Anda di halaman 1dari 11

BIMBINGAN KONSELING

INTAN PARIWARA

intanariwara26@gmail.com

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

STAI Bumi Silampari Lubuklinggau,

Sumatera Selatan, Indonesia

Abstrak

Setiap individu dituntut mampu menyesuaikan diri dengan perubahan


yang terjadi. Bagi individu yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan, maka dapat menimbulkan masalah baginya. Kondisi ini memberikan
peluang yang besar bagi konselor untuk menyelenggarakan pelayanan konseling
kepada individu-individu yang bermasalah. Dalam memberikan layanan kepada
klien, konselor harus menegakkan kode etik. Berbagai masalah dalam penerapan
kode etik terjadi dalam pelaksanaan layanan konseling, baik yang disebabkan
oleh konselor itu sendiri atau pihak eksternal. Oleh sebab itu, konselor harus
memiliki kesadaran yang tinggi untuk melaksanakan tugas dengan benar, terus
meningkatkan kompetensi, serta bagi pembuat kebijakan untuk merumuskan
peraturan yang jelas disertai dengan pengawasan.

Pendahuluan

Keberhasilan dalam penyelanggaraan lembaga pendidikan (sekolah) akan


sangat bergantung kepada manajemen komponen-komponen pendukung
pelaksanaan kegiatan seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan, tenaga
pelaksana, dan sarana prasarana. Komponen-komponen tersebut merupakan satu
kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah), artinya
bahwa satu komponen tidak lebih penting dari komponen lainnya. Akan tetapi
satu komponen memberikan dukungan bagi komponen lainnya sehingga
memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga
pendidikan (sekolah) tersebut komponen peserta didik, sosial keberadaannya
sangat dibutuhkan, terlebih bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah,
peserta didik merupakan subyek sekaligus obyek dalam proses transformasi ilmu
pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan. Oleh karena itu
keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan
tetapi harus merupakan bagian dari kebermutuan dari lembaga pendidikan
(sekolah). ( Hamidah,2018: 2 ) .

Oleh karena itu diperlukan layanan bagi peserta didik yang dikelola
dengan baik. Manajemen peserta didik berupaya mengisi kebutuhan akan layanan
yang baik tersebut, mulai dari peserta didik tersebut mendaftarkan diri ke sekolah
sampai peserta didik tersebut menyelesaikan studi di sekolah tersebut.Peserta
didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Karena itu, jika tidak ada peserta
didik, tentunya tidak akan ada kegiatan pendidikan. Lebih- lebih di era persaingan
antar lembaga pendidikan yang begitu ketat seperti sekarang, sekolah harus
berjuang secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan peserta didik. Tak sedikit
lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada ketua
yayasan pendidikan yang mencari guru baru. ( Hamidah, 2018: 3).

Salah satu bagian dari dimensi pendidikan di sekolah atau madrasah


adalah siswa atau peserta didik. Siswa atau peserta didik merupakan raw material
(bahan mentah) di dalam proses transformasi yang disebut pendidikan. Ketika di
sekolah, peserta didik harus mendapatkan pelayanan atau pengaturan yang benar
agar mereka bisa menjadikan sekolahnya sebagai lingkungan yang pas untuk
mengembangkan seluruh potensi yang mereka miliki. Dengan begitu penerapan
manajemen peserta didik merupakan sebuah keharusan bagi setiap lembaga
pendidikan. Dalam proses pendidikan, peserta didik merupakan subjek dan objek
yang aktif. Dikatakan sebagai subjek karena mereka berperan aktif sebagai pelaku
utama dalam proses pembelajaran, sedangkan dikatakan objek karena sebagai
sasaran didik untuk ditumbuh kembangkan oleh pendidik. ( Wahyu Suminar, 2017
;3 ).

Sehubungan dengan itu, perlulah lembaga pendidikan membutuhkan suatu


manajemen untuk mengelola di bidang peserta didik. Manajemen peserta didik
atau sering disebut manajemen kesiswaan merupakan salah satu bidang
operasional dalam pengelolaan sekolah. Berdasarkan asal katanya, manajemen
peserta didik merupakan penggabungan dari kata manajemen dan peserta didik.
Manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sementara peserta
didik sendiri sebagaimana ketentuan umum Undang-undang RI No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia
pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. ( Wahyu Suminar, 2018 ;4 ).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif sedangkan penelitian


pendekatan penelitiannya adalah penelitian deskriptif kualitatif sedangkan
pendekatan penelitiaanya adalah penelitian deskriptif kualitatif.data yang di
peroleh dari dari penelitian berupa propil sekolah,foto foto yang berhubungan
dengan kegiatan peserta didik,dan hasil wawancara yang telah ai lakukan oleh
peneliti dengan beberapa informan.teknik pengumpulan data di lakukan dengan
interview(wawancara)dan dokumentsi.adapun data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah data/ informasi tentang majemen peserta didik di sekolah.

Aktivitas dalam analisis data pada penelitian ini adalah reduksi data,penyajian
data,dan sismpulan.pengecekan keabsahan data mmerupakan pembuktian bahwa
apa yang telah di alami peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada,serta
membandinagkan hasil wawancara dari informan satu dan informan lainya.untuk
mengetahui keabsahan data penelitian menggunakan beberapa teknik,yaitu uji
kredibilitas yang dengan memperpanjang masa penelitian wawancara dan
dokumentasi di lapangan,meningkatkan pengamatan,triagulasi sumber dan teknik.

PEMBAHASAN

Pengertian Manajemen Peserta Didik

Manajemen adalah pencapaian sesuatu melalui usaha yang dilaksanakan


bersama-sama dengan orang-orang. Manajemen adalah suatu rangkaian tindakan
dengan maksud untuk mencapai hubungan kerjasama yang rasional dalam suatu
system administrasi. Dalam pencapaian tujuan pendidikan, maka ditentukan
keberhasilan manajemen semua komponen kegiatan pendidikan termasuk
manajemen peserta didik. Peserta didik adalah siapa saja yang terdaftar sebagai
objek didik di suatu lembaga pendidikan. ( Astuti, 2021 : 136).

Manajemen peserta didik merupakan penggabungan dari kata manajemen dan


peserta didik, istilah manajemen memiliki banyak arti, bergantung pada orang
yang mengartikanya. Manajemen peserta didik merupakan penggabungan dari
kata manajemen peserta didik. Secara etimologis, kata manajemen merupakan
terjemahan (bahasa inggris). Kata ini berasal dari bahasa latin, prancis, dan italia
yaitu manus, mano, manage/ menege dan maneggeare sementara itu menurut para
ahli seperti Terriy mendefinisikan manajemen sebagai pencapaiadengan tujuan
yang di telah di tentukan sebelumnya melalui usaha orang lain. ( Surya Saputra,
2014: 14 ).

Manajemen peserta didik dapat di artikan sebagai usaha pengaturan terhadap


peserta didik; mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan
mereka lulus. Berdasarkan pengertian tersebut yang di maksud manajemen peserta
didik adalah proses usaha yang di rencanakan guru memusatkan layanan perhatian
pengaturan terhadap seluruh peserta didik dari awal masuk hingga lulus dari
suatu jenjang pendidikan (sekolah).

Manajemen peserta didik berasal dari gabungan kata kata ‘’ manajemen ‘’


dan ‘’peserta didik’’. Dengan menggabungkan dua kata ini maka manajemen
peserta didik dapat di artikan sebagai penataan dan pengaturan terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari masuk sampai keluarganya
peserta didik tersebut dari lembaga pendidikan. Pengaturan tersebut,bertujuan
untuk memberikan layanan sebaik baiknya untuk pesereta didik, agar mereka
merasa nyaman dan betah dalam mengikuti seluruh program sekolah. Kegiatan
pengaturan tersebut melibatkan seluruh sumber daya, baik sumber daya manusia
seperti guru, kepala sekolah, peserta didik, wali murid, maupun sumber daya yang
meliputi sarana, keuangan, pembelajaran dari kurikulum, menuju tercapainnya
tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Cakupan manajemen peserta didik menurut beberapa ahli di antarannya


sebagai berikut:

1) Perencanaan peserta didik yang meliputi kuota komposisi kelas dan


ukuran luas belajar untuk setiap kelas .
2) Mengatur penerimaan siswa berdasarkan kreteria penerimaan siswa baru.
Pengaturan penerimaan ini juga meliputi prosedur yang di tetapkan,
system dan tahapan tahapan yang di rencanakan.
3) Pengelompokan siswa.
4) Merumuskan kode etik atau tata tertib peseta didik.
5) Mengatur program kegiatan ekstrakulikuler(Annnisa Nuraisyah,2017:135)

Manajemen peserta didik atau Pupil Personel Administration adalah


layanan yang memusatkan pada pengaturan, pengawasan, dan layanan pesesrta
didik di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan
individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan
sampai ia matang di sekolah. (Suwardi,2017:99)

Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh para


manajer sebagai usaha mewujudkan tujuan yang ingin di capai organisasi. Fungsi
manajemen tidak hanya di lakukan manajer atas seperti pemimpin organisasi.
Tetapi juga oleh manajer menengan dan manajer bawah. Ada banyak hal yang
harus di lakukan dan di selesaikan oleh para manajer organisasi dalam
mewujudkan tujuan organisasi sehingga amirullah haris budiono menyatakan
bahwa manajer paling tidak harus melaksanakan empat fungsi, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah fungsi untuk merencanakan tujuaan yang ingin di
capai organisasi.secara operasional tujuaan organisasi dapat di bedakan
menjadi dua yaitu tujuaan profit dan tujuaan non profit. Organisasi bertujuaan
profit harus menentukan besarnya produksi, target penjualan, serrta biaya yang
di keluarkan dengan membandingkan pendapatan dan biaya biaya yang di
keluarkan,organisasi bisa mengetahui profit yang mereka peroleh. Sementara
itu organisasi non profit harus menetapkan berbagai variable yang dapat
memuaskan para pelanggan atau massyarakat.
2. Perorganisasian
Perorganisasian adalah untuk mengkelompokan pekerjaan. Kegiatan
kegiatan organisasi keciluntuk mencapai tujuan tentu dapat di urus oleh satu
orang atau dengan bantuan beberapa orang terdekat seperti anggota keluarga.
Namun tidak demikian bagi organisasi besar yang memiliki banyak pekerjaan
untuk di selesaikan pekerjaan pekerjaan organisasi besar harus di kelompokan
agar mudah di selesaikan, dan banyak pekerjaan akan di butuhkan untuk
mengisi kelompok kelompok tersebut.
3. Pengarahan

Pengarahan adalah fungsi untuk mempengaruhi pekerja agar mereka


bersemangat dalam bekerja atau kegiatan, dan mampu memberikan hasil yang
maksimal. Fungsi pengarahan perlu di terapkan dalam organisasi karena tidak
semua pekerjs semangat untuk menjalankan kegiatan organisasi.

4. Pengendalian
Pengendaliaan adalah fungsi untuk mencegah terjadinya kesalahan
kesalahan kegiatan.kesalahan kesalahan, seperti salah cara kerja atau salah
menggunajkan waktu pasti akan muncul karena suatu kegiatan di tangani oleh
banyak pekerja. Kesalahan kesalahan itu tentu akan mempengaruhi hasil yang
di capai. Apabila banyak produk yang di hasilkan cacat,seperti cacat
jumlah,kualitas, dan kuantitas, organisasi pasti kecewa.

TUJUAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Tujuan dari manajemen peserta didik yaitu untuk mengatur kegiatan-


kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di
sekolah agar berjalan lancer, tertib, dan teratur sehingga tercapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efesien.

Adapun tujuan manajemen peserta didik secara khusus yaitu sebagai


berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan fsikomotor peserta
didik.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan)
bakat dan minat peserta didik.
3. Menyakurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta
didik.

PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Manajemen kesiswaan atau manajemen pesrta didik berfungsi mengatur


berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar proses pembelajaran di sekolah
berjalan dengan tertib, teratur, dan lancar. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan


manajemen sekolah.
2. Manajemen peserta didik harus mengembangkan misi pendidikan dan
dalam rangka mendidik peserta didik.
3. Kegiatan manajemen peserta didik harus diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar
belakang dan memiliki banyak perbedaan.
4. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah di paandang sebagai upaya
pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
5. Kegiatan peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian
peserta didik.
6. Apa yang di berikan kepada peserta didik dan yang selalu di upayakan
oleh kegiatan manajemen pesera didik haruslah fungsional bagi kehidupan
peserta didik baik di sekolah.

PENDEKATAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Ada dua pendekatan yang di gunakan dalam manajemen peserta didik.


Pertama: pendekatan kuantitatif, pendekatan ini lebih menitik beratkan pada segi
segi adminitratif dan birokratik lembaga pendidikan dalam pendekatan demikian,
peserta didik di harapkan banyak memenuhi tuntunan dan harapan lembaga
pendidikan di tempat peserta didik berada. Asumsi pendekatan ini adalah bahwa
peserta didik akan dapat matang dan mencapai keinginannya, manakala dapat
memenuhi aturan aturan, tugas tugas yang di harapkan yang di minta lembaga
pendidikannya.

Kedua: pendekatan kualitatif ,pendekatan ini lebih memberikan perhatiaan


kepada kesejahteraan peserta didik. Jilka pendekatan kualitatif di atas di arahkan
agar peserta didik manmpu, maka pendekatan kualitatif ini lebih di arahkan agar
peserta didik senang asumsi dari pendekatan ini adalah jika peserta didik senang
dan sejahtera, maka mereka dapat belajar dengan baik serta senang juga untuk
mengembankan diri mereka sendiri di lembaga pendiidikan seperti sekolahan.
Pendekatan ini juga menekankan perlunya penyediaan iklim yang konduksif dan
menyenangkan bagi pengembangan diri secara optimal.

Diantara kedua pendekatan tersebut, tentu dapat diambil jalan tengahnya,


atau sebutlah dengan pendekatan padu.dalam pendekatan padu demikian,peserta
didik di minta untuk memenuhi tuntutan tuntutan birokratik dan administrasi
sekolah di satu pihak,tetapi di sisi lain sekolah juga menawarkan insentif insentif
lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraannya.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Secara umum manajemen kesiswaan atau manajemen peserta didik sedikit nya
memiliki tiga tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu penerimaan murid baru
kegiatan kemajuan, serta bimbingan dan pembinaan disiplin secara rinc,ruang
lingkup peserta didik adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan peserta didik


Langkah pertama yang harus di lakukan dalam manajemen
kesiswaan yaitu mengadakan perencanaan,peserta didik harus di
rencanakan, karena dengan adannya perencanaan segala sesuatunnya dapat
dipikirkan dengan matang.dengan demikian.masalah masalah yang muncul
akan dapat di tangani sesegera mungkin.

2. Penerimaan Peserta Didik Baru

Penerimaan peserta didik baru adalah salah satu kegiatan manajemen peserta didik
yang sangat penting.dalam peserta didik baru ini meliputi beberapa tahapan,yaitu

a.kebijakan penerimaan peserta didik,

b.system penerimaan peserta didik,

c.kreteria penerimaan peserta didik baru,

d.prosedur penerimaan peserta didik baru,dan

e.problema penerimaan peserta didik baru.

3. Orentasi peserta didik


Peserta didik yang sudah melakukan daftar ulang,mereka
kemudian akan memasuki masa orentasi peserta didik di sekolah.orentasi
ini di lakukan dari hari hari pertama masuk sekolah,pada bagiaan ini
secara berurutan terdiri dari :
a) Alasan dan batasan orentasi peserta didik.
b) Tujuan dan fungsi orentasi peserta didik
c) Hari hari di sekolah.
d) Peran orentasi peserta didik

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen peserta didik adalah upaya penataan peserta didik mulai dari
masuk sampai dengan mereka lulus sekolah dengan cara memberikan layanan
sebaik baiknnya mungkin kepada peserta didik. Tujuannya adalah mengatur
kegiatan peserta didik agar menunjang proses pembelajaran sehingga dapat
berjalan dengan lancer, tertib, dan teratur, serta dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan yang di tetapkan. Kegiatan manajemen peserta didik
merupakan bagian penting yang harus di perhatikan dalam penyelenggaraan
kegiatan pendidikan di sekolah.program program kegiatan manajemen kepeserta
didikan yang di selenggarakan harus di dasarkan kepada kepemimpinan dan
perkembangan dan peningkatan kemampuaan peserta didik dalam bidang
kongnitif,afektif,dan psikomotor dan sesuai dengan keinginan,bakat dan minat
peserta didik mulai masuk sampai keluarnnya peserta didik tersebut dari suatu
lembaga pendidikan(sekolah).

Penyelenggaraan sekolah yang bermutu perlu di dukung oleh ketersediaan


layanan kepada peserta didik yang layak dan memadai dalam kuantitas maupun
kualitasnnya.mengingat penyelenggaraan sekolah terus mengalami perubahan dan
perkembangan,maka manajemen peserta didik yang ada di sekolah tersebut perlu
melakukan inovasi yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang
ada,agar kegiatan manajemen peserta didik bisa mendukung keterlaksanaan
program sekolah dan tercapainnya tujuan pendidikan secara umum.

DAFTAR PUSTAKA

Baddrudin, Manajemen serta didik. Cet.1,Jakarta:Permata putri Media, 2014.


Depatermen, Pedindikan Nasional, Modul manajemen kesiswaan( peserta
didik),2008.
Gunawan, Ary. Admitrasi Sekolah: Admitrasi Pendidikan Mikro. Jakarta:Renika
Cipta,1996.
Imron,Ali,Manajemen peserta didik berbasis sekolah.Cet. 4:’Jakarta:Bumi
Aksara,2016.
Imam Machali dan Ara Hidayat, Hand Book of Education Management : Teori
dan Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia. (Cet. II, Jakarta :
Premadia Group, 2018), h. 190
W. Mantja, Profesionalisasi Tenaga Kependidikan, Manajemen Pendidikan dan
Supervisi Pengajaran (Malang : Elang Mas, 2007), h.. 35.
8Ary Gunawan, Administrasi Sekolah : Administrasi Pendidikan Mikro (Jakarta :
Rineka Cipta, 1996), h. 9.
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa; Sebuah Pendekatan Edukatif
((Jakarta : Rajawali Press, 1986). h. 12. 7W.

Mantja, Profesionalisasi Tenaga Kependidikan, Manajemen Pendidikan dan


Supervisi Pengajaran (Malang : Elang Mas, 2007), h.. 35.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003.tentang Sistem pendidikan Nasional

Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa; Sebuah Pendekatan Edukatif


((Jakarta : Rajawali Press, 1986). h. 12.

Adair,J.(1993) Membina calon pemimpin,terj.Soedjono Trimono.jakarta:Bumi


aksara.

Burhanuudin,(2004) AnalisisAdministrasi Manajemen,Bandung :Rosda Karya


Daryanto,(2013) Administrasi Dan Manajemen Sekolah,:Rineka Cipta.
Mulyasa,E (2016) Menjadi Kepala Sekolah Profesional.Bandung :Rosda Karya.
Saefullah, (2012) Manajemen pendidikan Islam, Baandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai