A. Latar Belakang
Membaca merupakan hal yang sering ditekankan orangtua dan guru kepada
anak-anak sejak usia dini. Minat dan kebiasaan membaca ini merupakan embrio
dari terbentuknya masyarakat membaca (reading society) yang merupakan ciri
dari masyarakat belajar (learning society) yang diperlukan dalam masyarakat
berpengetahuan (knowledge society). Namun di tengah gencarnya budaya
elektronik, anak-anak di era sekarang ini mempunyai “pilihan‟ objek lain yang
masing-masing menawarkan daya tariknya, seperti televisi dan alat permainan
elektronik. Seperti klasiknya kemajuan teknologi lainnya yang ada, selalu
mempunyai negative side effect yang sering “dituduh‟ sebagai satu-satunya
tersangka utama oleh para guru dan orang tua menjadi penyebab memudarnya minat
baca dan belajar anak-anak.
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu program pembiasaan literasi di
SMA Taman Rama Denpasar yang merupakan bentuk dari Gerakan Literasi. Gerakan
Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti
siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga
tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk
menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca.
Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global
yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
B. Landasan Hukum
Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang penumbuhan Budi Pekerti anak.
C. Tujuan
Tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu untuk menumbuhkembangkan budi
pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang
diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar
sepanjang hayat. Selain itu adapula tujuan khusus gerakan literasi sekolah diantaranya
yaitu:
1. Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah.
2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak
agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan
dan mewadahi berbagai strategi membaca.
BAB II
RENCANA KEGIATAN
4. Pembudayaan E-learning
Pembudayaan E-learning, adalah Langkah untuk meningkatkan literasi digital
dengan mencoba berpikir kritis, menguasai finding information, memanfaatkan
media sosial untuk belajar dan berkolaborasi, memahami digital culture, dan
menjadi aman di internet. Mendorong pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dan
mendorong guru memproduksi materi PJJ.
11. Pembuatan projek akhir semester berupa produk literasi digital dalam mewujudkan
program unggulan sekolah “Integreted Project Based Learning” (IPBL). Program
ini merupakan proses pembelajaran secara kontekstual yang dilakukan dengan
study trip di luar sekolah dan mengaitkan temuannya dengan beberapa mata
pelajaran.
Petunjuk
1. Berilah tanda Cek (√) pada salah satu kolom sebelah kanan ( sudah/belum/akan mulai).
2. Apabila Anda mengisi pada kolom sudah dan akan mulai, tuliskan waktu pelaksanaannya.
A. SIMPULAN
Bertolak dari realitas diatas, dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Gemar Membaca /
LIterasi Sekolah sangat penting untuk dilaksanakan disetiap satuan pendidikan. Karena
dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS), warga sekolah akan menjadikan gemar
membaca sebagai budaya sekolah. Ini merupakan pangkal dari peningkatan mutu
pendidikan. Untuk itu diperlukan peran aktif warga sekolah / stakeholder menyukseskan
program ini.
B. SARAN
Hendaknya untuk warga sekolah (khusunya peserta didik dan pendidik)
berpartisipasi aktif untuk melaksanakan program literasi sekolah / gemar membaca.
Instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Bali hendaknya melakukan
pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap program ini.
1. Gerakan Membaca
a. Program Kerja
(1) Program kerja Gerakan membaca 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran
terlampir pada tautan berikut ini.
Link :
https://docs.google.com/document/d/1xdaGpWduECXaiwonVkw6SbpvB4mHT8
Ui/edit?usp=sharing&ouid=112642003198977826841&rtpof=true&sd=true
c. Mendisiplinkan membaca karya sastra sampai selesai dengan membuat daftar buku
yang sudah selesai dibaca.
(1) Tersedia koleksi karya sastra
(3) Tersedia rekapitulasi peserta didik dan karya sastra yang dibaca
(2) Tersedia koleksi bacaan dengan berbagai kebutuhan bahan bacaan warga sekolah
e. Membiasakan untuk berdiskusi tentang buku yang sudah dibaca, menuliskan
kembali/membuat resensi, dan presentasi.
(1) Kegiatan diskusi atau resensi atau bedah buku.
(2) Terdapat instrumen laporan bacaan pada setiap buku bacaan nonpelajaran
(misalnya, diselipkan lembar pertanyaan tentang tokoh dalam novel, dsb.)
(3) Adanya bahan/materi presentasi.
(4) Adanya resensi buku yang dibuat oleh peserta didik.
g. Mewajibkan setiap guru bidang studi untuk menerapkan metode diskusi dan
presentasi pada beberapa kegiatan pembelajaran
(1) Adanya penugasan diskusi/presentasi yang tertulis pada rencana pembelajaran
guru
tautan RPP :
(2) Adanya bahan/materi presentasi oleh peserta didik pada setiap mata pelajaran
(powerpoint/bahan belajar lainnya).
tautan presentasi peserta didik :
https://docs.google.com/presentation/d/
1JmkkvWly5dJS2k7WsvuPl9Fs8FWGnTgk/edit?
usp=sharing&ouid=112642003198977826841&rtpof=true&sd=true
k. Mengadakan perayaan literasi sepanjang tahun dan pameran buku, baik nasional
maupun internasional.
(1) Adanya koleksi karya peserta didik yang didokumentasikan serta ditata
(2) Adanya gelar karya peserta didik.
(3) Adanya pelaksanaan perayaan hari literasi
2. S
3. S
4. S
5. S
6. S
7. s