Anda di halaman 1dari 34

A.

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADA USAHA EKONOMI

KELURAHAN-SIMPAN PINJAM (UEK-SP) KELURAHAN

SUKAMULIA LESTARI KECAMATAN SAIL PEKANBARU

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Berdasarkan aktivitas ekonomi, tidak dapat dihindarkan bahwa lembaga

pemerintah juga membutuhkan akuntansi sebagai proses pencatatan, pengukuran,

pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

penginterpretasikan atas hasilnya, serta penyajian laporan.

Akuntansi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh organisasi atau badan

usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya sistem ini

membuat segala aktivitas dapat dikontrol dengan baik karena sistem penerapan

akuntansi merupakan kebijakan dan struktur sebagai tambahan terhadap

pengendalian dan sistem akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen dengan

keyakinan bahwa tujuan perusahaan akan tercapai.

Secara umum, akuntansi didefenisikan sebagai sistem informasi yang

menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Fungsi utama akuntansi adalah sebagai

informasi keuangan suatu perusahaan, yang menggambarkan posisi keuangan

suatu perusahaan beserta perubahan yang terjadi didalamnya.

Proses atau siklus akuntansi dimulai dengan menganalisis dan membuat

jurnal untuk transaksi-transaksi yang terjadi dan diakhiri dengan memposting ayat

jurnal penutup, ada beberapa langkah diantaranya sebagai berikut: menganalisis

dan mencatat transaksi-transaksi kedalam jurnal (jurnal umum dan jurnal khusus),

1
2

posting transaksi tersebut kebuku besar, menyiapkan daftar saldo yang belum

disesuaikan, menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian, menyiapkan kertas

kerja akhir periode, membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting kebuku besar,

menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan, menyiapkan laporan keuangan,

membuat ayat jurnal penutup dan posting kebuku besar, dan menyiapkan daftar

saldo setelah penutupan.

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang berupa

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang digunakan

sebagai pelaporan aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

sehingga dapat menjadi suatu pertanggungjawaban dan dasar pengambilan

keputusan bagi para pemakainya.

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang

posisi keuangan suatu entitas yang memiliki manfaat bagi pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang

telah dilakukan manajemen sebagai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah

dipercayakan kepadanya.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntan di

indonesia telah menerbitkan standar akuntansi keuangan tanpa akuntabilitas

publik (SAK ETAP). Selaku unit usaha yang merupakan lembaga tanpa

akuntabilitas publik, laporan keuangan UEK-SP menurut IAI dalam SAK ETAP

(2013;12) terdiri dari: (1) Neraca, menyajikan aset lancar, asset tidak lancar,

kewajiban jangka panjang dan kewajiban jangka pendek serta suatu entitas pada

tanggal tertentu. (2) Laporan Laba Rugi, menyajikan penghasilan dan beban
3

entitas untuk suatu periode. (3) Laporan Perubahan Ekuitas, menyajikan informasi

laba atau rugi untuk satu periode, pendapatan dan beban yang diakui langsung

dalam entitas. (4) Laporan Arus Kas, menyajikan informasi perubahan historis

atas kas dan setara kas entitas. (5) Catatan atas Laporan Keuangan, berisi

informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

UEK-SP adalah suatu lembaga keuangan mikro milik pemerintah dan

yang dikelola oleh masyarakat kelurahan. Usaha Ekonomi Kelurahan (UEK-SP)

merupakan suatu perkumpulan atau badan usaha suatu desa atau kelurahaan yang

bergerak dibidang meminjamkan dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang

membutuhkan dana atau modal untuk mengembangkan usaha dan bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat dikelurahan tersebut dimana

dana UEK-SP dikelola oleh anggota.

Salah satu organisasi yang sangat memerlukan akuntansi adalah Usaha

Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjam (UEK-SP). Akuntansi berperan sangat

penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, dengan demikian apabila

organisasi – organisasi menggunakan akuntansi dengan baik, maka dapat

menyediakan informasi yang baik dan dapat dipergunakan bagi pihak – pihak

yang berkepentingan dalam mengambil keputusan ekonomi.

Karakteristik UEK-SP memiliki kesamaan dengan badan usaha koperasi

yaitu pada perkiraan modal terdiri dari, simpanan pokok, simpanan wajib,

simpanan suka rela, dan sisa hasil usaha. Yang membedakan antara UEK-SP

dengan koperasi adalah: Pertama, UEK-SP didirikan, dimiliki dan dikelola oleh

kelurahan. Kedua, anggota UEK-SP merupakan masyarakat kelurahan tersebut,


4

serta dapat mengikuti segala aktifitas UEK-SP, mengajukan pernyataan yang

menyangkut pengelolaan sekaligus penggunaan jasa UEK-SP. Ketiga, sebagai

modal awal UEK-SP mendapat bantuan dana dari pemerimntah Provinsi Riau

sebesar Rp.500.000.000,- yang berasal dari APBD Daerah Provinsi Riau.

Sebagai alat pertanggung jawaban, Usaha Ekonomi Kelurahan – Simpan

Pinjam (UEK-SP) perlu menyusun laporan keuangan yang merupakan salah satu

sumber informasi yang relevan dan dapat diandalkan untuk pengambilan

keputusan, perencanaan maupun pengendalian UEK-SP. Seperti halnya badan

usaha lainnya, UEK-SP lembaga keuangan yang memiliki suatu keharusan untuk

membuat laporan keuangan. Laporan keuangan UEK-SP ini tentunya tidak jauh

berbeda dengan laporan keuangan usaha lainnya. Selaku unit usaha yang

merupakan lembaga tanpa akuntabilitas, maka laporan keuangan UEK-SP

merujuk pada SAK ETAP.

Usaha Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjam (UEK-SP) Sukamulia Lestari

Pekanbaru adalah Usaha Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjam yang bergerak di

bidang usaha simpan pinjam khusus bagi masyarakat kelurahan Sukamulia

Kecamatan Sail Kota Pekanbaru, keanggotaan UEK-SP Sukamulia Lestari

Pekanbaru hingga akhir 2016 yaitu sebanyak 405 orang terdiri dari 158 Laki-laki

dan 247 Perempuan. Pengakuan pendapatan dan beban yang diterapkan oleh

Usaha Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjam (UEK-SP) adalah dengan

menggunakan prinsip accrual basis. Dimana pendapatan dan beban diakui pada

saat terjadinya transaksi.


5

Proses akuntansi UEK-SP Sukamulia Lestari Pekanbaru dilakukan secara

manual. Proses akuntansi diawali dengan mencatat transaksi tunai kebuku harian

kas (lampiran 1), sedangkan transaksi tidak tunai akan dicatat dalam jurnal

memorial (lampiran 18). Pada akhir bulan catatan tersebut dibuat rekap bulanan,

dalam bentuk daftar uang masuk (lampiran 11), daftar uang keluar (lampiran 12),

dan buku memorial (lampiran 14), dari catatan tersebut dibuat neraca percobaan

( lampiran 19), kemudian membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca

(lampiran 20), laporan laba rugi (laporan 21). Kemudian menyusun laporan

pendukung lainnya yaitu laporan perkembangan pinjaman (lampiran 5).

Pada neraca UEK-SP, aktiva tidak dipisahkan antara Aktiva lancar dengan

aktiva tetap dan hutang juga tidak dipisahkan antara hutang lancar dengan hutang

jangka panjang. UEK-SP memiliki piutang kepada anggota sebesar

Rp.485.176.200,- (lampiran 20), jangka waktu perlunasanya 18 bulan. Diangsur

setiap bulan yang jatuh tempo sesuai tanggal pencairan dana. Cara perlunasan

dapat dilakukan dengan cara anggota datang langsung membayar ke kantor UEK-

SP. UEK-SP sudah membuat akun cadangan penghapusan piutang tapi saldonya

sebesar Rp 0,- sedangkan pada laporan perkembangan pinjaman UEK terdapat

jumlah cadangan penghapusan piutang sebesar Rp 279.816.120.,- (lampiran 10).

Pada neraca terdapat akun inventaris dengan nilai perolehan sebesar Rp.

6.410.000,- (lampiran 20). Perhitungan penyusutan dilakukan dengan cara

membagi harga perolehan dengan umur ekonomis suatu inventaris. Namun pada

daftar investaris pihak UEK-SP mengelompokkan aktiva yang umur manfaatnya


6

36 bulan ke dalam kelompok inventaris, sedangkan terdapat Akumulasi

Penyusutan aset tetap sebesar Rp.6.410.00,- (lampiran 20).

Hutang Pihak Lain sebesar Rp. 1.479.500,- (lampiran 20), merupakan

hutang yang belum dilunasi pihak UEK kepada pihak lain. Serta Hutang Bunga

DUD/K (dana usaha kelurahan) sebasar Rp. 1.339.244,- (lampiran 20) yang harus

dibayarkan kepada pemerintah.

Dana titipan SP sebesar Rp. 3.792.492,- (lampiran 20), yaitu berupa dana SP

yang dititipkan kepada UEK-SP. Bantuan/ Akusisi sebesar Rp. 643.314.411,-

merupakan bantuan dari pihak luar kepada pihak UEK-SP dalam bentuk

inventaris. Dana resiko sebesar Rp. 7000,- merupakan dana yang dibayar oleh

pihak peminjam ke pihak UEK-SP dalam bentuk asuransi sebesar 10% dari

jumlah pinjaman. Asuransi ini dikelolah sendiri oleh pihak UEK-SP.

Pada laporan laba rugi tahun 2016 terdapat akun pendapatan sebesar Rp.

23.887.020,- (lampiran 21) yang terdiri dari jasa pinjam Rp. 23.293.00,- bunga

bank Rp. 579.020,-, denda Rp. 15.000,- dan provisi/pendapatan lain-lain sebesar

Rp. 0,-. Pada buku memorial UEK terdapat akun amortisasi biaya dibayar dimuka,

yang digunakan untuk menghapus beban-beban pendirian.

Usaha Ekonomi Kelurahan ini belum menyajikan laporan arus kas

sebagaimana yang terdapat dalam SAK-ETAP. Oleh karena itu belum tersedia

informasi keuangan sebagai dasar menilai kemampuan usaha ekonomi dalam

menghasilkan kas dan setoran kas serta menilai kebutuhan suatu badan usaha

terhadap kas tersebut. Serta Usaha Ekonomi Kelurahan ini belum menyediakan

laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan.


7

Berdasarkan uraian yang diungkapkan dalam latar belakang masalah, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan menuangkannya

dalam judul : “Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Ekonomi

Kelurahan – Simpan Pinjam (UEK-SP) Sukamulia Lestari Di Kelurahan

Sukamulia Kecamatan Sail Kota Pekanbaru”.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis

membuat perumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana penerapan akuntansi pada Usaha Ekonomi Kelurahan –

Simpan Pinjam (UEK-SP) Sukamulia Lestari telah sesuai dengan Prinsip

Akuntansi Berterima Umum.

D. TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

kesesuaian akuntansi pada Usaha Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjam (UEK-

SP) Maju Bersama dengan prinsip Akuntansi Berterima Umum.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

a. Bagi penulis dapat menambah wawasan pengetahuan dalam hal penerapan

akuntansi dalam pengukuran, penilaian, dan penyajian laporan keuangan


8

b. Bagi UEK-SP Sukamulia Lestari dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan

bahan pertimbangan bagi UEK-SP untuk menerapkan akuntansi serta dalam

penyususnan laporan keuangan UEK-SP.

c. Bagi peneliti yang akan datang, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan acuam dan referensi untuk meneliti masalah hal yang sama.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Masalah, tujuan dan manfaat serta sistematika penulis untuk

memudahkan pemahaman, maka penulis membagi kedalam enam bab dengan

uraian sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang memuat tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Telaah Pustaka dan Hipotesis

Bab ini berisikan tentang uraian teoritis mengenai, gambaran umum

usaha ekonomi desa – simpan pinjam (UEK-SP), gambaran umum

akuntansi, siklus akuntansi, proses penyusunan laporan keuangan,

penyajian laporan neraca, penyajian laporan laba rugi, laporan

perubahan ekuitas, penyajian laporan arus kas, penyajiaan catatan atas

laporan keuangan dan hipotesis.

Bab III : Metode Penelitian


9

Bab ini berisikan metode penelitian, yang berisikan tentang lokasi

penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data serta

analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum

Bab ini berisikan gambaran umum UEK-SP yang meliputi sejarah

singkat, struktur organisasi dan aktivitas perusahaan.

Bab V : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini merupakan hasil penelitian dan pembahasan terhadap laporan

keuangan pada Usaha Ekonomi Desa – Simpan Pinjam (UEK-SP)

Sukamulia Lestari Kelurahan Sukamulia Kecamatan Sail Kota

Pekanbaru yang mencakup penilaian dan penyajian neraca, penilaian

dan penyajian laba rugi, penilaian dan penyajian laporan perubahan

ekiutas, penilaian dan penyajian arus kas, dan penyajian catatan atas

laporan keuangan.

Bab VI : Penutup

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan tentang kesimpulan

dan saran untuk masa yang akan datang.


10

F. TELAAH PUSTAKA

1. Pengertian Akuntansi

Ilmu akuntansi sangat berperan penting dalam kegiatan operasi perusahaan.

Dengan demikian apabila perusahaan menggnakan ilmu akuntansi yang baik,

maka dapat menyediakan informais yang baik pula, yang dapat digunakan

sebagai pengambilan keputusan bagi pihak intern maupun ekstern.

Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang memiliki tujuan untuk

menghasilkan suatu informasi keuangan.Sistem informasi menyangkut semua

kegiatan dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan serta kondisi bisnis

pada suatu waktu periode tertentu.

Menurut Lili M. Sadeli (2009:2) akuntansi adalah proses pengidentifikasi

mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat

pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai tersebut.

Pengertian Akuntansi menurut Accounting Priciple Board (APB) statement

no.4 dalam Sofyan Syafri Harahap (2005:4) adalah : Akuntansi merupakan

kegiatan jasa yang berfungsi memberukan informasi kuantitatif, umunya

dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan

untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar

memilih diantara beberpa alternative.

Definisi APB diatas, tidak lagi menekankan pada proses intern akuntanis,

tetapi lebih menekankan pada kebutuhan para pemakai informasi akuntansi, baik

intern maupun ekstern, sebagai dasar pengambilan keputusan.


11

Sedangkan pengertian akuntansi yang dikeluarkan oleh Komite

Terminologi AICPA (The Commintten Terminology of the American Institut of

Certified Public Accountants) dalam Ahmad Riahi, Bekaoui (2011:50) adalah

sebagai berikut : Akuntansi adalah seni pencatatn,penggolongan,

peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang

berdaya guna dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil tersebut.

Menurut Thomson (2006:11) Akuntansi adalah sistem informasi yang

memberikan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan

ekonomi dan kondisi perusahaan. Berdasarkan definisi diatas akuntansi dapat

dibagi menjadi dua yaitu :

a. Akuntansi manajemen adalah yang menyajikan informasi keuangan bagi

pihak-pihak diluar perusahaan.

b. Akuntansi keuangan adalah yang menyajikan informasi keuangan bagi

pihak-pihak di luar perusahaan.

Dari beberapa definisi di atas akuntansi mengandung tiga hal yaitu :

a) Akuntansi sebagai pelayanan jasa karena menghasilkan informasi keuangan

kuantitatif bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebgai alat pengambilan

keputusan dalam penggunaan dalam penggunaan dan pengembangan

sumber daya baik entitas bisnis maupun nonbisnis dalam perkeonomian.

b) Akuntansi sebagai deskriptif atau disiplin karena mengidentifikasikan

seluruh kejadian dan transaksi aktifitas ekonomi sampai pengukuran,

pengklasifikasian dan pengikhtisaran, meringlas data sehingga menjadi

sedikit namun mempunyai arti penting dan saling berkaitan yang disajikan
12

dalam alporan keuangan dan hasil operasi dari suatu entitas ekonomi

tertentu.

c) Akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi mengumpulkan dan

mengkomunikasikan informasi ekonomi tentang perusahan bisnis atau

entitas usaha lainnya kepada pihak yang berkepentingan dalam

pengambilan keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan aktifitas

tersebut.

2. Konsep-konsep Dasar Akuntansi

Menurut Wiwin Yadiati dan Ilham Wahyudi (2008;39) konsep-konsep dan

prinsip akuntansi antara lain adalah :

1. Kesatuan Usaha Khusus (business enntity concept)

Konsep ini menganggap bahwa perusahaan merupakan satuan bisnis

yang berdiri sendiri dan terpisah dari harta pemilik. Dengan demikian,

transaksi pribadi pemilik tidak boleh dicatat oleh perusahaan.

2. Dasar-dasar pencatatan ada dua macam dasar pencatatan dalam akuntansi

yang dipakai dalam mencatat transaksi yaitu :

a. Dasar akrual, yaitu pengaruh suatu transaksi dicatat dan diakui pada

saat transaksi tersebut (bukan pada saat penerimaan dan pengeluaran

kas sehubungan dengan transaksi terjadi).

b. Dasar kas, pada saat dilakukannya pembayaran penerimaan atas

transaksi tersebut.

3. Konsep Periode Waktu (time period concept) yang dimaksud dengan

konsep periode waktu adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa


13

akuntansi menggunakan periode waktu sebagai dasar dalam mengukur

dan menilai kemajuan suatu perusahaan.

4. Konsep Kelangsungan Usaha (going concern), yaitu menganggap suatu

perusahaan akan hidup terus, dalam arti perusahaan diharapkan tidak

akan mengalami likuidasi dimasa yang akan datang dan menganggap

bahwa perusahaan cukup waktu untuk menyelesaikan usaha, kontrak-

kontrak dan perjanjian.

5. Unit Moneter, sebagai alat pengukur suatu objek atau aktivitas

perusahaan dan menganggap bahwa nilai uang adalah stabil dari waktu

ke waktu.

6. Konsep Penandingan (Matching Concept), yaitu konsep akuntansi yang

mendukung pelaporan pendapatan dan terkait pada periode yang sama.

3. Siklus Akuntansi

Urutan-urutan prosedur penyusunan laporan keuangan seringkali disebut

dengan siklus akuntansi. Pengertian siklus akuntansi menurut Rudianto (2009:14)

adalah :

Siklus akuntansi adalah urutan kerja yang harus dibuat oleh akuntan, sejak

awal hingga menghasilkan laporan keuangan suatu perusahaan.

Adapun siklus-siklus akuntansi meliputi tahapan sebagai berikut :

a. Transaksi / Bukti

Bukti merupakan surat tanda yang dipergunalan sebagai acuan dalam

pembuatan laporan keuangan dan juga dipergunakan sebagai perlengkapan untuk


14

mempertanggung jawabkan laporan tersebut. Menurut Rudianto (2009:14) bukti

dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :

a) corroborative Evidence

corroborative evidence adalah seluruh dokumen yang sah termasuk

dokumen seperti cek, faktur, kontrak, hasil rapat, komfirmasi,

pernyataan, hasil tanya jawab, laporan pengamatan, dan hasil inpeksi.

b) Underlying Accounting Data

Underlying Accounting Data adalah seluruh catatan dalam bentuk

buku-buku, jurnal, neraca lajur, laporan keuangan, dan lain-lain yang

dijadikan sebagai tempat mencatat transaksi sampai penyajian laporan

keuangan.

b. Jurnal

Jurnal merupakan langkah awal dari siklus akuntansi. Pembuatan jurnal

merupakan salah satu wujud dari penerapan akuntansi dimana dalam pembuatan

jurnal dilakukan pencatatan-pencatatan terhadap transaksi-transaksi yang

dilakukan oleh perusahaan. Pengertian jurnal menurut Haryono Jusup (2005:120)

adalah sebagai berikut:

Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan

secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan

menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah

rupiahnya masing-masing.

Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan

kedalam buku besar, harus dicatat terlebih dahulu dalam jurnal. Oleh karena itu
15

buku jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (book of original entry).

Menurut Al-Haryono Jusup (2005:120) jurnal mempunyai beberapa keuntungan

antara lain sebagai berikut :

1. Jurnal memberikan suatu catatan sejarah transaksi perusahaan sesuai

dengan urutan kejadiannya.

2. Jurnal memberikan suatu catatan transaksi keseluruhan, termasuk

dampaknya terhadap rekening atau pos tertentu.

3. Jurnal dapat membantu meyakinkan nilai debet dan kredit.

Menurut Al-Haryono (2005:120) ada dua macam bentuk jurnal, yaitu :

1) Jurnal umum, jurnal digunakan untuk mencatat segala macam

transaksi dan kejadian

2) Jurnal khusus, jurnal khusus hanya digunakan untuk mencatat

transaksi yang bersifat khusus, misalnya jurnal untuk mencatat

penerimaan uang, mencatat pengeluaran uang, mencatat pembelian

sacara kredit, dan lain-lain.

c. Buku Besar

Setelah jurnal tersebut dibuat maka jurnal-jurnal tersebut dimasukkan

kedalam buku besar. Menurut Rudianto (2009:14) yang dimaksud dengan buku

besar adalah sebagai berikut:

Buku besar adalah kumpulan dari semua akun perkiraan yang dimiliki

suatu perusahaan yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan

merupakan suatu kesatuan.


16

Sedangkan Jerry J. Weygant, Donald E. Kieso dan Paul D. Kimmel (2007:76)

mendafenisikan buku besar sebagai berikut :

Buku besar adalah seluruh kelompok akun yang dimiliki sebuah

perusahaan.

Menurut Donald E. Kieso dkk (2007:77) pada dasarnya buku besar dapat

dibedakan menjadi dua bentuk antara lain :

1) Bentuk skontro atau T. Account yang artinya sebelah menyebelah,

sisi kiri disebut debet dan sisi kanan disebut kredit.

2) Bentuk staffel atau report from adalah buku besar empat kolom

Adapun fungsi buku besar menurut Donald E. Kieso dkk (2007:79)

sebagai berikut :

a) Mencatat secara terperinci setiap jenis harta, utang dan modal

beserta perubahannya (transaksi/kejadian).

b) Menggolongkan aspek transaksi atau kejadian sesuai dengan jenis

akun masing-masing.

c) Menghitung jumlah atau nilai dari tiap-tiap jenis akun.

d) Mengikhtisarkan transaksi kedalam akun yang terkait sehingga dapat

menyusun laporan keuangan.

d. Neraca Saldo

Setelah membuat buku besar maka langkah selanjutnya dalam

penyelesaian siklus akuntansi adalah membuat neraca saldo. Pengertian neraca

saldo menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:23) pengertian neraca saldo adalah

sebagai berikut:
17

Neraca saldo adalah neraca yang memuat semua perkiraan, tetapi yang

dimasukkan hanya saldo akhirnya saja.

Adapun fungsi neraca saldo menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:23)

adalah untuk :

1) Neraca saldo berfungsi untuk memeriksa keseimbangan antara jumlah

saldo debet dan saldo kredit akun buku besar. Neraca saldo bukan

untuk memeriksa proses kebenaran proses pencatatan. Jadi,

keseimbangan jumlah neraca saldo belum tentu menjamin kebenaran

pencatatan akuntansi.

2) Neraca saldo sebagai langkah awal penyusunan kertas kerja.

Langkah-langkah dalam proses neraca saldo menurut Suryo (2006:44-45)

adalah sebagai berikut :

1) Jumlahkan dengan pensil lajur debit dan kredit setiap perkiraan dalam

buku besar.

2) Hitung saldo setiap perkiraan dalam buku besar yakni selisih antara

jumlah debit dan jumlah kredit.

3) Tuliskan (dengan pensil) saldo setiap perkiraan dalam lajur uraian

pada sisi perkiraan yang mempunyai jumlah besar.

4) Apabila jumlah debit lebih besar maka saldonya adalah saldo debit

yang dicantumkanlah saldo tersebut kedalam lajur uraian pada sisi

debit.
18

5) Hal yang sama dilakukan pada jumlah kredit. Apabila jumlah kredit

lebih besar maka saldonya adalah kredit. Cantumkanlah saldo

tersebut dalam lajur uraian pada sisi kredit.

6) Pindahkan saldo-saldo setiap perkiraan ke neraca sisi sebaris dengan

judul yang bersangkutan dalam neraca saldo. Saldo debit

dicantumkan dalam lajur debit, saldo kredit dicantumkan dalam lajur

kredit.

e. Jurnal Penyesuian

Setelah neraca saldo tersusun maka proses selanjutnya dalam siklus

akuntansi adalah membuat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian biasanya

dibuat pada akhir periode akuntansi. Adapun tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian

adalah untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip pengakuan pendapatan pada

akuntansi tidak dilanggar.

f. Laporan Keuangan

Setelah transaksi dicatat dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi

pemakai. Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi.

Laporan keuangan ini biasanya dibuat oleh menajemen dengan tujuan

untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh

para pemilik perusahaan. Disamping itu laporan perusahaan juga dapat memenuhi

tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak ekstern lainnya.

4. Tujuan dan Karakteristik laporan keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013;3) Tujuan

Laporan keuangan adalah:


19

Menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus


kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi
dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi tertentu.

Menurut Rudianto (2012;20) tujuan laporan keuangan adalah:

Secara umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi


keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam mengambil keputusan
ekonomi atau siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan
keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.

Sedangkan menurut Donald E. Kieso dkk (2007;5) tujuan laporan keuangan

adalah:

a. Berguna bagi investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para
pemakai lainya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan
keputusan serupa rasional.
b. Membantu Investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para
pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidak
pastian penerima kas prospektif.
c. Dengan jelas menggambarkan sumber daya ekonomi dari sebuah
perusahaan.

Karakteristik laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam

SAK ETAP (2013;3) adalah:

a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
c. Materialitas
Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.
d. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus
andal.
e. Substansi mengungguli bentuk
20

Transaksi, peristiwa dan kondisi lain haarus dicata dan disajikan sesuai
dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk
hukumnya.
f. Pertimbangan sehat
Ketidakpastian yang tidak dapat diabaikan meliputi berbagai peristiwa dan
keadaan yang dipahami berdasarkan pengungkapan sifaf dan penjelasan
peristiwa dan keadaan tersebut dan melalui penggunaa pertimbangan yang
diperlukan dalam kondisi ketidak pastian, sehingga aset atau penghasilan
yang tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan
lebih rendah.
g. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap
dalam batasan materialitas dan biaya.
h. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan entitas antar
periode untuk mengidentifikasi kecendrungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan.
i. Tepat waktu
Agar relevan, informasi dalam laporan keuangan harus dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi para pemakainya.
keseimbangan antara biaya dan manfaat.

5. Neraca

Salah satu unsur laporan keuangan ialah neraca, menjelaskan tentang posisi

keuangan pada tanggal tertentu, menurut Arfan Ikhsan (2012;43) neraca

didefenisikan sebagai suatu daftar seluruh aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik

dari suatu entitas pada suatu tanggal tertentu.

Menurut Charles T. Horngren (2007;19) Neraca adalah :

Potret entitas berupa laporan posisi keuangan yang menyajikan daftar

aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik suatu entitas pertanggal tertentu,

biasanya pada akhir bulan atau tahun tertentu.

Sedangkan menurut Donald E. Kieso dkk (2007;190) Neraca adalah:


21

Neraca, yang kadang-kadang disebut juga laporan posisi keuangan,

melaporakan aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan bisnis pada suatu

tanggal tertentu.

Selanjutnya menurut Warren Reeve Fess (2014;24) neraca adalah:

Suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu,

biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun.

Menurut Ikantan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013;13) neraca

minimal mencakup pos-pos berikut ini:

a. Kas dan setara kas


b. Piutang usahan dan piutang lainya
c. Persediaan
d. Properti investasi
e. Aset tetap
f. Aset tidak bertwujud
g. Utang usaha dan utang lainya
h. Aset dan kewajiban pajak
i. Kewajiban diestimasi
j. Ekuitas

a. Aktiva

Aktiva merupakan sumber daya yang dimiliki dan dikendalikan perusahaan

yang diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan nantinya. Menurut Carl S.

Warren, James M. Reeve dkk (2014;56) :

Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013) Aset adalah :

Sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akubat dari peristiwa masa

lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan

diperoleh entitas.

Sedangkan menurut Walter T. Harison dkk (2012;12) aktiva adalah :


22

Sumber daya ekonomi yang dikendalikan oleh entitas yang diharapkan akan

menghasilkan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang bagi entitas.

Menurut Arfan Ikhsan (2012;2) aset adalah :

Kas dan aktiva-aktiva lain yang dapat ditukarkan menjadi kas (uang) dalam

jangka waktu satu tahun atau lebih dalam siklus kegiatan normal

perusahaan.

Sedangkan menurut Charles T. Horngren (2007;58) aktiva adalah:

Sumber daya ekonomi yang diharapkan memberi manfaat kepada

perusahaan dimasa depan.

1) Aktiva Lancar

Menurut Carl S. Warren, James M. Reeve dkk (2014;164) aset lancar

adalah:

Kas dan aset lainnya yang diharapkan akan dapat diubah menjadi uang tunai

atau dijual atau digunakan dalam waktu satu tahun atau kurang dalam

kegiatan operasi normal perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013;15) entitas

mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:

a) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan,


dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas.
b) Dimiliki untuk diperdagangkan
c) Diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan.
d) Berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaanya dari
pertukaran atau dilaporkan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya
12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Menurut Donald E Kieso (2007:193) mendefenisikan aktiva lancar sebagai

berikut :
23

Aktiva lancar adalah kas dan aktiva lainnya yang diharapkan dapat

dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau

dalam siklus operasi, tergantung mana yang paling lama.

a. Kas

Hery (2013;172) mendefenisikan kas sebagai berikut:

Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, wesel pos (kiriman uang lewat

pos) dan deposito. Perangko bukanlah kas malainkan biaya yang dibayar

dimuka atau beban yang ditangguhkan. Pada umumnya, perusahaan

membagi kas menjadi dua kelompok, yaitu uang yang tersedia di kasir dan

uang yang tersimpan di bank.

b. Persediaan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013;39) Persediaan

adalah aset:

a) Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

b) Dalam proses produksi untuk kemudian dijual

c) Dalam bentuk beban atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses

produksi atau pemberian jasa

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013;42) entitas harus

mengungkapkan persediaan :

a. Kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk mengukur persediaan,


termasuk formula biaya yang digunakan.
b. Total jumlah tercatat persediaan dan klasifikasinya yang tepat.
c. Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode tersebut
(beban pokok penjualan).
d. Jumlah penurunan nilai persediaan yang diakui sebagai beban periode
tersebut.
24

e. Jumlah pemulihan penurunan nilai yang diakui dan deskripsi kondisi


atau kejadian yang mengakibatkan pemulihan tersebut jumlah tercatat
persediaan yang diagunakan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013:39) Entitas

harus mengukur nilai persediaan pada nilai mana yang lebih rendah antara biaya

perolehan dengan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan untuk

menjual. Biaya perolehan persediaan biaya perolehan persediaan mencakup

seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lainnya yang terjadi untuk

membawa persediaan ke kondisi dan lokasi terkini.

c. Properti investasi

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP, (2013:47) poperti

investasi ialah:

Properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-

duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee/penyewa melalui finance

lease) untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-

duanya, dan tidak untuk:

1) digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk

tujuan administratif atau

2) dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

2) Aktiva Tetap (Aset tidak lancar)

Menurut Carl S. Warren, James M. Reeve dkk (2014:122) aktiva tetap

adalah:

Sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat

permanan atau memiliki masa manfaat yang panjang.


25

Menurut Charles T. Horngren(2007:198) :

Aset tidak lancar adalah aktiva yang tidak memenuhi defenisi aktiva lancar.

Selanjutnya menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013:49), aset

tetap adalah aset berwujud yang :

a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan

b) diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

Menurut Donald E. Keiso (2007:198) aktiva tetap adalah :

Semua aktiva selain aktiva lancar. Kategori aktiva tetap yaitu tanah,

bangunan, peralatan, dan lain-lain.

Sedangkan menurut Michell Suhari (2006:259) Aktiva tetap adalah:

Harta berwujud (tangible assets) yang memiliki masa manfaat ekonomi

lebih dari satu tahun, dan digunakan untuk kegiatan operasi normal

perusahaan.

Suatu entitas harus memilih metode penyusutan yang mencerminkan

ekspetasi dalam pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset. Beberapa

metode penyusutan yang mungkin dipilih, antara lain metode garis lurus (straight

line method), metode saldo menurun (diminishing belance method), dan metode

jumlah unit produksi (sum of the unit of production method) (IAI;SAK

ETAP;2013;52).

3) Aktiva tidak berwujud


26

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013;55) aset tidak

berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak memiliki

wujud fisik. Menurut Walterr T. Harison dkk (2012;403) aset tidak berwujud

(intagible assets) adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi tanpa

substansi fisik.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalalm SAK ETAP (2013:55) suatu aset

dapat diidentifikasikan jika:

a) Dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk menjadi terpisah atau

terbagi dari entitas dan dijual, dialihkan, diisensi, disewakan, atau

ditukarkan melalui uatu kontrak terkait aset dan kewajiban secara

individual atau secara bersama.

b) Muncul dari hak kontraktual atau hak hukumnya lainnya.

b. Kewajiban (liabilitas)

Menurut Carl S. Warren, James M. Reeve dkk (2014:56) kewajiban

(labilitas) adalah utang kepada pihak luar. Menurut Walterr T. Harison dkk

(2012:3) kewajiban adalah kewajiban saat ini entitas yang diharapkan akan

menghasilkan arus keluar manfaat ekonomi dari entitas. Menurut Charles T.

Horngren (2007:11) kewajiban adalah utang yang harus dibayar kepada pihak

luar, yang disebut kreditor.

Karakteristik esensial dari kewajiban (liability) menurut Ikatan Akuntan

Indonesia dalam SAK ETAP (2013:5) adalah:

Bahwa entitas mempunyai kewajiban (obligation) masa kini untuk bertindak


atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban dapat
berupa kewajiban hukum dan kewajiban konstruktif. Kewajiban dapat
dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak meningkat
27

atau peraturan perundangan. Kewajiban konstruktif adalah kewajiban yang


timbul dan tindakan entitas ketika :
a. Oleh praktik bukan masa lalu, kebijakan yang telah dipublikasikan atau
pernyataan kini yang cukup spesifik, entitas telah memberikan indikasi
kepada pihak lain bahwa entitas akan menerima tanggungjawab tertentu.
b. Akibatnsya, entitas telah menimbulkan ekspetasi kuat dan sah kepada
pihak lain bahwa entitas akan melaksanakan tanggung jawab tersebut.

Sedangkan menurut Michell Suhari (2006:12-13) terdapat tiga karakteristik

dari liabilitas yaitu:

1. Suatu liabilitas mengharuskan bahwa suatu entitas menyelesaikan


kewajiban sekarang ini dengan mentransfer aset dari masa depan atas
permintaan/bila suatu peristiwa tertentu terjadi/pada suatu waktu
tertentu.
2. Kewajiban itu tidak dapat dihindari
3. Peristiwa yang menimbulkan kewajiban entitas tersebut telah terjadi di
masa lalu.

c. Ekuitas/modal

Menurut Carl S. Warren, James M. Reeve dkk (2014:56) modal adalah hak

pemilik terhadap aset perusahaan setelah seluruh liabilitas dibayarkan. Menurut

Walterr T. Harison dkk (2012:3) ekuitas adalah kepentingan residu dalam aset

entitas setelah dikurangi kewajiban entitas dan merepresentasikan klaim residu

pemegang saham atas aset entitas. Modal menurut Ikatan Akuntan Indonesia

dalam SAK ETAP (2009:118) adalah hak residual atas aset entitas setelah

dikurangi semua kewajiban.

6. Penyajian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi memberikan informasi pendapatan dan beban suatu

perusahaan dalam periode tertentu yang biasanya dalam waktu satu bulan atau pun

tahun. Menurut Carl S. Warren, James M. Reeve dkk (2014:17) laporan laba rugi

menyajikan pendapatan dan beban berdasarkan:


28

a. Konsep penandingan (matching concept)


Konsep penandingan disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan,
antara pendapatan dan beban yang terkait.
b. Laba barsih (net profit)
Jika pendapatan lebih besar dari pada beban.
c. Rugi bersih (net loss)
Jika beban melebihi pendapatan.

Menurut Arfan Ikhsan (2012;40) laporan laba rugi adalah sebagai berikut :

Laporan laba rugi adalah melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu

tertentu berdasarkan konsep penandingan. Sedangkan menurut Warren Reeve Fess

(2006;24) laporan laba rugi adalah: Ikhtisar pendapatan dan beban selama periode

dan wantu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013;19) laporan

laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut:

a. Pendapatan;

b. Beban keuangan;

c. Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode

ekuitas;

d. Beban pajak;

e. Laba atau rugi neto.

7. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi untuk suatu periode,

pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekiutas untuk

periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan

diakui dala periode tersebut, dan (bergantung pada format laporan perubahan
29

ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi oleh, dan deviden dan distribusi

lain ke, pemilik ekuitas selama periode tersebut (SAK ETAP;2013;21)

Menurut Carl S. Warren, James M. Reeve dkk (2014:17) laporan perubahan

ekuitas adalah sebagai berikut :

Laporan perubahan ekuitas menyajikan perubahan ekutas dalam ekuitas

pemilik untuk suatu waktu tertentu.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2013:21) entitas

menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan:

a. Laba atau rugi untuk periode.


b. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas.
c. Untuk setiap kompoen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan
akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui.
d. Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah
tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah perubaan
yang berasal dari:
1. Laba atau rugi
2. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalan ekuitas
3. Jumlah investsi, deviden, dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas.

Menurut Rudianto (2012:18) laporan perubahan ekuitas sebagai berikut:

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan

hak residu atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban.

Sedangkan menurut Warren Reeve Fess (2014;24) laporan perubahan ekuitas

adalah:

Suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu

tertentu, pada sebulan atau setahun.

8. Laporan Arus Kas


30

Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan

setara kas entitas, yang menujukkan secara terpisah perubahan yang terjadi salama

satu periode dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Entitas menyajikan

laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk satu periode dan

mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas

pendanaan (IAI:SAK ETAP; 2013:23).

Selanjutnya Menurut Ismail (2009:23) laporan arus kas adalah sebagai

berikut:

Laporan arus kas merupakan informasi yang digunakan untuk mengetahui

perubahan-perubahan aktivitas keuangan yang terkait dengan transaksi

tunai.

Menurut Donald E. Kieso (2007:212) tujuan utama laporan arus kas adalah:

Menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan


pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Untuk tujuan ini,
laporan arus kas melaporkan:
a. Kas yang mempengaruhi opersi selama satu periode
b. Transaksi investasi
c. Transaksi pembiayaan
d. Kenaikan atau penurunan kas bersih selama satu priode.

9. Catatan atas Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan indonesia dalam SAK ETAP (2013;27). Catatan

atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi

yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan

memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam


31

laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria

pengakuan dalam laporan keuangan.

Secara normal urutan penyajian catatan atas laporan keuangan menurut

Ikatan Akutan Indonesia dalam SAK ETAP (2013;27) sebagai berikut:

a. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai

dengan SAK ETAP (lihat paragraf 3.3);

b. Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan (lihat

paragraf 8.5);

c. Informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan, sesuai

dengan urutan penyajian setiap komponen laporan keuangan dan

urutan penyajian pos-pos tersebut;

d. Pengungkapan lain.

10. Pengertian UEK-SP

Lembaga Usaha Ekonomi Kelurahan - Simpan Pinjam (UEK-SP) adalah

lembaga keuangan mikro yang mengelola usaha simpan pinjam di kelurahan,

milik pemerintah kota yang dikelolah oleh masyarakat kelurahan, UEK-SP yang

merupakan program pengembangan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

melalui kegiatan simpan pinjam kepada masyarakat dengan ekonomi lemah, guna

memberikan peluang untuk pengembangan usaha ekonomi produktif keluarga.

Menurut Peraturan Mentri Dalam Negri No. 6 tahun 1998, bahwa Usaha

Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjam (UEK-SP) adalah suatu lembaga yang

bergerak dibidang simpan pinjam dan merupakan milik masyarakat


32

Desa/Kelurahan yang diusahakan serta dikelolah oleh masyarakat

Desa/Kelurahan.

Dari beberapa pengertian UEK-SP tersebut, dapat disimpulkan bahwa UEK-

SP adalah lembaga keuangan mikro (LKM) yang dimiliki dan dikelolah oleh

masyarakat untuk memberikan jasa simpan pinjam maupun jasa konsultasi

pengembangan usaha kepada masyarakat Desa/Kelurahan yang sekaligus sebagai

anggota untuk usaha skala mikro dan tidak untuk mencari keuntungan.

Menurut Peraturan Mentri Dalam Negeri No. 6 tahun 1998 Usaha Ekonomi

Desa/Kelurahan adalah sebagai berikut :

Semua usaha ekonomi yang diusahakan oleh masyarakar Desa/Kelurahan

dan untuk masyarakat Desa/Kelurahan baik secara perorangan atau secara

kelompok (kooperatif).

Sedangkan tujuan dan sasaran Usaha Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjam

(UEK-SP) menurut Peraturan Mentri Dalam Negeri No. 06 tahun 1998 adalah:

1. Mendorong kegiatan perekonomian masyarakat Desa/Kelurahan.


2. Meningkatkan krativitasan birwirausaha anggota masyarakat
Desa/Kelurahan yang berpenghasilan rendah.
3. Mendorong usaha sektor informal untuk penerapan tenaga kerja bagi
Amasyarakat Desa/Kelurahan.
4. Menghindarkan anggota masyarakat Desa/Kelurahan dari pengaruh
pelepas uang dengan bunga tinggi yang merugikan masyarakat.
5. Meningkatkan peranan masyarakat Desa/Kelurahan dalam rangka
menampung dan mengelolah bantuan yang berasal dari Pemerintah dan
atau sumber-sumber lain yang sah.
6. Memelihara dan meningkatkan adat kebiasaan gotong-royong untuk
gemar menabung secara tertib, teratur bermanfaat dan berkelanjutan.

Sasaran kegiatan UEK-SP adalah masyarakat yang berada di

Desa/Kelurahan baik perorangan maupun kelompok yang akan memulai berusaha

atau mengembangkan usahanya.


33

Ciri-ciri UEK-SP

1. Milik Desa/Kelurahan dan terpisah dari kekayaan Desa/Kelurahan;

2. Dibawah naugan LKMD/LPM dengan organisasi yang sederhana;

3. Tumbuh dari bawah berazaskan gotong-royong atau kebersamaan dan saling

percaya;

4. Pemberian kredit mudah, murah, ringan, cepat, dan dikelola dengan prinsip

keaungan formal (administrasi pembukuan);

5. Keberadaannya dalam satu batas wilayah administrasi Desa/Kelurahan.

G. HIPOTESIS

Berdasarkan latar belakang masalah dan telaah pustaka yang telah

diuraikan diatas maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut : “Penerapan

Akuntansi Pada Usaha Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjam (UEK-SP)

Sukamulia Lestari Kelurahan Sukamulia Kecamatan Sail belum sesuai dengan

primsip-prinsip akuntansi yang berterima umum”

H. METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan penulis pada UEK-SP Sukamulia Kecamatan Sail

yang berada di Jl. Hangtuah No.34 Kota Pekanbaru.

B. Jenis dan Sumber Data

Adapun sumber data yang penulis gunakan dalam membantu penelitian

yang akan dilakukan adalah :


34

a. Data Primer adalah data yang penulis peroleh dari pengurus dan karyawan

Usaha Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjam (UEK-SP) bagian

administrasi mengenai kegiatan usaha, sejarah perkembangan UEK-SP,

kebijakan dibidang operasional, akuntansi serta keuangan

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari tulisan-tulisan dan laporan

yang telah disusun oleh Usaha Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjam dan

bentuk yang sudah jadi berupa struktur organisasi serta laporan keuangan

Usaha Ekonomi Kelurahan – Simpan Pinjaman.

C. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan npenulis pada

penelitian ini adalah :

a. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan

Tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait. Wawancara

dilakukan guna mendukung data primer.

b. Dokumentasi yaitu merupakan metode pengumpulan data dan

informasi yang dilakukan dengan cara meneliti dokumen-dokumen

yang didapat dari kepala bagian usaha.

D. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, data tersebut dikelompokkan menurut

jenisnya masing-masing dan diuraikan secara deskriptif, yaitu menganalisa data

dengan menalaah serta membandingkan dengan teori-teori yang behubungan

dengan permasalahan yang dibahas.Kemudia ditarik kesimpulan untuk disajikan

dalam bentuk penelitian.

Anda mungkin juga menyukai