NPM : C0C019005
MATA KULIAH : AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
TUGAS : MERESUME AKUNTANSI PESANTREN
Ikatan Akuntan Indonesia bekerja sama dengan Bank Indonesia telah menerbitkan
Pedoman Akuntansi Pesantren. Pedoman ini dibuat sebagai bentuk keberpihakan IAI dan BI
akan pemberdayaan ekonomi Pondok Pesantren agar mampu menyusun laporan keuangan
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia.
Format Penyajian atas laporan keuangan Pondok pesantren yang diatur dalam Pedoman
Akuntansi Pondok Pesantren mengaju pada PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.
Istilah nirlaba terdiri dari dua kata yaitu nir dan laba. Nir yang berari tidak dan laba
yang berarti keuntungan. Nirlaba berarti segala sesuatu yang sifatnya tidak mengutamakan
perolehan keuntungan. Organisasi nirlaba semata-mata untuk mencapai tujuan tertentu dan
biasanya berorientasi pada kepentingan sosial masyarakat.
Dalam pondok pesantren tidak ada laporan laba rugi, namun laporan ini dapat
dianalogikan dengan laporan aktivitas. Informasi sentral dalam laporan laba rugi umumnya
terletak pada komponen laba atau rugi yang dihasilkan organisasi bisnis dalam satu periode.
Sedangkan informasi sentral dalam laporan aktivitas terletak pada perubahan asset neto
yang dikelola oleh pondok pesantren.
Pondok pesantren tidak mempunyai laporan perubahan modal layaknya organisasi bisnis.
a. Aktiva
- Kas, yang berasal dari dana syahriah santri yang digunakan untuk operasional
pesantren
- Gedung
- Tanah
- Asset pesantren
b. Kewajiban
c. Modal
d. Pendapatan
- Penjualan
- Wakaf
- Hibah
- Sumbangan dari donator
e. Beban-beban
- Beban pajak
- Beban administrasi
- Beban perlengkapan
- Beban peralatan
- Beban penyusutan
- Beban konsumsi
- Beban transportasi
- Beban lain-lain.
Membuat jurnal umum sesuai dengan transaksi yang terjadi secara sistematis dan
kronologis serta pengaruhnya terhadap akun yang lain sebelum diklasifikasikan ke buku
besar. Pencatatan ini dilakukan berdasarkan dengan bukti-bukti transaksi yang ada.
Memposting atau memindahbukukan semua transaksi yang terjadi kedalam buku besar.
Pembuatan neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di
debet dan di kredit untuk setiap transaksi selama satu periode akuntansi.
Laporan ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai asset, kewajiban, dan asset
bersih dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu
tertentu.
Laporan aktivitas
Laporan ini bertujuan menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa
lain yang mengubah jumlah dan sifat asset bersih, hubungan antar transaksi dan bagaimana
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai kegiatan. Secara umum, ketentuan
dalam laporan aktivitas adalah sebagai berikut :
Laporan arus kas bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu periode. Laporan arus kas ini dibuat dengan metode langsung
dan tidak langsung.
Adapun klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas pada laporan arus kas adalah sebagai
berikut :
- Arus kas dari aktivitas operasi, umumnya berasal dari sumbangan, dan dari perubahan
atas asset lancar dan kewajiban yang berdampak pada kas.
- Arus kas dari aktivitas investasi biasanya mencatat dampak perubahan asset tetap
terhadap kas. Misalnya pembelian peralatan dan penjualan tanah.
- Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari penerimaan kas dari donator yang
penggunaanya dibatasi untuk jangka panjang
Menurut PSAK, catatan atas laporan keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan dan harus diungkapkan dalam pendapat auditor kecuali secara khusus
dimasukkan.