Anda di halaman 1dari 3

1.

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan asli daerah merupakan sumber pendapatan yang asli berasal dari potensi daerah.
pemerintah daerah dapat menggali sumber pendapatan asli daerah tersebut secara optimal yang
sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku yang terdiri atas sumber-sumber penerimaan
pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan
asli daerah yang sah. Berikut ini Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember tahun 2022 dapat
dilihat pada lampiran sebagai berikut:

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember pada tahun
2022 sebesar Rp.694.849.881. 962,- dan terealisasi sebesar Rp.624.046.071.186 yang terdiri dari
pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan lainlain pendapatan daerah yang sah dapat dilihat sebagai berikut:

Pendapatan pajak daerah dengan jumlah anggaran pada tahun 2022 pendapatan pajak daerah
Rp.294.321.940.000,-dan terealisasi Rp.289. 503.843.460 yang terdiri dari 28 bagian pendapatan
pajak daerah antara lain:

Berikut ini rincian Realisasi Pendapatan Pajak Daerah pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten
Jember pada tahun 2022 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Pendapatan retribusi daerah dengan jumlah anggaran sebesar Rp.48.249.287.793 dan terealisasi
sebesar Rp.33.203.992.945 yang terdiri dari beberapa bagian: Berikut ini rincian Realisasi
Pendapatan retribusi Daerah pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember pada tahun 2022
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan dengan jumlah anggaran pada tahun 2022 yaitu
Rp.6.102. 248.169 dan terealisasi Rp.6.829.382.856 yang terdiri dari beberapa bagian antara lain:

Berikut ini rincian Realisasi Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan pada
Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember pada tahun 2022 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:

Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dengan jumlah anggaran pada tahun 2022
Rp.41.781.646.128 dan terealisasi Rp.20.978.367.370 yang terdiri dari beberapa bagian antara lain:

Berikut ini rincian Realisasi lain-lain pendapatan asli daerah yang sah pada Badan Pendapatan
Daerah Kabupaten Jember pada tahun 2022 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

PEMBAHASAN

Badan pendapatan daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan tetapa mengacu pada aspek
efektifitas dan keadilan kepada masyarakat dalam arti bahwa pengelolaan keuangan dilakukan tepat
waktu dengan tetap mengacu pada ketentuan yang ada begitu pula pada peningkatan pendapatan
daerah dilakukan tanpa membebani ekonomi tinggi masyarakat. Berdasarkan sumber-sumber
pendapatan asli daerah yang dikelola oleh pemerintah kabupaten jember yang menjadi sumber
utama pendapatan daerah adalah pajak penerangan jalan, pajak BPHTB dan pajak bumi dan
bangunan, ini lah yang menjadi sumber utama pendapatan asli daerahkabupaten jember.

Dengan demikian pendapatan asli daerah merupakan sumber pendapatan yang asli berasal dari
potensi daerah.pemerintah daerah dapat menggali sumber pendapatan asli daerah tersebut secara
optimal yangsesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku yang terdiri atas:
1. Pajak daerah

Pajak adalah iuran yang dikumpulkan dari masyarakat kepada negara yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan umum dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung
dapat ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan tugas negara
untuk menyelenggarakan pemerintahan.

2. Retribusi Daerah

Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai bayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu
yang khusus disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi
ataubadan. Pemerintah pusat kembali mengeluarkan regulasi tentang pajak daerah dan retribusi
daerah melalui undang-undang nomor 28 tahun 2009. Dengan undang-undang ini dicabut UU
Nomor 18 tahun 1997, sebagaimana sudah diubah dengan undang-undang nomor 34 Tahun 2000.
Berlakunya undang-undang pajak dan retribusi daerah yang baru di satu sisi memberikan
keuntungan daerah dengan adanya sumber-sumber pendapatan baru, namun disisi lain ada
beberapa sumber pendapatan asli daerah yang harus dihapus karna tidak boleh lagi dipungut oleh
daerah terutama berasal dari retribusi daerah.

3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Hasil pengelolaan kekayaan merupakan pendapatan daerah dari keuntungan bersih dari pengelolaan
kekayaan berupa dana pembangunan daerah dan bagian untuk anggaran belanja daerah yang
disetor ke kas daerah, baik pengeolaan kekayaan yang dipisahkansesuai dengan motif pendirian
pengelolaan (undang-undang RI Nomor34 tahun 2004). Undang-undang nomor 33 tahun 2004
mengklasifikasikan jenis hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dirinci menurut objek
pendapatan yang mencakup bagian laba atas modal pada perusahaan milik daerah/BUMD, bagian
laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik Negara/BUMN dan bagian laba atas penyertaan
modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok masyaraat. Bagi daerah yang memiliki BUMD
seperti perusahaan daerah air minum (PDAM), Bank pembangunan daerah (BPD), badan kredit
kecamatan,pasar, tempat hiburan/rekreasi, villa, dan lain-lain keuntungannya merupakan
penghasilan bagi daerah yang bersangkutan .

4. Pendapatan lain-lain yang sah

Pendapatan lain-lain yang sah yaitu pendapatan yang tidak termasuk jenis pendapatan lainnya
seperti pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil kekayaan yang dipisahkan. Pendapatan lain-lain
yang sah adalah pendapatan daerah dari sumber lain misalnya sumbangan pada pihak ketiga kepada
daerah yang dilaksanakan sesuai dengan undangundang yang berlaku (undang-undang RI Nomor 34
Tahun 2004).

5.Pencatatan Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran adalah pelaksanaan APBN/APBD. Laporan realisasi anggaran menunjukkan


ketaatan pemerintah terhadap APBN atau APBD.Laporan realisasi anggaran disusun oleh entitas
akuntansi dan entitas pelaporan.
Tugas & Fungsi
Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Jember Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Dan berdasarkan Peraturan
Bupati Jember Nomor 24 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember, Badan Pendapatan Daerah
sebagai unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang keuangan yang mempunyai tugas :
“Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang keuangan.”
Tugas dan Fungsi
(1) Badan merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang keuangan,
(2) Badan yang  dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(3) Badan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah di bidang keuangan.
(4) Badan dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan fungsi:
 perumusan dan penataan rencana strategis dan rencana kerja Badan di bidang
pendapatan daerah;
 pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pendapatan daerah;
 pelaksanaan perencanaan pendapatan daerah:
 pelaksanaan koordinasi perencanaan pendapatan daerah dengan Perangkat Daerah
dan instansi terkait;
 Pelaksanaan koordinasi dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait;
 pelaksanaan koordinasi pemungutan PAD;
 penyusunan rencana program, kegiatan dan penganggaran pada lingkup Badan;
 pelaksanaan pemungutan Pajak Daerah;
 pelaksanaan pengembangan, pengendalian dan evaluasi pemungutan PAD;
 pelaksanaan pembukuan dan pelaporan realisasi penerimaan PAD dan pendapatan
daerah lainnya;
 perumusan dan penetapan rencana strategis dan rencana kerja Badan di bidang
pendapatan daerah;
 penetapan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan urusan di lingkup bidang
pendapatan daerah
 pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana penerimaan PAD dan pendapatan daerah
lainnya dengan instansi terkait;
 penyusunan rencana penerimaan PAD dan pendapatan daerah lainnya;
 pelaksanaan koordinasi pemungutan PAD dengan instansi terkait;
 pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka peningkatan PAD;
 pelaksanaan monitoring dan evaluasi realisasi penerimaan PAD dan pendapatan daerah
lainnya;
 pelaksanaan pembukuan dan pelaporan realisasi penerimaan PAD dan pendapatan
daerah lainnya;
 penetapan rencana program, kegiatan dan penganggaran pada lingkup Badan;
 penyusunan rencana penerimaan PAD dalam lingkup Badan;
 pelaksanaan pemungutan pajak den retribusi daerah; dan
 pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengar tugas dan fungsinya
serta tugas pembantuan.

Anda mungkin juga menyukai