MODUL PERKULIAHAN
Akuntansi
Sektor Publik
Akuntansi di Rumah Sakit,
Pelaporan Keuangan RS,
Akuntansi dan pengukurannya,
Akuntansi dana di RS dan
Laporan Keuangan RS
Abstract Kompetensi
Organisasi Nir LAba seperti rumah sakit Mahasiswa mampu memahami dan
perlu menyajikan laporan keuangan mencatat akuntansi di rumah sakit
untuk itu akuntansi rumah sakit perlu di
sajikan dalam setiap transaksi yg
terjadi.
12
Ekonomi Dan Bisnis Akuntansi MK84031 Swarmilah Hariani.,SE.,M.Acc
Pengertian Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah suatu organisasi komleks yang mengunakan peralatan ilmiah
yang khusus dan rumit serta difungsikan oleh satuan personil yang terlatih / terdidik
dalam pengetahuan medik modern dan semuanya dipadukan bersama untuk mencapai
tujuan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan ( Hasan WE Hosfital Pharmacy 1986 ).
WHO mendefinisikan rumah sakit sebagai organisasi sosial dan kesehatan yang
berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap dalam percegahan dan
penyebuhan penyakit, pelayanan rawat jalan dan pusat penelitian biomedis.
Berdasarkan peraturan mentri kesehatan RI, Rumah sakit adalah sarana upaya
kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat
dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian .
1. Rumah sakit umum yaitu rumah sakit yang memberikan pelayan kepada
penderita berbagai jenis penyakit, pengobatan umum, pembedahan dan
sebagainya.
2. Rumah sakit khusus, yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan
kepada penderita penyakit tertentu seperti RS paru, RS kangker dan sebagainya.
1. Rumah sakit For Profit yaitu : Rumah sakit yang mengambil keuntungan
dari pelayanan yang diberikan
Pendanaan
Sumber pendanaan Rumah sakit berasal dari :
1. Pemilik
2. Pendapatan jasa pelayanan medika
3. pendapatan jasa non medik
4. Sumbangan Donatur
Rumah Sakit miliki pemeruntah (pusat) diindonesia didanai dari APBN an
suwadana, untuk rumah sakit yang oleh pemerintah telah ditetapkan sebagai unit
swadana.
Unit swadana adalah satuan kerja tertentu dari instansi pemerintah yang diberi
wewenang untuk menggunakan pennerimaan fungsionalnyasecara langsung
Akuntansi rumah sakit diklasifikasi sebagai organisasi not – for – profit. Standar
akuntansinya sesuai dengan yang diatur oleh Governmental Accounting Standars Board
(GASB). Siatem akuntansi berdasarkan Akuntansi Dana.
“ Suatu entitas fiscal dan akuntansi dengan aseperangkat akun, untuk mencatat kas dan
sumber keuangan lainnya, serta kewajiban dan saldo ekuitas yang terkait dan
perubahannya yang terpisah, untuk membiayai suatu kegiatan atau aktivitas tertentu
dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan oleh peraturan perundangan tertentu “.
1. Dana Lancar
Adalah dana RS yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu
melainkan untuk operasional sehari2.
2. Dana Terbatas
Harta – harta milik RS yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh
donor atau pemberitahuan.
Pemisahan kedua jenis dana tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan rumah sakit
Pemerintah, terutama dalam empat cara:
3. Harta yang oleh donor dibatasi untuk keprluaan subsidi atau keperluan
instalasi dilaporkan dalam item yang terpisah dalam Neraca.
Dana Lancar.
(3) Instalasi,
Dana Terbatas
Istilah “ terbatas” digunakan untukl sumber yang dibatasi untuk tujuan
pengguanaan tertentu sesuai yang ditetapkan oleh donor dan pemberitahuan. Seperti :
1. Untuk kegiatan khusus.
2. Tambahan assets tetap
3. Subsidi
Banyak pembatasan yang bersifat sementara dan terakhir karena :
1. Kondisi spesifik
2. Berlakunya waktu, seperti batas waktu pemberian subsidi
Dana ini dibatasi penggunaannya oleh donor atau pemberitahuan untuk kegiatan
khusus. Pembahasan sampai terlaksananya penggunaan biaya sesuai yang
disyaratkan. Biaya yang telah dikeluarkan sesuai dengan yang disyaratkan, dicatat
assets atau beban yang sesuai dalam Dana Lancar.
adonor dan pemberitahuan yang digunakan hanya untuk tambahan assets tetap,
telah digunakan sesuai ketentuan, asset tetap yang adiperoleh dan diunakan pelayanan,
saldo yang bersangkutan dicatat dalam Dana Lancar dengan mendebet akun asset dan
mengkridit akun Saldo Dana. Dalam waktu yang sama, aset dan Saldo Dana dalam Dana
DANA SUBSIDI.
Dana ini, termasuk pendekatannya harus dibukukan sesuai dengan syarat yang
ditetapkan oleh Donor. Pendekatan mungkin menjadi lancar. Dalam hal demikian harus
dilaporkan dalam Dana Lancar sebagai keuntungan di luar usaha. Persyaratan dari
donor, berbeda pada Direksi, kapan sebagai dana terbatas atau sebagai dana lancar
Akutansi Rumah Sakit pemerintah didasarkan pada Akutansi dana. Selisih antara
pendapatan dan biaya penghitungan dan dilaporkan. Dengan dasar (1). Rumah sakit
didirikan atas dasar “going concern”, (2). Pendapatan dan keuntungan harus dapat
mengcover semua biaya-biaya dan kerugian apabila modal rumah sakit ingin
dipertahankan.
pendapatan,Biaya, keuntungan dan kerugian sbb: Keuntungan dan Beban dihasilkan dari
kerugian dihasilkan dari kegiatan yang bersifat insidentil. Klasifikasi item-item sebagai
pendapatan, atau keuntungan dan beban atau kerugian, tergantung pada masing-masing
rumah sakit.
KLASIFIKASI PENDAPATAN.
Pendapatan rumah sakit pada umumnya diklasifikasikan dalam tiga katagori utama:
1. pendapatan jasa pasien, dihasilkan oleh beberapa pusat perawatan pasen baik
rawat inap maupun rawat jalan. Penadapatan jasa pasen ,termasuk pendapatan dari
a. perawatan sehari-hari pasen seperti ruang rawat ,makanan dan jasa
perawatan umum lainnya.
b. Jasa perawatan lain seperti ruang operasi, ruang rehabilitasi, labolatorium,
rawat jalan dan
c. jasa propesional lainnya seperti laboran ,radiology, anesthesia dan fisio
teraphy.
2. pendapatan premi yang dihasilkan dari adanya kontrak perawatan pasen dengan
instansi atau perusahaan.
3. pendapatan lainnya yang diperoleh dari kegiatan lain diluar pasen dan jasa perawatan
seperti
a. pendapatan yang diperoleh dari bimbngan mahasiswa praktek,
b pendapatan yang diperoleh dari dana terbatas yang digunakan untuk tujuan
khusus seperti penelitian atau pendidikan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh donor atau pemberibantuan,
c. Pendapatan yang diperoleh dari hadiah, bantuan atau pendapatan subsidi
sesuai pembatasan donor untuk kegiatan amal.
d. Sumber lainnya seperti penyewaan instalasi, penjualan barang sisa
(scrap), kantin, penjualan perlengkapan pasen dan foto copy.
diberikan kepada pasen-pasen dari kelompok pengabdi kesehatan seperti palang Biru,
palang merah.).
ILUSTRASI:
Pendapatan kantor dari jasa yang dibebankan dalam satu tahun berjumlah
$1,000,000.Dari jumlah tersebut diharapkan dapat diterima $ 850,000. Rumah Sakit
melakukan kegiatan amal $ 40,000. Untuk kebijakan diskon $ 60,000. dan taksiran
piutang tak tertagih $ 50,000.
jurnal yang diperlukan adalah:
Dana lancar:
Piutang dan wesel tagih $ 1.000.000.
Jasa pasen yg.dibebankan $1.000.000
Untuk mencatat pembebanan bruto pelayanan
Dengan tariff yang berlaku.
Diskon kontrak $ 60.000
Pelayanan Amal 40.000
Penyisian piutang tak tertagih dan
Diskon kontrak $ 60.000
Piutang dan wesel tagih 40.000
Mencatat pengurangan pendapatan kotor dan
Penyisihan yg. Terkait.
Neraca :
Laporan Kegiatan:
KEUNTUNGAN.
Keuntungan dihasilkan dari kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama Rumah
Sakit. Jenis keuntungan rumah sakit diperoleh dari:
DONASI.
Rumah Sakit pemerintah menerima berbagai jenis donasi. Hadiah, bantuan,
warisan, yang tidak mengikat, yang merupakan keuntungan Dana Lancar. Rumah sakit
juga menerima donasi berupa jasa profesional. Misalnya jasa phsychiater, apoteker yang
bekerja secara sukarela sebagai tenaga paruh waktu. Atau juga mereka yang bekerja
penuh tanpa dibayar. Nilai pasar wajar dari jasa donasi, dicatat sebagai “pendapatan
lain-lain” jika menimbulkan atau menghasilkan nonfinansial asset, atau memenuhi tiga
persyaratan sebagai berikut :
1. Jasa pelayanan memerlukan keahlian khusus.
2. Sukarelawan memiliki keahlian khusus.
3. Pelayanan dengan ciri tertentu yang harus diberikan
Hadiah berbentuk perlengkapan atau komoditas lain, juga dicatat dengan nilai pasar
wajar sebagai pendapatan lain-lain atau sebagai keuntungan.
Sumber Daya yang oleh donor diperuntukan bagi kegiatan khusus, menambah saldo
Dana Terbatas. Hal tersebut biasanya dicatat sebagai tambahan saldo Dana keprluan
Khusus
KLASIFIKASI BEBAN
Kriteria pengukuran dan pengakuan beban dan kerugian, secara umum di
edentifikasi sesuai kuantitas usaha. Kecuali biaya pensiun, pengukuran bagi Rumah
Sakit Pemerintah berbeda, karena kuantitas pemerintah harus menerapkan GASB
statemen No. 27. “ Accounting For penssion By State and Local Govermental Employes”.
Juga SFAS 87 “ Employes Accounting For Penssion “.Beban – beban Rumah Sakit
diklasifikasi dalam fungsi utama :
1. Beban pelayan perawatan
2. Bebab pelayanan Profisional lain
3. Beban pelayanan umum
4. Beban pelayanan Piscal
5. Beban pelayanan Administrasi
6. Beban pelayanan lainnya.
Klasifikasi dari setiap kelompok pertama akan disubklasifikasi bergantung pada unit
organiasasi dan obyek klasifikasi.
Beban pelayanan perawatan, Termasuk biaya perawatan yang disediakan berbagai
fasilitas perawatan yang disediaklan di Rumah Sakit seperti pengobatan dan bedah, ICU,
ruang operasi, Beban Administrasi perawatan, pendidikan dan berbagai beban terkait.
Bebab pelayanan Profisioanal lain, Digunakan untuk mengelompokan beban perawatan
lain seperti beban laboratorium, donor darah, Radiologi , apoteker, anestesi, beban
sosial seperti penelitian,pendidikan dan administrasi dibidang tersebut. Pemeliharaan
pisik instalasi, pelayanan diet, beban non medis lainnya dikelompokan dalam beban
pelayan umum. Beban yang berkaitan dengan pegawai kantor, karyawan, pembelian,
Humas dan sejenisnya dikelompokan dalam beban pelayanan admistrasi.penyusutan,
piutang yang tak tertagih, tujakngan karyawan, pajak, asuransi dan beban sejenis
dlaoprkan dalam klasifikasitersebut atau item terpisah dalam laporan pendapatan dan
beban .
LAPORAN KEUANGAN
1. Mc Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik, Suatu Pengantar. (PSASP). Edisi
Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
2. Mahsun, Mohamad. 20012. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama Cetakan
Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
3. Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta.
4. Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
5. Wolk, Tearney, and Dodd. 2001. Theory Accounting. A Conceptual And Institutional
Approach. South-Western College Publishing. Thomson Learning. United States of
America.
6. Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
7. Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
8. Peraturan Pemerintah no 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
9. Undang-Undang No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah