Anda di halaman 1dari 7

CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

https://journal.ilininstitute.com/index.php/caradde
Volume 2 | Nomor 1 | Agustus |2019
e-ISSN: 2621-7910 dan p-ISSN: 2621-7961
DOI: https://doi.org/10.31960/caradde.v2i1.126

Pelatihan Merancang Pembelajaran matematika Yang Inovatif

Feri Tiona Pasaribu1, Sofnidar2, Dewi Iriani3, Rohati4, Yelli Ramalisa5

Keywords : Abstrak. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk membantu guru
Merancang SMPN 7 Muaro Jambi dalam merancang dan memahami
Pembelajaran tentang pembelajaran yang inovatif serta penerapannya dalam
Matematika Inovatif melaksanakan proses pembelajaran matematika. Secara tidak
langsung kegiatan ini juga dapat membantu siswa dalam
meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar
Corespondensi Author matematika. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan
Pend. Matematika, Universitas pelatihan ini adalah dengan metode ekspositori dan
Jambi demonstrasi dan dilaksanakan selama 3 (dua) hari di SMP
Jl. Jambi-Ma. Bulian KM.15, Jambi Negeri 7 Muaro Jambi. Hasil dari kegiatan pelatihan ini yaitu
E-mail : feri.tiona@unja.ac.id observasi dan pemantapan persepsi guru tentang pembelajaran
matematika yang inovatif, hari kedua membahas tentang
konsep dan contoh-contoh pembelajaran matematika yang
inovatif, dan terakhir membimbing peserta dalam merancang
History Artikel dan mensimulasi pembelajaran matematika yang inovatif dan
Received: Maret-2019; membahasnya secara bersama dan diakhiri dengan pemberian
Reviewed: Mei -2019 angket respon guru. Dengan kegiatan ini diperoleh respon guru
Accepted: Juni-2019 menunjukkan skor sebesar 4,58 dengan kriteria baik sekali.
Published: Juni-2019 Selain itu meningkatkan keterampilan dan kecakapan guru-
guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi dalam merancang
pembelajaran matematika yang inovatif. sehingga dapat
disimpulkan, dengan kegiatan ini, guru menambah
pengetahuan dalam merancang pembelajaran dan
memanfaatkan ICT serta peningkatan pembelajaran dengan
menerapkan lesson study.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution


4.0 International License

PENDAHULUAN
Satu inovasi yang menarik mengiringi prosedur yang sistematis dalam
perubahan paradigma tersebut adalah mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
ditemukan dan diterapkannya model-model mencapai tujuan belajar tertentu, dan
pembelajaran inovatif dan konstruktif dalam berfungsi sebagai pedoman bagi para
mengembangkan dan menggali pengetahuan perancang pembelajaran dan para guru dalam
peserta didik secara kongkret dan merencanakan aktivitas belajar mengajar.
mandiri.Inovasi ini bermula dan diadopsi dari Arends menyeleksi enam model pengajaran
metode kerja para ilmuan dalam menemukan yang sering dan praktis digunakan guru dalam
suatu pengetahuan baru.Menurut Soekamto mengajar, yaitu presentase, pembelajaran
dalam Trianto (2014) model pembelajaran langsung, pembelajaran konsep, pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan kooperatif, pembelajaran berdasarkan
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 2 No 1, Agustus 2019

masalah, dan diskusi kelas.Dimana beberapa mendapatkan hasil yang lebih baik diperlukan
model pembelajaran yang ada perlu kiranya adanya inovasi pembelajaran.
diseleksi yang mana yang paling baik untuk Pembelajaran inovatif adalah
mengajarkan suatu materi tertentu. Dengan pembelajaran yang dikemas oleh pebelajar atas
kata lain guru harus mampu melakukan dorongan gagasan barunya yang merupakan
identifikasi kekuatan dan kelemahan model- produk dari learning how to learn untuk
model pembelajaran yang tepat, mampu melakukan langkah-langkah belajar, sehingga
memilih secara tepat dan mampu memperoleh kemajuan hasil belajar. Selain itu,
mengembangkannya serta menerapkannya Abdullah (2013) juga menyatakan bahwa
dalam proses pembelajaran. pembelajaran inovatif juga mengandung arti
Model pembelajaran mempunyai pembelajaran yang dikemas oleh guru atau
makna yang lebih luas dari pada strategi, instruktur lainnya yang merupakan wujud
metode atau prosedur. Menurut Trianto (2014) gagasan atau teknik yang dipandang baru agar
model pembelajaran mempunyai empat ciri mampu menfasilitasi siswa untuk memperoleh
khusus, yaitu (1) rasional, teoretik, logis yang kemajuan dalam proses dan hasil belajar.
disusun oleh para pencipta atau Berdasarkan hasil penelitian oleh Sarwi, dkk
pengembangnya; (2) landasan pemikiran (2013) menyebutkan bahwa dengan
tentang apa dan bagaimana siswa belajar; (3) merancang pembelajaran inovatif melalui
tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model-model pembelajaran selain dapat
model tersebut dapat dilaksanakan dengan meningkatkan kreativitas siswa dan hasil
berhasil; dan (4) lingkungan belajar yang belajar juga dapat mengmbangkan nilai
diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat karakter dari peserta didik. Dalam penelitian
tercapai. lain dapat dilihat dari penelitian Sugiyono, dkk
Dengan demikian merupakan hal yang (2015) menyebutkan bahwa dengan adanya
sangat penting bagi para guru untuk pengemabngan strategi pembelajaran inovatif
mempelajari dan menambah wawasan tentang melalui pemberian lembar aktivitas dalam hal
model pembelajaran yang telah diketahui, ini materi geometri ternyata dapat
karena dengan menguasai beberapa model menumbuhkan karakter mahasiswa serta
pembelajaran maka seorang guru akan memfasilitasi mereka dalam mengekplorasi
merasakan adanya kemudahan di dalam dan menyelidiki konsep atau materi melalui
pelaksanaan pembelajaran di kelas, sehingga kelompok diskusi dalam pembelajaran.
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Oleh sebab itu, maka guru-guru perlu
dapat tercapai dan tuntas sesuai merancang pembelajaran yang inovatif,
yangdiharapkan. apalagi untuk pembelajaran matematika yang
Rogers dan Shoemaker (Abdullah, masih banyak permasalahan seperti peserta
2013) mengartikan inovasi sebagai ide-ide didik yang merasa bahwa matematika itu sulit
baru, praktek-praktek baru, atau objek-objek dan susah dipahami. Permasalahan yang
yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang ditemui guru dalam pembelajaran
baru oleh individu atau peserta didik. matematika, seperti dalam penelitian Sarwi
Pengertian baru disini mengandung makna (2013) juga menemukan bahwa karakter siswa
bukan sekadar baru diketahui oleh pikiran dalam pembelajaran tidak dapat
(cognitif), melainkan juga baru karena belum dikembangkan secara maksimal selain hasil
dapat diterima secara luas oleh seluruh peserta belajarnya jika hanya dengan pembelajaran
didik dalam arti sikap (attitude) dan juga baru konvensional seperti ceramah. Selain itu,
dalam pengertian belum diterima dan berdasarkan wawancara dan pengamatan tim
diterapkan oleh peserta didik. Sedangkan penulis kepada guru- guru di SMPN 7 Muaro
menurut Kusmana, S (2010) Inovasi adalah Jambi, pada umumnya mereka belum
suatu hasil penciptaan sesuatu yang dianggap memahami dan terampil dalam merancang
baru yang dimaksudkan untuk mengatasi pembelajaran yang inovatif, walaupun ada
masalah, baik berupa ide, barang, kejadian, yang sudah mengenalnya, tetapi tidak tahu
metode dan sebagainya yang dilakukan oleh bagaimana teknis penerapannya dalam
seseorang atau kelompok. Dengan demikian, pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran
suatu perbaikan pembelajaran agar yang dilaksanakan masih pembelajaran
tradisional dengan paradigma mengajar.
61
Pasaribu, Sofnidar, Iriani, Rohati, Ramalisa. Pelatihan Merancang Pembelajaran

Mereka sangat tertarik sekali untuk mengkomunikasikan argumentasinya,


mengetahuinya lebih jauh dan mencoba untuk menjustifikasi jawabannya serta melatih
menerapkannya. Selain itu saran dan nuansa demokrasi dengan menghargai strategi
prasarana juga didukung di sekolah tersebut atau pendapat temannya yang lain
seperti infokus dan computer, dimana Target dilaksanakan kegiatan
pembelajaran akan lebih bermakna jika pengabdian ini secara langsung dapat
pembelajaran juga dapat memanfaatkan ICT menambah pengetahuan dan keterampilan
maupun IPTEK seperti yang dikemukan guru-guru matematika SMPN 7 Muaro Jambi
dalam hasil PKM Anita, Y (2018) yaitu guru dalam melaksanakan kegiatan proses
dapat menciptakan suasana pembelajaran pembelajaran yang didasarkan pada
yang lebih menarik dengan menciptakan paradigma belajar dengan menerapkan
media pembelajaran dan mempraktikkan pembelajaran yang inovatif. Secara tidak
langsung dalam pembelajaran dimana siswa langsung kegiatan ini juga dapat membantu
lebih tertarik dan antusian dalam siswa dalam meningkatkan pemahaman
pembelajaran. Dimana pada awalnya, konsep dan hasil belajarmatematikanya.
masalah yang ditemukan yaitu tidak adanya Di samping itu, dengan memahami
media pembelajaran yang digunakan guru dan trampilnya guru-guru SMPN 7 Muaro
dalam proses pembelajaran. Jambi dalam pembelajaran matematika, maka
Berdasarkan kenyataan tersebut, agar guru-guru tersebut akan (1) mengetahui
pembelajaran matematika yang inovatif ini bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan
dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik peserta didik serta desain pembelajaran, (2)
oleh guru-guru dalam melaksanakan proses mengetahui bagaimana cara membimbing
pembelajaran di sekolah khususnya serta dapat peserta didik untuk mengembangkan
memberikan hasil yang sesuai dengan apa pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara
yang diharapkan, maka penulis berkeinginan mengajukan pertanyaan dan menyediakan
untuk mensosialisasikan pembelajaran yang sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk
inovatif tersebut baik melalui rancangan media melakukan akuisisi pengetahuan, (3) menjadi
yang berbasis ICT maupun peningkatan pengasuh proses pembelajaran, melihat
kualitas model-model pembelajaran sehingga informasi baru, dan mengasimilasikan
kegiatan dilaksanakan dengan judul pemahaman peserta didik, (4) menjadi kreatif
“pelatihan merancang pembelajaran tentang bagaimana proses belajar peserta didik
matematika yang inovatif pada guru-guru dapat diperluas dengan menimba pengalaman
SMPN 7 Muaro Jambi”. dari dunia di luar tembok sekolah. Dengan
Berdasarkan uraian demikian pelaksanaan pembelajaran
pendahuluan di atas, maka dapat diidentifikasi sepertiyangdigariskan oleh kurikulum dapat
bahwa pada umumnya guru-guru SMPN 7 terlaksana dengan optimal, baik dan benar,
Muaro Jambi yang mengajar matematika serta bervariasi.
masih melaksanakan proses pembelajaran Luaran dari kegiatan pengabdian ini
konvensional yang didasarkan pada adalah berupa keterampilan dan kecakapan
paradigma mengajar serta belum memahami guru-guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi dalam
dan terampil dalam merancang pembelajaran merancang pembelajaran matematika yang
yang inovatif dengan paradigma belajar. inovatif. Di samping itu, hasil pengabdian ini
Walaupun ada yang sudah mengenalnya, juga akan dipublikasikan melalui temu ilmiah
tetapi belum memahami dan sangat atau publikasi ilmiah.
menginginkan contoh bagaimana teknis
penerapannya dalam melaksanakan proses
pembelajaran matematika. Dalam penerapan METODE
pembelajaran yang inovatif ini tugas guru Sebagai peserta kegiatan pengabdian ini
adalah membantu siswa mencapai tujuannya. adalah guru-guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi
Guru lebih banyak berurusan dengan strategi yang mengajar matematika. Metode yang
yang membuat siswa belajar daripada digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
memberikan informasi. Tugas guru mengelola pengabdian ini adalah metode ekspositori dan
kelas sebagai sebuah timyangbekerja bersama demonstrasi dalam menyampaikan materi
untuk menemukan sesuatu yang baru bagi (teori-teori) tentang pembelajaran yang
siswanya. Sehingga siswa aktif berfikir,
62
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 2 No 1, Agustus 2019

inovatif, meliputi penjelasan bentuk-bentuk dapat digunakan selama pelaksanaan


dan langkah-langkah pembelajarannya serta pembelajaran, instruktur pendalaman materi,
contoh-contoh penerapannya dalam proses dan instruktur peerteaching (praktek
pembelajaran matematika pada pertemuan pembelajaran). Disamping itu, tim pengabdian
pertama. Selanjutnya pada pertemuan kedua, juga sebagai staf pengajar pada FKIP
peserta dibimbing dalam merancang Universitas Jambi yang mengampu mata
pembelajaran matematika yang inovatif oleh kuliah “Strategi pembelajaran matematika”,
tim pengabdian. Untuk latihan penerapannya “Telaah kurikulum”, dan “Pengembangan
dalam proses pembelajaran matematika oleh program pembelajaran matematika”.
para peserta menggunakan metode Berdasarkan uraian di atas, maka semua tim
demonstrasi (tampil) dalam kelompoknya pengabdian sangat berkompeten dalam
dengan bimbingan tim pengabdian. melaksanakan kegiatan pengabdian yang
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dimaksud, yaitu memberikan pelatihan
pengabdian ini akan dilakukan pada saat dan merancang pembelajaran matematika yang
akhir dari kegiatan. Pada saat kegiatan inovatif pada guru-guru SMPN 7
berlansung akan selalu dipantau tentang MuaroJambi.
tingkat pengetahuan dan pemahaman para
peserta terhadap materi yang disampaikan HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh tim pengabdian. Untuk setiap materi akan
Pengabdian kepada masyarakat ini
disampaikan secara tuntas satu persatu. Di
dilaksanakan pada tanggal 29Agustus 2018 di
akhir kegiatan akan diminta tanggapan dan
salah satu ruang kelas di SMP Negeri 7 Muara
kesan-kesan dari masing- masing peserta
Jambi. Dimana sebelumnya telah dilakukan
tentang pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dan
observasi lapangan dan menyampaikan atau
hasil semua tanggapan dan kesan-kesan
sosialisasi kegiatan di sekolah tersebut.
tersebut akan disampaikan pada saat
Kegiatan ini diikuti lebih kurang 20 orang
penutupan kepada seluruh peserta dan kepala
peserta dan semua peserta merupakan guru-
sekolah. Semoga hasil pengabdian ini dapat
guru bidang studi matematika se-MGMP
menjadi bahan pertimbangan bagi kepala
Muara Jambi walaupun fokus penelitian
sekolah dalam membuat kebijakan tentang
kepada guru-guru SMP Negeri 7 Muara Jambi.
pelaksanaan pembelajaran yang inovatif di
Dalam kegiatan pengabdian ini materi yang
sekolahnya.
dibahas adalah menciptakan atau merancang
Universitas Jambi memiliki tenaga
pembelajaran matematika yang inovatif.
yang professional dalam merancang
Dalam kegiatan ini, materi yang
pembelajaran matematika yang inovatif.
disiapkan oleh tim pengabdian yaitu sebagai
Tenaga-tenaga tersebut berada di Fakultas
berikut: (1) Pemaparan pembelajaran
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
matematika yang inovatif dengan memberikan
Universitas Jambi, khususnya pada program
pengayaan tentang model/pendekatan
studi pendidikan matematika, termasuk tim
pembelajaran yang kontruktivisme; (2) Praktik
pengabdian sendiri. Tim pengabdian (ketua
merancang pembelajaran matematika melalui
maupun anggota) sudah sangat
metode permainan, pemanfaatan ICT seperti
berpengalaman dalam melakukan kegiatan
penggunaan software matematika seperti
pengabdian yang akan dilaksanakan, yaitu
Powtoon dan Cabri Plus, dll. (3) Implementasi
sebagai instruktur dalam kegiatan sertifikasi
pembelajaran melalui lesson study yang
guru untuk semua tahapan pelaksanaan, yaitu
instruktur dalam menyampaikan materi dipandu oleh tim.
Dalam pelaksanaan pengabdian ini,
strategi pembelajaran menurut kurikulum
materi disampaikan oleh tim pengabdian
2013 yang membahas cara merancang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kepada guru-guru matematika selain
menggunakan pendekatan saintific, menjelaskan bagaimana merancang
pembelajaran matematika yang inovatif secara
penggunaan media pembelajaran, serta
sharing, tim pengabdian juga memamparkan
merancang penilaian autentik. Di samping itu,
tim pengabdian juga instruktur workshop atau menunjukkan contoh pembelajaran
matematika yang direkomendasi oleh TIMSS,
membuat perangkat pembelajaran (RPP) yang
yaitu pembelajaran lesson study dan proses
lengkap meliputi media dan permainan yang
63
Pasaribu, Sofnidar, Iriani, Rohati, Ramalisa. Pelatihan Merancang Pembelajaran

pembelajaran di Jepang dan Finlandia. Dalam Gambar 1. Tim pengabdian sedang


kegiatan ini, tim memberikan review video memaparkan atau memberi materi
pembelajaran yang disarankan oleh TIMSS kepada guru-guru SMP Negeri 7
sehingga guru-guru dapat membandingkan Muara Jambi
proses pembelajaran yang selama ini guru-guru
terapkan dalam proses belajar mengajar bisa
beralih dan mau mencoba/merancang
pembelajaran yang aktif dan kreatif layaknya
seperti yang ada pada vidio pembelajaran.
Pembelajaran akan lebih menarik dan tidak
membosankan dan sikap menghargai di dalam
pembelajaran juga meningkat. Pembelajaran
yang kontruktivisme itu lebih mengutamakan
konsep bahwa siswa harus mampu
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan
menemukan konsep itu sendiri, sehingga
dalam pelatihan ini, tim juga memaparkan dan
mempraktekkan pembelajaran yang dapat
memanfaatkan ICT seperti penggunaan
software-sofware khususnya yang berkaitan Gambar 2. Peserta sedang berdiskusi dan
dengan matematika seperti powtoon, cabri II meriview vidio pembelajaran
Plus, algebra dan lain-lain. Apalagi tidak yang ditunjukkan tim pelaksana
dipungkiri bahwa di sekolah tersebut juga serta merancang bahan ajar
memneuhi sarana dan prasarana baik siswa dengan penggunaan software
maupun dari lingkungan sekolah sendiri powtoon.
seperti infokus, laptop maupun ruangan Dengan adanya kegiatan pengabdian
kmputer. ini, ] guru-guru lebih banyak memanfaatkan
Pada kegiatan berikutnya, guru dapat waktu untuk belajar bersama sesama guru-
melakukan implementasi pembelajaran yang guru matematika bagaimana meningkatkan
inovatif melalui penerapan lesson study yang motivasi dan kreatifitas siswa dalam belajar
tetap dalam panduan tim pengabdian. Dengan matematika. cara yang bisa dilakukan secara
harapan kegiatan ini dapat terus ilakukan guru tin yaitu dengan mengadakan kegiatan lesson
dalam kelas. Dari kegiatan tersebut, terlihat study secara tim dan tim berasal dari sekolah
bahwa respon dari siswa sangat antusias dam yang berbeda-beda seperti yang telah
belajar dan bahkan lebih kreatif dalam diimplementasikan dalam kegiatan ini. Dari
menemukan konsep pembelajaran dan peran kegiatan tersebut dapat dilihat, bahwa para
guru lebih berkurang hanya sebagai fasilitatir peserta sangat antusian dalam mengikuti
bukan penceramah materi. kegiatan pengabdian, khususnya pada saat
Beberapa kegiatan pelatihan dapat penayangan vidio pembelajaran dan
ditunjukkan pada foto berikut: merancang pembelajaran dengan pemanfaatan
ICT. Pembelajaran berbasis ICT sangat perlu
ditingkatkan dan dikembangkan dalam
penggunaannya dalam media pembelajaran
oleh guru-guru di Sekolah. Hal ini diperkuat
dalam hasil Penelitian oleh Salim, S, dkk
(2013) bahwa sekolah yang sudah sangat
memadai penggunaan ICT atau berbasis ICT,
menyatakan bahwa siswa lebih tertarik dan
menyukai teknologi computer dan internet.
Sehingga pelajaran matematika akan lebih
menyenangkan dan pemanfaatan internet
seperti blogmatika merupakan suatu
alternative bagi guru dalam pembelajaran
matematika. Jadi dalam hal ini, kegiatan yang
diberikan tim pengabdian kepada guru-guru
64
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 2 No 1, Agustus 2019

SMP N 7 Muara Jambi seperti pengembangan pembelajaran yang inovatif, dengan harapan
bahan ajar berbasis ICT sangatlah tepat dapat meningkatkan kreatifitas siswa dan
dengan kebutuhan siswa yang sudah melek kemampuan matematika siswa. (3) Guru-guru
terhadap perkembangan zaman seperti internet sangat tertarik untuk melanjutkan kegiatan
dan komputer. Dimana guru-guru setelah pengabdian seperti melakukan
diperkenalkan dengan penggunaan software- kegiatan lesson study, merancang media
software pembelajaran yang mendukung pembelajaran baik berupa benda konkrit
pelajaran matematika. maupun pemanfaatan media berbasis ICT.
Luaran yang dicapai Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Berdasarkan pengamatan selama Pada kegiatan ini, tim pengabdian
kegiatan pengabdian kepada masyarakat memberikan angket kepada peserta untuk
berlangsung, diperoleh beberapa hal positif, melihat respon mereka selama kegiatan
diantaranya adalah: (1) Guru-guru peserta pelatihan dan melakukan evaluasi apakah
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan ini, para guru menerapkan di
tertarik mengikuti dan memperhatikan dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
penyampaian materi tentang “merancang Angket evaluasi kegiatan diberikan kepada
pembelajaran matematika yang inovatif”; (2) peserta pelatihan dan akan disajikan pada tabel
Guru-guru termotivasi untuk meningkatkan berikut :
kemampuan mereka dalammerancang

Tabel 1 . Hasil angket evaluasi kegiatan


Aspek Indikator Rata-
rata
Materi Jelas dan mudah di ikuti 4,5
Relevan dengan objektivitas pelatihan
4,25
Fasilitator Penguasaan Materi 4,45
Gaya Penyampaian 4,75
Kemampuan Menjawab Pertanyaan
4,75
Penampilan 4,6
Tempat Pelatihan Kenyamanan dalam belajar
4,5
Sajian/Konsumsi Coffe Break/Snack 4,75
Makan Siang
4,65
Rata-rata 4,58

dilakukan monitoring kepada peserta untuk


Berdasarkan hasil angket yang melihat keberlangsungan kegiatan apakah
diperoleh respon peserta sangat positif dilihat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
berdasarkan nilai rata-ratanya mencapai 4,58 Berdasarkan hasil monitoring guru sudah
dengan kriteri baik sekali. Dari hasil kegiatan mencoba membentuk tim untuk melakukan
yang dilakukan oleh Anita, Y (2018) juga kegiatan lesson study secara bergantian di
memperlihatkan respon yang positif dari sekolah masing-masing dan menerpakan
peserta pelatihan dimana dengan adanya pembelajaran seperti yang sudah dipaparkan
pembelajaran dengan pemanfaatan IPTEK oleh pemateri yaitu tim pengabdian. Tetapi
dapat memberikan hasil yang lebih optimal para guru komitmen untuk terus belajar dan
dan meningkatkan motivasi siswa untuk mempersiapkan pembelajaran yang inovatif,
belajar. Selain itu, guru juga dapat menambah salah satunya menggunakan media
wawasan untuk terus meningkatkan ilmunya pembelajaran benda konkrit yang mudah
dalam pembuatan media pembelajaran yang didapat maupun media berbasis ICT.
beragam. Dalam kegiatan ini, selain hasil
dengan respon positif dari peserta juga
65
Pasaribu, Sofnidar, Iriani, Rohati, Ramalisa. Pelatihan Merancang Pembelajaran

SIMPULAN DAN SARAN Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya


Berdasarkan uraian yang telah Tulis Ilmiah. Bandung: Rosda
dikemukakan pada bab sebelumnya diperoleh
kesimpulan bahwa kegiatan pengabdian Lickona, Thomas, 2013. Pendidikan Karakter:
kepada masyarakat yang dilaksanakan dapat: Panduan Lengkap Mendidik Siswa
(1) Meningkatkan pemahaman guru dalam Menjadi Pintar dan baik. Bandung:
merancang pembelajaran matematika yang Nusa Media
inovatif dan interaktif; (2) Memotivasi guru
untuk menggunakan media pembelajaran Salim, Soma, dkk. 2013. Blogmatika:Inovasi
seperti pemanfataan software matematika Pembelajaran Matematika Pada
seperti powtoon yang sudah dilaksanakan juga Sekolah Berbasis ICT. Jurnal Nalar
pada kegiatan pengabdian ini maupun Pendidikan.Vol 1 No. 1. ISSN. 2339-
pembuatan benda konkrit untuk menciptakan 0794
pembelajaran interaktif; (3) Peserta sangat
antusias dalam meningkatkan proses Sarwi, dkk. 2013. Implementasi Model
pembelajaran yang lebih kreatif dan secara Pembelajaran Inovatif untuk
bersama-sama melakukan kegiatan lesson study Mengembangkan Nilai Karakter
di sekolah masing-masing maupun kolaborasi Siswa SMP. Jurnal Pendidikan
guru antar sekolah. Pendidikan. Vol 30 No.2.ISSN. 2503-
Merujuk pada hasil yang diperoleh, 1260 (Online) & 2580-4154 (Print)
maka dapat disarankan beberapa hal berikut
ini: (1) Berdasarkan masukan dari guru peserta Sugiyono. dkk. 2015. Pengembangan Strategi
pelatihan, hendaknya ada kegiatan pelatihan Pembelajaran Inovatif Pada
lanjutan untuk merancang media Perkuliahan Geomteri Untuk
pembelajaran interaktif yang merupakan salah Membangun Karakter Mahasiswa.
satu cara menciptakan pembelajaran Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains.
matematika yang inovatif; (2) Biaya untuk Vol 3 No. 1. ISSN 2549-1458 (Online)
melaksanakan kegiatan hendaknya lebih & 1410-1866 (Print)
ditingkatkan, sehingga dapat dilaksanakan
kegiatan yang lebih variatif dan waktu yang Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu :
lebih lama. Konsep, Strategi dan Implementasinya
dalam KTSP. Jakarta. Bumi Aksara

DAFTAR RUJUKAN

Abdullah, Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran.


Jakarta: BUmi Aksara

Andrijati, Noening. 2014. Penerapan Media


Pembelajaran Inovatif Dalam
Pembelajaran Matematika Sekolah
Dasar Di PGSD UPP Tegal. Jurnal
Penelitian Pendidikan. Vol 31 No. 2

Anita, Y, dkk. 2018. Pembuatan Media


Pembelajaran Inovatif Berbasis
IPTEK bagi Guru SD Terpencil di
Kecamatan Sabbangparu. Jurnal
Paradharma. Vol.02 N0.02. ISSN.
2549-7405

Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif.


Bandung: Yrama Widya

66

Anda mungkin juga menyukai