Anda di halaman 1dari 12

USULAN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA

PENINGKATAN ADAPTASI KARIR SISWA SEKOLAH MENENGAH


KEJURUAN: PERBANDINGAN EFEK INTERVENSI BIMBINGAN
KELOMPOK VERSUS KONSELING KELOMPOK BERBASIS
CAREER CONSTRUCTION THEORY (CCT)

TIM PENGUSUL

Arlina Sari, S.Pd. NIM. 0106522018

ANGGOTA

Sunawan, S.Pd., M.Si., Ph.D. NIDN. 0001077804

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

JANUARI, 2024
JUDUL

Peningkatan Adaptasi Karir Siswa Sekolah Menengah Kejuruan: Perbandingan Efek


Intervensi Bimbingan Kelompok Versus Konseling Kelompok Berbasis Career Construction
Theory (CCT)

RINGKASAN

Penelitian ini diketuai oleh Arlina Sari, S.Pd. Anggota yang telibat dalam penelitian
ini adalah Sunawan, S.Pd., M.Pd., Ph.D. (Sinta ID: 5980723, Scopus ID: 56014631300)
selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini. Rancangan penelitian pada penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan desain 2 factor pretest-multiple posttest control
group untuk membuktikan efek bimbingan kelompok dan konseling kelompok berbasis
career construction theory (CCT) terhadap peningkatan adaptasi karir pada siswa Sekolah
Mengengah Kejuruan. Penelitian mahasiswa ini didanai sebesar Rp. 5.000.000,00.
Adaptasi karir memiliki peranan yang sangat penting bagi siswa Sekolah Menengah
Kejuruan karena adaptasi karir mendorong siswa dalam meningkatkan eksplorasi karir dan
komitmen kejuruan siswa. Sehingga fungsi Sekolah Menengah Kejuruan sebagai pendidikan
menengah yang mempersiapkan siswa untuk bekerja di bidang tertentu menjadi terpenuhi.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji efek bimbingan kelompok dan
konseling kelompok berbasis CCT terhadap peningkatan kemampuan adaptasi karir siswa.
Adapun tahapan eksperimen yang akan dilakukan meliputi: 1) Pengembangan bahan
eksperimen, mencakup mempersiapkan panduan intervensi dan bahan setiap sesi pertemuan
kegiatan eksperimen, mengadaptasi instrumen, merumuskan tahapan dan jadwal kegiatan
eksperimen, dan melakukan uji instrumen penelitian; 2) Seleksi dan penempatan subjek
eksperimen dilakukan terhadap 160 orang siswa SMK Islamic Centre Baiturrahman Kota
Semarang dan menempatkannya pada 3 kelompok eksperimen secara acak untuk dipilih
sebanyak 30 orang; 3) Pelaksanaan intervensi, tahap ini dilakukan dengan memberikan
intervensi kepada subjek eksperimen ke dalam tiga kelompok (bimbingan kelompok berbasis
CCT sebanyak 10 orang, konseling kelompok berbasis CCT sebanyak 10 orang, dan control
non-treatment sebanyak 10 orang). Kegiatan ini akan dilakukan secara terstruktur dan
terencana melalui 7 sesi tahapan kegiatan bimbingan kelompok dan konseling kelompok
berbasis CCT; 4) Asesment pre-test, post-test dan tindak lanjut yang dilakukan dengan
menggunakan skala CAAS setelah intervensi dan 4 minggu pasca intervensi.
Luaran yang ditargetkan dalam penelitian meliputi publikasi jurnal internasional ber-
ISBN yaitu African Journal of Career Depelopment dan hak cipta.

KATA KUNCI

Adaptasi Karir; Bimbingan Kelompok; Career Construction Theory (CCT); Konseling


Kelompok
PENDAHULUAN

Siswa Sekolah Menengah Kejuruan memiliki fokus pada keterampilan praktis dan
kesiapan kerja. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 mendefinisikan pendidikan kejuruan sebagai pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Begitu pula dalam
Lampiran Peraturan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja SMK Nomor
1146/D5.6/KU/2019 tentang Penyelenggaraan Pemasaran Lulusan (job matching) Tahun
2019 menjelaskan bahwa pendidikan vokasi merupakan sebuah dinamika yang dinamis.
tingkat pendidikan dalam melakukan perubahan kurikulum pendidikan sesuai dengan
pertumbuhan pasar tenaga kerja dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi [1].
Siswa di sekolah kejuruan harus dibekali dengan berbagai keterampilan sesuai dengan
tuntutan pasar kerja. Di Indonesia, faktor penentu lapangan kerja bagi lulusan SMK adalah
kompetensi soft skill yang menjadi sorotan hampir 90% industri di era revolusi industri 4.0.
Oleh karena itu, sangat penting untuk merevitalisasi pendidikan vokasi, khususnya dalam
pengalokasian soft skill secara proporsional kurikulum dan metode pengajaran, sehingga
lulusan SMK mempunyai peluang yang tinggi untuk berhasil memperoleh pekerjaan dan
karir di era revolusi industri 4.0, serta peralihan pekerjaan akibat dampak sosial budaya
masyarakat 5.0 di Indonesia [1].
Pendidikan kejuruan kurang mendapat perhatian sosial dibandingkan bentuk
pendidikan tinggi. Siswa sekolah menengah kejuruan mau tidak mau menghadapi risiko dan
tekanan dalam pengembangan kariernya [2]. Hal ini berakibat pada banyak siswa sekolah
menengah kejuruan mengalami kebingungan dan belum mampu beradaptasi menghadapi
tantangan dalam melewati masa transisi sehingga siswa kesulitan dalam menentukan arah
karir di masa depan. Rendahnya kemampuan adaptasi karir mengakibatkan siswa belum
memiliki orientasi karir yang baik. Konsep kemampuan beradaptasi karir sering disebut
sebagai sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan karier yang sukses, merespons
secara positif sejumlah tantangan dalam bidang karir dan pekerjaan, dan peningkatan
kesejahteraan [3,4,5].
Siswa perlu mengembangkan keterampilan adaptasi karir untuk sukses di dunia kerja
yang terus berubah. Perubahan ini menuntut kemampuan beradaptasi karir [6]. Dalam
mengembangkan pengalaman pendidikan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan, maka perlu
dilakukan penyiapan tenaga kerja yang kompeten khususnya pada pendidikan vokasi yang
membentuk identitas kejuruan yang mencakup pada wawasan siswa mengenai kemampuan
kariernya sendiri, tujuan, dan kesuksesan yang diharapkan di tempat kerja. Sehingga identitas
karir di kejuruan terbangun selama siswa belajar di Sekolah Menengah Kejuruan.
Pentingnya kemampuan beradaptasi karir dan respons adaptif untuk hasil karir yang
positif telah dikonfirmasi secara luas dikalangan siswa, khususnya bagi siswa Sekolah
menengah Kejuruan [7]. Tingkat kemampuan beradaptasi karir yang tinggi berpengaruh
terhadap sejauh mana siswa memiliki peluang karir yang baik [8]. Kemampuan beradaptasi
karir memfasilitasi penyesuaian individu terhadap perubahan terkait karir, integrasi orang dan
lingkungan, dan transisi sukses untuk membangun karir seseorang sepanjang rentang hidup
[9].
Kemampuan adaptasi karir berperan penting dalam memfasilitasi penanganan dan
pengembangan tugas-tugas kejuruan, transisi, dan trauma kerja [9, 10]. Sumber daya adaptasi
karir memandu pengambilan keputusan karir dan membentuk perilaku adaptasi yang penting
untuk mendapatkan kesesuaian optimal antara konsep diri, pekerjaan individu dan lingkungan
{8}. aktivasi sumber daya adaptasi karir dapat menumbuhkan ketahanan karir individu dan
kepuasan karir sebagai mode psikologis adaptasi karir [11]. Hasil penelitian Van & Leung
mengungkapkan bahwa mengelola dan mengadaptasi karier siswa secara aktif penting untuk
keberhasilan transisi dari sekolah ke dunia kerja dan seterusnya [10,11]. Intervensi karir yang
efektif dan terukur dapat membantu siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi masa
transisi dengan membina siswa untuk meningkatkan kemampuan adaptasi karir.
Xu mengungkapkan bahwa pendidikan karir perlu dilakukan untuk membantu remaja
menggali tujuan dan cita-citanya di masa depan, sehingga mereka dapat melewati masa
transisi dan memiliki orientasi karir yang baik dengan kemampuan adaptasi yang dimilikinya
[12]. Temuan penelitian yang dilakukan oleh Corso menunjukkan bahwa peran Teori
Konstruksi Karir (CCT) berkaitan dengan peningkatan kepribadian kejuruan, kemampuan
beradaptasi karier, dan tema kehidupan [13]. Teori Konstruksi Karir (CCT) secara efektif
mengintegrasikan narasi dan konseptualisasi karir untuk secara holistik menciptakan
kejelasan dalam memahami apa, bagaimana, dan mengapa individu menentukan kehidupan
dan karir mereka untuk membantu individu mengembangkan identitas yang kohesif,
beradaptasi dengan lingkungan mereka, dan membangun bab selanjutnya dari kehidupan
kisah karier mereka.
Berdasarkan fenomena tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Apakah terdapat pengaruh bimbingan kelompok berbasis Career Construction Theory
(CCT) terhadap peningkatan kemampuan adaptasi karir siswa sekolah menengah kejuruan?
2) Apakah terdapat pengaruh konseling kelompok berbasis Career Construction Theory
(CCT) terhadap peningkatan kemampuan adaptasi karir siswa sekolah menengah kejuruan?
3) Apakah terdapat perbedaan tingkat keefektifan antara intervensi bimbingan kelompok dan
intervensi konseling kelompok berbasis Career Construction Theory (CCT) terhadap
peningkatan kemampuan adaptasi karir siswa sekolah menengah kejuruan?
Teori konstruksi karir (CCT) mengonseptualisasikan pembangunan manusia yang
didorong oleh adaptasi terhadap lingkungan sosial dengan tujuan integrasi manusia-
lingkungan [14]. Teori Konstruksi Karir (CCT) adalah kerangka konseptual yang dinamis
dalam psikologi kejuruan yang membahas respons individu terhadap perubahan dan transisi
dalam pekerjaan dan kehidupan di tengah dunia yang semakin tidak dapat diprediksi dan
bergejolak. Kemampuan beradaptasi karir adalah konstruksi ujung tombak dari CCT yang
menangani sumber daya atau kekuatan pengaturan diri yang digunakan individu untuk
mengatasi tekanan yang dipicu oleh tugas perkembangan baru atau yang diantisipasi, transisi
pekerjaan, dan tantangan terkait pekerjaan [11]. Teori konstruksi karir (CCT) mendekati
konseling karir dan pengembangan karir dari perspektif konstruktivis dan naratif.
Penelitian t erdahulu yang dilakukan oleh Carvalho menyatakan bahwa konseling
kelompok untuk mahasiswa melalui intervensi kelompok dan online yang didasarkan pada
CCT berimplikasi terhadap peningkatan kemampuan beradaptasi karir. Carvalho menyelidiki
pengaruh intervensi konseling karir online pada mahasiswa dalam hal kemampuan
beradaptasi karir [15]. Kemampuan beradaptasi karir dimasukkan karena ini merupakan
konstruksi utama di bidang tersebut. Pendekatan naratif yang diusulkan oleh CCT telah
terbukti menjadi sumber

yang relevan untuk perencanaan karir mahasiswa [16,17]. Selain konseling karir individu,
intervensi LD kelompok dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi karir
[12].
Studi terdahulu mengenai intervensi mengenai peningkatan adaptasi karir masih
banyak hanya berfokus pada mahasiswa, sehingga kebutuhan siswa akan intervensi karir
masih terabaikan [15]. Sehingga, masih banyaknya siswa sekolah menengah kejuruan yang
kurang diperhatikan persiapan karirnya. Hal ini menyebabkan banyak siswa sekolah
menengah kejuruan belum memiliki orientasi karir yang baik karena memiliki adaptasi karir
yang rendah. Sehingga penelitian ini ingin menguatkan penelitian sebelumnya menerapkan
intervensi kontruksi karir pada siswa sekolah menengah kejuruan, kemudian melihat apakah
dampak intervensi tersebut efektif untuk membantu meningkatkan adaptasi karir dan orientasi
karir siswa sekolah menengah kejuruan. Adapun roadmap penelitian divisualisasikan dalam
Gambar 1.

Tujuan

2028
Kesiapan Siswa SekolahMenengah
Kejuruan Memasuki Dunia Kerja.

2027
Diseminasi Karir pada Siswa Sekolah
Menengah Kejuruan.

2026
Penerapan Model
Pengembangan Karir untuk
2025 Meningkatkan Kesiapan Karir
SiswaSekolah Menengah
Kejuruan.
Keefektifan Konseling Kelompok Berbasis
CCT untuk Peningkatan Probability Skills
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.
2024
Konseling Kelompok Berbasis CCT untuk
Meningkatkan Promosi Adaptabilitas Karir
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.

Efek Bimbingan Kelompokdan Konseling

Kelompok Berbasis CCT untuk

Meningkatkan Adaptasi Karir Siswa

Sekolah Menengah Kejuruan.

Gambar 1. Roadmap penelitian


Roadmap pada penelitian ini bermuara pada kesiapan siswa Sekolah Menengah
Kejuruan memasuki dunia kerja. Dalam merealisasikan penelitian ini maka peneliti akan
membangun kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja melalui konsep Career
Construction Theory (CCT) Savickas yang menjelaskan bahwa adaptasi menunjukkan
karakteristik pribadi berupa kesiapan dan kesediaan untuk memenuhi tugas karir, transisi, dan
masalah dengan respons yang sesuai. Berdasarkan konsep tersebut peneliti merumuskan arah
penelitian selama 5 tahun ke depan sebagai berikut; 1) Pada tahapan alur penelitian pertama
peneliti ingin membuktikan efek bimbingan kelompok dan konseling kelompok berbasis CCT
terhadap peningkatan kemampuan adaptasi karir siswa Sekolah Menengah Kejuruan.
Tahapan ini ditentukan berdasarkan literature hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan
bahwa adaptasi

karir berperan penting dalam membantu siswa untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi
masa transisi memasuki dunia kerja. 2) Alur penelitian selanjutnya kemudian menindaklanjuti
kemajuan dari penelitian sebelumnya dengan memberikan intervensi konseling karir berbasis
CCT untuk peningkatan promosi adaptabilitas karir siswa Sekolah Menengah Kejuruan. 3)
Penelitian pada tahap selanjutnya adalah memberikan intervensi konseling karir berbasis
CCT terhadap peningkatan probability skills siswa Sekolah Menengah Kejuruan sesuai
dengan identitas kejuruan yang dibangun selama belajar di Sekolah Menengah Kejuruan. 4)
Alur pada tahapan penelitian selanjutnya adalah penerapan model pengembangan karir untuk
kesiapan karir siswa Sekolah Menengah Kejuruan agar berhasil memperoleh pekerjaan dan
karir untuk bekerja di bidang tertentu. 5) Alur terakhir dari skema penelitian ini adalah
diseminasi karir pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Sehingga tujuan untuk
membangun kesiapan siswa Sekolah Menengah Kejuruan memasuki dunia kerja sesuai
dengan yang diharapkan dari skema penelitian ini dapat tercapai.

METODE

A. Desain dan Prosedur Penelitian


Desain penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental dengan menggunakan
pengukuran 2 factor pretest-multiple posttest control group yang merupakan model desain
penelitian eksperimental menggunakan pendekatan antar subjek dengan desain kelompok
kontrol 2 faktor pretest dan posttest.
Table 1. desain penelitian
Pre-test Intervensi Post-test Follow Up
E1 O1 X1 O2 O3
E2 O1 X2 O2 O3
K O1 - O2 O3

Keterangan :
X1,2 = perlakuan
O1 = Pretest
O2 = Posttest
O3 = Follow Up
Gambar 2. Prosedur penelitian
Subjek pada penelitian ini memiliki 3 kelompok yaitu A (kelompok eksperimen) yang
diberikan intervensi bimbingan kelompok berbasis CCT, B (kelompok eksperimen) yang di
diberikan konseling kelompok berbasis CCT, dan C (kelompok kontrol) tanpa intervensi dan
tanpa perlakuan. Masing-masing kelompok di ambil dari siswa sekolah menengah kejuruan
kota Semarang yang sesuai dengan kreteria 3 kelompok tersebut selama 7 kali sesi.
Kemudian diukur sejauh mana efek konseling karir CCT dapat meningkatkan kemampuan
adaptasi karir siswa sekolah menengah kejuruan. Kemudian dilakukan follow up selama 4
minggu setelah sesi 6 berakhir. Setelah 7 sesi dilaksanakan maka dilakukan analisis data dan
pelaporan, serta publikasi ke jurnal internasional ber-ISBN yaitu African Journal of Career
Depelopment.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa pada jenjang
pendidikan SMK Kota Semarang. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive-
random sampling. Peneliti memilih individu untuk berpartisipasi berdasarkan kebutuhan atau
tujuan tertentu (yaitu berdasarkan tujuan penelitian, desain, dan populasi sasaran) {18}.
Teknik sampling ini dilakukan untuk memilih siswa yang akan menghadapi masa transisi
memasuki dunia kerja yang membutuhkan kemampuan adaptasi karir dalam mempersiapkan
orientasi karir yang baik untuk menjadi subjek eksperimen atau konseli. Pada setiap
kelompok direncanakan beranggotakan 10 subjek, sehingga keseluruhan subjek eksperimen
direncanakan berjumlah 30 siswa.

C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
instrumen skala dan diadopsi dari instrumen terstandar. Penelitian ini menggunakan
instrumen Skala Kemampuan Adaptasi Karir (CAAS) yang dikembangkan oleh Savickas dan
Porfeli (2012). Instrument ini berisi 24 item yang dibagi rata menjadi empat subskala yang
mengukur kemampuan beradaptasi, sumber daya yang menjadi perhatian (misalnya,
“Mempersiapkan masa depan”), kendali (misalnya, “Mengambil keputusan sendiri”), rasa
ingin tahu (misalnya, “Menjadi penasaran terhadap peluang baru”), dan kepercayaan diri
(misalnya, “Melakukan tugas secara efisien”). Keempat subskala ini digabungkan untuk
membentuk skor total yang menunjukkan kemampuan adaptasi karier seseorang. Skor
berkisar antara 24 hingga 120, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan kemampuan
beradaptasi yang lebih besar [7]. Responden menilai setiap item dalam skala 1 (tidak kuat)
sampai 5 (terkuat). Alfa Cronbach adalah 0,86 untuk skala tersebut [19].

D. Teknik Analisisi Data


Data eksperimen dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data mixed-
MANOVA. Jika beberapa variabel dependen dimasukkan, maka versi multivariat harus tetap
digunakan (mixed-MANOVA), dan dalam beberapa kasus, model linier hierarki (HLM) dapat
diterapkan. Penyaringan data sangat penting dalam pendekatan ini untuk menentukan tingkat
hubungan yang ada antara variabel dependen [20]. Tujuan dari teknik analisis data ini untuk
menganalisis efek jenis intervensi yang di terapkan dalam kegiatan bimbingan kelompok dan
konseling kelompok terhadap kemampuan adaptasi karir siswa.

RENCANA ANGGARAAN BIAYA


No Item Anggaran (Rp)
1 Honor Tim Penelitian (maks. 20%)
2 Peralatan Penunjang (maks 50%) 2.100.000
3 Bahan habis pakai (maks 50%) 2.336.000
4 Perjalanan (maks 40%) 425.000
5 Lain-lain (maks 20%) 139.000
TOTAL RAB 5.000.000
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perencanaan Penelitian
 Penyusunan Instrument
(Adaptasi Instrument)
 Validasi Instrument
2 Pelaksanaan
 Pelaksanaan Eksperimen
Bimbingan Kelompok &
Konseling Kelompok Berbasis
CCT
 Pengolahan dan Analisis Data
4 Pelaporan
 Penyusunan Laporan
 Submit Jurnal Internasional
 Accepted Jurnal Internasional

DAFTAR PUSTAKA
[1] Inderanata RN, Sukardi T. Investigation study of integrated vocational guidance on work readiness of
mechanical engineering vocational school students. Heliyon. 2023 Feb 1;9(2).

[2] Zeng Q, He Y, Li J, Liang Z, Zhang M, Yi D, et al. Hope, future work self and life
satisfaction among vocational high school students in China: The roles of career adaptability
and academic self-efficacy. Pers Individ Dif. 2022 Dec 1;199.
[3] Negru-Subtirica O, Pop EI, Crocetti E. Developmental trajectories and reciprocal associations
between career adaptability and vocational identity: A three-wave longitudinal study with
adolescents. J Vocat Behav. 2015 Jun 1;88:131–42.
[4] Storme M, Celik P, Myszkowski N. A forgotten antecedent of career adaptability: A study on
the predictive role of within-person variability in personality. Pers Individ Dif. 2020 Jul
1;160.
[5] Ocampo ACG, Reyes ML, Chen Y, Restubog SLD, Chih YY, Chua-Garcia L, et al. The role
of internship participation and conscientiousness in developing career adaptability: A five-
wave growth mixture model analysis. J Vocat Behav. 2020 Aug 1;120.
[6] Keijzer R, van der Rijst R, van Schooten E, Admiraal W. Individual differences among at-risk
students changing the relationship between resilience and vocational identity. Int J Educ Res.
2021 Jan 1;110.
[7] van der Horst AC, Klehe UC, Brenninkmeijer V, Coolen ACM. Facilitating a successful
school-to-work transition: Comparing compact career-adaptation interventions. J Vocat
Behav. 2021 Aug 1;128.
[8] Guan Y, Liu S, Guo MJ, Li M, Wu M, Chen SX, et al. Acculturation orientations and Chinese
student Sojourners’ career adaptability: The roles of career exploration and cultural distance.
J Vocat Behav. 2018 Feb 1;104:228–39.
[9] Yu H, Dai Y, Guan X, Wang W. Career Adapt-Abilities Scale–Short Form (CAAS-SF):
Validation Across Three Different Samples in the Chinese Context. J Career Assess. 2020
May 1;28(2):219–40.
[10] Wilkins-Yel KG, Roach CML, Tracey TJG, Yel N. The effects of career adaptability on
intended academic persistence: The mediating role of academic satisfaction. J Vocat Behav.
2018 Oct 1;108:67–77.
[11] Leung SA, Mo J, Yuen M, Cheung R. Testing the career adaptability model with senior high
school students in Hong Kong. J Vocat Behav. 2022 Dec 1;139.
[12] Xu C, Gong X, Fu W, Xu Y, Xu H, Chen W, et al. The role of career adaptability and
resilience in mental health problems in Chinese adolescents. Child Youth Serv Rev. 2020
May 1;112.
[13] Del Corso J, Rehfuss MC. The role of narrative in career construction theory. J Vocat Behav.
2011 Oct;79(2):334–9.
[14] Savickas ML, Porfeli EJ. Career Adapt-Abilities Scale: Construction, reliability, and
measurement equivalence across 13 countries. J Vocat Behav. 2012 Jun;80(3):661–73.
[15] Carvalho L, Mourão L, Freitas C. Career counseling for college students: Assessment of an
online and group intervention. J Vocat Behav. 2023 Feb 1;140.
[16] Maree JG. Research on life design in (South) Africa: A qualitative analysis. South African
Journal of Psychology. 2015 Sep 12;45(3):332–48.
[17] Maree JG. Integrative career counselling for early career individuals. South African Journal
of Psychology. 2020 Jun 1;50(2):228–38.
[18] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Alfabeta Bandung; 2013.
[19] Guan Y, Liu S, Guo MJ, Li M, Wu M, Chen SX, et al. Acculturation orientations and Chinese
student Sojourners’ career adaptability: The roles of career exploration and cultural distance.
J Vocat Behav. 2018 Feb 1;104:228–39.
[20] Edmonds WAlex, Kennedy TD. An applied guide to research designs : quantitative,
qualitative, and mixed methods. SAGE; 2017.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Detail Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan
Honor Tim Peneliti 0
Peralatan Penunjang Validasi ahli Instrumen Dokumen 2 300.000 600000
Publikasi Jurnal Internasional Dokumen 1 1.500.000 1500000
Peralatan Habis Pakai Penggandaan Instrumen Lembar 126 1.000 126000
Snack Peserta Eksperimen Bimbingan
Dos 70 13.000 910000
Kelompok Pertemuan 1-7 (10 Orang)
Snack Peserta Eksperimen Konseling
Dos 70 13.000 910000
Kelompok Pertemuan 1-7 (10 Orang)
Snack Peserta Eksperimen Kelompok Kontrol
Dos 30 13.000 390000
3 Pertemuan (10 Orang)
Perjalanan Transport Peneliti OH 17 25.000 425000
Lain-Lain Laporan Hasil Penelitian Dokumen 1 139.000 139000
5000000

Anda mungkin juga menyukai