“Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Pendidikan Semester
VI”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Tuhan semesta alam .Atas izin dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tidak lupa juga
kamiucapkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasullah Muhammad SAW.Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di akhir kelak.Aamiin .
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Kewirausahaan
Pendidikan dengan Dosen pengampu Bapak Dr.Dadang Suhendar.,M.Pd yang telah memberikan
tugas kelompok ini serta membimbingnya.Tidak lupa ucapan terimakasih kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang dibantu oleh beberapa sumber.Semoga
makalah ini mampu menjadi acuan materi yang dapat memberikan manfaat serta
kebaikan,umumnya bagi yang membaca dan memahaminya.Atas segala ilmu dan kebaikan yang
telah kita ambil dalam beberapa sumber,semoga Allah menganugrahi kebaikan dan ampunan
yang besar pada akhir zaman.Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan
kekurangan.Sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun disertai do’a yang sangat
dibutuhkan demi tersusunnya makalah menjadi lebih baik lagi pada kesempatan berikutya.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan,atas segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa
hanya Allah Yang Maha Sempurna dan Menyempurnakan segala hal.Semoga makalah ini dapat
membantu dan menunjang pembelajaran bagi kita semua.Aamiin Yaa Rabbalallamin.
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam keidupan sehari-hari banyak orang menafsirkan dan memandang bawa
kewirausahaan adalah identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan dan
wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap kewirausahaan tidak
hanya dimiliki oleh usahawan, namun juga oleh setiap orang yang berfikir kreatif dan
bertindak inovatif dimana mencakup semua pekerjaan baik swasta maupun pemerintahan.
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.Dalam
perkembangannya penanaman nilai-nilai kewirausahaan tidak hanya dikalangan
usahawan dan wiraswasta tetapi telah berkembang kedunia pendidikan, dimana dalam
kegiatannya juga jiwa kewirausahaan sangat dibutuhkan. Kewirausahaan didalam
pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan
yang memiliki karakter, pemahamandan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya,
pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-
kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh
kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam
kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat
merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah
dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.Kewirausahaan dalam pendidikan
merupakan kerja keras yang terus-menerus yang dilakukan pihak sekolah terutama kepala
sekolah dalam menjadikan sekolahnya lebih bermutu. Konsep kewirausahaan ini meliputi
usaha membaca dengan cermat peluang-peluang, melihat setiap unsur institusi sekolah
adanya sesuatu yang baru atau inovatif, menggali sumber daya secara realistic dan dapat
dimanfaatkan, mengendalikan resiko, mewujudkan kesejahteraan (benefit) dan
mendatangkan keuntungan financial (profit). Benefits dan profits ini terutama dilihat
untuk kepentingan peserta didik, guru-guru, kepala sekolah.Sekolah sebagai ujung
1
tombak dari output lulusan pendidikan, tentu ingin outcomesnya siswa yang mandiri, bisa
mengahadapi tantangan dunia yang begitu cepat berubah, memecahkan masalah yang
terjadi dalam kehidupannya dengan baik. Hal ini tidak hanya pengetahuan yang bersifat
kognitif saja melainkan ranah afektif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Model Hipotetik Kewirausahaan Lembaga Pendidikan Formal
(Sekolah)?
2. Apa Strategi Kewirausahaan Lembaga Pendidikan Formal ?
3. Bagaimana Penerapan pemikiran kewirausahaan kreatif, inovatif dalam dunia
pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui model Hipotetik Kewirausahaan Lembaga Pendidikan Formal
(Sekolah)
2. Untuk mengetahui strategi Kewirausahaan Lembaga Pendidikan Formal
3. Untuk mengetahui penerapan pemikiran kewirausahaan kreatif, inovatif dalam
dunia pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Model hipotetik merupakan model yang dikembangkan dari model konseptual yang sudah
divalidasi oleh validator ahli, praktisi dan stakeholder. Model hipotetik ini diperbaiki dengan
2
memperhatikan saran dan masukan dari validator sehingga akan menghasilkan model
pembelajaran pengelolaan usaha untuk meningkatkan kompetensi siswa yang layak digunakan.
Model pembelajaran pengelolaan usaha boga ini diberikan materi diantaranya: (1) Dasar-dasar
pengelolaan usaha boga, yaitu mengenai macam-macam usaha boga; (2) Merencanakan usaha
boga, yaitu siswa diajarkan bagaimana merencanakan suatu usaha boga mulai dari menentukan
struktur organisasi, menentukan menu (produk jual), standarisasi makanan dan minuman dan
manajemen pembelian, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan; (3) Strategi manajemen
pemasaran, yaitu membuat promosi pada produk yang akan dibuat, mulai dari menentukan
bentuk produk, harga jual, serta target pasar; (4) Pembukuan dan manajemen keuangan, yaitu
Pembelajaran pengelolaan usaha boga berdasarkan model konseptual dilengkapi dan dibuat
menjadi praktis, yaitu siswa diajarkan merencanakan usaha sampai melakukan evaluasi dari
keuntungan usaha, sehingga pembelajaran pengelolaan usaha ini sesuai dengan konsep
wirausaha, dengan demikian terbentuklah model pembelajaran pengelolaan usaha boga untuk
Based Learning (PBL) dengan karakteristik pembelajaran yang akan dilakukan nantinya terdapat
suatu masalah, pada pembelajaran ini siswa bekerja secara kolaboratif dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan yaitu merencanakan usaha, melakukan promosi, membuat produk,
3
Model pembelajaran pengelolaan usaha boga yang menjadi kelebihannya yaitu dalam
pelaksanaan menggunakan Problem Based Learning (PBL) dengan tujuan agar siswa mampu
yang mandiri, kreatif dan inovatif, dengan diberikan permasalahan mengenai wirausaha boga
siswa akan langsung merasakan bagaimana melakukan usaha boga yang sesungguhnya, dengan
demikian akan meningkatkan kompetensi wirausaha pada siswa jasa boga mulai dari sikap,
Strategi kewirausahaan merupakan langkah-langkah pokok yang perlu ditempuh kepala sekolah
organization). Lupriyono dan Wacik (1998) yang dikutip dalam buku manajemen pendidikan
a.Pengembangan visi/misi
Visi atau misi merupakan gambaran cita-cita atau kehendak sekolah yang ingin diwujudkan
dalam masa yang akan datang. Visi sekolah harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan
mengandung dukungan nyata untuk mewujudkan perubahan atau inovasi yang bersifat
entrepreneurial.
4
Visi yang telah dirumuskan, selanjutnya disosialisasikan atau disebarluaskan kepada
semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah dasar. Maksudnya, agar visi
tersebut dapat dimengerti dan dipahami secara mendalam sehingga memperoleh dukungan. Visi
yang telah dirumuskan melahirkan misi dan program-program yang harus diemban dalam praktik
kewirausahaan
.b.Dorongan Inovasi
suburkan dan mengembangkan gagasan-gagasan orisinil dan inovatif. Karena itu, setiap kepala
sekolah dalam mewirausahakan sekolahnya dituntut memiliki agenda inovasi. Agenda inovasi ini
menjadi alat spesifik dan utama dalam strategi mewirausahakan suatu sekolah.
Agenda inovasai yang dimiliki itu sewajarnya merujuk pada perangkat mutu atau kriteria
mutu yang merefleksikan kebutuhan dan harapan-harapan tentang pendidikan di sekolah dari
semua pihak yang berkepentingan. Sebagai alternatif, terdapat dua unsur pokok yang dapat
dipertimbangkan untuk agenda inovasi tersebut. Pertama unsure internal institusi sekolah dan
kedua unsur eksternal sekolah itu. Unsur-unsur internal institusi sekolah yang dapat dikaji,
meliputi:
5.Pembiayaan pendidikan
5
6.Pengembangan budaya sekolah
Unsur-unsur eksternal dari institusi sekolah itu yang dapat dikaji meliputi :
2. Kondisi alam dan lingkungan sosial budaya masyarakat. Agenda inovasi sebagai contoh-
Langkah strategis ini merupakan proses pembentukan unsur-unsur dan suasana yang
mendukung atas terselenggaranya agenda inovasi. Dalam hal ini, komitmen manajemen dan
implementasi proyek-proyek inovasi. Artinya strategi ini menekankan pada proses internal
organisasi, yakni usaha-usaha yang dilakukan pihak sekolah dalam memantapkan system
manajemannya.
Hal ini tidak bisa lepas dari tuntutan perubahan mewirausahakan pola manajemen itu
merupakan sejumlah tuntutan yang patut dipenuhi para kepala sekolah dalam mengembangkan
Strategi ini didefinisikan sebagai corporate venturing yaitu sebuah proses internal
organisasi yang pokok untuk mengembangkan produk, proses dan teknologi. Ketiganya
6
diinstitusionalisasikan untuk kemakmuran jangka panjang. Menyangkut pengembangan produk,
proses organisasional atau pengelolaan sekolah itu haruslah berorientasi pada perolehan hasil
(kinerja) yang bermutu dan berorientasi pada kepuasan customer sebagai pihak yang terlayani.
Menyangkut pengembangan proses, berarti pengelolaan sekolah itu sendiri harus berlangsung
menyangkut teknologi, berarti proses pengelolaan sekolah itu menawarkan usaha-usaha yang
lebih praktis, efsien dengan penggunaan sarana dan peralatan (teknologi) yang makin canggih.
Dengan pengelolaan sekolah yang berorientasi pada produk, proses dan teknologi seperti
pada penjelasan di atas, maka penstrukturan iklim kewirausahaan itu secara bertahap akan
terbentuk. Dengan demikian maksud utama pengembangan strategi manajemen sekolah yang
mengandung muatan entrepreneurial adalah citra sekolah yang terkesan maju dan bermutu, serta
Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang
wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha
biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut
wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan
Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut
Zimmerer dkk (2009) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah
7
kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan
atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009)
menyatakan bahwa kreativitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru.
Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang
menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas
Pendidikan kewirausahaan sedang tumbuh dan berkembang menjadi bidang yang diminati di
umum baik di dalam maupun di luar negeri. Dimana-mana tumbuh menjamur lembaga-lembaga
hingga masuk kurikulum sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Pada era sekarang ini,
dibutuhkan para entrepreneur yang mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di
kawasan pasar bebas yang akan di mulai tahun 2020 untuk wilayah asia pasifik dalam
menghadapi situasi yang sarat kompetisi ini, manusia mempunyai kemampuan menegerial dan
entrepreneurial serta kemampuan yang bisa di pakai untuk menolong diri sendiri, manusia yang
berkarakter kuat dan mandiri, sangat di perlukan. entrepreneur adalah seorang pembuat
keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian
besar mereka adalah pendorong perubahan, inovasi kemajuan dan perekonomian yang akan
datang, orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat
perekonomian negara, pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden R.I Nomor 4, tahun
8
pengembangan kewirausahan ini dalam paket-paket pendidikan dan kegiatan bagi siswa SMK
dan mahasiswa. Program ini merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah dan depdiknas
terhadap masih tingginya tingkat pengangguran dikalangan terdidik khususnya lulusan SMK dan
perguruan tinggi, serta dalam rangka menjawab tantangan global. Pemerintah melalaui
departemen koperasi dan UKM juga telah mencanangkan program “Getuk Nasional” (Gerakan
Tunas Kewirausahaan Nasional) untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Program ini merupakan
gerakan penanaman jiwa kewirausahaan secara dini kepada siswa–siswa kita khususnya dan
masyarakat pemula yang akan melakukan kegitaan wirausaha. Dinegara-negara maju pendidikan
Pendidikan kewirausahaan dapat mepromosikan pendirian usaha baru oleh lulusan atau
untuk memperkuat prospek penerimaa kerja dan keberhasilan lulusan di pasar tenaga
kerja
sebagai aplikasi pendekatan yang bermanfaat untuk belajar bisnis dan ekonomi, dan
mereka telah mebuka diri bersedia mendanai program kewirausahaan serta menyediakan
9
Karena tidak ada yang baku untuk pendidikan kewirausahaan ini, dan kewirausahaan
berada di luar batas disiplin ilmu yang tradisional, maka memungkin kan untuk
yang tidak hanya berpendidikan dan berpengetahuan luas serta menguasai teknologi(Intelectual
Quotion), namun juga perlu memiliki EQ(Emotional Quotion) dan SQ(Spiritual Qoution).
Perguruan tinggi berperan serta dalam mensejahterakan bangsa, membangun ekonomi yang kini
masih terpuruk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa Model hipotetik merupakan model yang dikembangkan dari
model konseptual yang sudah divalidasi oleh validator ahli, praktisi dan stakeholder. Model
hipotetik ini diperbaiki dengan memperhatikan saran dan masukan dari validator sehingga akan
yang layak digunakan. dan Strategi kewirausahaan merupakan langkah-langkah pokok yang
perlu ditempuh kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya sebagai organisasi yang bersifat
kewirausahaan (entrepreneurial organization). Lupriyono dan Wacik (1998) yang dikutip dalam
10
pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa strategi kewirausahaan mencangkup
DAFTAR PUSTAKA
Bandung: Alfabeta.
Suryana, (2013), Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses (Edisi 4). Jakarta: Salemba
Empat, 2013
Adair, John.2009. Berpikir Kreatif, Berfikir Sukses, Terjemahan oleh Izi Ibrahim dari buku The
Art of Creative Thinking. 2007. Kogen Page, London and Philadelphia. Rumpun, Yogyakarta.
Donal G. 1972. Anatomi Inovasi yang Berhasil. Membina Program Kewirausahaaan dan
Mengantar Majalah Inovasi: American Management Association.
11