Anda di halaman 1dari 15

2022

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA


SURAT EDARAN KEPALA BKN NOMOR 3 TAHUN 2022 BKN
TENTANG COACHING, MENTORING, DAN BELAJAR MANDIRI
DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
URGENSI TRANSFORMASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI
MELALUI JALUR PELATIHAN NON KLASIKAL

Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk diikutsertakan
A dalam pengembangan kompetensi, dengan memperhatikan hasil penilaian
kinerja dan penilaian kompetensi PNS yang bersangkutanyang dilakukan paling
sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun.

Kegiatan tersebut menerapkan konsep 10:20:70 model pembelajaran dan


pengembangan (learning and development model) terdiri dari 10% klasikal, 20%
B belajar dengan kolega (coaching and mentoring), dan 70% dari pengalaman
kerja (action learning)

Peningkatan Nilai IP ASN terkait dengan penilaian dalam dimensi kompetensi


C pegawai BKN yang belum memenuhi standar kompetensi sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam penilaian IP ASN BKN
BENTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PNS

Pengembangan
Kompetensi

Pendidikan Pelatihan

1. Tugas Belajar 1. Pelatihan Klasikal


2. Tugas Belajar Biaya Mandiri 2. Pelatihan Non Klasikal

Klasikal Non Klasikal

a. pelatihan struktural kepemimpinan; a. coaching;


b. pelatihan manajerial; b. mentoring;
c. pelatihan teknis; c. e-learning;
d. pelatihan jarak jauh;
d. pelatihan fungsional;
e. detasering (secondment);
e. pelatihan sosial kultural;
f. pembelajaran alam terbuka (outbond);
f. seminar/konferensi/sarasehan;
g. patok banding (benchmarking);
g. workshop atau lokakarya; h. pertukaran antara PNS denganpegawai
h. kursus; swasta/badan usaha milik negara/ badan usaha milik daerah;
i. penataran; i. belajar mandiri (self development);
j. bimbingan teknis; j. komunitas belajar (community of practices);
k. sosialisasi k. bimbingan di tempat kerja;
l. magang/praktik kerja;

source : storyset.com
Bobot Penilaian Indeks Profesionalitas ASN
BOBOT
NO DIMENSI INDIKATOR BOBOT SUB
DIMENSI
II KOMPETENSI Data/Informasi Riwayat Pengembangan Kompetensi 40%
1 Diklatpim (bagi Jabatan Struktural) 15%
a. Sudah ikut Diklatpim 15%
b. Belum ikut Diklatpim 0%
2 Diklat Fungsional (bagi JF) 15%
a. Sudah ikut Diklat Fungsional 15%
b. Belum ikut Diklat Fungsional 0%
3 Diklat Teknis 20 JP 15% 22,5%
a. Sudah ikut Diklat Teknis 20 JP 15%
b. Belum ikut Diklat Teknis 20 JP 0%
4 Seminar/Workshop/sejenis 10% 17,5%
a. Sudah ikut Seminar/Workshop/sejenis 10%
b. Belum ikut Seminar/Workshop/sejenis 0%
Coaching, Mentoring,
dan Belajar Mandiri
Coaching
Pembimbingan peningkatan kinerja untuk mencapai tujuan melalui
pembekalan kemampuan memecahkan permasalahan dengan
mengoptimalkan potensi diri.

Mentoring
Pembimbingan peningkatan kinerja melalui transfer pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan dari orang yang lebih
berpengalaman pada bidang yang sama yang dapat diperankan
oleh atasan langsung, pegawai lain, atau pihak lain yang memiliki
keahlian di bidang yang dibutuhkan oleh pegawai/peserta
mentoring (Mentee), sehingga diharapkan bisa menuntun,
membimbing, memberikan tips dan saran yang dapat
mempercepat proses belajar Mentee, serta menghindarkan
Mentee dari membuat kesalahan yang biasa terjadi.

Belajar Mandiri
Upaya pegawai untuk mengembangkan kompetensinya secara
mandiri melalui proses belajar dengan memanfaatkan sumber
pembelajaran yang tersedia.
TUGAS COACH
ü Membantu pegawai untuk melihat tujuan pekerjaan jangka
pendek yang akan dicapai dan hasil kinerja yang akan diperoleh
(outcome);
ü Membangun kesepakatan dengan pegawai untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan dan hasil kinerja;
ü Membimbing pegawai dalam mengurai permasalahan dan
mengembangkan alternatif solusi sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan;
ü Mengajak dan menggali pegawai untuk berpikir, membuka
wawasan, merumuskan gagasan/ide, dan menstrukturkan
narasinya;
ü Memberi masukan, umpan balik, dan saran untuk memperkaya
dan mempertajam gagasan pegawai; dan
ü Memastikan pegawai melaksanakan apa yang telah diperolehnya
dari hasil Coaching.
PERAN COACH

ü Sebagai Mitra Kerja (Partner) yang memberdayakan pegawai agar


bisa mengaktualisasikan potensinya;

ü Sebagai Penjamin Mutu (Quality Assurance) yang melakukan


proses pemantauan dan evaluasi atas kinerja pegawai; dan

ü Sebagai Mediator yang menjadi penjembatan komunikasi antara


pegawai dengan atasan dari atasan langsung.
TUGAS MENTOR
Ø Memberi tips dan saran berdasarkan contoh praktek
keberhasilan dari pengalaman dan rekam jejak;

Ø Memperlihatkan titik-titik kritis dalam proses bisnis yang


berpotensi menimbulkan permasalahan atau menjadi kendala
dalam penyelesaian pekerjaan;

Ø Memberi wawasan kepada pegawai tentang jenis-jenis


kompetensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan karier;

Ø Membimbing dan memberi dukungan kepada pegawai untuk


menyusun rencana pengembangan karier;

Ø Mendiskusikan dan merumuskan mekanisme kerja baru yang


lebih baik.
PERAN MENTOR
Ø Sebagai Advisor yang memberikan saran profesional dan nasehat
kepada pegawai tentang sikap/perilaku berkarakter dan
berbudaya kerja

Ø Sebagai Consultant yang memberikan masukan dan


pertimbangan sesuai dengan pengalaman dan rekam jejak serta
praktek terbaik; dan

Ø Sebagai Counsellor yang memberikan bimbingan keterampilan


sosial menjadi kader pemimpin di masa depan.
TUGAS ATASAN LANGSUNG
BELAJAR v Menjelaskan kepada pegawai tentang kesenjangan kompetensi
MANDIRI tugas jabatan;
v Memberi gambaran tentang jenis-jenis sumber pembelajaran;
v Membimbing pegawai dalam mengisi kesenjangan kompetensi;
v Memotivasi pegawai untuk terus meningkatkan kompetensinya;
v Memantau pegawai dalam menjalani proses Belajar Mandiri;
v Membimbing pegawai untuk menstrukturkan cara berpikir;
v Memberikan umpan balik dan masukan selama berlangsungnya
Belajar Mandiri; dan
v Menilai sumber pembelajaran yang paling efektif untuk mengisi
kesenjangan.
COACHING, MENTORING, DAN BELAJAR MANDIRI

Dimensi Coaching Mentoring Belajar Mandiri


Pihak yang terlibat Coach & Coachee Mentor & Mentee Pegawai ybs

Kebutuhan Pegawai Pengembangan diri untuk Bimbingan untuk mencapai Upaya pegawai untuk
meningkatkan kinerja pertumbuhan (pekerjaan/karir) mengembangkan kompetensinya

Peran Pemimpin Membantu coachee untuk Memberi saran dan petunjuk Membimbing pegawai untuk
mereview persoalan mereka serta menjadi role model bagi mengisi kesenjangan
dan mendorong coachee untuk pertumbuhan individu kompetensi
mencari solusi terbaik bagi diri
mereka sendiri
Tipe Pemimpin Partner Expert Partner

Sistematika • Fokus pada tujuan yang ingin • Fokus pada area yang harus • Fokus pada area yang ingin
dicapai dikembangkan dikembangkan
pelaksanaan
• Ada interaksi antara coach dan • Ada interaksi antara mentor • Berkelanjutan
coachee dan mentee • Tidak ada interaksi dalam
proses pembelajaran
PEMBERIAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI PNS

Coaching a. 1 (satu) kali pertemuan setara


1. Pengembangan diri untuk meningkatkan kinerja dikarenakan ditemukan kesenjangan kinerja kecil dengan 2 (dua) JP.
karena motivasi kurang atau kejenuhan
2. Membantu coachee untuk mereview persoalan mereka, difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai b. Paling tinggi dihitung 2 (dua)
3.
dan menantang coachee menemukan solusi terbaik bagi diri mereka sendiri
Menghasilkan pengetahuan dan/atau keterampilan baru yang dapat menghasilkan motivasi/ide
kali dalam 1 (satu) bulan.
baru dalam penyelesaian pekerjaan
4. Bimbingan untuk mencapai pertumbuhan (pekerjaan/karir)

Pelatihan non klasikal


model pembelajaran dan Mentoring Nasional
pengembangan (learning and a. 1 (satu) kali pertemuan setara dengan 2
development model) terdiri dari 10% 1. Dilakukan untuk memberi saran dan petunjuk serta menjadi role model bagi (dua) JP.
klasikal, 20% belajar dengan pertumbuhan individu b. Paling tinggi dihitung 2 (dua) kali dalam 1
kolega (coaching and mentoring), 2. Difokuskan pada area yang harus dikembangkan (satu) bulan.
dan 70% dari pengalaman kerja 3. Dilaksanakana karena ditemukan kesenjangan kinerja yang tinggi karena Internasional
kurang keterampilan/keahlian dan pengalaman a. 1 (satu) kali pertemuan dengan 4 (empat)
(action learning)
4. Menghasilkan pengetahuan dan/atau keterampilan baru yang dapat JP.
menghasilkan pengetahuan teknis dan rujukan pengalaman baru dalam b. Paling tinggi dihitung 2 (dua) kali dalam 1
penyelesain pekerjaan (satu) bulan.
5. Bimbingan untuk mencapai pertumbuhan (pekerjaan/karir)

Nasional
Belajar Mandiri a. Jumlah durasi Belajar Mandiri dihitung
paling tinggi 2 (dua) JP sehari.
1. Upaya individu PNS untuk mengembangkan kompetensinya melalui proses b. Belajar Mandiri paling tinggi dihitung 2
secara mandiri dengan memanfaatkan sumber pembelajaraan yang tersedia (dua) kali dalam 1 (satu) bulan.
2. Diperlukan bagi peningkatan kemampuan dalam penyelesaian tugas jabatan Internasional
3. Menghasilkan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam a. Ditambahkan 20% (dua puluh persen) dari
penyelesaian tugas JP program belajar mandiri (self learning).
b. Paling tinggi dihitung 2 (dua) kali dalam 1
source : storyset.com (satu) bulan.
Monitoring dan Evaluasi
1. Untuk memastikan setiap pegawai terpenuhi pengembangan kompetensi
sejumlah 20 (dua puluh) JP setiap tahunnya, setiap unit kerja dalam hal ini
adalah Sub Bagian tata usaha di BKN Pusat atau Sub Bagian Kepegawaian di
kantor Regional diwajibkan melakukan monitoring dan evaluasi;
2. Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 dibuat dalam
bentuk Kartu Pengendali sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Surat Edaran dan dilakukan oleh pengelola kepegawaian unit
kerja masing-masing;
3. Unit kerja wajib menyampikan hasil rekapitulasi Kartu Pengendali ke Biro
Sumber Daya Manusia setiap 3 (Tiga) bulan sekali;
4. Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada angka 3 dibuat sesuai dengan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Surat Edaran ini;
5. Evaluasi dilaksanakan setiap 4 (empat) bulan sekali terhadap pelaksanaan
pemenuhan pengembangan kompetensi pegawai melalui Coaching, Mentoring,
dan Belajar Mandiri; dan
6. Apabila terdapat pegawai yang belum terpenuhi atau dianggap tidak akan
tercapai pengembangan kompetensinya, pimpinan unit kerja dapat
menugaskan pegawai yang bersangkutan dalam kegiatan
workshop/sosialisasi/pelatihan dan atau dapat meminta atasan langsung
pegawai tersebut/pegawai yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan
Coaching, Mentoring, dan Belajar Mandiri.
SE COACHING, MENTORING, DAN
BELAJAR MANDIRI

Berlaku Sejak 1 Februari 2022


(Sesuai SE Coaching, Mentoring, dan Belajar Mandiri)
Thank you!
Biro Sumber Daya Manusia BKN

Anda mungkin juga menyukai