LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Model Pembelajaran
keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu,
7
Arends, Model-Model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstuktivitis. (Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher, 1997), hal. 7
12
13
dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan
didik. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat
kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan material atau perangkat
yaitu pertama, istilah model mempunyai makna yang lebih luas dari pada
mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode, atau prosedur.
Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh
pengembangnya.
8
Ibid, hal. 10
14
tercapai.
Untuk pemilihan model ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi
yang akan diajarkan, juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam
dan lingkungan belajar yang menjadi ciri sekolah pada dewasa ini. Menurut
dua aspek, yaitu proses dan produk.9Aspek proses mengacu pada apakah
( joyful learning ) serta mendorong siswa untuk aktif belajar dan berpikir
9
Muchlas Samani, Konsep dan Model Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum.
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), Hal. 11
15
memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada
sistem sosial kelas. Sifat materi dari banyak konsep dan informasi-informasi
dari teks buku bacaan materi ajar siswa. Tujuan yang akan dicapai meliputi
karakteristik kemampuannya. 11
hubungan timbal balik antara hasil belajar yang diperoleh siswa dengan
pengaturan kondisi pendidikan. Hal ini berarti bahwa hasil belajar yang
belajar.
yaitu:12
12
Ibid, hal. 41
17
situasi.
siswa pandai.
3) bahwa bagi siswa yang memiliki rasa percaya diri kurang atau sulit
belajarnya akan lebih baik bila berada dalam lingkungan belajar yang
diri tinggi akan lebih baik dalam situasi pembelajaran yang agak
longgar (fleksibel)
1. Perlakuan awal
2. Pengelompokan siswa
3. Memberikan perlakuan
4. Achievement test
13
Ibid, hal. 39-40
19
(aptitude) siswa.
siswa akan lebih baik belajar dilakukan dengan cara sendiri yang
kepada siswa yang lambat, sulit dan gagal dalam belajar, agar dapat
rendah).
maupun individual.
8. membantu siswa untuk lebih termotivasi dan lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang
sementara karena suatu hal. Belajar adalah suatu usaha atau perbuatan yang
22
semua potensi yang dimiliki baik fisik, mental maupun dana, panca indra,
otak dan anggota tubuh lain. Demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti
yang ditujukan untuk melakukan perubahan sikap dan pola pikir siswa
kearah yang lebih baik untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Menurut
14
A. Mudzakir, Psikologi Pendidikan. (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hal. 25
15
Wuryadi, Konsep Pendidikan Biologi dan Implementasinya dalam Penelitian.
(Yogyakarta: FMIPA UNY, 1999), hal. 1
23
saja pembelajaran biologi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi ada
interaksi antara siswa, guru dan objek biologi yang dipelajari. Setiap ilmu
yang mempelajari obyek dan persoalan gejala alam. Secara garis besar,
pada fakta-fakta yang dapat diindera melalui proses metode ilmiah. Namun
oleh siswa karena adanya keterbatasan alat bantu (media) dan waktu untuk
biologi yang diperoleh dari gejala-gejala yang terjadi pada masa lalu,
gejala-gejala tersebut. Oleh karena itu, dikenal adanya materi yang berupa
16
Prawoto, dkk, Pemahaman Guru-guru Biologi SMA Kota Madya Yogyakarta Terhadap
Strategi Belajar Mengajar. ( Yogyakarta : IKIP Yogyakarta, 1992), hal. 9
17
Haris Mudjiman, Belajar Mandiri (Self-motivated Learning). (Surakarta : UNS Press,
2009), hal. 54
25
pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) atau pun zat-
Zat ini dapat menjadi racun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Proses
pengeluaran zat sisa dari tubuh antara lain sekresi, ekskresi, dan defekasi.
sisa metabolisme dari tubuh yang sudah tidak dapat digunakan lagi
18
Campbell, N.A, Jane B.C dan Lawrence G.M. Biologi Jilid III. (Jakarta: Grafindo Media
Pratama, 2004), hal 94
26
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari
berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari
penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang
zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh.
Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses
berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil sistem ekskresi dapat
dibedakan menjadi: zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan
empedu, zat padat yaitu berupa feses, gas berupa CO2 dan uap air berupa
H2O.20
1. Ginjal
19
Karmana. Cerdas Belajar Biologi. (Bandung: Grafindo Media Pratama 2007), hal.66
20
Anna Poedjiadi, Sains Teknologi Masyarakat. (Bandung: PT Remaja. Rosdakarya. 2005),
hal. 28
27
panjang kira-kira 13 cm, lebar 8 cm, tebal 2,5 cm serta berat sekitar
400 gram. Ginjal manusia berjumlah dua buah yang terletak di dalam
rongga perut bagian dorsal di kedua sisi tulang belakang. Letak ginjal
jam, ginjal manusia dapat menyaring 170 liter darah. Darah sampai ke
seperti biji buah kacang merah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang
pinggang, yaitu dalam rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal
agak tinggi dari kanan. Ginjal dilindungi oleh lemak selain itu terdapat
seimbangan potensial air pada darah akan dipisahkan dari darah dan
a. Struktur ginjal
21
Renni Diastuti, Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI. (Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal. 190
28
proses pemfilteran.
2. Nefron
22
Ibid, hal. 191
29
baru, oleh karena itu jika ada kerusakan nefron karena trauma
b. Fungsi ginjal
metabolisme tubuh
1. Penyaringan (filtrasi)
23
Ibid..,hal. 191-192
31
Molekul Kandungan
Air 900
Protein 0
Glukosa 1
Asam amino 0,5
Urea 0,3
Ion anorganik 7,2
sisa serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih
dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar
ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui
32
3. Augmentasi
dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea,
memberi warna dan bau pada urin. Urin atau air seni atau air
molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
uretra. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa
Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan
Meskipun begitu, hanya 1-1,5 liter urin yang akan dikeluarkan. Ada
1. Zat-zat diuretik
Ketika kita banyak minum air, maka produksi ADH akan sedikit
sehingga urine akan banyak namun bila kita sedikit minum air,
2. Suhu
24
Faidah Rachmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati, Biologi : untuk SMA/ MA Kelas XI
Program IPA. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal. 127-128
34
3. Konsentrasi darah
turun.
4. Emosi
kamu akan sering buang air kecil. Hal ini disebabkan, karena
meningkat pula.
35
2.Hati
dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Hati
pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput
terdapat sel-sel perombak sel darah merah yang telah tua disebut
histiosit.
25
Renni Diastuti. Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI. (Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal. 194
36
tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari
a. Fungsi Hati
serta tiroksin.
sel darah merah, diserap oleh hati dari darah dan dikeluarkan
38
lipoprotein.
39
didarah turun.
adrenal).
3. Paru-Paru
26
Ibid.., hal. 198
40
menghasilkan energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O
a. Struktur Paru-Paru
1. Trakea
bagian superior dan terdiri dari tracheal ring yang dibentuk oleh
27
Fictor Ferdinand. Praktis Belajar Biologi 2:untuk Kelas XI SMA/MA Program Ilmu
Pengetahuan Alam. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009). hal. 137.
41
2. Bronkus
28
Ibid, hal. 137
42
3. Alveolus
b. Fungsi Paru-Paru
4. Kulit
sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita
44
yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar
a. Struktur Kulit
1. Epidermis
29
Purnomo. Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009). Hal. 268
30
Ibid.., 269
45
2. Dermis
3.Hipodermis
b. Fungsi Kulit
berikut:
a. mengeluarkan keringat
b. pelindung tubuh
3. Gejolak emosi
31
Faidah Rachmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati, Biologi : untuk SMA/ MA Kelas XI
Program IPA. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal. 127-128
48
4. Hipotalamus
mengakibatkan keracunan.
pankreas.
kantong kemih
cangkok ginjal.
32
Purnomo, Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
PendidikanNasional, 2009), hal. 264
33
Ibid.., hal. 272
50
(Sarcoptes scabies).
sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
“hasil” dan “balajar”. Hasil adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
tujuan yang mau dicapai sebagai bagian akhir dari aktivitas belajar. Dengan
peserta didik dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut
34
Suaha Bakhtiar. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI. (Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011).hal. 176
35
Purnomo. Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009). Hal. 269
51
masing.37
dari berbagai upaya dan daya yang tercermin dari partisipasi belajar yang
yang telah dicapai, oleh karena itu semua individu dengan adanya belajar
sebaik mungkin. Oleh karena itu setiap individu harus belajar dengan
merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang peserta didik berupa
jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam bukti
laporan yang disebut rapor. Banyak kegiatan yang bisa dijadikan sarana
36
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994), hal. 19
37
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hal.
12.
38
Abdorrakhman Gintings, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. (Bandung:
Liumaniora, 2008), hal. 87
39
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hal. 72
52
belajar”. Hal ini berarti semakin tinggi hasil belajar maka semakin berhasil
terjadi pada dirinya dan sebaliknya, semakin rendah hasil belajar maka
belajar peserta didik adalah hasil yang diperoleh peserta didik setelah
pendidikan tinggi.40
Jadi dapat disimpulkan, hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai
yang telah dicapai oleh peserta didik kelas XI-B dalam mata pelajaran
biologi. Sedangkan hasil belajar biologi adalah hasil yang telah dicapai
setelah melakukan usaha (belajar) biologi yang dinyatakan dengan nilai tes
40
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hal. 102-103
53
B. Penelitian Terdahulu
hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran ATI pada pokok
(1) model pembelajaran ATI dapat meningkatkan nilai rata-rata hasil belajar
siswa dalam masing-masing kelompok (tinggi, sedang dan rendah) pada pokok
ATI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan reaksi redoks
41
Ria Siyampriyati, Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks di Kelas X SMAN 5
Pekanbaru dalam http://repository. unri. ac …, 2012 - academia.edu, diakses pada 26 Desember
2018
54
pada materi fluida statis, antara kelas dengan model pembelajaran ATI
hasil belajar siswa antara kedua kelas, yang dibuktikan dari hasil uji-t dimana
t hitung > t tabel. hasil uji effect size sebesar 0,69 dengan kriteria sedang.
apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan
42
Antomi Saregar, Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran ATI (Aptitude Treatment
Interaction) dan Model Pembelajaran TAI (Team Assisted Individualy) Dampak terhadap Hasil
Belajar Fisika, Jurnal Pendidikan Vol 3, No 1(2017), dalam http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/JPFK, diakses pada 24 Desember 2018
55
belajar mengajar salah satunya adalah peningkatan pemahanan belajar dan juga
43
Ade Hermawan, & E Enawaty, Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment
Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Struktur Atom , Jurnal Pendidikan Vol 3,
No1 (2014) dalam http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/4426/4497, diakses 24
Desember 2018.
56
interaction dalam pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk
C. Kerangka Berfikir
berpikir untuk memperjelas arah dan maksud penelitian. Kerangka berpikir ini
pembelajaran ATI dan hasi belajar. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat
dilihat dari hasil belajar siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Pembelajaran Biologi
Sistem Ekskresi pada Manusia
Ada Pengaruh
Model Pembelajaran ATI
Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa rendahnya hasil belajar siswa pada
biologi sulit/rumit dan minat belajar siswa yang rendah. Hal ini dikarenakan
Sehingga, pemahaman konsep dan hasil belajar siswa dapat meningkat dengan
menggunakan model ATI dan model ini dapat memberikan pengaruh terhadap