Anda di halaman 1dari 8

HALAMAN PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Madrasah, dengan ini Program


Literasi Madrasah MA Al Anwar tahun pelajaran 2022/2023, ditetapkan/ disahkan untuk
diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2022/2023.

Disahkan di : MA. Al-Anwar Ngemplak


Tanggal : 12 Juli 2022
Kepala Madrasah

Aisyah, S.Pd.I
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami Tim
Penyusun Program Literasi Madrasah telah menyusun Program Literasi Madrasah Tahun 2022
yang dijadikan dasar Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan di MA Al Anwar Ngemplak.

Perumusan Program Literasi Madrasah ini disusun berdasarkan hasil lokakarya yang
dihadiri oleh semua personil Madrasah dan Pengurus Komite Madrasah. Dalam kegiatan
lokakarya ini ditampung usul dan saran peserta tentang kegiatan yang menjadi prioritas dalam
4 (empat) tahun ke depan, dengan perencanaan dana yang bersumber dari BOS, BOP, Komite.

Terimakasih diucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi


positif dalam mewujudkan tersusunnya Program Literasi Madrasah MA Al Anwar Ngemplak.
Dalam rngka mencapai tujuan Madrasah yang sesuai dengan visi dan misi yang diemban
Madrasah sehingga proses kegiatan pembelajaran semakin lancar, pada akhirnya bermuara
pada peningkatan mutu pendidikan di MA Al Anwar Ngemplak. Kiranya Program Literasi
Madrasah ini menjadi pedoman dan sekaligus sebagai kontrol dalam pelaksanaan kegiatan di
MA Al Anwar Ngemplak.

Tim Penyusun
PROGRAM GERAKAN LITERASI MADRASAH

A. PENDAHULUAN

Literasi tidak sekedar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan


berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital,
dan auditori. Literasi merupakan keterampilan penting dalam hidup. Sebagian besar
proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi
yang tertanam dalam diri peserta didik memengaruhi tingkat keberhasilannya, baik di
Madrasah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Gerakan Literasi Madrasah (GLS)
adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk
menjadikan Madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang
hayat melalui pelibatan publik.

Hal yang paling mendasar dalam praktik literasi adalah kegiatan membaca.
Keterampilan membaca merupakan fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya.
Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik. Melalui membaca
peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaat
bagi kehidupannya.Membaca memberikan pengaruh budaya yang amat kuat terhadap
perkembangan literasi peserta didik. Sayangnya, sampai saat ini prestasi literasi membaca
peserta didik di Indonesia masih rendah, berada di bawah rata-rata skor internasional.
Dari laporkan hasil studi yang dilakukan Central Connecticut State University di New
Britain, diperoleh informasi bahwa kemampuan literasi Indonesia berada pada peringkat
60 dari 61 negara yang disurvei (Jakarta Post, 2016).

Rendahnya literasi membaca tersebut akan berpengaruh pada daya saing bangsa
dalam persaingan global. Hal ini memberikan penguatan bahwa pembiasaan wajib baca
sangat penting diterapkan dalam pendidikan di Indonesia, karena wajib baca mempunyai
tujuan yang sangat luas dan mendasar yakni : a) membentuk budi pekerti luhur; b)
mengembangkan rasa cinta membaca; c) merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di
luar Madrasah; d) menambah pengetahuan dan pengalaman; e) meningkatkan intelektual;
f) meningkatkan kreativitas; g) meningkatkan kemampuan literasi tinggi.

B. TUJUAN GERAKAN LITERASI MADRASAH

Gerakan Literasi Madrasah (GLS) bertujuan:

1. Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di Madrasah,


2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan Madrasah agar literat,
3. Menjadikan Madrasah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak
agar warga Madrasah mampu mengelola pengetahuan.
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan
mewadahi berbagai strategi membaca
C. PELAKSANAAN GLS DI MA Al ANWAR NGEMPLAK

Pelaksanaan GLS di MA Al Anwar Ngemplak mempertimbangkan tiga tahap


literasi, yakni (1) pembiasaan, (2) pengembangan, dan (3) pembelajaran (ada tagihan
akademik).

1. Tahap Pembiasaan

Tadarus Pagi

Kegiatan ini bertujuan melatih peserta didik dalam mengamalkan nilai-nilai


keagamaan, membiasakan diri bersikap santun, dan sebagai salah satu media untuk
memberi semangat pagi sebelum kegiatan belajar mengajar. Selain itu, kegiatan ini
juga akan meningkatkan rasa percaya diri, kefasihan dalam membaca Al- Quran (bagi
peserta didik yang bertugas membaca) dan memudahkan peserta didik dalam
menghafalkan surat-surat.

1. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selama dua puluh menit sebelum kegiatan
belajar mengajar dimulai.
2. Salah satu peserta didik yang bertugas, membaca surat-surat Al-quran di dalam
buku karakter siswa melalui pengeras suara yang ada di ruang guru.
3. Peserta didik yang lain mendengarkan melalui speaker kelas dan ikut membaca
surat-surat Al-quran bersama di dalam kelas masing-masing dengan didampingi
guru mata pelajaran yang mengajar di jam pertama.

Pembacaan Asmaul Husna

Kegiatan ini dilaksanakan setiap Jumat selama lima belas menit sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai.

1. Salah satu peserta didik membaca Asmaul Husna di dalam buku  karakter siswa
melalui pengeras suara yang ada di ruang guru.
2. Peserta didik yang lain mendengarkan melalui speaker kelas dan ikut
membaca Asmaul Husna bersama di dalam kelas masing-masing dengan
didampingi guru mata pelajaran yang mengajar di jam pertama.
3. Asmaul Husna dibacakan dengan dilagukan. Hal ini agar peserta didik lambat laun
hafal dengan Asmaul Husna.

Wajib Kunjung Perpustakaan Madrasah

Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan perpustakaan untuk menumbuhkan


kegemaran membaca.
1. Pengelola perpustakaan memberikan jadwal kunjung ke perpustakaan kepada setiap
guru mata pelajaran.
2. Sesuai dengan jadwal, setiap guru mata pelajaran membawa peserta didik satu kelas
untuk berkunjung ke perpustakaan.

2. Tahap Pengembangan

a. Lomba Berbahasa di Bulan Bahasa

Kegiatan ini dilaksanakan rutin tahunan, yaitu pada bulan bahasa. Bulan
bahasa merupakan bulan yang berkaitan erat dengan sejarah bahasa bangsa
Indonesia yaitu Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928.
Salah satu isinya yaitu menyatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa
nasional sekaligus bahasa pemersatu bangsa. Oleh sebab itu, pada bulan Oktober
biasa diperingati sebagai Bulan Bahasa.

Kegiatan ini bertujuan untuk :

1. Umum :

Meningkatkan kualitas siswa dalam berbahasa dan bersastra Indonesia,


serta menerapkan budaya literasi di Madrasah.

2. Khusus :

a. Menambah pengetahuan siswa tentang berbahasa dan bersastra Indonesia.


b. Mengembangkan kreativitas siswa dalam berkarya di bidang bahasa
Indonesia.
c. Melatih siswa untuk peduli terhadap bahasa Indonesia.
d. Sebagai media penyalur bakat bahasa dan sastra.
e. Melatih siswa untuk lebih cinta dan memanfaat fungsi perpustakaan.

Kegiatan Gebyar Bulan Bahasa MA Al Anwar Ngemplak dilaksanakan


dengan mengadakan berbagai kegiatan, antara lain:

1. Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda


2. Lomba kemampuan berbahasa lisan
3. Lomba Pidato Bahasa Arab
4. Lomba Pidato Bahasa Inggris
5. Moco geguritan
6. Bercerita
7. Stan up comedy
8. Paduan suara
9. Lomba kemampuan berbahasa tulis
10. Lomba menulis puisi
11. Lomba menulis cerpen
12. Lomba mading kreatif
13. Lomba membuat poster berbahasa Inggris
14. Lomba menulis kaligrafi
15. Menulis naskah drama
16. Lomba kebersihan dan kerapian kelas

b. Mading OSIS (terbit tiga bulan sekali)

Kegiatan ini membiasakan peserta didik untuk menulis, mempublikasi, dan


membaca karya secara berkala. Berikut ini beberapa kegiatan dalam majalah
dinding (mading) OSIS.

1. membuat mading OSIS;


2. menulis berita;
3. mempublikasikan berita di mading.

Adapun rubrik yang ditulis dalam mading OSIS ialah artikel, opini, berita
utama, info terkini, tips & trik, puisi, cerpen, ilustrasi, quotes of the day, tokoh
nasional (gambar dan biografi), dan tulisan humor.

c. Klub Jurnalistik (Jangka panjang)

Peserta didik yang tergabung dalam klub ini melakukan berbagai aktivitas
literasi, di antaranya sebagai berikut.

1. Pelatihan Menulis

Kegiatan ini diadakan pada pertengahan semester satu, guna


mempersiapkan klub jurnalistik dalam penyusunan majalah Madrasah.

Adapun secara khusus, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah :

a. untuk memunculkan bakat terpendam yang dimiliki siswa;


b. menanamkan disiplin dan mental yang baik bagi siswa MA Al Anwar
Ngemplak;
c. menumbuhkan jiwa peka lingkungan;
d. sebagai bahan pendidikan untuk membuat majalah Madrasah;
e. meningkatkan literasi siswa siswi MA Al Anwar Ngemplak.

Bentuk kegiatan berupa kegiatan ini, yaitu:


a. Pengenalan dunia jurnalistik
b. Latihan menyajikan berita

2. Pembuatan Majalah Madrasah.

Majalah Madrasah sangat bermanfaat memberikan informasi guna


menambah wawasan. Setiap hari kita diterpa ribuan informasi. Kita dituntut
untuk selektif, kritis dan cerdas dalam memilih maupun menggunakan
informasi mana yang akan kita respon. Sayangnya, kenyataan yang ada
disekitar kita adalah semakin menurunnya daya pikir kritis masyarakat,
terutama pelajar. Ketertarikan mereka terhadap media kebanyakan bukan
didasari rasa ingin tahu terhadap informasi atau ingin menambah wawasan.
Tetapi karena untuk hiburan belaka. Kenyataan yang lain adalah, masyarakat
kita masih lebih menggemari membuka media maya seperti internet dan
menonton televisi ketimbang membaca.

Ironisnya, pesatnya pertumbuhan media di Indonesia tidak dibarengi


dengan meningkatnya kepandaian membaca dan menulis, tingkat ‘literacy’
media pada masyarakat. Masyarakat cenderung konsumtif terhadap media.
Budaya membaca harus dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya
membaca tetapi juga dengan berkarya dan memproduksi. Tidak hanya untuk
para orang tua, guru Madrasah, dosen, tokoh agama atau para pembuat
kebijakan, budaya membaca media, sikap kritis dalam mengkonsumsi media
justru harus dimiliki oleh golongan yang secara langsung menjadi penikmat
dan sasaran utama media yaitu para pelajar dan remaja.

MA Al Anwar Ngemplak sebagai lembaga pendidikan yang berbasis


imtak dan imtek, kita butuh membentuk media sebagai wadah guna
menciptakan suasana yang menggambarkan minat baca tinggi, terlebih di
kalangan siswa dan siswi. Terkhusus lagi, adanya majalah Madrasah juga salah
satu bentuk peningkatan gerakan literasi Madrasah. Begitu banyaknya ragam
media di sekitar kita dengan berbagai macam rupa dan bentuknya. Akan tetapi,
semua media tersebut hanya dapat memberikan manfaat bagi kita yang
memanfaatkannya. Sedangkan, kecil kemungkinan untuk mempublikasikan
karya para siswa. Oleh karena itu, pembentukan majalah Madrasah sebagai
media yang bersedia menerima karya-karya siswa, sangat perlu dibentuk.
Majalah MA Al Anwar Ngemplak terbit setahun sekali dengan nama
“MAWAR”
3. Tahap Pembelajaran

a. Membaca Buku Cerita (setengah jam, seminggu sekali)

Kegiatan ini membiasakan peserta didik untuk membaca sastra. Kegiatan


membaca buku cerita dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

1. membaca buku cerita;


2. membuat ringkasan isi cerita;
3. membuat bahan presentasi;
4. menceritakan kembali pada teman atau kelompok.

b.  Wajib Kunjung Perpustakaan Madrasah

Kegiatan ini sudah dikenalkan pada tahap pembiasaan. Dalam tahap


pembelajaran, ada tambahan langkah terkait dengan tagihan akademik. Berikut ini
alternatif langkah yang dapat dilakukan.

1. Pengelola perpustakaan memberikan jadwal kunjung ke perpustakaan kepada


setiap guru mata pelajaran.
2. Sesuai dengan jadwal, setiap guru mata pelajaran membawa peserta didik satu
kelas untuk berkunjung ke perpustakaan.
3. Guru memberikan tugas untuk membaca buku yang berkaitan topik
pembelajaran, membuat resume, dan berdiskusi.

D. SIMPULAN

Gerakan Literasi Madrasah (LGS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan Madrasah sebagai organisasi
pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Hal yang
paling mendasar dalam praktik literasi adalah kegiatan membaca. Keterampilan membaca
merupakan fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya. Kemampuan ini penting bagi
pertumbuhan intelektual peserta didik. Melalui membaca peserta didik dapat menyerap
pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaat bagi kehidupannya.Membaca
memberikan pengaruh budaya yang amat kuat terhadap perkembangan literasi peserta
didik. Keberhasilan Program ini sangat tergantung dari komitmen seluruh warga besar
MA Al Anwar Ngemplak dan pihak terkait secara kolaboratif.

Oleh karena itu diharapkan semua pihak terkait dapat ikut secara proaktif berperan
dalam kegiatan ini sesuai dengan tupoksi masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai