Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jonathan Ricardo Siahaan

NIM : 200503159
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

1. Definisi keuangan negara dan keuangan daerah

 Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
 Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan
uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

2. Dasar hukum keuangan daerah

Dasar hukum Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah adalah:

1. Pasal 5 ayat (2) UUD 1945; UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; dan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah


Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

3. Hubungan keuangan negara dengan keuangan daerah

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah adalah suatu sistem pembagian
keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan dan bertanggung jawab.

a. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah;
b. bahwa pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan;

c. bahwa untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efisien dan efektif, perlu
diatur hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

d. bahwa hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah diatur dan dilaksanakan
secara adil dan selaras berdasarkan Undang-Undang;

e. bahwa Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan,
ketatanegaraan serta tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah, sehingga perlu diganti dengan
peraturan yang mengatur hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c,


huruf d, dan huruf e, perlu membentuk Undang-Undang tentang Hubungan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.

4. Pengelolaan keuangan daerah dan ruang lingkupnya

a) Pengelolaan Keuangan Daerah Pengelolaan keuangan daerah merupakan kegiatan yang


dilakukan oleh pejabat pengelola keuangan, yang sesuai dengan jabatan dan wewenangnya,
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban. Siklus Pengelolaan
Keuangan Daerah merupakan rangkaian proses pengelolaan keuangan daerah mulai dari
penganggaran yang bercirikan definisi, pelaksanaan, penatausahaan, dan akuntansi untuk
pelaksanaan APBD.

Sementara, pihak pengelola keuangan daerah adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD), yaitu kepala satuan pengelolaan keuangan daerah yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan anggaran daerah dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. Pengelolaan
keuangan daerah haruslah terlaksana secara transparan, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, tertib, efektif, efisien, ekonomis dan akuntabel berdasarkan prinsip keadilan,
kepatutan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Tujuan dari pengelolaan keuangan daerah antara
lain: • Memperbaiki hasil pemerintah daerah • Membantu mendistribusikan sumber daya regional
• Mempermudah Anda dalam membuat keputusan • Untuk menunjukkan akuntabilitas publik •
Memperbaiki hubungan kelembagaan • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mengolah
kekayaan daerah

5. Definisi akuntansi keuangan daerah

Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor publik,
yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan keuangan daerah. Yang
disebut keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.

Akuntansi keuangan daerah adalah serangkaian mekanisme teknis dan analisis akuntansi
yang diterapkan pada lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen yang ada di
bawahnya seperti pemda, BUMD, BUMN, LSM, yayasan sosial, serta proyekproyek kerjasama
antar sektor publik dan sektor swasta Bastian (2007:15)

Menurut Abdul Halim (2008:42) definisi akuntansi keuangan daerah adalah proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari
entitas pemerintah daerah-pemda ( kabupaten, kota atau provinsi ) yang dijadikan sebagai
informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi yang diperlukan oleh pihak-pihak
eksternal entitas pemda (kabupaten, kota atau provinsi)

Anda mungkin juga menyukai