Anda di halaman 1dari 18

Modul ke:

Akuntansi Sektor Publik

06 Fakultas
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
Penyusunan Anggaran Sektor Publik

Ekonomi dan
Bisnis
Program Studi
SWARMILAH HARIANI.,SE.,M.ACC.,CIBA.,CBV
Akuntansi

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


1. PENGERTIAN KEUANGAN DAERAH:
Pemerintahan Daerah.
Akuntansi Keu. Daerah, adalah akuntansi yg dipakai oleh
Pemerintahan Daerah;
Manajemen keu. Daerah merupakan alat untuk
mengurus dan mengatur rumah tangga Pemda;
Pemda berwenang utk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemrth men azas Otonomi & Tugas Pembantuan
(UUD’45,UU32/04))
Otonomi, untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masy. melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan, dan peran serta masy.; prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan,kekhususan, potensi,
keragaman daerah dlm sistem NKRI
Tugas Pembantuan, merupakan penugasan Pemerintah
kpd Daerah (Prov, Desa), utk melaksanakan urusan
pemerintah di bidang tertentu
2 Pembentukan Daerah dan Kawasan Khusus

Pembentukan daerah, untuk meningkatkan pelayanan publik,


mempercepat kesejahteraan masy, sarana pendidikan politik
tingkat lokal
Pertimbangkan, kemampuan ekonomi, potensi daerah, luas
wilayah, sospolbud, pertahanan&keamanan dll
Kawasan khusus, fungsi pemerintahanyg bersifat khusus utk
kepentingan nasional, spt cagar budaya, taman nasional,
industri strategis, iptek tinggi & strategis, nuklir, peluru kendali
dsb
Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan
Daerah adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil,
proporsional, demokratis, transparan, dan efisien dalam rangka
pendanaan penyelenggaraan Desentralisasi, dengan memper-
timbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah, serta
besaran pendanaan penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
• Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang
dari Pemerintah kepada gubernur sebagai
wakil Pemerintah.
• 10. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari
Pemerintah kepada Daerah dan/atau desa atau
sebutan lain dengan kewajiban melaporkan
dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan Negara yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,


selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan
tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
• 1. Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD
adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang
dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

• 2. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber


dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam
rangka pelaksanaan Desentralisasi.
1.Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka
persentase untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi.
2.Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk
mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi. Celah fiskal dihitung berdasarkan selisih antara
kebutuhan fiskal Daerah dan kapasitas fiskal Daerah.
3. Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK, adalah dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai
dengan prioritas nasional.
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah menggunakan asas
desentralisasi, tugas pembantuan dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintahan daerah
menggunakan asas oonomi dan tugas pembantuan

Hak dan Kewajiban Daerah:


Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak:
Mengatur dan mengurus sendiri pemerintahan, memungut pajak dan retribusi,
mendapatkan bagi hasil, mendapatkan hak lainnya.
Kewajiban:
Melindungi masyarakat,menjaga persatuan dan kesauan nasional-NKRI,
mengembangkan demokrasi, keadilan dan pemerataan, pendidikan, kesehatan,
jaminan sosial, pasilitas umum yang layak

Hak dan kewajiban tersebu diwujudkan dalam bentuk RKPD-APBD. Pengelolaan


daerah dilakukan secara efisiean, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil dan
taat peraturan perundang-undangan.
2. Pemerintah Daerah
- adalah fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang dilakukan oleh Lembaga
Pemerintahann Daerah, yaitu Pemda dan DPRD;
- Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih langsung
- Hubungan Pemda dg DPRD, hububgan kerja, setara, kemitraan,sejajar
- Perangkat Daerah, unsur staf yg membantu penyusunan kebijakan
dan koordinasilembg sekretariat; pelaksanaan Dinas daerah,
yg spesifik,oleh lembaga teknis daerah.

3. Keu Daerah, Keu Negara, APSN dan APBD


- Akts keu Daerah adalah TU dlm Manajm keu daerah,  keu negara
- Pemerintah (pusat) APBN, Pemerintah Daerah APBD
- Pengelolaan, sesuai PP58/05, UU17/03, UU32/04, UU33/04, UU15/04,
PP24/05, UU25/04, Permendagri 13/06 dan 13/07
- Tujuannya untk dpt mengelolan secara efisien, efektif, transparan.
- Perencanaan dan penganggaran, sasaran-prioritas, SKPD
RKA-SKPD; Pendapatan, Pengeluaran  Rekening KUD
- Pelaksanaan dan Penata-usahaan Keu Daerah:
SKPKD/BUD/pejabat PPKD SKPD, dibawah koordinasi Sekda
SPM-UP – SPM-GU – SPM-LS – SPM-Nihil
- Pertanggungjawaban Keu. Daerah: LRA – Neraca – LAK - CaLK
3. APBN dan APBD
1. Lingkup Keu Negara:
APBN, Barang inventaris kekayaan milik negara, dikelola secara langsung, dan
BUMN (kekayaan negara yg dipisahkan);
APBD, Pengurusan umum, dikelola langsung,APBD dan inventaris kekayaan
milik daerah, yang dipisahkan (secara khusus) adalah BUMD

2. Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan:


a. PAD: 1). hasil pajak daerah, 2). retribusi daerah
3). pengelolaan kekayaan daerah yg dipisahkan
4). lain-lain yg syah
b. Dana Perimbangan [Bg Hasil (Pajak & SDA); DAU; DAK]
c. Lain-lain pendapatan daerah yg syah

3. Belanja Daerah: 1) B. Adm Umum; 2) B.Operasi &Pemeliharaan;


3) B.Modal; 4) B.Tdk Tersangka
4. Pembiayaan: 1) Sumber Pembiayaan Da; 2) Sumber Pengeluaran Da
Manjm Keu Daerah di Pra dan Pasca Reformasi
Ak Keu Daerah sbg Bagian dari Akuntansi

1. Pra Reformasi:
Pengertian Daerah adalah: Dati-I (Provinsi); Dati-II (Kabupaten dan Kodya)
Pemda adalah Kepala Daerah dan DPRD (UU5/74)
Perhitungan APBD berdiri sendiri, terpisah dr pertgjawaban Kepda (PP6/75); Bentuk
Laporan: PAD (Perhitungan APBD)
Indikator Kinerja: Perbandingan Anggaran dengan Realisasi
Laporan PAD tidak mengandung konsekuensi masa jabatan Kepala Daerah
2. Pasca Reformasi:
Pengertian Daerah adalah: Provinsi, Kabupaten dan Kota
Pemda adalah Kepda + Perangkat, Badan Eksekutif; DPRD adalah Badan Legislatif
Perhitungan APBD menjadi satu dg pertanggungjawaban Kepda
Bentuk Lap Pertgjw: LRA – Neraca – LAK – CaLK
Indikator Kinerja: Perbd Angg dg Realisasi; Std Biaya; Target fisik
Masyarakat ikut berpartisipasi dalam penyusunan APBD
Laporan Pertgjw Kepda menjadi konsekuensi masa jabatan Kepda
• Akuntansi Keu Daerah sebagai Bagian dari Akuntansi

-Pengertian Entitas adalah Satuan Organisasi;


-Akuntansi Sektor Privat (Swasta)  profit motive
-Akuntansi Sektor Publik:
Akuntansi Pemerintahan  not for profit
Apem: BUMN, BUMD  profit motive
Akuntansi Nonlaba Nonpemerintah not for profit

- Akuntansi keuangan Daerah termasuk Akuntansi Keuangan;


- Akuntansi Keuangan Daerah memberikan:
informasi keuangan bagi intern (Akmen)
maupun ekstern (Akku)  bagian dari Akuntansi;
- Informasi tsb sbg bahan utk bahan analisa dan ambil kpts
6 Pergeseran Dalam Pengelolaan Anggaran Daerah (APBD)
1) Dari vertical responsibility menjadi horizontal responsibility
2) Dari traditional Badget menjadi Performance Badget
3) Dari pengendalian audit keuangan menjadi audit kinerja
4) Lebih menerapkan konsep Value for Money (3E)
5) Penerapan Pusat-pusat Pertanggungjawaban:
a. Revenue Center  Dinas Pendapatan;
b. Expense Center  Bag Keuangan;
c. Profit Center  BUMD
6) Perubahan sistem Akuntansi:
Tata-buku sederhana menjadi Akuntansi
Single Entry system menjadi Double Entry System
Cash Basis menjadi Accrual Basis (via Cash towards accrual)
Digunakan Standar Akuntansi Pemerintahan (PP24/05)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah, selanjutnya disebut RKPD,
adalah dokumen perencanaan daerah provinsi, kabupaten, dan
kota untuk periode 1 (satu) tahun.
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya
disebut Renja SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja
Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah,
selanjutnya disebut RKA SKPD, adalah dokumen perencanaan dan
penganggaran yang berisi program dan kegiatan Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang merupakan penjabaran dari Rencana
Kerja Pemerintah Daerah dan rencana strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran,
serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.
PRINSIP KEBIJAKAN PERIMBANGAN KEUANGAN

• (1) Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan


Pemerintahan Daerah merupakan subsistem Keuangan Negara
sebagai konsekuensi pembagian tugas antara Pemerintah dan
Pemerintah Daerah.
• (2) Pemberian sumber keuangan Negara kepada
Pemerintahan Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas oleh
Pemerintah kepada Pemerintah Daerah dengan
memperhatikan stabilitas dan keseimbangan fiskal.
• (3) Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan
Pemerintahan Daerah merupakan suatu sistem yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas
Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan.
Terima Kasih

SWARMILAH HARIANI.,SE.,M.ACC.,CIBA.,CBV

Anda mungkin juga menyukai