BAGI MAHASISWA
Berdasarkan kajian awal mengenai kuri- ceramah berisi teori-teori tentang kewira-
kulum kewirausahaan diketahui ada beberapa usahaan, sedangkan 9 dosen meng-gunakan
perbedaan dalam pengajaran kuliah kewira- metode simulasi bisnis dan praktek lapangan
usahaan di Universitas Negeri Makassar (UNM). dalam mengajarkan kewirausahaan. Perbedaan
Focus Group Discussion yang diikuti oleh 22 juga terdapat pada kompetensi para dosen dalam
dosen yang berasal dari 18 Program Studi di mengajarkan kewirausahaan. Hanya 9 dosen
UNM, memberikan kesimpulan bahwa peng- yang menyatakan telah pernah belajar kom-
ajaran mata kuliah kewirausahaan di berbagai petensi pengajaran kewirausahaan melalui
program studi dilakukan secara berbeda. Training of Trainer (ToT) Kewirausahaan.
Sebanyak 13 dosen menggunakan metode Sedangkan sisanya mengajarkan kewirausahaan
887
888 Prosiding Seminar Nasional ISBN: 978-602-9075-25-7
hanya berdasarkan hasil bacaan dari literatur- area utama, yaitu “teaching it” dan “teaching
literatur yang digunakan. Perbedaan terbesar about it”.
adalah pada beragamnya referensi yang menjadi ‘Teaching it’ mengacu pada area voca-
rujukan untuk mengajarkan mata kuliah tional dari kewirausahaan, yaitu komponen
kewirausahaan. Masing-masing dosen meng- praktis yang merupakan area penerapan penge-
gunakan buku pegangan yang berbeda. tahuan kewirausahaan. Sama halnya dengan
Adanya perbedaan dalam cara meng- pendidikan kedokteran, hukum, insinyur, dan
ajarkan kuliah kewirausahaan didasari oleh manajemen profesional, kewirausahaan pun
tuntutan masing-masing dosen mengenai memiliki komponen vocational yang dapat
pencapaian hasil belajar yang berbeda pula diajarkan. Beberapa aspek yang bisa diajarkan
kepada mahasiswa. Tujuan pembelajaran yang memiliki kesamaan dengan aspek vocational
menuntut penguasaan pada tingkat pemahaman manajemen, yaitu: keterampilan dalam akun-
atau pengetahuan kewirausahaan saja, lebih tansi, keuangan, pemasaran, strategi, perilaku
dominan menggunakan metode ceramah dalam organisasi, dan keterampilan lainnya. Beberapa
pemberian kuliahnya. Sementara tujuan pem- aspek hanya khusus dimiliki oleh bidang
belajaran yang menuntut penguasaan kete- kewirausahaan, misalnya penerapan inovasi dan
rampilan menjalankan suatu bisnis, akan mendirikan organisasi baru dalam rangka
menerapakna metode simulasi bisnis, praktek mengejar peluang, yang berbeda dengan bidang
pemasaran dan penjualan, serta studi banding ke manajemen, yaitu optimalisasi sumber daya dan
salah satu pengusaha yang telah berhasil sebagai hubungan di dalam organisasi. Keterampilan lain
alat pembelajarannya. yang juga menjadi ciri k khusus bidang
Perbedaan penerapan mata kuliah Kewira- kewirausahaan adalah keterampilan meng-
usahaan di UNM menyebabkan luaran kom- evaluasi peluang dan membuat perencaan bisnis.
petensi yang dihasilkan dari pemberian kuliah “Teaching about it” mengacu pada
ini juga berbeda. Kondisi ini mendasari kegiatan mengajarkan fenomena kewirausahaan.
dilakukannya penelitian pengembangan kuri- Yang dimaksud dengan fenomena kewira-
kulum kewirausahaan yang terstandar di UNM. usahaan adalah teori-teori mengenai kewira-
usahaan dan bagaimana fenomena kewira-
Pendidikan Kewirausahaan
usahaan ini berdampak pada fenoma lainnya.
Pengertian Kewirausahaan yang saat ini Sebagaimana terjadi pada praktek bidang medis
cukup luas digunakan dalam bidang penelitian yang membawa banyak dampak pada masya-
kewirausahaan adalah pengertian yang dike- rakat dan ekonomi, demikian pula terjadi pada
mukakan oleh Shane and Venkataraman (2000, praktek kewirausahaan. Dengan demikian, dari
hal 218), yaitu: ‘We define the field of segi aspek vocational maupun segi aspek teoritis
entrepreneurship as the scholarly examination dan dampaknya, kewirausahaan dapat diajarkan.
of how, by whom and with what e+ects
Metode Pembelajaran Kewirausahaan
opportunities to create future goods and services
are discovered, evaluated and exploited.’ Dari Pengembangan kurikulum kewirausahaan
pengertian ini, kewirausahaan mengacu pada di perguruan tinggi telah menjadi salah satu
kegiatan menemukan, mengevaluasi dan me- kajian penting sejak munculnya berbagai
manfaatkan peluang untuk menciptakan barang kebijakan yang mendorong pertumbuhan wira-
dan jasa. usaha di berbagai negara. Hal ini dilandasi oleh
Lebih lanjut, Hindle (2007) mengem- usaha untuk menemukan metode pembelajaran
bangkan pengertian tersebut dalam kaitannya yang tepat untuk mengubah mindset para calon
dengan pemahaman mengenai Pendidikan alumni perguruan tinggi, dari berorientasi pada
Kewirausahaan, sehingga diperoleh pengertian mencari kerja menjadi berorientasi pada men-
mengenai Pendidikan Kewirausahaan sebagai ciptakan lapangan kerja.
berikut: “The transfer of knowledge about Salah satu cara untuk mengembangkan
how,by whom and with what e+ects oppor- kurikulum kewirausahaan di universitas adalah
tunities to create future goods and services are beralih dari teaching perspective (pengajaran) ke
discovered,evaluated and exploited” (Hindle, hal learning perspective (pembelajaran). Pendekatan
107). Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa pengajaran lebih memfokuskan pada penge-
pendidikan kewirausahaan dibagi menjadi dua tahuan dan isi materi tertentu yang terbatas. Pada
Ismarli Muis,dkk, Pengembangan Modul Kewirausahaan.... 889
beberapa kampus, kurikulum disusun sesuai (R & D) yang mengacu pada metode 4-D
dengan disiplin ilmu tertentu yang sesuai dengan (Define, Design,Develop dan Disseminate) yang
framework pengetahuan dosen, bukan maha- dikembangkan oleh Thiagarajan dkk. (1974).
siswa. Dosen mengontrol input dan menentukan Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini di-
materi apa yang paling sesuai untuk diajarkan lakukan dalam empat tahap, sebagai berikut:
kepada mahasiswa. Sehingga pendekatan peng-
1. Tahap Define
ajaran menempatkan dosen sebagai sumber
belajar utama dan kurang mengintegrasikan Tahap ini merupakan langkah awal dalam
area-area pembelajaran (Boyatzis, dkk, dalam penyusunan modul kewirausahaan, yaitu me-
Kickul dan Fayolle (2007). lakukan asesmen terhadap kebutuhan silabus
Sebaliknya, pada pendekatan pem- kuliah kewirausahaan dan merumuskan tujuan
belajaran, fokusnya adalah pada output, yaitu isi pembelajaran dan capaian pembelajaran dalam
dan proses pembelajaran disusun untuk modul kewirausahaan. Metode yang digunakan
mencapai output yang diinginkan. Pendidik dalam tahap Define adalah focus group diss-
mengambil peran sebagai orang yang meng- cussion (FGD). Peserta FGD pada tahapini
evaluasi kemajuan pembelajaran mahasiswa. adalah dosen pengampu mata kuliah Kewira-
Pendekatan ini mengalihkan tanggungjawab usahaan dan merupakan perwakilan dari
pembelajaran dari dosen ke mahasiswa sehingga sembilan fakultas yang ada di UNM. Pelak-
lebih fokus pada problem centered atau penge- sanaan FGD dilaksanakan sebanyak dua kali,
tahuan kontekstual. Kemajuan belajar (rate and yaitu pada tanggal 25 Oktober dan 9 Desember
flowof understanding) diukur dari kompetensi 2014.
pribadi mahasiswa, sehingga fakultas dan
2. Tahap Design
universitas dituntut untuk memperhatikan semua
stakeholder termasuk masyarakat. Tahap berikutnya adalah bertujuan untuk
Kickul dan Fayolle (2007) menyatakan merancang dan menyusun isi modul kewira-
bahwa universitas dan pendidik enterpreneur usahaan. Adapun aktivitas yang dilakukan dalam
perlu melakukan pendekatan lintas fungsi (cross tahap design ini adalah: 1) penyusunan silabus
functional) dan multi disiplin (multidisipliner) mata kuliah, 2) pengumpulan naskah, 3) review
dalam menyusun dan mengimplementaiskan naskah, 4) penyusunan materi per topik, 5)
kurikulum kewirausahaan. Memperbanyak penyusunan learning outcome, lesson plan, 6)
jumlah materi yang diajarkan tidak akan menye- penyusunan evaluasi pembelajaran, rubrik
lesaikan masalah penciptaan wirausahawan saat penilaian dan bank soal, serta 7) pembuatan
ini. Kickul dan Fayolle (2007) menawarkan video perangkat pembelajaran. Penyusun modul
suatu pendekatan integratif, yaitu lebih mene- pada tahap ini adalah tim kecil yang terdiri dari
kankan pada peningkatan kualitas materi ajar. 11 dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan
Dalam pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya UNM. Masing-masing dosen bertanggung jawab
diajarkan sisi operasional dari suatu usaha untuk menyusun materi dari modul kewira-
(misalnya, akuntansi, keuangan, pemasaran, usahaan. Tahap design dilaksanakan secara
komunikasi tim), tetapi mereka juga dibekali intensif selama dua bulan (Desember 2014 –
dengan pemahaman bagaimana interrelasi semua Januari 2015).
keterampilan ini ketika mendapatkan masalah 3. Tahap Develop
dalam berusaha. Mahasiswa perlu pula
memahami isu-isu dalam pengelolaan usaha Sosialisasi, uji coba dan revisi modul
yang relevan ketika usaha mereka mulai ber- merupakan proses yang dilakukan pada tahap
gerak menurut perkembangan usaha (enter- Develop. Untuk kebutuhan uji coba, modul yang
preneurial life-cycle). telah disusun lalu dibuatkan prototype-nya.
Prototype terdiri dari dua, yaitu modul kuliah
yang akan digunakan oleh dosen pengampu dan
METODE PENELITIAN modul kuliah yang akan digunakan oleh
mahasiswa. Pada tahap ini, peneliti juga menyu-
Desain Penelitian
sun instrumen penelitian yang dibutuhkan dalam
Penelitian ini dilakukan dengan meng- melakukan uji coba modul. Instrumen penelitian
gunakan pendekatan Research and Development uji coba terbagi atas dua perangkat/set kuesioner,
890 Prosiding Seminar Nasional ISBN: 978-602-9075-25-7