Anda di halaman 1dari 51

Belajar Model Pembelajaran

Futuristik Menyambut
Kurikulum 2022
Oleh
Lerry Alfayanti, M. Pd.
Pokok-pokok yang Akan Dibahas

Wacana Kurikulum 2022


Model Pembelajaran
Futuristik
Apa yang perlu
Dipersiapkan oleh
Pendidik? Model Pengelolaan Kelas
Hakikat Model Active Learning
Pembelajaran
Tips Pembelajaran Tatap
Muka
Wacana Kurikulum 2022
Wacana Kurikulum 2022
Wacana Kurikulum 2022
Wacana Kurikulum 2022
Wacana Kurikulum 2022
Wacana Kurikulum 2022
Apa yang perlu Dipersiapkan
oleh Pendidik?
Apa yang perlu Dipersiapkan
oleh Pendidik?

Meningkatkan Soft
Pelatihan SDM (Pendidik
Skill/ Kompetensi
dan Kependidikan)
Pedagogik

Menguasai dan
Belajar tentang mengaplikasikan teori-
Model Pembelajaran teori tentang kegiatan
pembelajaran
Hakikat Model Pembelajaran

Model pembelajaran
adalah kerangka
konseptual yang
Suprihatiningrum (2013, Menurut Trianto (2015,
melukiskan prosedur
hlm. 145) yang hlm. 51) Model
sistematis dalam
menyatakan bahwa pembelajaran adalah
mengorganisasikan sistem
model pembelajaran suatu perencanaan atau
belajar untuk mencapai
adalah kerangka suatu pola yang
tujuan belajar tertentu dan
konseptual yang digunakan sebagai
berfungsi sebagai
melukiskan prosedur pedoman dalam
pedoman bagi perancang
pembelajaran dengan melaksanakan
pembelajaran dan para
sistematis untuk pembelajaran di kelas
pengajar dalam
mengelola pengalaman atau pembelajaran
merencanakan dan
belajar siswa agar tujuan dalam tutorial.”
melaksanakan aktivitas
belajar tertentu yang
pembelajaran (Saefuddin &
diinginkan bisa tercapai.
Berdiati, 2014, hlm. 48).
Hakikat Model Pembelajaran

Model pembelajaran
merupakan suatu Joyce & Weil dalam Rusman
rancangan (desain) yang (2018, hlm. 144) berpendapat
menggambarkan proses bahwa model pembelajaran
rinci penciptaan situasi adalah suatu rencana atau pola
yang bahkan dapat digunakan
lingkungan yang
untuk membentuk kurikulum
memungkinkan terjadinya
(rencana pembelajaran jangka
interaksi pembelajaran agar
panjang), merancang bahan-
terjadi perubahan atau bahan pembelajaran, dan
perkembangan diri peserta membimbing pembelajaran di
didik (Sukmadinata & kelas atau lingkungan belajar
Syaodih, 2012, hlm. 151). lain.
Perbedaan Model, Pendekatan, Strategi, Teknik, dan
Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran Bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru.
Pendekatan Pembelajaran Titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu.
Strategi Pembelajaran Suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Metode Pembelajaran Teknik yang dikuasai pendidik atau guru untuk menyajikan
materi pelajaran kepada peserta didik di kelas, baik secara
individu maupun kelompok agar materi pelajaran dapat
diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta didik
dengan baik .
Teknik Pembelajaran Cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik.
Perbedaan Model, Pendekatan, Strategi, Teknik, dan
Metode Pembelajaran

Perbedaan antara model pembelajaran, pendekatan


pembelajaran, strategi pembelajaran, teknik dan metode
pembelajaran. Walaupun perbedaan itu tidak begitu tegas,
karena semua istilah merupakan satu kesatuan yang saling
menunjang, untuk melaksanakan proses pembelajaran. Jadi
model pembelajaran adalah pembungkus proses
pembelajaran yang didalamnya ada pendekatan, strategi,
metode dan tehnik. Contoh : model yang digunakan guru
PAIKEM, Pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan
pemerintah adalah pendekatan pembelajaran yang terfokus
pada siswa, dimana strategi pembelajaran siswa aktif, bisa
mengungkapan gagasan, penemuan-penemuan
Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Menurut Kardi & Nur dalam Ngalimun (2016, hlm. 7-8) model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang membedakan
dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut antara lain:

1. Model pembelajaran merupakan rasional teoretik logis yang


disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
2. Berupa landasan pemikiran mengenai apa dan bagaimana
peserta didik akan belajar (memiliki tujuan belajar dan
pembelajaran yang ingin dicapai).
3. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Sedangkan menurut Hamiyah dan Jauhar (2014, hlm. 58)


ciri-ciri model pembelajaran adalah sebagai berikut.
1.Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar
tertentu.
2.Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3.Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan
pembelajaran di kelas.
4.Memiliki perangkat bagian model.
5.Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model
pembelajaran baik langsung maupun tidak langsung.
Fungsi Model Pembelajaran

Fungsi model pembelajaran adalah pedoman dalam


perancangan hingga pelaksanaan pembelajaran. Pernyataan
tersebut sejalan dengan pendapat Trianto (2015, hlm. 53)
yang mengemukakan bahwa fungsi model pembelajaran
adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para
guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Oleh karena itu pemilihan model sangat dipengaruhi sifat dari


materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang
akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat
kemampuan peserta didik.
Jenis-Jenis Model Pembelajaran
Jenis-Jenis Model Pembelajaran
Jenis-Jenis Model Pembelajaran
Macam-Macam Model Pembelajaran
Macam-Macam Model Pembelajaran
Macam-Macam Model Pembelajaran
Macam-Macam Model Pembelajaran
Macam-Macam Model Pembelajaran
Macam-Macam Model Pembelajaran
Macam-Macam Model Pembelajaran
Macam-Macam Model Pembelajaran
Macam-Macam Model Pembelajaran
Macam-Macam Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Futuristik
Menyambut Kurikulum 2022
Model Pembelajaran Futuristik
Menyambut Kurikulum 2022
Model Pembelajaran Futuristik
Menyambut Kurikulum 2022
Model Pembelajaran Futuristik
Menyambut Kurikulum 2022
Model Pembelajaran Futuristik
Menyambut Kurikulum 2022
Model Pembelajaran Futuristik Menyambut Kurikulum 2022
Model Pengelolaan Kelas Active Learning

Pembelajaran active learning merupakan suatu


pembelajaran yang menekankan kepada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan
nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dari
konsep tersebut ada tiga hal yang perlu
dipahami.
Model Pengelolaan Kelas Active Learning

Ketiga,
Pertama, menerapkan
keterlibatan pada
siswa. kehidupan
Kedua, sehari-hari.
hubungan
antarmateri
dengan
kehidupan
nyata.
Model Pengelolaan Kelas Active Learning
Membantu
Membekali peserta
proses belajar
peserta didik dan Mempersiapkan
didik dengan kecakapan
(life skill atau life merangsang serta peserta didik
competency) yang untuk belajar Mempersiapkan
sesuai dengan mendorong peserta didik
lingkungan hidup dan peserta didik tanggung-jawab,
inisiatif, untuk belajar
kebutuhan peserta didik,
misalnya pemecahan
untuk mandiri tanggung-jawab,
aktif melakukan kerjasama,
masalah secara reflektif
tolong-menolong inisiatif,
sangat penting dalam sesuatu.
kegiatan belajar yang dan pandangan kerjasama,
dilakukan melalui
sosial dalam tolong-menolong
kerjasama secara dan pandangan
demokratis. masa depan.
sosial dalam
masa depan.
Model Pengelolaan Kelas Active Learning

Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik


sebagai berikut:
1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh
pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan
kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.
2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan materi pelajaran secara pasif tetapi
mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran tersebut.
3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan
materi pelajaran.
4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan
melakukan evaluasi.
5. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
Model Pengelolaan Kelas Active Learning

Adapun strategi pembuka untuk digunakan dalam pengajaran, yang perlu


dipertimbangkan adalah :
1. Tingkat ancaman: apakah siswa yang akan anda ajar terbuka terhadap
gagasan dan aktivitas baru, atau apakah anda menengarai adanya
keengganan dan keberatan dari siswa sejak permulaan? Mengawali
pelajaran dengan strategi yang mengungkapkan kurangnya pengetahuan dan
keterampilan siswa tentunya beresiko: mereka mungkin tidak siap untuk
mengungkapkan kelemahan mereka. Sebagai gantinya, sebuah strategi yang
meminta partisipan untuk berkomentar tentang sesuatu yang tidak asing lagi
bagi mereka justru akan memudahkan keterlibatan mereka di dalam kelas.
Model Pengelolaan Kelas Active Learning

2. Kesesuaian dengan norma-norma siswa: pelajaran yang


diikuti oleh siswa remaja atau dewasa barangkali pada
awalnya kurang bisa menerima metode permainan dibanding
dengan siswa usia sekolah dasar. Murid perempuan mungkin
merasa lebih nyaman berbagai perasaan dalam sebuah tugas
yang mengungkapkan isi hati dibanding murid laki-laki.
Anda menciptakan lingkungan untuk semua siswa ketika
memilih aktivitas pembuka; karena itu pertimbangankanlah
siapa saja siswa ada dan rencanakanlah dengan cermat.
Model Pengelolaan Kelas Active Learning

3. Relevansi terhadap mata pelajaran: bila anda tertarik


dengan pertukaran nama secara sederhana, strategi yang akan
anda baca berikut ini menawarkan peluang bagus bagi siswa
untuk memulai mempelajari materi pelajaran. Variasikan
bahan pembuka percakapan agar memiliki relevansi dengan
materi yang hendak anda ajarkan.
Model Pengelolaan Kelas Active Learning

Adapun beberapa strategi untuk mengaplikasikan model pembelajaran aktif (active


learning) adalah:
1. Critical Insident (Mengkritisi Pengalaman Penting)
2. Reading Guide (Penuntun Bacaan)
3. Poster Comment (Mengomentari Gambar)
4. Index Card Matc (Mencari Pasangan Jawaban)
5. Card Sort (Mensortir Kartu)
6. The Power of Two (Kekuatan Berpasangan)
7. Snowballing (1, 2, 4, 8,………dst)
8. Concept Mapping (Peta Konsep)
9. JiQSaw
10. Brainstorming (Curah Pendapat) dan Elisitasi (Seleksi Pendapat)
11. Information Search (Mencari Informasi)
12. Active Debate (Debat Aktif)
13. Everyone is Teacher Here (Semua adalah Pendidik/ Guru)
Tips Pembelajaran Tatap
Muka

Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia, termasuk Indonesia memporak-


porandakan berbagai bidang, baik ekonomi maupun pendidikan. Bidang
pendidikan terdampak sangat besar sekali, mengubah berbagai kebiasaan
dalam proses pembelajaran. Kita harus mampu beradaptasi dengan kebiasaan
baru tersebut. Penggunaan teknologi melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ)
menjadi salah satu cara meredam perluasan dampak Covid-19 di lingkungan
pendidikan. Sisi lain, pandemi yang telah berjalan hampir dua tahun tentunya
sangat mengganggu keberhasilan belajar dan kehidupan anak-anak.
Penggunaan teknologi yang menggunakan berbagai platform untuk PJJ pun
belum sepenuhnya efektif, sehingga anak-anak hampir pasti akan hilangnya
capaian belajar atau sering kita sebut learning loss. Learning loss yang dialami
hampir seluruh pebelajar (siswa), nyatanya juga berdampak pada pengajar
(guru). Guru pun hampir kehilangan cara untuk membelajarakan siswanya.
Tips Pembelajaran Tatap
Muka
Tips Pembelajaran Tatap
Muka
Tips Pembelajaran Tatap
Muka
Tips Pembelajaran Tatap
Muka
1.Menanamkan motivasi yang kuat
Memberikan motivasi yang kuat dalam belajar akan membuat siswa lebih
bersemangat dalam menjalankannya. Karenanya baik guru maupun orang
tua harus mampu meyakinkan siswa untuk terus semangat belajar
walaupun di masa pandemi. Beri kalimat-kalimat yang positif yang dapat
membangunkan motivasi siswa dalam belajar.
2.Kondisikan tempat belajar yang aman dan nyaman
Suasana tempat belajar juga akan sangat membantu meningkatkan
semangat siswa dalam belajar. Beri suasana tempat belajar yang nyaman
untuk siswa, dari kerapian, kebersihan tempat belajar, serta sepi atau
tidaknya nuansa sekitar tempat belajar yang diinginkan siswa.
3.Tetapkan jadwal belajar dengan tepat
Menyusun kelompok belajar per kelas dengan komposisi yang sesuai
dengan jenjang kelas yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Jumlah peserta kelompok belajar disesuaikan dengan ketentuan protokol
kesehatan yaitu maksimal 18 peserta didik dalam satu ruang kelas
Menentukan durasi waktu sesi PTM terbatas sesuai dengan jenjang kelas
yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk mengurangi risiko
penularan
Menyusun jadwal PTM Terbatas sesuai dengan aturan jumlah PTM
terbatas setiap minggu yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan
Tips Pembelajaran Tatap
Muka

4. Gunakan model & metode pembelajaran yang tepat


Guru harus pandai memilih metode pembelajaran yang tepat
mengingat proses pembelajaran di rumah kemungkinan besar akan
berbeda dengan di sekolah. Berikan pula penjelasan yang mudah
dipahami siswa.

5. Tetap jaga kesehatan selama PTM berlangsung


Semangat belajar tentu akan datang saat tubuh dalam keadaan
sehat. Jadi pastikan siswa senantiasa sehat selama belajar di
sekolah. Rutin berolahraga, menjaga pola makan seimbang, serta
mengonsumsi suplemen makanan dapat menjadi solusi yang tepat
untuk menjaga kesehatan siswa. Jangan lupa agar selalu
mengingatkan siswa untuk membawa bekal dari rumah, membawa
peralatan belajar pribadi, memakai masker, membawa hand
sanitizer dan rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan tidak
berangkat ke sekolah bila sakit.
Referensi
1.Hamdayama, Jumanta. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
2.Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar-Mengajar di Kelas.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
3.Ngalimun (2016). Strategi model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Presindo.
4.Rusman. (2018). Model-model pembelajaran (Mengembangkan
Profesionalisme Guru). Jakarta : Raja Grafindo Persada.
5.Saefuddin, A. & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
6.Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran
Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.
7.Suprihatiningrum, Jamil (2013). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media.
8.Trianto (2015). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai