Enceng Mulyana*
Abstract
Topic covers how KKU program is being developed in universities. Its objective is to build up the
spirits of entrepreneurships and independency among higher education students who are majoring
in NFE. The learning exchange model is basically applied. It makes use of adult education
principles. Through the model, students who are in the program of KKU are expected to share their
knowledge and skills with entrepreneurs. In return, the entrepreneurs would exchange with their
experiences in doing the business so that they become resource persons. Somehow, instead of
sharing and exchanging knowledge, skills and experiences, students and entrepreneur just tend to
socialize and communicate ini the activity. A conceptual model of learning exchange is needed so
that the process of learning is intensively progressive and productive in developing cognitve and
affective domains.
PENDAHULUAN
Program Kuliah Kerja Nyata Usaha (KKU) yang maupun implementatif pada dasarnya memiliki dimensi
saat ini dikembangkan di Perguruan Tinggi memiliki mendasar sebagi sebuah proses pembelajaran yang
nilai strategis, karena sampai saat ini jumlah sarjana mengarah kepada learning exchange (tukar belajar).
yang mampu menciptakan lapangan kerja masih Secara konseptual model pengembangan KKU
sangat terbatas. Oleh karena itu diharapkan mampu merupakan sebuah konsep tukar belajar, memiliki ciri
memberikan bekal nyata bagi pesertanya. Faktor dasar sebagai sebuah proses saling membelajarkan
pendukung yang dianggap mampu memberikan nilai berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
tambah bagi keberhasilan pelaksanaan program KKU nara sumber (pengusaha) dengan peserta KKU sebagai
diantaranya berkaitan dengan potensi individual yang peserta didik (warga belajar). Namun demikian dalam
dimiliki peserta serta dianggap bagus untuk tataran implementatif konsepnya masih dalam batas-
pengembangan diri. Alasan dasarnya adalah peserta batas minimal sebagai sebuah interaksi sosial yang
KKU sebagai calon seorang sarjana pasti sudah akan terjadi dalam kemasan pembelajaran antara
memahami ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang pengusah dengan mahasiswa atau antara mahasiswa
telah dipelajari di bangku kuliah. dengan mahasiswa sebagai anggota kelompok yang
Model pengembangan KKU pada konteks secara bersama-sama melakukan KKU.
Pendidikan Luar Sekolah (PLS) bagi secara konseptual
PEMBAHASAN
Konsep Pembelajaran Tukar Belajar (Learning menunggu materi yang diajarkan, akan tetapi
Exchange) memanfaatkan sumber-sumber secara proaktif mencari
Learning exchange (tukar belajar) merupakan bahan sama-sama menemukan dan mengembangkan
bentuk kolaborasi belajar atau belajar kooperatif materi,
(learning cooperation). Apabila dikaji dari sisi Learning exchange (tukar belajar) merupakan
perkembangan teori belajar merupakan bagian integral salah satu hakekat dari pendidikan orang dewasa
dari proses pembelajaran yang menekankan pada dengan penekanan pada unsur sistematis, proses
student centered, di mana peserta belajar tidak hanya belajar yang berkelanjutan dalam upaya memperoleh
semata-mata pasif maupun reaktif tetapi sudah pada pengetahuan, maupun nilai-nilai dan keterampilan.
tahapan pembelajaran yang proaktif atau antisipatif Darkenwald, Merriam (1982: 152-153) menyatakan
(Botkin, 1984). Tipe pembelajaran seperti ini merupakan bahwa “learning exchange have been established to
kematangan, di mana peserta didik bukan hanya match up people who want to learn a particular subject
or skill with other who want to vehicle for matching people
* Dosen Universitas Pendidikan Indonesia
who want to teach something with others who have para pelaku usaha sebagai mitra KKU dapat dijadikan
something they want to learn.” pengalaman, sekaligus motivasi mahasiswa yang pada
Belajar melalui tukar belajar disejajarkan dengan gilirannya dapat tumbuh dan berkembang kewira-
konsep belajar mengarahkan diri (self directed learning) usahaan (enterpreneur) baru. Transfer ilmu
dan belajar privat (private learning). Definisi yang paling pengetahuan dan pengalaman yang terjadi dalam
pas yaitu seseorang yang mempelajari materi tertentu program KKU disatu sisi dengan mahasiswa sebagai
atau keahlian tertentu bersama dengan orang lain yng peserta KKU merupakan proses interaksi pembelajaran
mau menjadi nara sumber. atau disebut dengan proses saling membelajarkan
Tukar belajar sebagai proses pembelajarn melalui (learning exchange).
program KKU pada prosesnya melibatkan peran aktif Mengacu pada kondisi di atas, sebaiknya
masyarakat pelaku usaha sebagai mitra. Hal ini dibangun sebuah model konseptual pembelajaran
dimaksudkan agar jiwa kewirausahaan mahasiswa akan dalam program KKU sehingga tercermin proses tukar
tertentu dengan sendirinya, terutama melalui alih belajar yang mengacu pada nilai-nilai budaya dan
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman. Model bekerja masyarakat pelaku usaha. Model konseptual
tukar belajar yang dilakukan dalam program KKU pengembangan program KKU yang berdasar pada
merupakan suatu model pembelajaran yang bersifat komponen-komponen tersebut, diharapkan dapat
inovatif dan memiliki nilai positif bagi pembentukan jiwa memberikan pengaruh positif bagi tumbuhnya nilai-nilai
wirausaha seperti keberanian, keoptimisan, ketelitian, kewirausahaan para peserta program KKU.
ketahanan, kegigihan, keuletan, keproaktifan, Pengembangan model tukar belajar (learning exchange)
keoptimisan, kreativitas dan produktivitas yang dimiliki pada program KKU digambarkan sebagai berikut.
Mengembangkan
Kontrak belajar Usaha
mahasiswa dengan Proses
mitra belajar Tukar
Belajar
Motivasi Motivasi
Kesadaran Pengemban
berusaha gan Usaha
Menyusun Materi
(mandiri)
Pembelajaran Organi- Teknik
sasi Pembe-
Belajar lajaran
Merumuskan media
dan alat belajar Menilai hasil pembelajaran
bersama
Gambar Alur proses tukar belajar pada program KKU
perguruan tinggi dan pengusaha kecil secara program KKU. Dengan mengaplikasikan azas ini,
profesional; (b) terjadi sinergi antara potensi perguruan proses pembelajaran dengan model tukar belajar
tinggi dengan potensi pengusaha dapat memiliki (learning exchange) antara mahasiswa sebagai peserta
kemampuan daya saing yang tinggi serta kemampuan KKU dengan masyarakat pelaku usaha sebagai mitra
kewirausahaan yang mantap melalui pembelajaran dan program KKU, berpeluang besar dapat mencapai tujuan
pemberdayaan; (c) berkesinambungan berdasarkan yang diharapkan dan hasil yang optimal.
pemikiran yang komprehensif, analitik dan proyektif Pembelajaran mesti direncanakan seksama
melalui berbagai bentuk kegiatan mahasiswa yang sedemikian rupa sehingga membentuk urutan aktivitas
mendukung usaha ekonomi produktif; (d) meningkatkan yang melibatkan seluruh warga belajar dalam
koordinasi dan kemitraan antara perguruan tinggi dan mengambil setiap keputusan program pembelajaran,
sektor-sektor terkait dalam rangka pengembangan mengatasi kesenjangan belajar, isi materi pembelajaran
ekonomi produktif keluarga melalui KKU (Depdikbud, dan strateginya, Srinivasan (1977 : 14) menawarkan
dan BKKBN, 1997: 4 dan Laporan KKU, 2001: 6-7). empat konsep pembelajaran untuk dipertimbangkan
Dengan demikian prinsip belajar yang dikenalkan oleh dan diharapkan dalam pembelajaran, yaitu: (1) instruktur
Knowles dan Delors yakni learning to know, learning to dan warga belajar bersama-sama menyusun model
do, learning to be, dan learning to live together perilaku keluaran pembelajaran yang diharapkan, (2)
terwujudkan melalui KKU. kurikulum dilengkapi suatu bentuk pengalaman yang
dapat membantu warga belajar menilai kadar suatu
Model Tukar Belajar melalui Kuliah Kerja Nyata kemampuan yang dimiliki warga belajar dengan
Usaha Berdasarkan Konsep Andragogik kompetensinya sendiri, (3) instruktur belajar membantu
Pembelajaran orang dewasa diharapkan akan warga belajar memperkecil kesenjangan antara
berhasil dengan baik jika melibatkan baik fisik maupun kompetensi atau kemampuan yang diharapkan, (4) dari
mental emosionalnya. Karena itu proses pelaksanaan sini diharapkan warga belajar termotivasi belajar sendiri
sistem pembelajaran hendaknya berbasis andragogik sesuai dengan kebutuhannya. Karena itu lima prinsip
dengan mengikuti langkah-langkah: (1) menciptakan belajar yang penting adalah (1) keterlibatan pribadi
iklim belajar yang cocok untuk orang dewasa, (2) (personal involvement), inisiatif diri (self-initiative), (3)
menciptakan adanya suatu struktur pengorganisasian aspek penghayatan (pervasisive), (4) dievaluasi oleh
dalam rangka wujud perencanaan partisipatif, (3) warga belajar (evaluated by the learner), dan (5) esensi
mendiagnosa kebutuhan belajar, (4) merumuskan tujuan makna (essence is learning). Kelima prinsip tersebut
belajar, (5) mengembangkan suatu rancangan kegiatan sebenarnya bukan merupakan hal yang baru tetapi di
belajar, (6) melaksanakan kegiatan belajar, (7) dalam prakteknya diperlukan pemahaman aplikasi
mendiagnosa kembali kebutuhan belajar (evaluasi) dan secara terintegrasi dalam makna satu sama lain saling
mereka diperlukan sebagai teman belajar bukan seperti melengkapi merupakan kesatuan yang utuh.
kedudukan antara siswa dengan guru (Knowles, Oleh karena itu beberapa hal yang perlu
1977:44). Tenaga pembelajaran (Nara sumber teknis diperhatikan dalam pengembangan program
pelaku usaha) diharapkan dapat merangsang warga pembelajaran yang dapat membangkitkan jiwa
belajar dengan berbagai cara agar mereka secara aktif wirausaha, adalah (1) perencanaan pembelajaran harus
terlibat sepenuhnya di dalam progam pembelajaran yang disusun bersama-sama; (2) materi pembelajaran
dilakukan, agar tercapai hasil yang maksimal. disusun berdasarkan kepada kebutuhan bersama
Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan antara sumber belajar dan sasaran dengan mengacu
prinsip-prinsip orang dewasa dipandang sebagai pada asas saling melengkapi (the principle of
pendekatan atau pola pembelajaran yang sesuai dengan complementary) Winch (1985); (3) tanggung jawab dan
karakteristik sasaran program yakni mahasiswa, motivasi harus dijadikan acuan; (4) evaluasi disusun
disamping sebagai komunitas masyarakat yang telah dan dilakukan bersama-sama (self-evaluation) serta
dewasa juga mahasiswa memiliki bekal ilmu mengacu pada prinsip “oleh, dari dan untuk warga
pengetahuan (secara teori) dan pengalaman lainnya belajar”; (5) alat dan bahan pembelajaran diambil dari
hasil binaan selama di perguruan tinggi. Langkah dan lingkungan di mana proses pembelajaran dilakukan;
prinsip pembelajaran orang dewasa ini dapat diterapkan dan (6) proses penyadaran belajar bersama adalah harus
sejak identifikasi kebutuhan belajar, perencanaan, dijadikan patokan.
evaluasi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan pada
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, I. (2000). Metodologi pembelajaran orang Goleman, D. (1995). Emotional intelligence. London:
dewasa. Bandung: Indira. Blomms, Basy.
Botkin, Y. (1984). No limit to learning. New York: Mc Havelock, R.G., (1977). Community organization and
Grow Hill Book C.
development. Mc Millan: Publishing Company.
Darkenwald, G., & Merriam, B. S. (1992). Adult
education, foundation of practice. New York Kamil, M, (2002). Disertasi dengan judul model
Harper and Row Publisher. pembelajaran magang bagi peningkatan
J. Delor. (1996). Learning treasure from within. Paris: kemandirian warga belajar. Bandung: PPS UPI.
Unesco. Kindervatter, (1979). Non formal education as an
DP3M, DIKTI. (2000). Panduan penelitian dan empowering process. Massachusetts: Amherst.
pengabdian kepada masyarakat. Jakarta: DP3M
Knowles. (1980). The modern practice of adult
Dikti.
education, andragogy versus pedagogy. New
Drucker. (1969). Innovation and entrepreneurship,
practice and principles. New York: Harper York: association Press.
Business.