Anda di halaman 1dari 7

Alfita Safitri Niamullah

UTS Prinsip Pengajaran dan Asesmen I


Universitas Galuh

1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip Understanding by Design


(UbD) atau biasa disebut dengan backward design. Jelaskan bagaimana cara merancang
pembelajaran dengan prinsip ini!
Menurut Wiggins & McTighe dalam bukunya yang berjudul “Understanding by
Design” menjelaskan bahwa teradapat dua jenis fokus dalam perancangan pembelajaran,
yaitu: content-focused design dan results focused design. Backward Design ini merupakan
model perancangan yang termasuk pada jenis results-focused design yang terdiri dari tiga
kegiatan pokok, yaitu: (1) menetapkan hasil yang diinginkan, (2) menetapkan bukti-bukti
atau indikator ketercapaian hasil tersebut, dan (3) merancang pengalaman belajarnya.
Sejalan dengan pendapat sebelumya, menurut Stiler dalam Jozwik et al. (2017),
Backward Design dijabarkan dalam 3 langkah yaitu: a) mengidentifikasi hasil yang
diinginkan (identify desired results), b) menentukan tujuan yang dapat diukur (determine
acceptable evidence), and c) merencanakan pengalaman belajar (plan learning experiences
and instruction).
Berdasarkan pendapat tersebut mengenai prinsip Understanding by Design (UbD),
dapat disimpulkan bahwa merancang pembelajaran dengan prinsip Understanding by
Design (UbD) akan berfokus pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai terlebih dahulu,
kemudian menentukan alat untuk mengukur ketercapaian pembelajaran (asesmen), lalu
menyusun langkah-langkah kegitan pembelajaran.

a. Menentukan Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran berisi deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yaitu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tujuan pembelajaran ini menjelaskan hasil atau
pencapaian yang diharapkan dari proses pembelajaran berupa pengetahuan, keterampilan,
dan sikap. Dalam menentukan tujuan pembelajaran, guru perlu memperhatikan
karakteristik peserta didik, mengetahui kebutuhan belajar peserta didik, dan tingkat
capaian peserta didik sebelum menentukan kompetensi yang diharapkan. Tujuan
pembelajaran juga dapat disesuaikan oleh guru sesuai dengan karakteristik lingkungan
sekolahnya masing-masing. Menurut David & Autin (2020), menjelaskan bahwa pada
penetapan tujuan ini diharapkan guru dapat memaksimalkan potensi pembelajaran,
meningkatkan layanan pembelajaran, mengurangi pengeluaran, meningkatkan
produktivitas, dan memaksimalkan proses pembelajaran siswa.

b. Menentukan Asesmen
Asesmen merupakan proses pengumpulan pengumpulan informasi dan data untuk
mengetahui kebutuhan belajar peserta didik, perkembangan peserta didik, mengevaluasi
pemahaman, keterampilan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik terhadap tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan yang kemudian hasil belajar tersebut digunakan
sebagai bahan refleksi serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Langkah dalam menentukan asesmen yaitu terlebih dahulu guru melakukan asesmen
awal yang mengacu pada tujuan pembelajaran untuk mengecek ketercapaian peserta didik.
Setelah melakukan asesmen awal, guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran pada peserta didik. Hasil dari asesmen awal tersebut dapat membantu guru
dalam menentukan arah pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dengan memfokuskan
pembelajaran pada kebutuhan peserta didik. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran guru
melakukan asesmen secara langsung kepada peserta didik seperti meluruskan pemahaman
yang keliru. Setelah itu, guru melakukan asesmen formatif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran sebagai penguatan pemahaman pada peserta
didik kemudian menentukan instrumen penilaiannya yang hasilnya nanti akan dijadikan
perbaikan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya. Guru juga perlu membuat rubrik
penilaian agar kemampuan yang diperoleh peserta didik dapat dinilai secara adil. Hasil
dari asesmen tersebut kemudian digunakan sebagai bahan refleksi dan evaluasi guru untuk
dijadikan acuan dalam perbaikan rancangan pembelajaran salah satunya dalam
menentukan model pembelajaran lebih efektif.

c. Menentukan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran merupakan serangkaian aktivitas yang disusun dengan tujuan
untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Kegiatan pembelajaran ini dirancang untuk memfasilitasi proses pemahaman, penguasaan
keterampilan, dan perkembangan pemikiran peserta didik.
Menurut Katelyn et al (2017), “Di tahap perencanaan pembelajaran ini, seorang
perancang pembelajaran (guru) mengeksplorasi pengetahuan awal para siswa,
menemukan cara untuk melibatkan dan mengaitkan siswa ke dalam aktivitas
pembelajaran, membantu mereka dalam kegiatan pembelajaran dan merevisi
pemahaman mereka, membedakan instruksi, serta menciptakan peluang bagi siswa
untuk mengevaluasi diri dan merefleksikan pembelajaran mereka”.

2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus merencanakan


tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran. Jelaskan hubungan ketiga
komponen tersebut, lalu kemukakan pendapatmu jika salah satu komponen tidak termuat
dalam perencanaan pembelajaran.
Hubungan antara tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran yaitu
ketiganya saling berkaitan dalam menciptakan kualitas pembelajaran, menghasilkan
ketercapaian tujuan pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Ketiga
komponen tersebut memiliki pengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran dan
peningkatan hasil belajar peserta didik.
Adanya tujuan pembelajaran bertujuan untuk menghasilkan suatu kemampuan pada
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan.
Agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut diperlukan asesmen untuk
mengetahui kebutuhan belajar peserta didik, perkembangan kemampuan pengetahuan dan
keterampilan peserta didik, mengevaluasi pemahaman peserta didik, dan mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pemberian asesmen pada peserta didik akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan
hasil belajar peserta didik. Melalui asesmen, baik guru maupun peserta didik akan dapat
memperoleh informasi. Bagi peserta didik, asesmen akan membantu peserta didik
mendapatkan pembelajaran bermakna sesuai kebutuhannya. Sedangkan bagi guru, asesmen
yang efektif akan membantu guru dalam mengambil keputusan tentang apa yang harus
diajarkan (fokus utama pengajaran) pada peserta didik dan apa yang perlu diperbaiki pada
pemahaman dan kemampuan peserta didik. Jika asesmen yang digunakan tepat dan efektif
maka tujuan pembelajaran akan tercapai dan peserta didik dapat meningkatkan kemampuan
dan potensi yang dimiliki dari hasil belajarnya.
Asesmen dapat terintegrasi ke dalam kegiatan pembelajaran, yaitu dari hasil asesmen
yang dilakukan guru di awal pembelajaran dapat membantu guru dalam menentukan
prioritas tujuan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif
dan efisien. Dalam hal ini guru akan memfokuskan pembelajaran sesuai kebutuhan belajar
peserta didik agar kegiatan pembelajaran dapat lebih terarah. Dari hasil asemen juga dapat
membantu guru dalam menentukan strategi dan model pembelajaran yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat dicapai peserta didik dengan
suasana belajar yang interaktif, produktif, dan menyenangkan. Model pembelajaran yang
tepat dapat memudahkan peserta didik dalam memahami konten pembelajaran.
Berdasarkan pemahaman saya mengenai keterkaitan antara ketiga komponen di atas
dan pengaruhnya terhadap keberhasilan pembelajaran, menurut pendapat saya jika salah
satu komponen tidak termuat dalam perencanaan pembelajaran, maka proses pembelajaran
tidak dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna dan berkualitas sehingga akan
berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh sebab itu, untuk memberikan pengajaran dan pembelajaran yang ideal
maka ketiga komponen tersebut harus ada.

3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip UbD? Jelaskan


kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara merancang pembelajaran seperti biasanya!
Merancang pembelajaran dengan menggunakan prinsip Understanding by Design
(UbD) dapat menciptakan pembelajaran yang lebih fokus terhadap kebutuhan peserta didik
pada tujuan pembelajaran sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pada prinsip ini
pembelajaran akan lebih fokus pada apa yang belum dipahami oleh peserta didik, apa yang
harus di ajarkan lagi pada peserta didik sebagai fokus utama pembelajaran dan apa yang
tidak perlu di ajarkan lagi, memastikan apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki.
Kelebihan prinsip Understanding by Design (Ubd) yaitu tujuan pembelajaran dapat
lebih terukur secara optimal. Selain itu, dengan menggunakan prinsip UbD guru dapat
menghindari aktivitas yang hanya berorientasi pada perencanaan pembelajaran atau
aktivitas yang tidak dapat dievaluasi.

4. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif serta berikan
masing-masing 1 contoh!
a. Asesmen awal yaitu evaluasi untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman, pengetahuan,
dan keterampilan awal peserta didik sebelum memulai pembelajaran baru.

Contoh asesmen awal :


Pertanyaan pemantik
1) Dongeng apa yang sering kalian dengar?
2) Siapa yang biasa bercerita kepada kalian?
3) Apakah kalian menyukai dongeng tersebut?
4) Biasanya dalam dongeng terdapat apa saja di dalamnya?
5) Apa saja unsur yang kalian ketahui dalam dongeng tersebut?

b. Asesmen formatif yaitu evaluasi untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik.
Asesmen ini digunakan untuk membantu peserta didik memahami sejauh mana mereka
telah memahami materi pelajaran, keterampilan, atau konsep tertentu agar dapat
melakukan perbaikan selama pembelajaran.
Dalam asesmen formatif peserta didik diberi pemahaman dan pembelajaran tentang
menganalisis unsur yang terdapat pada teks cerita fantasi dengan benar yang kemudian
nanti akan dinilai berdasarkan rubrik penilaian yang telah di susun. Teknik asesmen di
sesuaikan dengan tujuan pembelajarannya yaitu dalam hal ini menggunakan teknik tes.

Contoh asesmen formatif :


Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu menganalisis isi dalam cerita fantasi yang disimak dengan benar.

1. Analisislah teks cerita fantasi di atas! Tuangkan hasil analisis kalian dalam format
tabel di bawah ini! Tuliskan peristiwa-peristiwa penting yang menandai bagian-
bagian struktur pada teks cerita fantasi!

Teks 1 Teks 2

Judul

Orientasi

Komplikasi

Klimaks
Resolusi

Koda

Amanat/Pesan

c. Asesmen sumatif yaitu evaluasi pencapaian peserta didik pada akhir suatu periode
pembelajaran. Biasanya digunakan untuk memberikan penilaian atau penentuan hasil
akhir.
Contoh asesmen sumatif :
- Ujian Penilaian Tengah Semester
- Ujian Penilaian Akhir Semester
- Ulangan Harian

5. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik. Jelaskan maksud dari
pernyataan tersebut!
Salah satu tujuan utama asesmen adalah memantau atau memonitor kualitas
pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan peserta didik. Dalam hal ini asesmen
bertujuan untuk memahami kebutuhan peserta didik dan potensi yang dimiliki peserta didik
pada rentang pembelajaran tertentu. Dengan demikian perkembangan belajar peserta didik
dapat terkontrol dan teramati dengan baik dari waktu ke waktu. Artinya bahwa yang
menjadi perhatian kita sebagai guru bukanlah perihal besar atau kecilnya nilai yang
diperoleh peserta didik melainkan sejauh mana kemampuan peserta didik dapat
berkembang dibandingkan dengan kemampuan sebelumnya.
Referensi :
Ali, Yusuf. N. D. (2023). Jurnal of Curriculum Development : Bandung.
https://ejournal.upi.edu/index.php/CURRICULA/article/view/54828/pdf

Kemendikbudristek. Platform Merdeka Mengajar.


https://guru.kemdikbud.go.id/assessment

Microlearning Guru Belajar – Kemdikbud. Memahami Asesmen sebagai Bukti Pembelajaran.


https://www.youtube.com/watch?v=j6EVbNxDRno&t=290s

Learning Management System. Materi Eksplorasi Konsep.


https://lms.guru.kemdikbud.go.id/courses/671/pages/01-dot-03-dot-b-3-t1-3-eksplorasi-
konsep

Anda mungkin juga menyukai