Implemetasi Kurikulum Merdeka, Belajar Lebih Mandiri dan Menyenangkan
Implementasi kurikulum merdeka berupaya untuk memulihkan pembelajaran demi mewujudkan
transformasi pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik. Dengan adanya kurikulum merdeka ini dapat memberikan kebebasan kepada murid-murid untuk mengeksplorasi kreativitas mereka agar tercipta proses belajar lebih bermakna dan menyenangkan.
1. Apa pandangan tentang kurikulum merdeka?
Kurikulum merdeka ini sangat bagus dikembangkan pada dunia pendidikan di zaman sekarang, sesuai dengan kata mereka yang berarti ini benar-benar memberi ruang tanpa batas untuk guru mengembangkan segala hal dalam pendidikan, dengan cara: a. Guru dapat mendalami karakteristik setiap anak b. Guru dapat mengembangkan kreativitas sebagai pendidik dengan anak didik agar dapat berkembang sesuai potensi masing-masing Dalam komunitas belajar guru dapat melihat dan menyesuaikan metode mengajar berdasarkan kemampuan setiap anak, misalnya: a. Menulis dengan menulis b. Menggambar dengan menggambar c. Perpaduan antara menulis dan menggambar Platform Merdeka Mengajar Dengan adanya Platform Merdeka Mengajar dapat membantu guru dalam asesmen murid karena dapat memudahkan analisa diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat, sehingga dapat menerapkan metode mengajar yang paling tepat kepada murid sesuai hasil asesmen tersebut. 2. Apa yang dirasakan setelah menerapkan kurikulum merdeka? Setelah menerapkan kurikulum merdeka guru dapat merasakan: a. Guru dapat merasakan sebagai guru yang bersahabat b. Guru dapat merasakan anak-anak didiknya merasa senang dan bergairah dalam belajar. c. Guru dapat merasakan anak-anak dapat menjalankan pembelajaran secara tulus tanpa paksaan dan intervensi d. Memudahkan guru menggali potensi setiap anak secara mendalam. 3. Bagaimana pembelajaran yang dilakukan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka? a. Pembelajaran melalui kegiatan proyek dalam kurikulum merdeka memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi pengembangan profil pelajar pancasila. b. Anak-anak dapat berkolaborasi bersama orang tuanya dalam kegiatan belajar bersama. Misalnya: Proyek membuat kolak manis. Salah satu kreasi makanan khas indonesia. Berkolaborasi belajar pembuatan kolak manis, dengan bimbingan orang tua dari proses awal sampai hasil akhir pembuatan kolak manis dan dapat dinikmati bersama. c. Proyek kolaborasi/belajar bersama dapat menumbuhkan sikap dan sifat: Murid/anak bisa lebih dekat dengan orang tua Murid/anak dapat menumbuhkan sifat empati dan toleransi untuk mewujudkan profil pelajar pancasila dengan cara berbagi makanan hasil proyek kolaborasi bersama orang tua kepada teman-teman atau tetangganya.