STANDAR DI SEKTOR
PUBLIK
A. Pendahuluan
Pada zaman sekarang ini, informasi memiliki
peranan penting bagi kita semua. Informasi
merupakan sarana komunikasi yang efektif antara
anggota masyarakat dengan anggota masyarakat
lainnya atau antara suatu entitas dengan
masyarakat sekitarnya. Dalam seperti ini,
penyediaan informasi yang akan menciptakan
transparansi dan pada gilirannya akan
mewujudkan akuntabilitas publik serta regulasi
baik itu berupa Undang-Undang dan Peraturan
Pemerintah.
B. Konsep dasar
Regulasi adalah cara mengatur; aturan; peraturan (Yacub,
Dahlan. 2001)
Standar adalah alat penopang; dipakai sebagai patokan
atau ukuran baku (Yacub, Dahlan. 2001)
Standar akuntansi merupakan Prinsip Akuntansi yang
Berlaku Umum (PABU / Generally Accepted Accounting
Principles/ GAAP). Berlaku umum ini maksudnya
informasi akuntansi suatu perusahaan bisa dimengerti
oleh siapapun dengan latar belakang apapun
(Nordiawan, Deddi. 2006)
C. Kebutuhan Regulasi Dan Standar Di
Sektor Publik
Akuntansi sektor publik memiliki standar yang sedikit
berbeda dengan akuntansi biasa. Karena, akuntansi
biasa belum mencakup pertanggung jawaban kepada
masyarakat yang ada di sektor publik.
Ikatan Akuntansi Indonesia sebenarnya telah
memasukkan standar untuk organisasi nirlaba di
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Standar ini tercantum pada PSAK Nomor 45 tentang
organisasi nirlaba. Namun, standar ini belum
mengakomodasi praktik-praktik lembaga
pemerintahan ataupun organisasi nirlaba yang
dimilikinya. Karena itu, pemerintah mencoba
menyusun suatu standar yang disebut dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
D. Perkembangan Peraturan
Perundangan Di Sektor Publik
Otonomi daerah berlaku akibat Undang-undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Undang-undang
ini menjelaskan bahwa pemerintah melaksanakan
otonomi daerah dalam rangka penyelenggaraan urusan
pemerintah yang lebih efisien,efektif dan
bertanggungjawab. Undang-undang ini mulai berlaku
sejak tahun 2001.