Mahasiswa membuat sebuah projek perubahan (change project) tentang pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21
dengan sekolah mitra mahasiswa. Projek perubahan ini dapat dilakukan berdasarkan case-
based atau project-based.
LATAR BELAKANG
Pendidikan yang berpihak pada peserta didik merupakan pendidikan yang meletakan unsur
kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang sesuai kodratnya
secara lahiriah dan batiniah. Sehingga seorang guru perlu menuntun peserta didik sesuai
dengan tuntunan alam dan zamannya. Melihat dari kodrat zaman maka pendidikan tersebut
adalah pendidikan yang membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan abad
21. Sedangkan kodrat alam berkenaan dengan pembelajaran yang sesuai konteks lokal sosial
budaya peserta didik berada.
CASE BASED
Pembelajaran bahasa Indonesia tidak terlepas dari kegiatan literasi. Minat literasi pada
peserta didik di SMP Negeri 1 Ciamis belum tergambarkan. Hal ini terlihat dari minat peserta
didik terhadap suatu organisasi jurnalistik dan juga antusias peserta didik pada mata pelajaran
bahasa Indonesia yang kurang khususnya dalam kegiatan menulis. Kurangnya minat literasi
pada peserta didik menjadi landasan utama dalam membuat sebuah projek perubahan
(change project) dengan pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan
peserta didik.
Berdasarkan hal tersebut, perlu diberikan dorongan berupa pengalaman praktik keterampilan
menulis pada peserta didik dengan adanya wadah untuk menumbuhkan dan mengembangkan
minat menulis peserta didik. Penulis merancang projek perubahan tentang pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke –
21dengan sekolah mitra yaitu SMP N 1 Ciamis.
Hasil observasi di SMP 1 Ciamis menunjukan menurunnya minat menulis pada peserta didik
dalam salah satu program ekstrakulikuler yang berkaitan dengan bahasa Indonesia yaitu
Jurnalistik. Akibat dari menurunnya minat menulis peserta didik berdampak pada terhentinya
program jurnalistik dalam menerbitkan produk atau karya bulletin sekolah. Selain karena
menurunnya minat menulis pada peserta didik, faktor yang menyebabkan program jurnalis
berhenti yaitu minimnya anggaran sekolah. Oleh sebab itu, penulis membuat projek
perubahan agar program bulletin tersebut dapat berjalan kembali dengan anggaran yang dapat
diminimalisasi.
Adanya kenyataan yang terjadi di atas, timbul suatu upaya untuk kembali mengembangkan
minat peserta didik untuk lebih tertarik pada kegiatan menulis dengan cara meningkatkan
kualitas pembelajaran bahasa Indonesia sebagai pendorong untuk mengembangkan karya
tulis peserta didik. Peserta didik dimotivasi untuk kembali tertarrik pada kegiaatan menulis
dengan memberikan nilai-nilai positif dari kegiatan literasi dalam kehidupan peserta didik.
Selain itu guru menjadikan karya tulis peserta didik sebagai bentuk kontribusi dalam
pembelajaran dan penilaian di kelas sehingga pada awalnya peserta didik melakukan kegiatan
menulis hanya untuk memenuhi tugas. Dalam hal ini guru memberikan apresiasi terhadap
hasil kerja seluruh peserta didik termasuk mengapresiasi produk/hasil jarya dari suatu materi
pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi menulis. Salah satu jenis apresiasinya
adalah guru mempublikasikan hasil karya peserta didik ke dalam bulletin sekolah. Apresiasi
yang diberikan guru diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga diri dan meningkatkan
minat menulis peserta didik.
Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik menjawab salam pembuka.
2. Peserta didik memimpin doa sebelum belajar.
3. Peserta didik dicek kehadiran oleh guru.
4. Mengecek kebersihan kelas.
5. Peserta didik menyanyikan lagu nasional dan lagu profil pelajar Pancasila.
6. Peserta didik diberikan motivasi.
7. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
8. Peserta didik melakukan kegiatan apersepsi bersama guru.
9. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik oleh guru terkait materi cara menulis
dan membaca teks puisi.
10. Peserta didik diberikan pertanyaan terkait materi prasayarat belajar terkait materi
Langkah-langkah menulis teks puisi.
Kegiatan Inti
1. Peserta didik menyimak tayangan “kasih ibu” sebagai stimulus dalam menulis
puisi.
2. Peserta didik mengungkapkan gagasan dan perasaan tentang tayangan “kasih ibu”.
3. Peserta didik menyimak contoh puisi berdasarkan tayangan tersebut.
4. Peserta didik menyimak langkah menulis puisi.
5. Peserta didik menyimak materi pembelajaran tentang membuat kerangka.
6. Peserta didik bertanya mengenai materi pembelajaran membuat kerangka teks puisi.
(Menanya)
7. Peserta didik mengamati gambar yang telah disediakan guru dengan memahami
karakteristik puisi dari sebuah gambar untuk dijadikan puisi.
8. Peserta didik berkelompok mendiskusikan puisi yang akan disusun.
9. Peserta didik membuat puisi dengan kerangka berdasarkan gambar yang ditentukan
guru.
10. Peserta didik mengembangkan kerangka menjadi sebuah puisi.
11. Peserta didik membacakan puisi secara berkelompok.
12. Peserta didik bersama guru membahas hasil puisi yang telah dibuat.
13. Peserta didik menulis puisi dengan tema bebas sesuai dengan minatnya.
14. Guru menginformasikan bahwa hasil karya nya akan di publikasikan pada bulletin
sekolah dengan menyertakan nama dan foto diri.
15. Peserta didik diberikan bimbingan selama proses menulis puisi.
16. Peserta didik mengumpulkan hasil karyanya.
17. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
18. Peserta didik menyimak simpulan belajar yang disampaikan guru.
19. Peserta didik menyimak evaluasi yang disampaikan guru.
TANTANGAN ABAD 21
Abad 21 merupakan sebuah tantangan untuk generasi masa kini yang semua informasi,
budaya global, dan teknologi sangat mempengaruhi perubahan dunia sehingga hal tersebut
berpengaruh terhadap ideologi pada setiap individu yang dapat menghilangkan jati diri
bangsa serta berbagai kemudahan yang tersedia menurunkan minat literasi pada setiap
individu.
Tantangan penerapan projek perubahan ini yaitu kurangnya dukungan finansial dan sulitnya
menumbuhkan minat literasi menulis. Namun jika tantangan tersebut terus dihindari, projek
perubahan (project change) tidak akan pernah dapat direalisasikan. Hasil dari projek
perubahan yang dilakukan ini sebagai upaya praktik baik yang ingin saya berikan pada
sekolah SMPN 1 Ciamis sebagai pengalaman berharga serta sebagai salah satu kontribusi
saya terhadap pendidikan abad 21.