IMPLIKASINYA
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Kapita Selekta PAI
Yang dibina oleh Toha Makhshun, S.Pd.I., M.Pd.I
Jurusan Tarbiyah
Akhlis Ahmad Musaddad (31501800131)
Ardhi Noor Wirakusuma (31501900021)
Ibahim Abdullah (31501900054)
Nailatul Chofifah (31501900097)
Zulfa Roziah (31501900137)
UNISSULA
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
November 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang maha kuasa dan maha penyayang. Dengan segala
kelimpahan nikmatnya, rahmatnya, hidayahnya dan inayahnya, sehingga kami dipermudah
untuk dapat menyelesaikan Makalah ini.
Kami susun makalah ini dengan segenap tenaga kami. Tidak hanya itu, tetapi dengan
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah. Oleh karena itu,
kami ingin mengucapkan jazakumullah khairan kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Kami sadar bahwasanya didalam makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari
segi susunan kalimat dan tata bahasanya. Karena itu, dengan hati yang terbuka kami siap
menerimanya segala saran dan kritikan dari para pembaca supaya kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga adanya makalah tentang “Merdeka Belajar dan
Implikasinya” dapat memberikan pengetahuan yang lebih dari pembaca.
Penyusun
K A P I T A S E L E K T A P A I | II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................I
PLAGIARISM CHECKER X ORIGINALITY ............................................II
DAFTAR ISI ....................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................... 3
C. TUJUAN MASALAH .............................................................................................................. 3
K A P I T A S E L E K T A P A I | III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan kemajuan
teknologi yang sangat pesat, maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (
KEMENDIKBUD) menyiapkan para pelajar atau peserta didik untuk menyongsong
perubahan, kemajuan dan perkembangan zaman, untuk dituntut mampu melaksanakan,
dan merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif, supaya dapat meraih
capaian dan tujuan pembelajaran yang mencakup aspek sikap pengetahuan dan
keterampilan secara optimal dan tentunya juga relevan . Di era revolusi industri 4.0
terdapat tantangan tersendiri sekaligus menjadi peluang bagi lembaga pendidikan untuk
menjadi titik prasyarat untuk bisa lebih maju dan berkembang. Lembaga pendidikan harus
mempunyai daya inovasi dan juga dapat memberlakukan sebuah kolaborasi, jika sebuah
lembaga pendidikan tidak mampu untuk berkolaborasi dan berinovasi maka akan
tertinggal jauh di telan waktu, dan pula sebaliknya jika lembaga mampu menciptakan
sumber daya yang mampu mengembangkan, memajukan dan mewujudkan cita-cita bangsa
yaitu membelajarkan manusia. Menjadi seorang pembelajar bukanlah suatu hal yang
mudah layaknya membalikkan telapak tangan. Lembaga pendidikan harus mampu
menyelaraskan dan menyeimbangkan sistem pendidikan dengan perkembangan zaman dan
sistem pendidikan diharapkan mampu mewujudkan peserta didik memiliki daya
keterampilan yang yang mampu berpikir secara kritis memecahkan masalah serta memiliki
keterampilan dalam berkomunikasi dan berkolaborasi yang kreatif dan inovatif.
Di dalam acara peringatan Hari Guru Nasional di tahun 2019 Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan atau Kemendikbud Mencetuskan konsep " Pendidikan Merdeka belajar ".
Konsep tersebut merupakan suatu respon terhadap kebutuhan sistem pendidikan pada era
industrial revolution 4.0, menteri Nadiem Makarim menyebutkan merdeka belajar adalah
kemerdekaan berpikir, kemerdekaan berpikir ditentukan oleh guru titik jadi kunci utama
yang menunjang sistem pendidikan yang baru adalah guru yang di mana guru bertugas
untuk membentuk masa depan bangsa. Konsep Merdeka Belajar diasumsikan bukan lagi
menjadi gagasan tetapi lebih dikatakan sebagai sebuah kebijakan yang akan dilaksanakan
Merdeka belajar kemerdekaan adalah sat kata yang sering dimaknai dan digambarkan
dengan kebebasan dalam arti yang sesungguhnya. Yang menjadi titik permasalahan adalah
masih terdapat pengekangan di mana-mana khususnya pendidikan, pendidik dan peserta
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian merdeka belajar ?
2. Apa tujuan utama merdeka belajar ?
3. Apa landasan merdeka belajar dalam memajukan pendidikan?
4. Bagaimana merdeka belajar menjadi pembelajaran yang inovatif ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian merdeka belajar
2. Untuk mengetahui tujuan utama merdeka belajar
3. Untuk mengetahui tujuan utama merdeka belajar
4. Untuk mengetahui merdeka belajar menjadi pembelajaran yang inovatif
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia kata merdeka dapat diartikan sebagai bebas
dari penghambaan, penjajahan atau dapat dimaknai dengan berdiri sendiri. dalam bahasa
arab kata merdeka lazim dengan penyebutan hurriyah yang artinya bebas dari segala
bentuk pengikatan diri terhadap apapun atau istiqla. dalam kontek ini merdeka sama saja
dengen keleluasaan untuk berfikir secara bebas dan menentukan nasibnya sendiri.
sedangkan belajar merupakan perubahan perilaku yang relatif permanen didalam
berperilaku, berkehidupan yamh diidapatkan sebagai hasil dari pengamatan atau latihan.
Menurut Moh. Surya belajar merupakan sebuah usaha yang di upayakan untuk
perubahan setiap individu untuk memperoleh perubahan secara keseluruhan yang
didapatkan dari proses pengalaman serta respon dari interaksi terhadap lingkungan
kepada setiap individu. Sedangkan pandangan dari (sanjaya:2010) kata belajar memiliki
makna harfiah yang mengedepankan perubahan proses mental yang di akibatkan dari
rangsangan interaksi lingkungan. Secara umum telah di kemukakan bahwa belajar sebagai
perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau
perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. maka dari itu merdeka
belajar merupakan kebebasan didalam menentukan cara berperilaku, berprose, berfikir,
berlaku kreatif guna pengembangan diri setiap individu dengan menentukan nasib
dirinya sendiri.
Merdeka belajar dapat dimaknai pemberian ruang yang lebih terhadap siswa dengan adanya
kesempatan belajar secara nyaman tenang dan bebas tampa adanya tekanan, dengan
memperhitungkan bakat alamaiah yang dimiliki setiap siswa. Dalam pidatonya pada hari guru
nasional mentri pendidikan dan kebudayaan nadiem makarim memaparkan suatu kebijakan
mengenai merdeka belajar yang didalamnya terdidi dari empat poin yang di gadang-gadang
akan membawa perubahan dan dampak besar dalam dunia pendidikan. Secara lugas nadiem
makarim menjelaskan tentang merdeka belajar deng empat pokok bahasan, yang pertama:
USBN, UN, RPP, dan PPDB.
Membicarakan konsep merdeka belajar tentu ada beberapa relevansi terhadap teori
belajar kontruktivisme. Didalam pendangannya anak mengintruksikan pengetahuan yang
Menggali potensi besar para guru sekolah dan murid betah untuk berinovasi dan
meningkatkan pembelajaran secara mandiri bukan hanya melalui birokrasi pendidikan,
tetapi benar- benar inovasi pendidikan, keberagaman pendekatan pembelajaran dengan
dukungan teknologi. Sehingga setiap anak didik mampu berfikir kritis, inovatif, kreatif,
transformative guna menjadi sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten .
Lahirnya program merdeka belajar ini karena adanya banyak keluhan di sistem
Pendidikan, yang dimana salah satu keluhanya adalah soal banyaknya peserta didik yang
ditarget dengan nilai-nilai tertentu. Diharapakan dengan adanya program merdeka belajar
ini peserta didik dan guru dapat bebas dan berinovasi dalam belajar. Merdeka belajar
merupakan kemerdekaan dalam berfikir, kemerdekaan berfikir ini wajib ada di guru
terlebi dahulu. Peserta didik tidak akan merdeka kecuali gurunya sudah merdeka terlebih
dahulu.
ilmu manusia dapat memperoleh drajat dan kedudukan paling terhormat di antara
semua makhluk di permukaan bumi dan langit.
Program merdeka belajar ini tentunya menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan
karena kelebihan dan kekurangan program tersebut.
Kelebihannya:
Kekurangannya:
K A P I T A S E L E K T A P A I | 10
Dengan bebasnya berekspresi anak didik dalam belajar, tentunya memakan waktu
dan biaya yang tidak sedikit Karen dalam berprosesnya anak didik berbeda-beda
pemahaman.
➢ Kurangnya guru yang merdeka
Untuk mewujudkan anak didik yang merdeka dalam belajar tentunya memerlukan
guru yang merdeka dalam mengajar juga, tetapi pengalaman para guru yang
merdeka hanya sedikit kebanyakan dilihat dari pengalaman para guru pada masa
kuliahnya dulu, hal ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman para guru, karena
program merdeka belajar baru-baru ini diterbitkan.
➢ Kurangnya referensi
Untuk menjalankan program merdeka belajar ini tentunya memerlukan referensi
atau rujukan seperti buku sebagai alat belajar, buku yang ada sekarang dinilai
rendah, maka dari itu memerlukan buku yang lebih efesien untuk menjalankan
pembelajaran dan mewujudkan program merdeka belajar ini.
Itulah kelebihan dan kekurangan yang diambil secara garis besar.(Tim Kompasiana,
2020).
K A P I T A S E L E K T A P A I | 11
dosen pembimbing agar lebih fokus kepada murid dan harus lebih memfokuskan
“how to facilitate students”.
Menjadikan inspirasi dalam semua guru menuju visi world class yang
menghasilkan generasi kelas dunia.
K A P I T A S E L E K T A P A I | 12
BAB IV PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Merdeka belajar merupakan kebebasan didalam menentukan cara berperilaku,
berprose, berfikir, berlaku kreatif guna pengembangan diri setiap individu dengan
menentukan nasib dirinya sendiri.
➢ Konsep Merdeka Belajar
1. Beragam tempat dan waktu
2. Free choice
3. Personalized learning
4. Berbasis proyek
5. Pengalaman lapangan
6. Interpretasi data
➢ Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar
1. Penilaian USBN komprehensif
2. UN 2020 jadi UN terakhir
3. Penyederhanaan RPP
4. Zonasi lebih oleksibel
➢ Tujuam Merdeka Belajar
menciptakan link and match atau yang menghubungkan dunia belajar dan dunia kerja.
Kebijakan Merdeka Belajar juga bertujuan untuk mewujudkan kualitas atau mutu
pendidikan yang berkelanjutan.
Kekurangannya:
K A P I T A S E L E K T A P A I | 13
➢ Implikasi Merdeka Belajar
Ada beberapa kerangka pendidikan yang harus diperbaiki agar terciptanya
merdeka belajar, yakni :
B. SARAN
. Semoga program merdeka belajar ini menjadikan sistem pendidikan indonesia menjadi
lebih maju dan tidak wacana.
K A P I T A S E L E K T A P A I | 14
DAFTAR PUSTAKA
Iwan, S. (2020) WEBINER APSPBI: IMPLIKASI SEMANGAT MERDEKA BELAJAR -
KAMPUS MERDEKA. Indonesia: HUMAS USD. Available at: https://youtu.be/kKfr0Cf7Zj0.
KEMENDIKBUD (2020) Buku Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Edisi ke-3.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI.
Tim Kompasiana (2020) Merdeka Belajar demi Mewujudkan Indonesia Maju, kompasiana.
Available at:
https://www.kompasiana.com/isnatustiyani/5f3abffad541df299a4aadd2/merdeka-belajar-
demi-mewujudkan-indonesia-maju?page=1.
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. 2016. KKBI Daring. Online. Tersedia
pada: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/nul
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hamzah. 2008. Teori Belajar Konstruktivisme. Online. Tersedia: https://akhmad-
sudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstruktivisme/
Herbert, Frank. 2019. Merdeka Belajar. online. Tersedia: https://www.kom-
pasiana.com/syekhmuhammad/5df20d25d541df6ca8471992/merdeka-belajar-atau-belajar-
merdeka?page=all
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Prenada Media Group.
Setiawan, Bambang Galih. 2016. Kemerdekaan dalam Pandangan HAMKA. Online.
Tersedia: hidayatullah.com/artikel/opini/read/2016/08/17/99506/ kemerdekaan-dalam-
pandangan-hamka.html
Suparno, Paul. 2001. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius
Trianto, 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
K A P I T A S E L E K T A P A I | 15