NIM : 200503159
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan
uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Dasar hukum Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah adalah:
1. Pasal 5 ayat (2) UUD 1945; UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; dan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah adalah suatu sistem pembagian
keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan dan bertanggung jawab.
a. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah;
b. bahwa pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan;
c. bahwa untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efisien dan efektif, perlu
diatur hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
d. bahwa hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah diatur dan dilaksanakan
secara adil dan selaras berdasarkan Undang-Undang;
Sementara, pihak pengelola keuangan daerah adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD), yaitu kepala satuan pengelolaan keuangan daerah yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan anggaran daerah dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. Pengelolaan
keuangan daerah haruslah terlaksana secara transparan, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, tertib, efektif, efisien, ekonomis dan akuntabel berdasarkan prinsip keadilan,
kepatutan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Tujuan dari pengelolaan keuangan daerah antara
lain: • Memperbaiki hasil pemerintah daerah • Membantu mendistribusikan sumber daya regional
• Mempermudah Anda dalam membuat keputusan • Untuk menunjukkan akuntabilitas publik •
Memperbaiki hubungan kelembagaan • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mengolah
kekayaan daerah
Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor publik,
yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan keuangan daerah. Yang
disebut keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Akuntansi keuangan daerah adalah serangkaian mekanisme teknis dan analisis akuntansi
yang diterapkan pada lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen yang ada di
bawahnya seperti pemda, BUMD, BUMN, LSM, yayasan sosial, serta proyekproyek kerjasama
antar sektor publik dan sektor swasta Bastian (2007:15)
Menurut Abdul Halim (2008:42) definisi akuntansi keuangan daerah adalah proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari
entitas pemerintah daerah-pemda ( kabupaten, kota atau provinsi ) yang dijadikan sebagai
informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi yang diperlukan oleh pihak-pihak
eksternal entitas pemda (kabupaten, kota atau provinsi)