Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 MANAJEMEN LOGISTIK ORGANISASI PUBLIK

NAMA : WAHYU ROBBY

NIM : 042791257

1. Guna mengevaluasi pemahaman anda mengenai penilaian aset, jawablah pertanyaan


berikut:

a. Jelaskan kembali mengenai prinsip-prinsip penilaian!

Prinsip-prinsip penilaian aset mencakup prinsip sebagai berikut :

 Prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik (HBU) adalah penggunaan terbaik yang
menghasilkan pendapatkan (income) optimal dari suatu aset.
 Prinsip antisipasi adalah harapan akan keuntungan atau ketidakuntungan di masa yang akan
datang akan memengaruhi harga suatu asset
 Prinsip keseimbangan adalah nilai suatu aset akan mencapai nilai yang maksimal apabila
faktor-faktor produksi yang berkaitan dengan aset tersebut dalam keadaan seimbang
 Prinsip perubahan, maksudnya perubahan terhadap suatu faktor dapat mempengaruhi nilai
suatu property
 Prinsip kompetisi, semakin tinggi persaingan, nilai aset cenderaung akan turun akibat
banyaknya pilihan
 Prinsip kesesuaian
 Prinsip kontribusi
 Prinsip penggunaan tetap
 Prinsip pengembalian yang meningkat atau menurun
 Prinsip penggantian
 Prinsip permintaan dan penawaran
 Prinsip surplus produktivitas

b. Apa perbedaan pendekatan penilaian dengan menggunakan data pasar, biaya dan pendapatan?

JAWAB :

Pendekatan perbandingan data pasar dilakukan untuk menentukan nilai dari objek penilaian
yang didasarkan pada harga pasar objek yang dinilai. Pendekatan kalkulasi biaya dilakukan dengan
cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membuat atau memperoleh objek penilaian
atau penggantinya pada waktu penilaian dilakukan. Pendekatan kapitalisasi pendapatan dilakukan
dengan mempertimbangkan pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan objek penilaian dan
mengestimasi nilai melalui proses kapitalisasi

2. a. Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari setiap metode pemanfaatan seperti sewa, pinjam pakai,
kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna bangunan.
JAWAB :

Sewa adalah pemanfaatan BMD oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima
imbalan uang muka tunai. Objek sewa adalah tanah dan/atau bangunan yang sudah diserahkan oleh
Pengguna Barang kepada Gubernur/Bupati/Walikota; Barang Milik Daerah berupa sebagian tanah
dan/atau yang masih digunakan oleh pengguna barang; dan BMD selain tanah dan/atau bangunan.
Tujuan sewa adalah optimalisasi BMD yang belum atau tidak dipergunakan dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi serta mencegah penggunaan oleh pihak lain secara tidak sah. Penyewaan BMD
dilakukan sepanjang tidak merugikan daerah dan tidak menganggu pelaksanaan tugas fungsi
penyelenggaraan pemerintah daerah.

Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah atau antar Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan
setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada Pengelola Barang. Peminjam
pakai dapat mengubah BMD sepanjang tidak melakukan perubahan yang mengakibatkan perubahan
fungsi dan/atau penurunan nilai BMD dan sepanjang telah mendapat persetujuan dari
Pengguna/Pengelola Barang. Pemeliharaan dan biaya yang timbul selama masa pinjam pakai,
menjadi tanggungjawab peminjam pakai. Setelah masa pinjam pakai berakhir, peminjam pakai harus
mengembalikan BMD yang dipinjam dalam kondisi sesuai dengan perjanjian

Kerja sama pemanfaatan adalah pendayagunaan Barang Milik Daerah oleh pihak lain dalam jangka
waktu tertentu dalam rangka peningkatan pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya.
Besaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil Kerja Sama Pemanfaatan
harus mendapat persetujuan Pengelola Barang. Selama jangka waktu pengoperasian, mitra Kerja
Sama Pemanfaatan dilarang menjaminkan atau menggadaikan Barang Milik Daerah yang menjadi
objek Kerja Sama Pemanfaatan

Bangun Serah Guna (BSG) adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain
dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai
pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu
tertentu yang disepakati.

Sedangkan Bangun Guna Serah adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak
lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didaya
gunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk
selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah
berakhirnya jangka waktu. Selama jangka waktu pengoperasian, mitra memiliki kewajiban
membayar kontribusi ke rekening Kas Umum Negara/Daerah setiap tahun, yang besarannya
ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang, wajib
memelihara objek Bangun Guna Serah atau Bangun Serah Guna, dan dilarang menjaminkan,
menggadaikan, atau memindahtangankan

b. Cari contoh pemanfaatan yang sukses dilakukan oleh pemerintah pusat/daerah ( best practice)
dan apa yang menyebabkan pemerintah pusat/daerah tersebut optimal dalam melakukan
pemanfaatan aset?

JAWAB :
Dalam pencatatan aset negara yang dilakukan oleh pemerintah pusat, sebesar 40% dari aset
negara tersebut merupakan BMN. Dengan demikian, BMN menjadi konteks vital yang harus dikelola
secara optimal dan akuntabel, tidak hanya tidur di neraca, serta mampu menghasilkan Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP). Pemanfaatan BMN dilakukan dengan optimalisasi pendayagunaan BMN
berlebih atau idle. Pemanfaatan BMN dilaksanakan berdasarkan pertimbangan teknis dengan
memperhatikan kepentingan negara atau daerah dan kepentingan umum

3. Jelaskan indikator sebuah organisasi memiliki kinerja yang baik dalam mengelola aset!

JAWAB :

Tinggi rendahnya kinerja aset mencerminkan keberhasilan organisasi dalam mengelola aset.
Oleh karena itu kinerja aset menjadi tolak ukur berhasilnya suatu pengelolaan aset tersebut. Berikut
indikator penting untuk mengukur kinerja aset:

- Kondisi Fisik Aset

Setiap aset berwujud dapat diukur kondisi fisiknya. Hasil pengukuran fisik dapat dikategorikan
menurut fisik aset dalam kondisi prima, layak pakai secara teknis, rusak ringan, rusak berat dan
dapat diperbaiki, rusak dan perlu pembaruan, serta rusak berat tidak bisa diperbaiki

- Fungsionalitas Aset

Pengukuran fungsionalitas artinya mengukur tingkat kecocokan aset yang difungsikan dalam
pekerjaan, misalnya penataan ruang serbaguna yang digunakan sebagai tempat berbagai acara.

- Utilisasi Aset

Sebuah aset yang telah digunakan secara optimal lebih baik utilisasinya daripada aset yang
menganggur. Jika aset menganggur, organisasi dapat mengupayakan pemanfaatan kapasitas aset
tersebut

- Kinerja Keuangan dari Aset

Kinerja keuangan dapat dihitung melalui berbagai formulasi atau alat ukur kinerja keuangan suatu
aset fisik. Analisis laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dapat
mencerminkan kinerja keuangan atas aset yang bersangkutan.

SUMBER:

- Dyah Kusumastuti, A. Gima Sugiama. 2017. Manajemen Logistik Organisasi Publik Edisi 2.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/2013/berita/pemanfaatan-barang-milik- negara-bmn-
oleh-masyarakat-kpknl-tegal

Anda mungkin juga menyukai