Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PENGELOLAAN KEUANGAN PUBLIK

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAERAH

Disusun Oleh:
Muhammad Hanif Mirza (042011333170)
Rubentho Nababan (042011333187)
Nugie Zulfian Pahlevi (042011333182)

Program Studi S1 Akuntansi


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA 2022
A. Dasar Hukum Perencanaan dan Penganggaran
Dasar Hukum Perencanaan dan Penganggaran
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, struktur Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:

● Pendapatan Daerah
● Belanja Daerah
● Pembiayaan Daerah

B. Proses Perencanaan dan Penganggaran

Proses Perencanaan dan Penganggaran

Perencanaan dan penganggaran adalah cerminan dari efektifitas pengelolaan keuangan


pemerintah.

Tahapan perencanaan dan penganggaran keuangan pemerintah daerah, antara lain :

● Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RJPJD),


● Menetapkan RJPMD
● Selanjutnya, pemerintah daerah menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah.
● Kepala daerah berdasarkan RKPD menyusun rancangan kebijakan umum APBD.
Rancangan kebijakan Umum APBD yang telah dibahas kepala daerah bersama
DPRD, selanjutnya
● Kepala daerah menerbitkan pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) SKPD sebagai pedoman kepala SKPD menyusun RKA-SKPD berdasarkan
nota kesepakatan.
● Setelah RKA-SKPD dibuat, selanjutnya adalah menyusun rencana peraturan daerah
tentang APBD dan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.

C. Manajemen Penerimaan Daerah dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah

Undang - Undang Nomor 32 tahun 2004 PASAL 155

Yang menyatakan :

1. (1)Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai


dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah.
2. (2)Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah di
daerah didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara.
3. (3)Administrasi pendanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara terpisah dari administrasi pendanaan
penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Undang - Undang Nomor 32 tahun 2004

● Pengelolaan aset daerah secara optimal yang bertujuan untuk memberikan manfaat
dan menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi.
● Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
pasal 157 menyatakan sumber pendapatan daerah terdiri atas:

A. Pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu

● hasil pajak daerah;


● hasil retribusi daerah;
● hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan lain-lain PAD yang sah;

B. Dana perimbangan; dan

C. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Undang - Undang Nomor 33 tahun 2004

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah pasal 5 menyatakan:

1. Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan Desentralisasi terdiri atas Pendapatan Daerah


dan Pembiayaan.
2. Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari
● Pendapatan Asli Daerah;
● Dana Perimbangan; dan
● Lain-lain Pendapatan.
3. Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari:
● sisa lebih perhitungan anggaran Daerah;
● penerimaan Pinjaman Daerah;
● dana Cadangan Daerah; dan
● hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan.

Undang - Undang Nomor 33 tahun 2004

● Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari
sumber-sumber yang ada di wilayahnya sendiri dan dipungut berdasarkan Peraturan
Daerah (PERDA). PAD diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
● Kewenangan daerah untuk memungut PAD diatur dalam Undang-Undang Nomor 18
tahun 1997 sebagaimana telah disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 34
tahun 2000.
● Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 mencerminkan keleluasaan daerah untuk
menggali sumber-sumber pembiayaan dari daerahnya sendiri seperti pajak daerah,
hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah, dan lain-lain PAD yang sah.

D. Manajemen Pengeluaran Daerah dalam Upaya Pemantapan Otonomi Daerah

Belanja
Belanja adalah pengeluaran uang dari rekening kas umum negara/daerah yang tidak akan
diterima kembali. Berdasarkan Pasal 49 sampai dengan Pasal 54 Pemerintah Nomor 12 tahun
2019, belanja daerah sebagai berikut:

● Belanja Daerah untuk mendanai pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi


kewenangan daerah.
● Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah terdiri atas Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
● Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak terkait Pelayanan Dasar.
● Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan potensi yang dimiliki Daerah.
● Belanja Daerah dialokasikan dengan memprioritaskan pendanaan Urusan
Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan Dasar dalam rangka pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal.

Klasifikasi Belanja

Berdasarkan Urusan

Berdasarkan jenis urusan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, pengeluaran daerah
dibedakan menjadi belanja wajib, dan belanja pilihan,

●Belanja Wajib

Belanja wajib adalah belanja yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah setiap tahunnya,
misalnya gaji pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

●Belanja Pilihan

Belanja pilihan adalah belanja yang dapat dikeluarkan oleh pemerintah ketika dibutuhkan,
atau ditangguhkan ketika tidak dibutuhkan, misalnya pengadaan kendaraan transportasi dinas,
atau perbaikan ruang dinas

2. Berdasarkan fungsi

Berdasarkan fungsi APBD, pengeluran daerah dibedakan menjadi 3 jenis, termasuk biaya
pelayanan umum, biaya ketertiban dan biaya lingkungan hidup.

●Biaya pelayanan umum

Biaya pelayanan umum adalah belanja pemerintah daerah yang dikhususkan untuk
menyediakan pelayanan umum kepada masyarakat, misalnya penyediaan layanan kesehatan
atau sarana transportasi daerah.

●Biaya Ketertiban

Biaya ketertiban adalah pembelanjaan pemerintah daerah yang digunakan untuk menjaga
ketertiban wilayah, misalnya pembiayaan kegiatan pengamanan lapangan, maupun
pembiayaan Satpol PP.

●Biaya lingkungan hidup


Biaya lingkungan hidup merupakan pembelanjaan atau pembiayaan pemerintah daerah dalam
usaha pelestarian lingkungan, misalnya pembiayaan pertamanan maupun kominitas hijau di
lingkungan daerah.

3. Berdasarkan kelompok

Berdasarkan kelompok pembelanjaan yang dikeluarkan pemerintah daerah, maka belanja


daerah dapat dibedakan menjadi belanja tidak langsung dan belanja langsung

●Belanja tidak langsung

Belanja tidak langsung merupakan belanja pemerintah daerah yang tidak berkaitan secara
langsung dengan program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
Misalnya, belanja hibah, belanja gaji dan tunjangan pegawai bulanan, dan donasi atau
bantuan.

●Belanja langsung

Belanja langsung merupakan belanja pemerintah daerah yang berkaitan secara langsung
dengan program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Misalnya, gaji
pegawai honor (honorarium), belanja barang dan belanja modal.

Pembiayaan

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun-tahun
anggaran berikutnya.

Berdasarkan Pasal 70 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019, Pengeluaran
Pembiayaan dapat digunakan untuk:

● pembayaran cicilan pokok Utang yang jatuh tempo;


● penyertaan modal daerah;
● pembentukan Dana Cadangan;
● Pemberian Pinjaman Daerah; dan/atau
● pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

E. Sistem Perencanaan, Penganggaran, Pengawasan, Pengendalian, dan


Pemeriksaan Kinerja Pemerintahan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

● Sistem Perencanaan

Menurut Ketentuan PP No. 105 tahun 2000 Pemerintah Daerah bersama sama dengan DPRD
kemudian menyusun dan menetapkan Arah dan Kebijakan Umum APBD, setelah itu
pemerintah daerah menetapkan strategi dan prioritas APBD.

● Sistem Penganggaran
Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 1999 tentang Pokok Pokok
Kebijaksanaan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
1999/2000 disebutkan bahwa APBD harus secara riil mencerminkan niat pemerintah daerah
untuk mengantisipasi upaya pemulihan ekonomi daerah dan memenuhi kehendak masyarakat
untuk melakukan perubahan-perubahan dalam penyelenggaran pemerintahan dan
pembangunan daerah yang diselaraskan dengan prinsip keadilan dan kehati-hatian dalam
pengalokasian dan pengelolaan anggaran daerah secara, efisien dan efektif.

Sistem Pengawasan, Pengendalian, dan Pemeriksaan

● Sistem Pengawasan

Tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak diluar eksekutif yaitu masyarakat dan
DPRD untuk mengawasi kinerja pemerintah.

● Sistem Pengendalian

Mekanisme yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menjamin dilaksanakannya sistem
& kebijakan manajemen sehingga tujuan organisasi tercapai.

● Sistem Pemeriksaan

Kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang independen dan memiliki kompetensi profesional
untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah daerah telah sesuai dengan standar atau
kriteria yang ada.

F.Strategi Pengelolaan Kekayaan (Aset) Daerah untuk meningkatkan Kinerja


Pemerintahan Daerah

PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH

● Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi


perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
● Pengelola Keuangan Daerah adalah pejabat pengelola keuangan daerah yang
melakukan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan
Keuangan Daerah.
● Pelaksanaan tugas dan wewenang Pengelola Keuangan Daerah dapat melibatkan
informasi, aliran data, penggunaan dan penyajian dokumen yang dilakukan secara
elektronik.

FUNGSI PENGELOLAAN ASET DAERAH

● Terwujudnya ketertiban administrasi mengenai kekayaan daerah,baik menyangkut


inventarisasi tanah dan bangunan, sertifikasi kekayaan daerah, penghapusan dan
penjualan aset daerah,
● Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan aset daerah,
● Pengamanan aset daerah dan,
● Tersedianya data atau informasi yang akurat mengenai jumlah kekayaan daerah.

Prinsip Dasar Pengelolaan Kekayaan Daerah


Strategi optimalisasi pengelolaan kekayaan (asset) daerah:

● Identifikasi dan inventarisasi nilai dan potensi asset daerah


● Perlunya sistem informasi manajemen asset daerah
● Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan asset daerah
● Keterlibatan jasa penilai (Appraisal)

Anda mungkin juga menyukai