Anda di halaman 1dari 9

Pemahaman Dasar Konsep Kurikulum Merdeka

A. Identitas
1. Nama Mahasiswa : Popi Nur Muspita Sari
2. NIM : 856706577
3. Prodi : S1 PGSD
4. Nama Sekolah Anda : SD NEGERI 1 Tegal sari
5. Alamat Sekolah Anda : Desa Tegal Sari Kecamatan Mesuji makmur
Kab OKI

B. Pendahuluan
A. Latar Belakang

Belajar merupakan suatu tindakan dan perilaku siswa yang sangat kompleks dalam
mencari dan menerima suatu ilmu pengetahuan. Dalam belajar terdapat interaksi antara
guru sebagai pendidik dengan siswa sebagai peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan tercapai jika penerapan pembelajaran sesuai
dengan kondisi peserta didik yang beragam. Selama ini proses belajar hanya bertumpu
kepada peserta didik sebagai sumber utama sehingga peserta didik kurang terlibat dalam
pembelajaran, karena peserta didik dikatakan belajar apabila mereka mampu mengingat dan
menghafal informasi atau pelajaran yang telah tersampaikan. Krisis pembelajaran yang telah
terjadi sekian lama tersebut, diperburuk dengan Pandemi Covid-19 yang seketika membawa
perubahan pada wajah pendidikan di Indonesia. Perubahan yang paling nyata tampak pada
proses pembelajaran yang awalnya bertumpu pada metode tatap muka beralih menjadi
pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Kurikulum yang sebelumnya dipakai
adalah kurikulum 2013 atau biasa disebut K13 dan akibat terjadi Covid-19 yang membuat
Indonesia harus membuat kurikulum darurat yaitu belajar secara online atau belajar
dirumah dan sekarang karena wabah covid-19 sudah mereda maka menteri pendidikan
membuat kurikulum terbaru yaitu kurikulum Merdeka Belajar. Apa itu kurikulum merdeka
belajar? Nadiem mengatakan Merdeka Belajar merupakan konsep yang dibuat agar siswa
bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, kata Nadiem, jika dua anak
dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk
menilai tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang
tidak disukai. "Kita sebagai orang tua tentu tidak bisa memaksakan anak kita yang menyukai
seni untuk belajar secara mendalam komputer dan sebaliknya," kata Nadiem. Nadiem
mengatakan, anak itu pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu dan keinginan belajar. "Jadi
tidak ada anak pemalas atau anak yang tidak bisa,".

Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbud Ristek untuk
mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena
pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal
yang mendasar seperti literasi membaca. Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan
kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi. Jadi
kesimpulannya adalah Kurikulum yang sekarang digunakan oleh beberapa sekolah yang ada
di Indonesia adalah Kurikulum Merdeka Belajar dimana siswa mampu mengembangkan diri
dan memaksimalkan potensi yang dimiliki dan sekolah yang akan memfasilitasi.

Tujuan Makalah Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka makalah ini disusun
dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan rumusan masalah yang diatas

C. PEMBAHASAN

A. Pengertian Merdeka Belajar

Merdeka Belajar adalah suatu program inovatif untuk dunia pendidikan Indonesia
dari Kemendikbud di bawah Menteri Nadiem yang berlandaskan dua hal, yaitu; pertama
pemberian kebebasan kepada siswa, guru dan sekolah untuk berinovasi dan melakukan
kegiatan pembelajaran yang mandiri dan kreatif. Selanjutnya yang kedua adalah reformasi
menyeluruh yang bukan hanya melulu mengenai kurikulum, namun menginisiasi sebuah
gerakan di masing-masing sekolah melalui guru penggerak. Adapun tujuan Merdeka Belajar
adalah menciptakan ruang inovasi yang luas kepada segenap eksponen dan elemen
pendidikan di Indonesia demi mewujudkan pemulihan dan perbaikan mutu pendidikan
secara menyeluruh.

Esensi dari merdeka belajar, yaitu kebebasan berpikir yang ditujukan kepada siswa
dan guru, sehingga mendorong terbentuk karakter jiwa merdeka karena siswa dan guru
dapat mengeksplorasi pengetahuan dari lingkungannya, yang selama ini siswa dan guru
belajar berdasarkan materi dari buku atau modul. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum
dengan pembelajaran intrakurikuler beragam, di mana konten akan lebih optimal. Di
kurikulum merdeka ini, peserta didik diharapkan memiliki cukup waktu untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai
perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan
minat peserta didik. Dalam Kurikulum Merdeka Belajar SD, dalam aspek Kompetensi yang
Dituju, Kurikulum Merdeka Belajar SD untuk capaian pembelajaran disusun per fase. Capaian
pembelajaran dinyatakan dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.

B. Dasar Hukum Implementasi Kurikulum Merdeka

a. Permendikbud Ristek Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan


pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah.
b. Permendikbud Ristek Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
c. Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
d. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.
e. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Dimensi,
Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
Downloaded by Popi Nur Muspita Sari (popinurpusvitasar
C. Struktur Kurikulum Merdeka Belajar
Dalam Kurikulum merdeka di SD terdiri dari 3 fase utama, yaitu:
a. Fase A (umumnya setara dengan kelas I dan II SD)
b. Fase B (umumnya setara dengan kelas III dan IV SD)
c. Fase C (umumnya setara dengan kelas V dan VI SD)

Kemudian dalam aspek Struktur Kurikulum, Kurikulum Merdeka Belajar SD dibagi


menjadi 2 (dua) kegiatan pembelajaran utama, yaitu:
a. Pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler
b. Projek Penguatan Profil Pancasila

D. Perangkat ajar yang digunakan dalam kurikulum merdeka

a. Modul ajar merupakan pengembangan dari rencana pelaksanaan pembelajaran


(RPP) yang dilengkapi dengan panduan yang lebih terperinci, termasuk lembar
kegiatan siswa dan asesmen untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
b. alur tujuan pembelajaran (ATP) atau urutan pembelajaran adalah komponen untuk
menyusun silabus. ATP diharapkan dapat membantu satuan pendidikan dan pendidik
mengembangkan langkah-langkah atau alur pembelajaran berdasarkan Capaian
Pembelajaran yang telah ditetapkan.
c. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

E. Projek Penguatan Profil Belajar Pancasila Projek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan
solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek ( project-based
learning ), yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler
di dalam kelas. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel,
kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar
untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila . Secara pengelolaan
waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama. Pemerintah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan
menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik
peserta didik.

a. Gaya hidup berkelanjutan, Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik
jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun
lingkungan sekitarnya.
b. Kearifan Lokal, Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri
melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut,
serta perkembangannya.
c. Bhinneka tunggal ika, Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya
perdamaian dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang
keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya.
d. Bangunlah jiwa dan raganya, Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan
memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
e. Suara Demokrasi, Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem,
menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi
Pancasila.
f. Rekayasa dan Teknologi, Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif,
sekaligus kemampuan berempati untuk rekayasa membangun produk berteknologi
yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya.
g. Kewirausahaan, Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan
masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan
aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan Masyarakat

F. Hal Esensial Kurikulum Merdeka Belajar Inilah Hal-hal esensial kurikulum merdeka di
jenjang sd

a. Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman logistic


 Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan
sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
 Integrasi Computational Thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika dan IPAS
 Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan
b. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran
c. Dalam Kurikulum Merdeka Belajar SD, Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun. Satuan
pendidikan dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk
mencapai JP yang ditetapkan.
d. Satuan pendidikan atau peserta didik dapat memilih sekurang-kurangnya satu dari
empat mata pelajaran Seni dan Budaya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni
Tari
e. Paduan antara pembelajaran intrakurikuler (sekitar 70-80 persen dari jam pelajaran)
dan kokurikuler melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila (sekitar 20-30
persen jam pelajaran)

G. keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar ada 3

a. Lebih sederhana dan mendalam, Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada materi
yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Proses
pembelajaran diharapkan menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru,
dan menyenangkan.
b. Lebih merdeka (guru dapat mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan
peserta didik sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola
kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan
peserta didik).
c. Lebih relevan dan interaktif, Pembelajaran melalui kegiatan proyek memberikan
kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu
aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

H. Prinsip Pembelajaran dan Penilaian di Kurikulum Merdeka

PRINSIP PEMBELAJARAN

a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan


tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat
c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta
didik secara holistik
d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra
e. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

PRINSIP PENILAIAN (ASESMEN)

a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi


pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
b. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
c. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya
d. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi
yang dicapai, serta strategi tindak lanjut
e. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

I. Pelaporan Kemajuan Peserta didik di Kurikulum Merdeka

a. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) peserta didik


b. Rapor peserta didik SD/MI meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan
pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi,
dan kegiatan ekstrakurikuler
c. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan mekanisme dan format
pelaporan hasil belajar kepada orang tua/wali.
d. Pada SD/MI, satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik
e. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester
f. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik secara berkala melalui e
rapor/dapodik.
g. Pada SD/MI, satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria
kenaikan kelas dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar, laporan
pencapaian projek penguatan profil pelajar Pancasila, portofolio peserta didik,
prestasi akademik dan nonakademik, ekstrakurikuler, penghargaan peserta didik, dan
tingkat kehadiran
h. Ketuntasan hasil belajar tidak lagi diukur dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Kriteria untuk menentukan kelayakan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang
atau kelas berikutnya merupakan keputusan guru dan satuan pendidikan
i. Capaian belajar diketahui dengan mengidentifikasi ketercapaian tujuan belajar. Guru
diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria ketercapaian pembelajaran sesuai
tujuan pembelajaran

KESIMPULAN

Pada gilirannya kesuksesan Kurikulum Merdeka ini akan menjadikan pendidikan yang
memerdekakan sebagaimana yang disampaikan oleh Ki Hadjar sejak satu abad lalu dengan
menitikberatkan pada keaktifan murid dalam mengembangkan minat, bakat, kebutuhan,
dan kemampuan mereka. Kurikulum ini membuka kesempatan inovasi dan kreasi
pembelajaran bagi guru, yang berorientasi pada pengembangan karakter dan budaya
Indonesia dalam mendidik anak menjadi manusia merdeka batinnya, merdeka pikirannya,
dan merdeka tenaganya.

Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan, guru, dan


peserta didik dalam mengembangkan pembelajaran. Peserta didik memiliki kodrat (bakat)
alami, guru sebagai pendidik harus merawatnya sesuai dengan kodrat yang dimiliki peserta
didik. Mendidik anak sama dengan mendidik masyarakat. Kurikulum Merdeka Belajar
memberikan porsi yang besar dalam proses pembelajaran. Nilai yang diberikan kepada siswa
lebih banyak memperhatikan proses siswa dalam menjalankan pembelajaran melalui
asesmen diagnostik dan formatif. Konsep ini selaras dengan pemikiran Ki Hadjar mengenai
pendidikan yang berarti mengarahkan segala kekuatan kodrat pada anak-anak agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan serta
mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya. Ini bermakna pendidikan digerakkan sesuai
keinginan dan potensi yang dimiliki siswa. Karena terjalin kecocokan, maka mereka merasa
senang dalam belajar sehingga menghasilkan kebahagiaan

Anda mungkin juga menyukai