta rekomendasi untuk
perbaikan berkelanjutan.
FORMAT UMUM RENCANA AKSI
KINERJA SAAT INI Target Penyelesaian Instansi
Permasalahan Aksi
Impact & outcome Output Indikator
TW 1 TW2 TW3 TW4 Koordinator Pelaksana

Akar
masalah
Tatakelola

FORMAT UMUM MONEV


Capaian Analisis Capaian

Aksi Output Indikator Kunci


TW 1 TW2 TW3 TW4 Keberhasilan/Hamba Rekomendasi
tan & Kendala

Aksi
perbaikan
Tatakelola
PENJELASAN JENIS , TAHAPAN, MEKANISME RB TEMATIK

RB Tematik Nasional (Makro) RB Tematik Instansional (Mikro)


 Inisiasi oleh tingkat makro (KPRBN&TIRBN)  Inisiasi oleh Instansi Pemerintah
 Tema ditetapkan di tingkat pusat secara nasional  Tema ditetapkan oleh Instansi Pemerintah berdasarkan
berdasarkan isu dan kebutuhan prioritas isu dan kebutuhan prioritas pembangunan Instansi
pembangunan nasional Pemerintah
 Isu tematik merupakan isu yang lintas sektor secara  Isu tematik merupakan isu sektor/urusan yang
nasional dan harus diselesaikan dengan kolaboratif penyelesaianya perlu upaya kolaboratif (lintas
 Wajib dilaksanakan oleh instansi pemerintah yang Kementerian/Perangkat Daerah)
telah ditetapkan sebagai implementing agency RB  Wajib dilaksanakan oleh instansi pemerintah yang tidak
tematik nasional ditetapkan menjadi implementing agency RB tematik
 Metode pelaksanaan menggunakan kerangka logis nasional
RB tematik  Metode pelaksanaan menggunakan kerangka logis RB
 Hasil konkret RB tematik dapat diwujudkan paling tematik
lama dua tahun  Hasil konkret RB tematik dapat diwujudkan paling lama
dalam dua tahun

Tahapan & mekanisme Tahapan & mekanisme


TAHAPAN PELAKSANAAN RB
TEMATIK
1 2 3 4
TAHAP PERSIAPAN TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP MONEV
 Menetapkan Tema RB  Identifikasi Kinerja yang  RB Tematik dilaksanakan  Monitoring dan
Tematik Diinginkan dengan aksi konkret sesuai evaluasi dilakukan di
 Mengidentifikasi dan  Identifikasi Kinerja dengan peran masing-masing RB Tematik Nasional
Memetakan Leading Eksisting pihak yang terkait secara
dan RB Tematik
Institution  Identifikasi Masalah kolaboratif dan sinergis.
 Instansi Pemerintah yang telah Instasional
 Melakukan Pembahasan  Penyusunan Rencana Aksi
Awal dengan Pihak yang ditetapkan target kinerjanya
Terkait dalam rencana aksi,
 Menetapkan Tim Bersama melaksanakan aksi sesuai
Pelaksanaan RB Tematik dengan target yang ditetapkan
secara berkala NASIONAL
Nasional- INSTANSIONAL
Dilakukan oleh leading
Dilakukan oleh Tim
sector terkait, dikoordinir
Bersama RB Tematik
oleh Tim RB Tematik
Nasional, Instansi
Instansional secara
Pemerintah terkait, dan semesteran, dan
dikoordinir oleh UPRBN dilaporkan kepada
secara semesteran UPRBN

21
MEKANISME RB TEMATIIK (MAKRO)
LEADING SECTOR TIM BERSAMA
NO AKTIVITAS KPRBN TRBN UPRBN KETERANGAN
TERKAIT RB TEMATIK
1 Penetapan tematik Reformasi a. Tematik RB level makro bersifat mandatory kepada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang terkait
Birokrasi level Makro oleh Tim dengan termatik tersebut
Reformasi Birokrasi Nasional b. Tematik reformasi birokrasi selaras dengan prioritas pembangunan nasional/prioritas pembangunan daerah
Tahapan Persiapan

c. Penetapan tematik dituangkan dalam Ketetapan Ketua TRBN dengan persetujuan KPRBN

2 Melakukan identifikasi dan a. Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Nasional (UPRBN) melakukan identifikasi dan pemetaan leading secor terkait
pemetaan leading sector RB atas RB Tematik yang telah ditetapkan
tematik
3 Melaksanaka pembahasan a. UPRBN melakukan diskusi permulan dengan leading sector terkait atas arah kebijakan dan tujuan pelaksaan RB
permulaan pelaksanaan RB Tematik
Tematik b. UPRBN mengusulkan Tim Bersama kepada Ketua TRBN
4 Pembentukan Tim Bresama a. Tim Bersama dikoordinasikan oleh UPRBN
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi b. Tugas Tim bersama adalah menyusun rencana aksi RB Tematik dan melakukan monitoring dan evaluasi
Tematik pelaksanaan RB Tematik
5 Menyusun dan menyepakati
rencana aksi RB Tematik
a. Rencana aksi RB Tematik berfokus pada hasil (outcome) pembangunan yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan
menjadi problem solving masalah/Bottlenack yang terjadi dalam pelaksanaan program pembangunan
Tahap Perencanaan

b. Penetapan Rencana Aksi RB Tematik meliputi 1) penetapan tujuan dan sasaran tematik ; 2) menetapkan factor
pembentuk yang berontribusi untuk mencapai tujuan dan sasaran tematik ; 3) mengidentifikasi program/model
intervensi eksiting; 4) mengdentifikasi masalah/bottleneck yang terjadi dan munkin terjadi dalam pelaksanaan
program/model intervensi dan usulan yang berkontribusi dalam mewujudkan factor pembentuk beserta sasaran
dan indikatornya; 5) menetapkan rencana aksi perbaikan bersama instansi yang terkait untuk perbaikan untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi yang mliputi rencana aksi yang akan dilakukan, output yang akan
dihasilkan, indikator keberhasilan, dan target output dan waktu penyelesaian serta instansi penanggung jawab
Tahap Pelaksanaan

6 Melaksanakan rencana aksi RB a. Instansi oemerintah yang telah ditetapkan target kinerjanya dalam rencana aksi melaksanakan aksi sesuai dengan
Tematik yang sudah disepakati target yang ditetapkan
b. Secara berkala instansi pemerinta melaporkan perkembangan pelaksanaan RB kepada UPRBN

7 Melaksanakan monitoring a. Tim UPRBN melaksanakan monitoring dan evaluasi semesteran atas pelaksanaan rencana aksi RB Tematik
triwulanan atas pelaksanaan
rencana aksi RB Tematik
8 Menyampaikan hasil monitoring a. Tim UPRB menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi semesteran atas pelaksanaan rencana aksi RB Tematik
Monev

triwulanan atas pelaksanaan


rencana aksi RB tematik kepada
TRBN dan KPRBN
MEKANISME RB TEMATIIK (MIKRO)
TIM REFOMASI
NO AKTIVITAS PIMPINAN KEMETERIAN BIROKRASI LEADING SECTOR TIM BERSAMA KETERANGAN
INSTANSI PANRB TERKAIT RB TEMATIK
INTERNAL
1 Penetapan tematik Reformasi a. Tematik RB level mikro bersifat mandiri bagi masing-masing instansi pemerintah
Birokrasi level Mikro oleh Tim b. Tematik reformasi birokrasi selaras dengan prioritas pembangunan nasional/prioritas pembangunan daerah
Reformasi Birokrasi Internal c. Penetapan tematik dituangkan dalam Ketetapan Sekjen/Sekda sebagai penanggun jawab pelaksanaan program
RB pada masing-masing instansi pemerintah
Tahapan Persiapan

2 Melakukan identifikasi dan a. Tim Reformasi Birokrasi Internal melakukan identifikasi dan pemetaan leading secor terkait atas RB Tematik yang
pemetaan leading sector RB telah ditetapkan sebelumnya
tematik
3 Melaksanakan diskusi permulaan a. Tim Reformasi Birokrasi Internal melakukan diskusi permulan dengan leading sector terkait atas arah kebijakan
pelaksanaan RB Tematik dan tujuan pelaksaan RB Tematik

4 Pembentukan Tim Bresama a. Tim Bersama dikoordinasikan oleh Tim Reformasi Birokrasi Internal
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi b. Tugas Tim bersama adalah; 1) menyusun rencana aksi RB Tematik ; 2) dan melakukan monitoring dan evaluasi
Tematik pelaksanaan RB Tematik

5 Menyusun dan menyepakati


rencana aksi RB Tematik
a. Rencana aksi RB Tematik berfokus pada hasil (outcome) pembangunan yang dapat dirasakan oleh masyarakat
dan menjadi problem solving masalah/Bottlenack yang terjadi dalam pelaksanaan program pembangunan
Tahap Perencanaan

b. Penetapan Rencana Aksi RB Tematik meliputi 1) penetapan tujuan dan sasaran tematik ; 2) menetapkan factor
pembentuk yang berontribusi untuk mencapai tujuan dan sasaran tematik ; 3) mengidentifikasi program/model
intervensi eksiting; 4) mengdentifikasi masalah/bottleneck yang terjadi dan munkin terjadi dalam pelaksanaan
program/model intervensi dan usulan yang berkontribusi dalam mewujudkan factor pembentuk beserta sasaran
dan indikatornya;
Tahap Pelaksanaan

6 Melaksanakan rencana aksi RB a. Instansi oemerintah yang telah ditetapkan target kinerjanya dalam rencana aksi melaksanakan aksi sesuai
Tematik yang sudah disepakati dengan target yang ditetapkan
sebelumnya b. Secara berkala instansi pemerinta melaporkan perkembangan pelaksanaan RB kepada UPRBN

7 Melaksanakan monitoring a. Tim Reformasi Birokrasi Internal melaksanakan monitoring dan evaluasi semesteran atas pelaksanaan rencana
semesteran atas pelaksanaan aksi RB Tematik
rencana aksi RB Tematik
8 Menyampaikan hasil monitoring a. Tim Reformasi Birokrasi Internalmenyampaikan hasil monitoring dan evaluasi semesteran atas pelaksanaan
Monev

semesteran atas pelaksanaan rencana aksi RB Tematik


rencana aksi RB tematik kepada
Pimpinan instansi dan Kemeterian
PANRB

Anda mungkin juga menyukai