Oleh
I Wayan Berata, S.Pd
Abstrak
Permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia yang masih terkungkung
dengan pola lama justru menempatkan guru sebagai pusat dalam proses KBM di kelas (TCL).
Hal ini mengakibatkan proses belajar mengajar tidak berjalan efektif. Sebagai jawaban terhadap
permasalahan tersebut dalam Undang-undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 telah memberikan
jawaban di mana terdapat perubahan paradigma pendidikan dari proses pengajaran menjadi
pembelajaran. Dari TCL menuju SCL. Dari pembahasan tersebut, maka guru harus memiliki
wawasan tentang karakteristik pembelajaran yang berpusat pada siswa. Ada beberapa model
pembbelajaran SCL (1) Small Group Discussion (SGD) (2) Role-Play and Simulation. (3)
Discovery Learning (4) Self-Directed Learning (5) Cooperative Learning (6) Contextual
Learning (CL) (7) Problem Based Learning (PBL) (8) Collaborative Learning (CbL) (9) Project
Based Learning (PBL). Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka siswa
memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga
siswa akan memperoleh pemahaman yang mendalam dan pada akhirnya dapat meningkatkan
mutu kualitas siswa. Pembelajaran yang inovatif dengan metode yang berpusat pada siswa
memiliki keragaman model/metode pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif dari siswa.
Kepada para pendidik menjadikan model pembelajaran ini (Student Centered Learning) sebagai
salah satu alternatif dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran di dalam kelas
menjadi efektip.
Kata kunci: Pengajaran, TCL (Teacher Center Learning) dan SCL (Student Center
Learning)
sebenarnya. Jadi dengan model ini siswa komunikasi sosialisasi karena koperatif
mempelajari sesuatu (sistem) dengan adalah miniatur dari hidup bermasyarakat,
menggunakan model. Dengan metode ini dan belajar menyadari kekurangan dan
pengajar harus, (1) merancang situasi atau kelebihan masing-masing.
kegiatan yang mirip dengan sesungguhnya, Jadi model pembelajaran koperatif
bisa berupa; bermain peran, model, dan adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
komputer, (2) Membahas kinerja siswa. berkelompok untuk bekerja sama saling
Sedangkan siswa (1) mempelajari dan membantu mengkontruksu konsep,
menjalankan suatu peran yang ditugaskan, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.
(2) mempraktekan atau mencoba berbagai Menurut teori dan pengalaman agar
model yang telah disiapkan (komputer, kelompok kohesif (kompak-partisipatif),
prototife, dll). tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5
Discovery Learning orang, siswa heterogen (kemampuan,
Metode ini berbentuk pemberian tugas gender, karekter), ada control dan fasilitasi,
belajar atau penelitian kepada siswa dengan dan meminta tanggung jawab hasil
tujuan supaya siswa dapat mencari sendiri kelompok berupa laporan atau
jawabannya tampa bantuan pengajar. presentasi.Sintaks pembelajaran koperatif
Dengan metode ini pengajar harus, (1) adalah informasi, pengarahan-strategi,
menyediakan data atau metode untuk membentuk kelompok heterogen, kerja
menelusuri pengetahuan yang akan kelompok, presentasi hasil kelompok, dan
dipelajari siswa, (2) memeriksa dan pelaporan.Dengan metode ini pengajar
memberikan ulasan terhadap hasil belajar harus, (1) merancang dan memonitor proses
siswa. Sedangkan siswa (1) mencari, belajar siswa, (2) menyiapkan kasus atau
mengumpulkan, dan menyusun informasi masalah untuk diselesaikan siswa secara
yang ada untuk mendeskripsikan suatu berkelompok. Sedangkan siswa (1)
pengetahuan yang baru, (2) membahas dan menyimpulkan masalah atau
Mempresentasikan secara verbal dan non- tugas yang diberikan secara berkelompok
verbal. (2) melakukan koordinasi dalam kelompok.
Self-Directed Learning Contextual Learning (CL)
Metode ini berbentuk pemberian tugas Pembelajaran kontekstual adalah
belajar kepada siswa, seperti tugas pembelajaran yang dimulai dengan sajian
membaca dan membuat ringkasan. Dengan atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka,
metode ini pengajar harus, (1) memotivasi negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata
dan memfasilitasi siswa, (2) memberikan kehidupan siswa (daily life modeling),
arahan, bimbingan dan umpan balik sehingga akan terasa manfaat dari materi
kemajuan belajar siswa. Sedangkan siswa yang akan disajikan, motivasi belajar
(1) merencanakan kegiatan belajar, muncul, dunia pikiran siswa menjadi
melaksanakan, dan menilai pengalaman konkret, dan suasana menjadi kondusif-
belajar sendiri, (2) inisiatif belajar dari nyaman dan menyenangkan. Prinsip
siswa sendiri. pembelajaran kontekstual adalah aktivitas
Cooperative Learning siswa, siswa melakukan dan mengalami,
Pembelajaran koperatif sesuai dengan tidak hanya menonton dan mencatat, dan
fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pengembangan kemampuan sosialisasi.
penuh ketergantungan dengan orang lain, Ada tujuh indikator pembelajarn
mempunyai tujuan dan tanggung jawab kontekstual sehingga bisa dibedakan
bersama, pembegian tugas, dan rasa dengan model lainnya, yaitu modeling
senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan (pemusatan perhatian, motivasi,
itu, belajar berkelompok secara koperatif, penyampaian kompetensi-tujuan,
siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling pengarahan-petunjuk, rambu-rambu,
berbagi (sharing) pengetahuan, contoh), questioning (eksplorasi,
pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membimbing, menuntun, mengarahkan,
membantu dan berlatih beinteraksi mengembangkan, evaluasi, inkuiri,