Anda di halaman 1dari 9

MODUL 14 : AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA

(Perguruan Tinggi dan Rumah Sakit)

Sub Pokok Bahasan:

- Ciri-ciri Organisasi Nirlaba


- Organisasi Non Profit di Indonesia
- Struktur Dana Perguruan Tinggi
- Perbedaan dan persamaan Dana Perguruan Tinggi dengan Entitas Pemerintahan
- Dasar Akuntansi Dana Perguruan Tinggi
- Laporan Keuangan Perguruan Tinggi
- Transaksi Pendapatan dan Belanja Perguruan Tinggi
- Akuntansi Rumah Sakit
- Akuntansi Dana di Rumah Sakit
- Dana Terikat Rumah Sakit
- Laporan Keuangan Rumah Sakit
- Dana Umum Rumah Sakit

Ciri-ciri Organisasi Nirlaba

1.Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

2.Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas
menghasilkan laba, jumlahnya tidak dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas
tersebut.

3.Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau
kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat
likuidasi atau pembubaran entitas.
Organisasi Nonprofit di Indonesia

LSM, Yayasan, BHP, BLU, Sekolah, Perguruan tinggi, Rumah sakit, Partai politik, Pengelola
Zakat, Bimbingan haji, Organisasi profesi, Keluarga alumni, Klinik kesehatan, Kursus
pendidikan, Lembaga pendidikan, Lembaga amal, Taman kanak-kanak, Panti Asuhan

Struktur Dana Perguruan Tinggi (PT)

Struktur dana Perguruan Tinggi terdiri atas :

- Dana Lancar
- Dana Pinjaman
- Dana Abadi
- Dana Anuitas dan Pensiun
- Dana Pembangunan

Dana Lancar - Perguruan Tinggi

Dana yang didirikan oleh perguruan tinggi untuk mengelola kekayaan atau sumber daya yang
akan digunakan dalam rangka membiayai kegiatan operasional sehari-hari, dibagi menjadi :

1. Dana yang penggunaannya tidak ada batasan

2. Dana yang penggunaannya terbatas pada tujuan tertentu.

Dana Pinjaman – Perguruan Tinggi

Dana yang didirikan untuk mengumpulkan dana-dana yang akan digunakan untuk
memberikan pinjaman baik kepada pegawai perguruan tinggi maupun pihak-pihak lain yang
terkait dengan perguruan tinggi.

Dana Abadi – Perguruan Tinggi

Dana yang dikumpulkan dan kemudian dikelola oleh perguruan tinggi tidak untuk
penggunaan jangka pendek. Dana ini diabadikan , kemudian dikelola dalam bentuk investasi
yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk penggunaan jangka pendek.

Dana Pensiun

Dana pensiun yang dikelola oleh perguruan tinggi.


Dana Pembangunan

Dana yang dikumpulkan dengan tujuan penggunaan berupa pembangunan gedung, fasilitas,
dan aktiva tetap lainnya.

Perbedaan Dana Perguruan Tinggi dengan Entitas Pemerintahan

Perbedaan keduanya dalam hal dana yang diterima. Akuntansi dana untuk perguruan tinggi
harus memisahkan antara dana terikat dan dana tidak terikat. Pembatasan berasal dari pihak
eksternal. Pihak manajemen dapat menyisihkan uang untuk tujuan tertentu, tetapi tidak dapat
membatasi penggunaan dana kecuali dibatasi pihak eksternal.

Persamaan Dana Perguruan Tinggi dengan Entitas Pemerintahan

Baik PT maupun pemerintahan mencatat pendapatan dan belanja untuk masing-masing dana,
menggunakan anggaran untuk merencanakan dan memonitor operasi dan juga menggunakan
sistem beban pemesanan (encumbrance) untuk mencatat pesanan pembelian yang dilakukan,
memiliki transaksi dan transfer antar dana serta menyajikan neraca serta laporan operasi
untuk periode berjalan.

Dasar Akuntansi Dana Perguruan Tinggi

Dana Lancar

Tidak terikat : akrual

Terikat : Pendapatan diakui saat dana dibelanjakan

Pemasukan atau sumbangan dan transfer langsung dicatat sebagai kredit pada Saldo Dana.
Dana untuk dibelanjakan ditransfer ke Dana Lancar, untuk belanja modal dan pelunasan
utang dicatat pada Dana Pembangunan

Laporan keuangan pokok perguruan tinggi :

1. Laporan pendapatan, belanja dan beban lainnya

2. Laporan Perubahan Saldo Dana

3. Neraca
Jurnal Anggaran – Perguruan Tinggi

Format ayat jurnal Anggaran :

D/ Anggaran Pendapatan XX

K/ Estimasi Belanja XX

K/ Saldo Dana XX

(Ayat jurnal anggaran tersebut ditutup pada akhir periode)

Jurnal Pesanan Pembelian – Perguruan Tinggi

Pada saat pesanan dilakukan :

D/ Beban Belanja XX

K/ Cadangan Beban Belanja XX

Pada saat pesanan diterima :

D/ Cadangan Beban Belanja XX

K/ Beban Belanja XX

D/ Belanja XX

K/ Kas XX

Transaksi Pendapatan dan Belanja – Perguruan Tinggi

Remisi Uang Kuliah dan Piutang Tak Tertagih :

Uang kuliah atau SPP adalah sumber pendapatan utama dari Dana Lancar Tidak Terikat,
yang diakui penuh sebagai Pendapatan. Beasiswa dan Potongan kuliah , termasuk Piutang
Tak Tertagih dicatat sebagai Belanja.

Pengembalian Uang Kuliah :

Pengembalian uang kuliah dicatat sebagai pengurang Pendapatan, dengan jurnal :


D/ Pendapatan XX

K/ Kas XX

Sesi Perkuliahan :

1. SATU PERIODE :

D/ Kas XX

K/ Pendapatan XX

2. DUA PERIODE

D/ Kas XX

K/ Pendapatan Tangguhan XX

Transfer

Transfer Wajib adalah transfer dari Dana Lancar ke dana lainnya untuk memenuhi ketentuan
dari pihak eksternal dalam suatu perjanjian.

Transfer Tidak Wajib adalah transfer serupa namun ditentukan sendiri oleh pihak perguruan
tinggi untuk berbagai tujuan.Transfer tidak wajib dapat dilakukan dari dana lainnya ke dalam
Dana Lancar.

Penyisihan Dana

Manajemen perguruan tinggi dapat menyisihkan uang dalam Dana Lancar Tidak Terikat
untuk tujuan tertentu di masa depan, sering disebut Dana yang Penggunaannya Ditetapkan
oleh Dewan, yang serupa dengan Saldo Laba dalam entitas komersial.

Investasi

Investasi dilaporkan pada Nilai Wajar dalam neraca perguruan tinggi. Pendapatan investasi,
termasuk perubahan Nilai Wajar Investasi untuk periode berjalan, harus dilaporkan sebagai
Pendapatan.

Sumbangan
Sumbangan yang mengikat diterima dicatat dalam dana lancar terikat dan dibelanjakan sesuai
dengan batasannya. Sumbangan yang tidak mengikat dicatat dalam dana lancar tidak terikat
dan dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi yang telah ditentukan.
Pemasukan dapat berbentuk dana abadi dimana pokok dananya harus dikelola selama periode
tertentu, dan dicatat sebagai dana abadi. Pemasukan berupa properti diakui sebagai
pendapatan pada nilai wajarnya, pemasukan berupa jasa biasanya tidak dicatat.

Depresiasi

Perguruan tinggi harus melaporkan depresiasi dalam laporan keuangan untuk tujuan
eksternalnya. Depresiasi harus dilaporkan sebagai belanja dalam dana yang menggunakan
aktiva yang bersangkutan selama periode berjalan.

Akuntansi Rumah Sakit

Aplikasi akuntansi dana juga dapat kita lihat dalam praktik akuntansi di rumah sakit. Namun,
tidak semua rumah sakit termasuk organisasi nirlaba. Banyak rumah sakit dioperasikan
seperti layaknya entitas komersial yang mencari laba, bahkan ada rumah sakit yang menjual
sahamnya di pasar modal. Standar akuntansinya pun berpedoman kepada Standar Akuntansi
Keuangan untuk sektor komersil (PSAK).

Akuntansi Dana di Rumah Sakit

Pembentukan dana :

1. Dana Tidak Terikat, yaitu dana yang tidak dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan
tertentu, mirip dengan Dana Umum di pemerintahan, atau Dana Lancar Tidak Terikat seperti
pada perguruan tinggi.

2. Dana Terikat, yaitu dana yang dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu atas
permintaan pihak eksternal yang memberikan sumbangan.

Dana Terikat Rumah Sakit

Dana Terikat terdiri dari :


1. Dana Terikat Sementara Waktu, yaitu dana yang pembatasannya bersifat sementara, dan

2. Dana Terikat Permanen, yaitu dana dengan batasan yang bersifat permanen.

Laporan Keuangan Rumah Sakit

Laporan keuangan Rumah Sakit terdiri dari :

1. Neraca

2.Laporan Operasi

3. Laporan Perubahan Aktiva Bersih

4. Laporan Arus Kas

Dana Umum Rumah Sakit

Dana Umum digunakan untuk mencatat sumber dana yang diterima dan dibelanjakan dalam
menjalankan kegiatan operasional utama rumah sakit. BOD dapat menetapkan pembatasan
berupa penyisihan atas sumber dana tertentu dan dicatat sebagai Dana Terikat. Penyisihan
berbeda dengan pembatasan dalam hal inisiatif internal dan eksternal rumah sakit

Akun Neraca Rumah Sakit terdiri dari :

1. Kas

2. Piutang

3. Investasi

4. Aktiva Tetap

5. Aktiva yang Disisihkan

6. Utang jangka panjang

7. Saldo Dana :

a.terikat,

b.Terikat Sementara Waktu


c. Terikat Permanen

Laporan Operasi

Akun Laporan Operasi :

1. Pendapatan Jasa Pasien

2. Penyesuaian Kontraktual

3. Pendapatan dari kegiatan lainnya

4. Transfer Antardana

5. Beban Dana Umum

6. Sumbangan

Laporan Perubahan Aktiva Bersih:

Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih, yaitu:

- Tidak Terikat
- Terikat Sementara
- Terikat Permanen.

Anda mungkin juga menyukai