Hulinggi Mata Kuliah : Perancangan Dan Pengembangan Kurikulum Topik 2 : Elaborasi Pemahaman
Understanding By Design (UbD) adalah sebuah model pengembangan kurikulum yang
berfokus pada hasil yang ingin dicapai atau tujuan pembelajaran itu sendiri. Understanding By Design merupakan pendekatan pembelajaran yang memandang pembelajaran sebagai sebuah cara untuk membangun pemahaman peserta didik melalui backward design (perancangan mundur). Menggunakan kerangka kerja Understanding By Design (UbD) dapat membantu memastikan bahwa kurikulum, konten, dan penilaian selaras dengan hasil spesifik dan keterampilan yang dapat ditransfer guru kepada peserta didik. Perbedaan Understanding By Design dengan pengembangan kurikulum model lain adalah pada langkah-langkah pengembangannya saja. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam mengimplementasikan model Understanding By Design, yaitu : 1. Mengidentifikasi hasil yang diinginkan : Pada tahap ini, pendidik diharapkan mampu menentukan tujuan dari pembelajaran. Hasil yang diharapkan pada tahap ini adalah peserta didik memiliki pemahaman konsep teori yang baik dan mampu mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Bukti penilaian : Pada tahap ini, guru mencari tahu apakah peserta didik telah benar- benar mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Jadi, asesmen harus merupakan hasil refleksi dari tujuan pembelajaran yang telah diidentifikasi pada tahap pertama. Pada tahap asesmen ini, nantinya akan ada bukti kinerja dan juga akan ada self asesmen atau juga peer asesmen. 3. Merancang pembelajaran : pada tahap ini, guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang membuat peserta didik mempunyai banyak kesempatan untuk menggali pemahaman mereka tentang materi yang diajarkan. Selain itu, guru juga diharapkan mampu untuk menerapkan metode WHERE TO dalam merancang pembelajarannya. Pelaksanaan kurikulum UbD jika diterapkan maka akan sangat berdampak bagi peserta didik, antara lain: 1. Peserta didik bisa menerima materi pembelajaran yang sesuai dengan pemahaman dan kebutuhannya sehingga pembelajaran akan mudah dipelajari dan membantu dalam pengembangan diri dari peserta didik. 2. Guru akan lebih bisa memilih materi yang sesuai dengan perkembangan peserta didik, kesiapan belajar, dan latar belakang peserta didik. 3. Lembaga akan lebih mudah dalam menentukan visi dan tujuan dalam proses belajar peserta didik karena melihat hasil identifikasi dari hasil pemahaman dan kebutuhan peserta didik.