(RB) TEMATIK
COLLABORATIVE GOVERNMENT
Oleh :
• Drs. Agus Uji Hantara Ak,M.E
• Asisten Deputi Perumusan dan Koordinasi Kebijakan
Penerapan Reformasi Birokrasi
• Pada akhir periode Grand Design, yaitu Tahun 2025 diharapkan telah menghasilkan governance yang berkualitas. Semakin baik kualitas governance, semakin baik pula
hasil pembangunan (development outcomes) yang ditandai dengan: tidak ada korupsi; APBN/APBD efektif efisien baik; semua program selesai dengan baik; semua perizinan
selesai dengan cepat dan tepat; komunikasi dengan publik baik; penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; penerapan reward dan punishment secara konsisten dan
berkelanjutan; hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan)
• Konten Kebijakan dalam Road Map RB belum dapat mengakslerasi terwujudnya tatakelola pemerintahan yang berkualitas dunia, mendorong pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan nasional.
• RB hanya fokus pada tatakelola pemerintahan (governance) yang bersifat umum dan instansional. Sementara banyak isu strategis tatakelola pemerintahan (governance) yang
terjadi bersifat lintas sektor atau lintas instansi pemerintah (crosscutting isue).
• Kebijakan penilaian RB lebih banyak berorientasi pada pemenuhan atau administratif sehingga kurang efektif dalam meningkatkan kualitas RB yang berdampak nyata bagi
masyarakat.
• Kolaborasi Pengelolaan Reformasi Birokrasi Nasional (Makro dan Meso) belum optimal.
1. 65 program B BB Program Pengentasan Kemiskinan
memerlukan sumber
data yang sama , andal
BB BB Tahun Anggaran 2021
dan lengkap A A
2. 65 program memiliki
Kemenko
pontensi saling terkait Bidang
Kementerian Perekonomian Kementerian
dilihat dari target
A BB Agama (1 Program, 1 Keuangan (2
output dan lokusnya (15 Program, Kegiatan) Program, 14
20 Kegiatan) Kegiatan)
masing-masing kegiatan BB BB
dalam setiap program, Kementerian KKP
( 9 Program, 35
Rp 19,849,718,550,000 Kementerian
ESDM ( 3 Program,
namun belum secara Kegiatan) Rp 11,881,436,420,100 4 Kegiatan)
Rp 148,521,063,403,000
utuh dikolaborasikan,
banyak program dan Rp 406,736,025,000
Kementerian Kementerian
kegiatan namun belum Kominfo (1 Rp 13,050,122,864,000 Sosial (1
terlihat terintegrasi Program, 1 Program, 3 B B
Kegiatan) Kegiatan)
dalam langkah strategis B BB Rp 11,000,000,000
yg utuh ( masih terlihat Rp 91,829,816,300,000
BB BB Rp 18,609,959,744,000
Rp 19,201,140,054,000
Kementerian
Kementerian
Program2 peningkatan DIKBUD (11 Rp 996,481,269,000 NAKER (1 Program,
kapasitas/pendapatan masyarakat Program, 14
3 Kegiatan)
Kegiatan)
BB BB Kementerian
Program2 pengurangan beban
KUKM (5
Kementerian B BB
kapasitas/pendapatan Desa,PDT,Transmi
Program, 8 Kementerian
masyarakat grasi (4 Program ,
Kegiatan) LHK (2 Program,
Program2 peningkatan akses 11 Kegiatan)
5 Kegiatan)
infrastruktur dan pelayanan dasar
Skor Indeks
B B B B
AKIP RB BB BB
REFORMASI BIROKRASI Mekanisme Reformasi Birokrasi harus
mengikuti prioritas apa yang ada dalam
(Engines of Development) Tujuan Pembangunan. Masing-masing
prioritas seharusnya memiliki mekanisme
Regulatory reform Merit system reformasi birokrasi yang berbeda untuk
menuju ultimate goal yang sama
Procedure
Decentralization
simplification
TUJUAN & TARGET
Downsizing
Privatization PEMBANGUNAN
structure
(Economic
MASALAH
Development, Social
Minimize overlap Human resource
programs development
Development, Political
Development)
Performance
Etc.
management
Sumber: Farazmand, 2002; Caiden, 1991; Khan, 2006; Liou, 1999; Aliyu et al, 2021
Best Practices Beberapa Negara
Goals of administrative reform Problem Strategy
(economic & social development)
China Establish a socialist market economic system highly centralized planning system which transforming government functions, rationalizing coordination
through a separation of functions of controlled all aspects of social and economic arrangements and streamlining public administration.
government and enterprises, simpler life; too many departments with overlapping
administration, unified leadership and higher functions
efficiency.
Japan Reorganization of central ministries, review of unwieldy structure and organization with Blueprint: reorient the bureaucracy, minimize overlaps in
public corporations for deregulation, fiscal overlapping functions, red tape, graft and programme implementation by government agencies and
structural reform, promote decentralization demoralization in the economic and political check expansion of government activities
review of social security programmes. system
Korea Enhance democratization process, promote newer problem of regime-level policies, public changes of government structures: consolidation of
further liberalization measures in economic doubt about the legitimacy of the big organizational functions and streamlining of inefficient
and political spheres, regional development, bureaucratic state. operations while the centralized bureaucracy remains intact.
devolution of powers to local authorities,
administrative transparency.
Philippines Extend local governance and decentralization, Massive fiscal deficits long-term administrative reform strategy in 1981 focussed on
promote privatization programme by divesting public finance reconstruction, which lead to a basic
government-owned and controlled corpora- reconsideration of policies, systems and responsibilities.
tion, implementation of attrition law for These efforts ultimately lead to a basic direction for public
downsizing civil service. administration reform aimed at the 21st century.
Thailand Re-engineering government agencies involved expansion and extension of government integrated strategy of reform focusing on changing the role of
in delivery of public services and international activities leading to redundancy, overlap and government to that of policy-making, facilitation and
trade, public service performance improve- rapid increase in the civil service monitoring;
ment, management by result through planning streamlining of the structure and functions of agencies and
and monitoring process. measures; compensation reform; participation
Dari practices yang ada, terdapat kesamaan dalam memilih mekanisme/bentuk reformasi birokrasi yang dilakukan, yakni berfokus pada
isu/sektor tertentu yang menjadi acuan dalam melakukan berbagai strategi
DESAIN RB TEMATIK
• RB tematik merupakan salah satu strategi pelaksanaan Reformasi
Birokrasi yang bersifat tematik sesuai prioritas pembangunan nasional
• RB tematik adalah kolaborasi efektif pelaksanaan Reformasi Birokrasi
nasional yang difokuskan pada isu strategis tatakelola pemerintahan
PENGERTIAN
RB TEMATIK (governance) bersifat lintas sektor atau lintas instansi pemerintah
(crosscutting ) yang inline dengan sasaran prioritas pembangunan
• Framework RB tematik meliputi : 1) melakukan identifikasi dan disain nasional. Sehingga dapat menjadi daya ungkit kuat dalam
kinerja yang diinginkan; 2) mengidentikasi dan analisis kinerja existing; mempercepat capaian reformasi birokrasi nasional yang berdampak
3) identifikasi dan analisis masalah atas gap atau deviasi yang terjadi; FRAMEWORK (impact) pada peningkatan capaian indikator kinerja pembangunan
4) penyusunan rencana aksi perbaikan tatakelola; 5) RB TEMATIK nasional dan indikator daya saing global.
mengimplementasikan rencana aksi perbaikan sesuai target yang
ditetapkan dan melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian
implementasinya. RB Tematik memiliki dua jenis tingkatan, yaitu tingkat makro dan
JENIS RB tingkat mikro.
Tahapan pelaksanaan RB Tematik meliputi : TEMATIK
• RB Tematik tingkat makro adalah terkait dengan prioritas program
• Persiapan , yaitu Menetapkan Tema RB Tematik, Mengidentifikasi
dan Memetakan Leading Institution, Melakukan Pembahasan Awal pembangunan tingkat nasional (lintas sektor dan lintas instansi) yang
dengan Pihak yang Terkait, Menetapkan Tim Bersama Pelaksanaan
sifatnya mandatory bagi instansi pemerintah yang terkait dengan
RB Tematik Nasional-
• Perencanaan , yaitu : Identifikasi Kinerja yang Diinginkan, TAHAPAN pencapaian sasaran program prioritas pembangunan tersebut dan
Identifikasi Kinerja Eksisting,Identifikasi Masalah, Penyusunan
PELAKSANAAN RB ditetapkan oleh Tim Reformasi Birokrasi Nasional (TRBN) dan Komite
Rencana Aksi
• Pelaksanaan, yaitu : Melaksanakan dengan aksi konkret sesuai TEMATIK Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN)
dengan peran masing-masing pihak yang terkait secara kolaboratif
• RB tematik Mikro adalah terkait dengan prioritas program
dan sinergis. Instansi Pemerintah yang telah ditetapkan target
kinerjanya dalam rencana aksi, melaksanakan aksi sesuai dengan pembangunan tingkat sektor (lintas instansi) dan ditetapkan oleh
target yang ditetapkan secara berkala MEKANISME ketua tim RB Instansi yang menjadi leading sektor.
• Monitoring dan Evaluasi, yaitu : Melakukan monitoring dan PELAKSANAAN
evaluasi secara berkala atas pelaksanaan rencana aksi RB tematik.
RB tematik makro dikoordinir oleh UPRBN secara semesteran, RB RB TEMATIK
Pengaturan Mekanisme pelaksanaan RB meliputi :
tematik mikro dikoordinir oleh Tim RB Tematik Instansional secara
semesteran, dan dilaporkan kepada UPRBN • Mekanisme untuk pelaksanaan RB Tematik Makro
• Mekanisme untuk pelaksanaan RB Tematik Mikro
Framework RB Tematik
Kinerja Saat ini Identifikasi Rencana Implementasi
Kinerja yang Diinginkan`
(Existing) Masalah Aksi & Monev
KL 3
• Gap
• Penetapan kinerja didasarkan pada Output dan Outcome • Akar
Logical framework yang dihasilkan antar Masalah
• Prinsip: Sharing outcome K/L masih silo
Identifikasi hambatan dan penyelesaian (Debottlenecking) Birokrasi: Akuntabilitas Kinerja
Identifikasi hambatan dan penyelesaian (Debottlenecking) Birokrasi:
BISNIS PROSES, TATA KELOLA DAN KELEMBAGAAN, SDM, REGULASI,
PENGAWASAN,PELAYANAN PUBLIK
PENJELASAN FRAMEWORK RB TEMATIK
IMPLEMENTASI
& MONEV
RENCANA AKSI
IDENTIFIKASI
MASALAH
KINERJA SAAT
INI
(EXISTING)
KINERJA
YANG DI
INGINKAN
Kinerja yang diinginkan adalah kinerja hasil (outcomes) yang ditargetkan akan dicapai
Pengertian oleh program tematik. Pada fase ini dilakukan identifikasi secara holistik terhadap
kinerja yang diharapkan untuk diwujudkan pada setiap jenjang tingkatan dari program
RB tematik.
Menyusun arsitektur, kerangka logis dan indikator kinerja atas program tematik yaitu
penetapan kinerja pada tingkat final outcome yang akan dicapai, sharing outcome
Langkah antar instansi terkait sampai pada penetapan strategi dan kebutuhan sumberdaya yang
akan digunakan untuk mencapainya.
Kinerja Saat ini adalah kinerja hasil (outcomes) telah dicapai dari program
Pengertian tematik. Pada fase ini dilakukan identifikasi secara holistik terhadap kinerja
yang telah dicapai pada setiap jenjang tingkatan kinerja dari program RB
tematik.
IDENTIFIKASI
MASALAH
AKAR
MASALAH
TATA
KELOLA
Rencana aksi adalah aktivitas utama yang akan dilakukan untuk menyelesaikan akar
Pengertian masalah tatakelola yang menjadi penyebab tidak tercapaiannya kinerja yang
diharapkan dari program tematik.
Penyusunan Mengidentifikasi dan menetapkan rencana kegiatan utama, output, dan target
Metode pelaksanaanya untuk menyelesaikan permasalahan utama tatakelola
Rencana Aksi pemerintahan program tematik hasil dari identifikasi pada tahap analisis masalah.
Menyusun rencana aksi bersama oleh instansi terkait dalam program RB Tematik
antara instansi koordinator dan instansi pelaksana. Dalam rencana aksi memuat
Langkah rencana aksi utama disertai dengan rumusan output, indikator, target waktu
penyelesaian, serta menetapkan instansi yang bertanggungjawab sebagai koordinator
dan pelaksana dari pencapaian setiap rencana aksi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
FORMAT UMUM RENCANA AKSI
KINERJA SAAT INI
Target Waktu Penyelesaian Instansi
Impact & outcome
Aksi
Permasalahan Output Indikator
Perbaikan TW 1 TW2 TW3 TW4 Koordinator Pelaksana
Akar Aksi
masalah perbaikan
Tatakelola Tatakelola
Pelaksanaan Rencana Aksi adalah pelaksanaan setiap aksi perbaikan
Pengertian sesuai telah ditetapkan dalam rencana aksi perbaikan oleh instansi
pelaksana
Pelaksanaan Pelaksanakan setiap aksi sesuai dengan target output dan waktu
Rencana Aksi yang telah ditetapkan dalam Renaksi . Pelaksanaan rencana aksi
Metode
Perbaikan Tata dikoordinasikan oleh instansi yang ditetapkan sebagai koordinator
Kelola program tematik
Monev atas
Pelaksanaan Analisis capaian laporan pelaksanaan, rapat monev, observasi dan
Rencana Aksi Metode verifikasi lapangan yang dilakukan secara berkala triwulanan dan
Perbaikan Tata tahunan
Kelola
Akar
masalah
Tatakelola
Aksi
perbaikan
Tatakelola
PENJELASAN JENIS , TAHAPAN, MEKANISME RB TEMATIK
19
MEKANISME RB TEMATIIK (MAKRO)
LEADING SECTOR TIM BERSAMA
NO AKTIVITAS KPRBN TRBN UPRBN KETERANGAN
TERKAIT RB TEMATIK
1 Penetapan tematik Reformasi a. Tematik RB level makro bersifat mandatory kepada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang terkait
Birokrasi level Makro oleh Tim dengan termatik tersebut
Tahapan Persiapan
Reformasi Birokrasi Nasional b. Tematik reformasi birokrasi selaras dengan prioritas pembangunan nasional/prioritas pembangunan daerah
c. Penetapan tematik dituangkan dalam Ketetapan Ketua TRBN dengan persetujuan KPRBN
2 Melakukan identifikasi dan a. Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Nasional (UPRBN) melakukan identifikasi dan pemetaan leading secor terkait
pemetaan leading sector RB atas RB Tematik yang telah ditetapkan
tematik
3 Melaksanaka pembahasan a. UPRBN melakukan diskusi permulan dengan leading sector terkait atas arah kebijakan dan tujuan pelaksaan RB
permulaan pelaksanaan RB Tematik
Tematik b. UPRBN mengusulkan Tim Bersama kepada Ketua TRBN
4 Pembentukan Tim Bresama a. Tim Bersama dikoordinasikan oleh UPRBN
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi b. Tugas Tim bersama adalah menyusun rencana aksi RB Tematik dan melakukan monitoring dan evaluasi
Tematik pelaksanaan RB Tematik
5 Menyusun dan menyepakati
rencana aksi RB Tematik
a. Rencana aksi RB Tematik berfokus pada hasil (outcome) pembangunan yang dapat dirasakan oleh masyarakat
Tahap Perencanaan
dan menjadi problem solving masalah/Bottlenack yang terjadi dalam pelaksanaan program pembangunan
b. Penetapan Rencana Aksi RB Tematik meliputi 1) penetapan tujuan dan sasaran tematik ; 2) menetapkan factor
pembentuk yang berontribusi untuk mencapai tujuan dan sasaran tematik ; 3) mengidentifikasi program/model
intervensi eksiting; 4) mengdentifikasi masalah/bottleneck yang terjadi dan munkin terjadi dalam pelaksanaan
program/model intervensi dan usulan yang berkontribusi dalam mewujudkan factor pembentuk beserta sasaran
dan indikatornya; 5) menetapkan rencana aksi perbaikan bersama instansi yang terkait untuk perbaikan untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi yang mliputi rencana aksi yang akan dilakukan, output yang akan
dihasilkan, indikator keberhasilan, dan target output dan waktu penyelesaian serta instansi penanggung jawab
Tahap Pelaksanaan
6 Melaksanakan rencana aksi RB a. Instansi oemerintah yang telah ditetapkan target kinerjanya dalam rencana aksi melaksanakan aksi sesuai
Tematik yang sudah disepakati dengan target yang ditetapkan
b. Secara berkala instansi pemerinta melaporkan perkembangan pelaksanaan RB kepada UPRBN
7 Melaksanakan monitoring a. Tim UPRBN melaksanakan monitoring dan evaluasi semesteran atas pelaksanaan rencana aksi RB Tematik
triwulanan atas pelaksanaan
rencana aksi RB Tematik
8 Menyampaikan hasil monitoring a. Tim UPRB menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi semesteran atas pelaksanaan rencana aksi RB Tematik
Monev
2 Melakukan identifikasi dan a. Tim Reformasi Birokrasi Internal melakukan identifikasi dan pemetaan leading secor terkait atas RB Tematik
pemetaan leading sector RB yang telah ditetapkan sebelumnya
tematik
3 Melaksanakan diskusi permulaan a. Tim Reformasi Birokrasi Internal melakukan diskusi permulan dengan leading sector terkait atas arah kebijakan
pelaksanaan RB Tematik dan tujuan pelaksaan RB Tematik
4 Pembentukan Tim Bresama a. Tim Bersama dikoordinasikan oleh Tim Reformasi Birokrasi Internal
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi b. Tugas Tim bersama adalah; 1) menyusun rencana aksi RB Tematik ; 2) dan melakukan monitoring dan evaluasi
Tematik pelaksanaan RB Tematik
5 Menyusun dan menyepakati
rencana aksi RB Tematik
a. Rencana aksi RB Tematik berfokus pada hasil (outcome) pembangunan yang dapat dirasakan oleh masyarakat
Tahap Pelaksanaan Tahap Perencanaan
dan menjadi problem solving masalah/Bottlenack yang terjadi dalam pelaksanaan program pembangunan
b. Penetapan Rencana Aksi RB Tematik meliputi 1) penetapan tujuan dan sasaran tematik ; 2) menetapkan factor
pembentuk yang berontribusi untuk mencapai tujuan dan sasaran tematik ; 3) mengidentifikasi program/model
intervensi eksiting; 4) mengdentifikasi masalah/bottleneck yang terjadi dan munkin terjadi dalam pelaksanaan
program/model intervensi dan usulan yang berkontribusi dalam mewujudkan factor pembentuk beserta
sasaran dan indikatornya;
6 Melaksanakan rencana aksi RB a. Instansi oemerintah yang telah ditetapkan target kinerjanya dalam rencana aksi melaksanakan aksi sesuai
Tematik yang sudah disepakati dengan target yang ditetapkan
sebelumnya b. Secara berkala instansi pemerinta melaporkan perkembangan pelaksanaan RB kepada UPRBN
7 Melaksanakan monitoring a. Tim Reformasi Birokrasi Internal melaksanakan monitoring dan evaluasi semesteran atas pelaksanaan rencana
semesteran atas pelaksanaan aksi RB Tematik
rencana aksi RB Tematik
8 Menyampaikan hasil monitoring a. Tim Reformasi Birokrasi Internalmenyampaikan hasil monitoring dan evaluasi semesteran atas pelaksanaan
Monev
Kegiatan
Kegiatan utama ditetapkan dengan melihat tingkat efektivitas
yang Fokus
Kegiatan utama ditetapkan berdasarkan pada penjabaran dari kegiatan yang dapat memberikan kontribusi paling besar
dan
8 area perubahan terhadap pencapaian sasaran, tidak berfokus pada 8 area
Berdampak perubahan.
4. Tematik Percepatan Prioritas Aktual Presiden. Perbaikan dan penguatan tata kelola
yang dilakukan melalui pelaksanaan RB dilakukan untuk merespon dan mengawal
hal-hal mendesak sesuai dengan arahan Presiden. Hal ini dilakukan agar
pemerintah dapat memitigasi risiko yang dapat berdampak serius kepada
masyarakat. Adapun prioritas dan aktual presiden yang harus segera direspon
yaitu peningkatan penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) dan pengendalian
Inflasi.
PERBANDINGAN KERANGKA EVALUASI
KERANGKA EVALUASI PERMENPAN 26 TAHUN 2020 KERANGKA EVALUASI REFORMASI BIRORKASI BERDAMPAK
157 102 4 26
PEMENUHAN REFORM STRATEGI HASIL
26
TERIMA KASIH...
“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut
untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut
adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah apapun”
-Ir. Soekarno-