Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu Dosen Pengampu

Manajemen Layanan BK Dr. Riswani,M.Ed.

Penulisan Rangkuman

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Program Layanan BK di Sekolah

OLEH :

Yunita Efendi
12011626080

Kelas : 6 A

PROGRAM STUDI
BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
1444 H/2022
Pendahuluan
Satuan pendidikan merupakan wadah bagi peserta didik untuk mendapatkan
pelayanan pendidikan berbasis ilmu pengetahuan. Melalui satuan pendidikan yang ada
peserta didik mendapatkan pendidikan guna untuk menghadapi pertentangan zaman. Oleh
karena itu, sekolah harus membuat program pendidikan yang mampu membina siswa
menghadapi perkembangan zaman. Untuk hal itu, guru bimbingan konseling juga memiliki
peran dalam memanagement program pendidikan khususnya pada bidang bimbingan dan
konseling.
Makna kata manajemen adalah suatu upaya yang dilakukan guna mencapai tujuan
organisasi, maka dalam upaya ini terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasi
(organizing), pengarahan atau pelaksanaan (directing), pengkordinasian (coordinating), serta
pengawasan (controlling) (Sagala, 2009). Maka dari itu Manajemen Bimbingan dan
Konseling dengan demikian berarti memanajemen bimbingan dan konseling untuk mencapai
tujuannya dengan memanfaatkan sebaik-baiknya seluruh komponen atau sumber daya
(personal, instrumen, sarana/prasarana) dan sistem informasi berupa dataset konseling untuk
memberikan layanan konseling.
Pelayanan bimbingan dan konseling meniscayakan manajemen agar tercapai efisiensi
dan efektivitas serta tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, setidaknya ada
tiga alasan mengapa manajemen itu diperlukan kan termasuk dalam dunia pelayanan
bimbingan dan konseling, yaitu: Pertama, untuk mencapai tujuan yang diinginkan sebagai
bukti bahwa proses manajemen pelayanan bimbingan konseling tepat sasaran dan sesuai
tujuan. Kedua, untuk menjaga keseinambungan di antara tujuan-tujuan yang saling
bertentagan (apabila ada) dan ketiga untuk mencapai efisiensi dan efektivas. Efisiensi adalah
kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar atau merupakan perhitungan
rasio antara keluaran (output) dengan masukan (input). Efektivitas merupakan kemampuan
untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rancangan atau rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Sehingga secara umum program
bimbingan dan konseling dapat dirumuskan sebagai suatu rangkaian kegiatan biingan dan
konseling yang tersusun secara sistematis, terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama
periode waktu tertentu (Tohirin, 2019).
Dalam menyusun program layanan BK dapat berdasarkan hasil observasi kebutuhan,
tidak hanya dari pendapat subjektif. Setelah dirancang dengan baik, maka dilaksanakannya
dengan tepat dan sasaran. Melalui efisien dan efektivitas untuk dapat dilakukan evaluasi.
Berdasarkan dari fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk menjabarkan faktor-
faktor yang mempengaruhi Manajemen Program Layanan BK di Sekolah.

Pembahasan
a. Pengertian Manajemen Layanan Bimbingan an Konseling
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara efektif dan
efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber
daya organisasi.
Manajemen diartikan sebagai upaya pengaturan sesuatu untuk mencapai tujuan
melalui fungsi manajemen, yakni fungsi planning, organizing, actuating, controlling, dan
melalui administrasi, yakni men, method, money, material, machine, and market ini
merupakan definisi secara luas. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Prof. Dr.
Sugiyono, M.Si, Manajemen Bimbingan dan Konseling ialah kegiatan yang diawali dari
perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling, pengorganisasian aktivitas dan semua
unsur pendukung bimbingan dan konseling, menggerakkan sumber daya manusia untuk
melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling, memotivasi sumber daya manusia agar
kegiatan bimbingan dan konseling mencapia tujuan.
Hubungan antara manajemen, organisasi, dan administrasi adalah berdasarkan pada
bentuk proses kerja sama yang dilaksanakan dalam organisasi perlu diupayakan agar dapat
berlangsung secara efektif dan efisien, dalam menunjang optimalisasi pencapaian tujuan.
Dalam kaitan itu, maka manajemen dan administrasi merupakan alat, sarana, piranti untuk
mengupayakan efisiensi dan efektifitas proses kerja sama dalam menunjang optimalisasi
pencapaian tujuan dalam organisasi

b. Alasan diperlukannya Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling


1. Untuk mencapai tujuan
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan
3. Untuk mencapai efektivitas dan efisien

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen program Layanan BK di sekolah


1. Perencanaan Program Bimbingan Dan konseling
Terdapat instrument untuk membangun pelaksanaan program yang matang, yaitu:
a. Analisis kebutuhan siswa
b. Penentuan tujuan BK
c. Analisis situasi sekolah
d. Penentuan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
e. Penetapan model pelaksanaan kegiatan
f. Penetapan personel kegiatan
g. Persiaapan fasilitas dan biaya kegiatan
h. Perkiraan tentang hambatan dan antisipasinya

2. Intergrasi Pelaksanaan Program BK


Integrasi ini memiliki 2 jenis yaitu:
1. Program tahunan, sebagai program sekolah dijabarkan menurut alokasi waktu setiap
semester.
2. Program bulanan, yaitu sama seperti program mingguan. Dibuat dalam bentuk satu
matrik atau schedule, dalam program ini dicantumkan secara rindi yaitu, substansi
kegiatan, jenis layanan menurut alokasi waktu.
3. Evaluasi pelaksanaan program BK
Memiliki tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari manajemen BK di sekolah.
Terdapat 2 tujuan, yaitu :
a. Tujuan umum
1. Mengetahui kemajuan bimbingan dan konseling atua subyek yang telah memanfaatkan
layanan bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan program dalam kurun
waktu tertentu.

b. Tujuan Khusus
1. Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan yang telah dicapai.
2. Memperoleh informasi tentang tingkat efektivitas dan efisiensi layanan bimbingan dan
konseling yang ada
3. Mengetahui jenis layanan yang sudah ataupun belum dilaksanakan dan jenis layanan
yang memerlukan perbaikan atau pengembangan
4. Mengetahui tingkat partisipasi staf atau personel sekolah dalam menunjang
keberhasilan pelaksanaan program
5. Mengetahui seberapa besar kontribusi program bimbingan dan konseling terhadap
ketercapaian tujuan pembelajaran di sekolah
6. Memperoleh informasi yang cermat dan memadai untuk kepentingan perencanaan
langkah-langkah pengembangan program
7. Membantu mengembangkan kurikulum sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik.
3. Supervisi program BK
Tujuannya adalah :
a. Untuk mengendalikan personel pelaksanaan bimbingan dan konseling, memantau
kemungkinan adanya kendala yang muncul dan dihadapi oleh personil dalam
pelaksanaan tugasnya.
b. Mencari jalan keluar terhadap hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan program
agar tercapainya pelaksanaan yang lancar kea rah pencapaian tujuan bimbingan dan
konseling.

Kesimpulan
Melalui satuan pendidikan yang ada peserta didik mendapatkan pendidikan guna
untuk menghadapi pertentangan zaman. Makna kata manajemen adalah suatu upaya yang
dilakukan guna mencapai tujuan organisasi, maka dalam upaya ini terdiri dari perencanaan
(planning), pengorganisasi (organizing), pengarahan atau pelaksanaan (directing),
pengkordinasian (coordinating), serta pengawasan (controlling) (Sagala, 2009). Efektivitas
merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program bimbingan dan konseling merupakan suatu
rancangan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
Setelah dirancang dengan baik, maka dilaksanakannya dengan tepat dan sasaran.

Referensi
Sagala, S., Okada, N., & Paton, D. (2009). Predictors of intention to prepare for volcanic
risks in Mt Merapi, Indonesia. Journal of Pacific Rim Psychology, 3(2), 47-54.
Hudayati, A., & Tohirin, A. (2019). A Maqasid and Shariah Enterprises Theory-Based
Performance Measurement for Zakat Institution. International Journal of Zakat, 4(2),
101-110.
Mitchell, M. H., & Gibson, R. L. (2011). Bimbingan dan konseling. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rahman, F. (2008). Penyusunan Program BK di sekolah. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai