Disusun Oleh:
Muhammad Hanif Mirza (042011333170)
Rubentho Nababan (042011333187)
Nugie Zulfian Pahlevi (042011333182)
● Pendapatan Daerah
● Belanja Daerah
● Pembiayaan Daerah
Yang menyatakan :
● Pengelolaan aset daerah secara optimal yang bertujuan untuk memberikan manfaat
dan menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi.
● Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
pasal 157 menyatakan sumber pendapatan daerah terdiri atas:
● Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari
sumber-sumber yang ada di wilayahnya sendiri dan dipungut berdasarkan Peraturan
Daerah (PERDA). PAD diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
● Kewenangan daerah untuk memungut PAD diatur dalam Undang-Undang Nomor 18
tahun 1997 sebagaimana telah disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 34
tahun 2000.
● Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 mencerminkan keleluasaan daerah untuk
menggali sumber-sumber pembiayaan dari daerahnya sendiri seperti pajak daerah,
hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah, dan lain-lain PAD yang sah.
Belanja
Belanja adalah pengeluaran uang dari rekening kas umum negara/daerah yang tidak akan
diterima kembali. Berdasarkan Pasal 49 sampai dengan Pasal 54 Pemerintah Nomor 12 tahun
2019, belanja daerah sebagai berikut:
Klasifikasi Belanja
Berdasarkan Urusan
Berdasarkan jenis urusan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, pengeluaran daerah
dibedakan menjadi belanja wajib, dan belanja pilihan,
●Belanja Wajib
Belanja wajib adalah belanja yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah setiap tahunnya,
misalnya gaji pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
●Belanja Pilihan
Belanja pilihan adalah belanja yang dapat dikeluarkan oleh pemerintah ketika dibutuhkan,
atau ditangguhkan ketika tidak dibutuhkan, misalnya pengadaan kendaraan transportasi dinas,
atau perbaikan ruang dinas
2. Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsi APBD, pengeluran daerah dibedakan menjadi 3 jenis, termasuk biaya
pelayanan umum, biaya ketertiban dan biaya lingkungan hidup.
Biaya pelayanan umum adalah belanja pemerintah daerah yang dikhususkan untuk
menyediakan pelayanan umum kepada masyarakat, misalnya penyediaan layanan kesehatan
atau sarana transportasi daerah.
●Biaya Ketertiban
Biaya ketertiban adalah pembelanjaan pemerintah daerah yang digunakan untuk menjaga
ketertiban wilayah, misalnya pembiayaan kegiatan pengamanan lapangan, maupun
pembiayaan Satpol PP.
3. Berdasarkan kelompok
Belanja tidak langsung merupakan belanja pemerintah daerah yang tidak berkaitan secara
langsung dengan program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
Misalnya, belanja hibah, belanja gaji dan tunjangan pegawai bulanan, dan donasi atau
bantuan.
●Belanja langsung
Belanja langsung merupakan belanja pemerintah daerah yang berkaitan secara langsung
dengan program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Misalnya, gaji
pegawai honor (honorarium), belanja barang dan belanja modal.
Pembiayaan
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun-tahun
anggaran berikutnya.
Berdasarkan Pasal 70 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019, Pengeluaran
Pembiayaan dapat digunakan untuk:
● Sistem Perencanaan
Menurut Ketentuan PP No. 105 tahun 2000 Pemerintah Daerah bersama sama dengan DPRD
kemudian menyusun dan menetapkan Arah dan Kebijakan Umum APBD, setelah itu
pemerintah daerah menetapkan strategi dan prioritas APBD.
● Sistem Penganggaran
Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 1999 tentang Pokok Pokok
Kebijaksanaan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
1999/2000 disebutkan bahwa APBD harus secara riil mencerminkan niat pemerintah daerah
untuk mengantisipasi upaya pemulihan ekonomi daerah dan memenuhi kehendak masyarakat
untuk melakukan perubahan-perubahan dalam penyelenggaran pemerintahan dan
pembangunan daerah yang diselaraskan dengan prinsip keadilan dan kehati-hatian dalam
pengalokasian dan pengelolaan anggaran daerah secara, efisien dan efektif.
● Sistem Pengawasan
Tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak diluar eksekutif yaitu masyarakat dan
DPRD untuk mengawasi kinerja pemerintah.
● Sistem Pengendalian
Mekanisme yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menjamin dilaksanakannya sistem
& kebijakan manajemen sehingga tujuan organisasi tercapai.
● Sistem Pemeriksaan
Kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang independen dan memiliki kompetensi profesional
untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah daerah telah sesuai dengan standar atau
kriteria yang ada.