Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Dra Siti Nurlaela, SE, Ak, CA M.Si

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA


1. Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran
pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal didalam menarik perhatian publik untuk
suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat
mencari laba (moneter). Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik,
rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal
perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional,
institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah. Berdasarkan PP RI Nomor
60 Tahun 1999 Pasal 3, Perguruan Tinggi merupakan satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat,
pendidikannya berupa menghasilkan manusia terdidik, penelitiannya merupakan kegiatan
telaah taat kaidah dalam usaha mencari kebenaran dan/atau menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian, bentuk
pengabdiannya kepada masyarakat berkaitan dengan usahah memberikan manfaat melalui
ilmu pengetahuan. Pihak penyelenggara universitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu,
pemerintah adalah pihak yang menyelenggarakan universitas negeri (universitas milik
pemerintah) dan masyarakat adalah pihak yang menyelenggarakan universitas swasta.

Perbedaan Organisasi Nirlaba Dengan Organisasi Laba Banyak hal yang


membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya (laba). Dalam hal
kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya ’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah anggota,
klien, atau donatur. Pada organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil
usaha organisasinya. Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai
sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber
pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung
jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang
kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini
tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi.

Standar Akuntansi yang Berlaku untuk Organisasi Nirlaba. Organisasi nirlaba


menggunakan basis akuntansi akrual untuk mengakui pendapatan dan bebannya. Aktiva
bersih dikelompokkan dalam 3 kategori yang masing-masing tergantung pada ada
tidaknya pembatasan • Aktiva bersih terikat permanen • Aktiva bersih terikat temporer •
Aktiva bersih tidak terikat. Prinsip-prinsip pengukuran Organisasi nirlaba mengukur
kontribusi pada nilai wajar. Nilai wajar yang terbaik adalah harga pasar untuk aktiva non
moneter maupun non-moneter. Metode penilaian lain yang bisa digunakan mencakup
harga pasar yang dikutip untukaktiva yang sejenis atau penialain independen.Jika tidak
dapat ditentukan, maka kontribusi tidak boleh diakui.

Pencatatan Akuntansi pada Organisasi Nirlaba. Pada dasarnya, praktek akuntansi


untuk organisasi nirlaba tidak jauh berbeda dengan organisasi bisnis. Hal ini terlihat jelas
bahwa aturan akuntansi organisasi nirlaba diatur sebagai bagian dari PSAK no. 45:
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Jadi, lebih tepatnya yang diatur adalah
pelaporannya, teknis akuntansinya diatur secara mandiri diserahkan kepada entitas
masing-masing. Dengan bentuk pelaporan yang sudah diatur dalam PSAK 45, secara tidak
langsung pencatatan transaksi akan dibuat oleh entitas mengikuti format laporan yang
telah ada 

Struktur dana untuk universitas terdiri atas :

 Dana Lancar ( Current funds ) : - Dana yang penggunaan nya tidak ada batasan
( Unrestricted current funds )
- Dana yang penggunaanya terbatas ( Restricted
current funds )
 Dana Pinjaman ( Loan Funds )
 Dana Anuitas dan pensiun ( Annuity and life Income Funds )
 Dana Abadi ( Endowment funds )
 Dana Pembangunan ( Plant Funds )

Ada tiga laporan keuangan yang harus dibuat oleh suatu universitas yaitu: Laporan
pendapatan, belanja dan beban lainnya Laporan perubahan saldo dana Neraca kombinasi

2. Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital)

Dalam hal ini, pelaksanaan akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accounting
Standards Board – FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam
pernyataan no.117 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba. Rumah sakit ini
biasanya melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi
perawatan darurat IGD yang siaga dan di Jaga dokter selama 24 jam untuk mengatasi
bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama pada pasien.
Rumah sakit ini merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan
kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun untuk jangka panjang.
Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin,
laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai
kemampuan penyelenggaranya. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka
pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik).
Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit.

contoh

 Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo


 Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin Bandung
 RSUP Dr. Kariadi Semarang
 RSUP Dr.M.Djamil Padang

Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public Hospital)

Dalam hal ini, pelaksanaan akuntansi dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi


yang dikembangkan oleh Govermenttal Accounting Standards Board – GASB (Dewan
Standar Akuntansi Pemerintah). Rumah sakit swasta merupakan rumah sakit yang dimiliki
oleh perusahaan dengan tujuan keuntungan atau perusahaan nirlaba dan swasta dibiayai
melalui pembayaran untuk layanan medis oleh pasien itu sendiri, asuransi, atau oleh
kedutaan asing. Praktek rumah sakit swasta sudah sangat umum terjadi di Amerika
Serikat, Perancis dan Australia. Namun untuk di Inggris, rumah sakit swasta dibedakan
jauh lebih lazim dari lembaga Layanan Kesehatan Nasional.

Untuk fasilitas rumah sakit swasta juga tak kalah lengkap dengan rumah sakit
pemerintah, seperti ruang operasi, ruang bersalin, ruang  IGD, poliklinik umum &
Spesialis, Apotik, Kamar rawat inap dengan kelas berbeda, dsb. Tenaga medis nya juga
lengkap mulai dari perawat, apoteker, direktur, bagian pelayanan hingga dokter umum
maupun dokter spesialis juga ada di rumah sakit swasta.

contoh

 Rumah sakit Siloam


 Rumah sakit eka hospital
 Rumah sakit awal bros
 Rumah sakit muhammadiyah

Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasipenggunaanya
pada suatu tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana Umum(General Fund) di
pemerintahan atau Dana Lancar Tidak Terikat (UnrestrictedCurrent Fund)dalam akuntansi
universitas yang dibentuk untuk menjalankanoperasi organisasi sehari-hari.Dana Terikat
(Restricted Fund)adalah dan ayang dibatasi penggunaannya padasuatu tujuan tertentu yang
biasanya muncul karena permintaan dari pihakeksternal yang memberikan sumbangan.
Menurut sifat pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi :

a. Dana Terikat Sementara Waktu (Temporarily RestrictedFund), yaitu dana dengan


pembatasan yang bersifat sementara.
b. DanaTerikat Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu dana dengan
pembatasanyang bersifat permanen.

3. SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar ini ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah nomor 71 tahun 2010. PP ini menggantikan PP 24 tahun 2005 yang berbasis
kas menuju akrual. SAP PP 71 tahun 2010 menggunakan basis Akrual seperti yagn
diamanatkan dalam UU 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010

LAPORAN PERUBAHAN SAL LAPORAN PERUBAHAN SAL

Tidak ada laporan tersendiri Laporan Perubahan SAL menyajikan secara


komparatif dengan periode sebelumnya pos-
pos berikut:

 Saldo Anggaran Lebih  awal;


 Penggunaan  Saldo Anggaran Lebih;
 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan
Anggaran tahun berjalan;
 Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun
Sebelumnya
 Saldo Anggaran Lebih Akhir.

NERACA NERACA
Ekuitas Dana terbagi; Hanya Ekuitas, yaitu  kekayaan bersih
pemerintah yang merupakan selisih antara
 Ekuitas Dana Lancar: selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal
aset lancar dan kewajiban jangka laporan.
pendek, termasuk sisa lebih
pembiayaan anggaran/saldo anggaran Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo
lebih akhir ekuitas pada Laporan Perubahan
 Ekuitas Dana Investasi: Ekuitas
mencerminkan kekayaan pemerintah
yang tertanam dalam investasi jangka
panjang, aset tetap, dan aset lainnya,
dikurangi dengan kewajiban jangka
panjang
 Ekuitas Dana Cadangan:
mencerminkan kekayaan pemerintah
yang dicadangkan untuk tujuan
tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

LAPORAN ARUS KAS LAPORAN ARUS KAS

Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan (Par 15) perbendaharaan umum (Par 15)

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset berdasarkan aktivitasoperasi, investasi,
non keuangan, pembiayaan, dan non pendanaan, dan transitoris
anggaran

LAPORAN KINERJA KEUANGAN LAPORAN OPERASIONAL

Bersifat optional Merupakan Laporan Keuangan Pokok

Disusun oleh entitas pelaporan yang Menyajikan pos-pos sebagai berikut:


menyajikan laporan berbasis akrual
 Pendapatan-LO dari kegiatan
Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos : operasional;
 Beban dari kegiatan operasional ;
 Pendapatan dari kegiatan operasional;
 Surplus/defisit dari Kegiatan Non
 Beban berdasarkan klasifikasi
Operasional, bila ada;
fungsional dan klasifikasi ekonomi;
 Pos luar biasa, bila ada;
 Surplus atau defisit.
 Surplus/defisit-LO.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Bersifat optional Merupakan Laporan Keuangan Pokok


Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos: Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:

 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan  Ekuitas awal;


Anggaran;  Surplus/defisit-LO pada periode
 Setiap pos pendapatan dan belanja bersangkutan;
beserta totalnya seperti diisyaratkan  Koreksi-koreksi yang langsung
dalam standar-standa lainnya, yang menambah/mengurangi ekuitas,
diakui secara langsung dalam ekuitas; misalnya: koreksi kesalahan mendasar
 Efek kumulatif atas perubahan dari persediaan yang terjadi pada
kebijakan akuntansi dan koreksi periode-periode sebelumnya dan
kesalahan yang mendasar diatur perubahan nilai aset tetap karena
dalam suatu standar terpisah . revaluasi aset tetap.
 Ekuitas akhir.

CALK CALK

Pada dasarnya hampir sama dengan PP baru Perbedaan yang muncul hanya dikarenakan
komponen laporan keuangan  yang berbeda
dengan PP lama

Anda mungkin juga menyukai