Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu : Drs.Jumiadi AW.,AK.,M.Si

DisusunOleh:

Nama : Tarida Evelina Sormin


NIM : 7193520034
Kelas :
Akuntansi B 2019

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke padaTuhan yang maha ESA atas Berkat dan
rahmatnyasehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas
Critical Journal Review. Tugas CJR ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas
pada mata kuliah Kewirausahaan.

Dalam penulisan tugas CJR ini, kami tentu saja tidak dapat menyelesaikan sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih Kepada
dosen pengampu kami, Bapak Drs.Jumiadi AW.,AK.,M.Si

Kami manyadari bahwa tugas CJR ini masih jauh dari kata sempurna karena
masihbanyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik serta saran yang
membangun perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.

Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
laporanini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, November

2021Penulis

Nama/NIM Tarida Evelina Sormin (7193520034)


Tanggal 20 September 2021
Topik Entrepreneurship Motivation

Penulis 1. Agus Syam


2. Haedar Akib
3. Muchtar Yunus
4. Sitti Hasbiah
Tahun 2018
Judul Determinants of Entrepreneurship Motivation for students at
Educational Institution and Education Personnel In Indonesian
Jurnal Journal of Entrepreneurship Education
Vol & Halaman 21, Edisi 2,Hal.1-12

Landasan Teori Pengangguran di Indonesia semakin meningkat jumlahnya


dari waktu ke waktu. Pencari kerja, baik yang memiliki gelar
sarjana maupun non sarjana harus bersaing untuk mendapatkan
pekerjaan seiring dengan keterbatasan lapangan kerja sehingga
mengakibatkan pengangguran (Handriani, 2011). Penyebab
pengangguran terdidik adalah banyaknya sarjana yang mencari
pekerjaan, bukan menciptakan lapangan kerja. Analisis
menunjukkan bahwa sebagian besar program pendidikan
hanyalah mode sementara. Kami mengklaim bahwa defisit
yang ada dalam minat dan kemampuan kewirausahaan kaum
muda adalahdisebabkan oleh sistem pendidikan yang
berorientasi rasional, yang tidak mempromosikan kreativitas,
pengakuan kesempatan dan kemampuan pemecahan masalah.
Implikasinya menyarankan untuk lebih berkonsentrasi pada
promosi keterampilan kewirausahaan lunak daripada mengajar
bagaimana memulai bisnis (Lautenschläger & Haase, 2011).
Padahal, lulusan perguruan tinggi atau alumni yang
berwirausaha merupakan faktor pendukung yang menentukan
keterbelakangan ekonomi di daerahnya, karena dianggap
memiliki lebih banyak pengetahuan, keterampilan dan
kecakapan hidup yang dapat diterapkan dalam pekerjaan
(Cravens & Piercy, 2003).
Penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi khususnya
di UNM melibatkan dosen sebagai pendidik dan mahasiswa
sebagai pembelajar, yang diwujudkan melalui interaksi atau
proses pembelajaran (teori dan praktik). Dalam
menyelenggarakan pembelajaran ini, pendidik secara sadar
merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan
berdasarkan seperangkat aturan dan rencana pendidikan yang
dikemas dalam bentuk kurikulum instruksional, di mana
kurikulum memerlukan proses belajar-mengajar yang
menekankan pada kebutuhan peserta didik. Salah satu prinsip
visi dan misi pendidikan adalah pendidikan diselenggarakan
sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sepanjang hayat. Dalam prosesnya sangat diperlukan pendidik
(dosen) memberikan keteladanan, kemauan yang konstruktif
dan mengembangkan potensi dan kreativitas siswa.
Oleh karena itu, proses pembelajaran perlu direncanakan,
dilaksanakan, dinilai dan digagas agar efektif dan efisien.
Pembelajaran kewirausahaan di UNM harus mampu
memberikan pengetahuan kognitif dan pemahaman aplikatif
dalam berwirausaha. Universitas Negeri Makassar merupakan
salah satu perguruan tinggi yang menerapkan mata kuliah
kewirausahaan sebagai mata kuliah yang diajarkan di setiap
program studi. Pembelajaran kewirausahaan di UNM
mengembangkan modul yang bertujuan untuk: 1)
Pengembangan kewirausahaan di kalangan mahasiswa,
termasuk meningkatkan kesadaran dan motivasi. 2)
Mengembangkan keterampilan kewirausahaan untuk
mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang. 3) Pelatihan
keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai dan mengelola
pertumbuhan bisnis (UNM Entrepreneurship Centre, 2016,
dalam Ahmar, Rusli & Rahman, 2017)
Metode penelitian dan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan
Subyek pendekatan survey. Jenis dan pendekatan ini mengandalkan
skor skor sebagai kerangka dasar analisis yang diperoleh
melalui metode survei. Jumlah populasi mahasiswa sebanyak
654 mahasiswa UNM yang mengajukan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM), dengan 242 sampel diperoleh dengan
teknik proportional random sampling. Teknik pengumpulan
data menggunakan observasi, angket dan dokumentasi.
Manipulasi/rekayasa Perlakuan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
sudah jelas.penggambaran karakteristik pensampelan terlihat
jelas sehingga memudahkan pembaca memahami karakter
pensampelan.Selain itu peneliti juga melakukan teknik
analisisstatistik inferensial. Pendekatan yang digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu menguji
signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat (data
secara komprehensif) dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis Structural Equation Modeling (SEM).
Pemodelan SEM yang lengkap terdiri dari Model
Pengukuran dan Model Pengukuran Struktural. Model
pengukuran dimaksudkan untuk mengkonfirmasi suatu dimensi
atau faktor atau variabel laten berdasarkan indikator empiris
(variabel manifes). Sedangkan Model Struktural adalah
pemodelan struktur hubungan yang membentuk atau
menjelaskan kausalitas antar faktor atau variabel laten.
Instrumen Dalam penelitian ini.nilai factor loading pada semua
indikator variabel Pembelajaran Kewirausahaan (X) diatas 0,5
dengan sig<0,05. nilai factor loading pada semua indikator
variabel motivasi berwirausaha (Y) diatas 0,5 dengan sig<0.05.
dari 242 responden dalam penelitian ini, kecenderungan setuju
pembelajarankewirausahaan terlaksana dengan baik. dari 242
responden menunjukkan keberadaan mereka (mahasiswa
sebagai informan) sangat setuju bahwa motivasinya untuk
berwirausaha didasarkan pada hasil atau pengaruh
pembelajaran kewirausahaan yang telah dilakukan.
Hasil Dalam penelitian ini digunakan Structural Equation
Modelling (SEM) dengan orde kedua. Pengujian goodness of
fit pada model pengukuran untuk masing-masing variabel
menggunakan pengukuran validitas konvergen yang dijelaskan
sebagai berikut. Evaluasi ini dilakukan dengan melihat nilai
loading factor pada masing-masing indikator. Jika nilainya
lebih besar dari 0,50 maka dapat dikatakan indikator tersebut
valid. Validitas Konvergen bertujuan untuk memastikan bahwa
indikator yang digunakan benar mendefinisikan variabel laten
yang diamati.
nilai factor loading pada semua indikator variabel
Pembelajaran Kewirausahaan (X) diatas 0,5 dengan sig0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa sub variabel yang ada pada
Pembelajaran Kewirausahaan (X) memiliki indikator yang
valid dan dapat membentuk variabel tersebut dengan baik.
Materi pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa sudah
sesuai dengan kurikulum yang berlaku di UNM. Materi
pembelajaran ini dirancang dalam “Rencana Pembelajaran”
yang dibuat oleh seorang dosen yang berwawasan
kewirausahaan. Mengingat penelitian ini difokuskan pada
mahasiswa strata satu, maka isi kurikulumnya adalah tentang
pengenalan kewirausahaan, konsep dasar kewirausahaan, teori
dan praktek.
Untuk mencapai tujuan instruksional dan efek pengasuhan
bagi siswa pada teori dan praktik kewirausahaan, model
pengajaran atau model pembelajaran dirancang dan diterapkan
dengan tingkat taksonomi dan bobot yang diharapkan (kognitif,
afektif, psikomotorik). Misalnya, dalam bidang pengetahuan
atau taksonomi, mulai dari tingkat pemahaman dan
pengetahuan, hingga tingkat analisis, sintesis, dan evaluasi
(kognitif tingkat tinggi). Demikian pula dengan taksonomi
afektif dan psikomotorik, bobotnya disesuaikan dengan tujuan
khusus dari proses pembelajaran. Evaluasi pembelajaran
kewirausahaan bagi mahasiswa UNM dirancang dalam bentuk
perangkat evaluasi dan praktik yang telah dilaksanakan, baik
berupa evaluasi formatif maupun evaluasi sumatif, sehingga
terukur pencapaian dan penguasaan mahasiswa terhadap materi
pembelajaran kewirausahaan yang diberikan.
nilai factor loading pada semua indikator variabel motivasi
berwirausaha (Y) diatas 0,5 dengan sig<0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa sub variabel yang ada pada Motivasi
Kewirausahaan (Y) memiliki indikator yang valid dan dapat
membentuk variabel tersebut dengan baik. Hubungan
Pembelajaran Kewirausahaan dengan Motivasi Kewirausahaan
didapatkan nilai korelasi sebesar 0,849 dan p-value 0,000<0.05
maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif
yang sangat kuat antara Pembelajaran Kewirausahaan dengan
Motivasi Kewirausahaan.
Diperoleh informasi bahwa dari 242 responden dalam
penelitian ini, kecenderungan sangat setuju pembelajaran
kewirausahaan terlaksana dengan baik dilihat dari tiga
indikator yaitu materi pembelajaran yang diperoleh, model
pembelajaran yang digunakan dan evaluasi pembelajaran yang
dilaksanakan di Universitas Negeri Makassar. Hasil tersebut
sesuai dengan pengertian bahwa ada dua cara yang baik
(efektif) untuk menanamkan mental wirausaha kepada
mahasiswa di bangku kuliah atau di kampus. Pertama,
mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan ke dalam
kurikulum. Oleh karena itu, dalam isi/materi kurikulum yang
dibimbing, karakter ilmu kewirausahaan dirancang agar peserta
didik dapat mengetahui (to know), melakukan (to do) dan
menjadi (to be) entrepreneur. Dengan demikian, baik tujuan
pengajaran (sebagai bagian dari pembelajaran) dan tujuan
pembelajaran itu sendiri, maupun tujuan pendidikan dalam arti
sempit persekolahan dan tujuan pendidikan dalam arti umum,
yaitu mengetahui dan berbuat terintegrasi ke dalam kurikulum
mata kuliah dan mendistribusikannya. di berbagai mata kuliah
ilmiah. Dalam penelitian ini perguruan tinggi (UNM)
memberikan mata kuliah kewirausahaan yang bertujuan untuk
pembekalan motivasi dan pembentukan sikap mental
wirausaha. Untuk menjadi seorang wirausaha, diberikan
pelatihan keterampilan bisnis praktis. Kedua, kegiatan
ekstrakurikuler siswa dikemas secara sistematis dan diarahkan
untuk membangun motivasi dan sikap mental wirausaha.
Kekuatan & Kelemahan A. Kekuatan Jurnal
1. Pembahasan pada jurnal focus pada inti dari
penelitian
2. Dalam jurnal ini lengkap dengan adanya metode
penelitian serta hasil dari penelitian dilengkapi
dengan tabel-tabelnya.
3. Penelitian mempunyai langkah langkah penelitian
yang sangat lengkap sehingga memudahkan
pembaca mengerti apa tujuan si peneliti.

B. Kelemahan Jurnal
1. Masih ada bahasa yang sulit dipahami
2. Referensi yang digunakan si peneliti diambil ari
tahun 2012
3. Tampilan pada jurnal ini kurang menarik.sehingga
mengurangi minat si pembaca untuk membacanya.

Daftar Pustaka

Determinants-of-entrepreneurship-motivation-for-students-1528-2651-21-2-167.en.id.pdf

Anda mungkin juga menyukai