Anda di halaman 1dari 5

QUIZ PRIBADI MANDIRI

Nama : Ranhisya Rienindhyta Puri


NPM : 183112340350159
Matakuliah : Akuntansi Sektor Publik
Hari, tanggal : Rabu, 21 Oktober 2020
Dosen : Dr. Suyanto, SE, M.Ak, Ak, CA (LK)
Waktu : 240 menit
Sifat ujian : Open book – Mandiri
Mobile/WA : +62811952956
Email : suyanto.unas@gmail.com

Soal 1
a. Apa perbedaan antara single entry, double entry, dan triple entry terkait dengan akuntansi sector
publik, jelaskan!

 Single entry
Sistem pencatatan single entry sering disebut juga dengan sistem tata buku tunggal atau tata buku. Pada
sistem ini, pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatatnya satu kali. Transaksi yang berakibat
bertambahnya kas akan dicatat pada sisi penerimaan dan transaksi yang berakibat berkurangnya kas akan
dicatat pada sisi pengeluaran. Pencatatan semacam ini disebut pembukuan dan merupakan bagian kecil dari
akuntansi.
 Double entry
Sistem pencatatan double entry atau juga disebut dengan tata buku berpasangan adalah sistem pencatatan di
mana transaksi ekonomi di catat dua kali. Oleh karena itu, pada sistem pencatatan double entry terbagi dua sisi
yaitu debit di sisi kiri dan kredit di sisi kanan. Setiap pencatatan transaksi harus menjaga keseimbangan
persamaan dasar akuntansi sebagai berikut.

Aset = Utang + Ekuitas

Aset + Belanja = Utang + Ekuitas Dana + Pendapatan

 Triple entry
Sistem pencatatan triple entry adalah pelaksanaan pencatatan dengan menggunakan sistem
pencatatan double entry, ditambah dengan pencatatan pada buku anggaran. Jadi, sementara sistem
pencatatan double entry dijalankan pada pemerintahan, pejabat penatausahaan keuangan (PPK) satuan kerja
pemerintah daerah (SKPD) maupun bagian keuangan atau satuan kerja pengelola keuangan daerah (SKPKD)
juga mencatat transaksi tersebut pada buku anggaran, sehingga pencatatan tersebut berefek pada sisa
anggaran.

b. Dasar pengakuan di dalam Standar Akuntansi Pemerintah berdasar PP 24/2005 dan PP 71/2010
adalah : Basis Kas, Basis Akrual, Basis Kas Modifikasian, dan Basis Akrual Modifikasian, jelaskan dan
berikan contohnya!

 Basis Kas
Merupakan basis akuntansi yang mengakui, mencatat, dan menyajikan suatu kegiatan transaksi apabila
terjadi perubahan pada kas, baik berdasarkan pengeluaran maupun pemasukan. Titik fokus pada bisnis
akuntansi yang satu ini adalah sumber kas (cash resources) dengan pencatatan utama pada kegiatan
pemasukan dan pengeluaran kas. Pengeluaran diakui ketika telah dilakukan pembayaran secara kas,
sedangkan pemasukan diakui ketika kas telah benar-benar Anda terima. Biasanya, laporan yang dihasilkan
dari basis kas adalah laporan pemasukan dan pengeluaran kas. Basis kas dapat menghasilkan neraca, namun
isinya hanya sebatas kas dan ekuitas saja

 Basis Kas Modifikasian


Pada modifikasi basis kas umumnya memodifikasi atau mengubah basis kas dengan menambah batasan
periode waktu tertentu di luar periode laporan untuk pengakuan
pemasukan dan pengeluaran kas. Contohnya, ada pengeluaran atau pemasukan kas pada bulan Januari 2018
tapi karena disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan di tahun 2017 maka transaksi tersebut diakui dan
dicatat ke dalam laporan tahun 2017. Fokus pengukuran modifikasi basis kas adalah pada sumber keuangan
saat ini (current financial resources) beserta perubahannya.

 Basis Akrual
Dimana akuntansi berbasis akrual mengakui dan mencatat suatu transaksi pada saat transaksi tersebut
terjadi tanpa melihat kapan kas diterima atau dibayarkan. Pembukuan dengan basis ini mampu
menyediakan informasi laporan keuangan yang lebih komprehensif atau menyeluruh karena fokus
pengukuran menggunakan seluruh sumber daya ekonomi (all economics resources).

 Basis Akrual Modifikasian


Model modifikasi basis akrual mengurangi cakupan fokus pengukuran basis akrual. Jenis modifikasi ini
berfokus pada pengukuran current economic resources (sumber ekonomi saat ini) serta perubahannya, atau
bisa juga diperluas. Contohnya, hampir seluruh aset dan kewajiban diukur dengan basis akrual, namun
pendapatan diukur berdasarkan basis kas atau modifikasi kas.

Soal 2
a. Jelaskan apa tujuan diperlukan Manajemen Keuangan Daerah?

 Untuk kesejahteraan masyarakat


 Membuka kesempatan kerja
 Mengurangi pengangguran
 Pelayanan masyarakat

b. Dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah, APBD berisi Pendapatan,
Belanja dan Pembiayaan. Jelaskan isi sumber pendapatan tersebut!

Pendapatan daerah bisa bersumber dari:

 Pajak daerah dibagi jadi 2 yakni pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota. Contohnya pajak kendaraan
bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan
lainnya.
 Retribusi daerah, misalnya retribusi pelayanan kesehatan, kebersihan, dan lain-lain.
 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, misalnya dividen dan penyertaan modal daerah
pada pihak ketiga.
 Lain-lain penerimaan daerah yang sah, seperti jasa giro, pendapatan bunga, komisi, potongan.
 Dana perimbangan, yang terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi khusus.
 Pendapatan lain seperti hibah dan pendapatan dana darurat.

Soal 3
a. Sebutkan 2 jenis kelompok organisasi nirlaba (NFP Organization) yang anda ketahui, dan berikan
contohnya masing-masing kelompok dana (Type of Fund)

 Organisasi Nirlaba Mutual Lembaga yang dikelola oleh para anggotanya yang notabene adalah pemakai
jasa dari lembaga itu sendiri.
 Organisasi Nirlaba Entrepreneurial Lembaga ini dikelola oleh para professional yang memang khusus
diberi gaji untuk mengelolanya.

Dalam akuntansi dana ini, kita mengenal dua jenis dana yang digunakan oleh sektor publik, yaitu:
Dana yang dapat dibelanjakan (expendable fund) Dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan non-
business namun memiliki tujuan yang sesuai dengan organisasi sektor publik tersebut. Kegiatan tersebut
biasanya bukan merupakan kegiatan yang bertujuan mencari laba. Dana yang tidak dapat dibelanjakan (non
expendable fund) Dana yang diperuntukan untuk kegiatan bisnis yaitu kegiatan yang sifatnya mencari laba dari
organisasi. Jenis dana ini banyak digunakan dalam kegiatan dalam organisasi bisnis.

b. Sebutkan perbedaan karakteristik antara akuntansi organisasi nirlaba dengan perusahaan bsinis
komersial!

Organisasi nirlaba adalah organisasi hukum yang tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan
barang publik, bukan laba. Menurut 7 Undang-Undang Federal “Tentang Organisasi Non-Komersial”, non-
komersial adalah organisasi yang tujuan utamanya bukan untuk menerima keuntungan dari kegiatan utama
dan distribusinya di antara para peserta. Organisasi semacam itu didirikan oleh sekelompok orang yang
berkumpul untuk mencapai tujuan bersama, yaitu untuk memberikan layanan kepada anggota masyarakat. Ini
termasuk: klub olahraga, rumah sakit pemerintah, lembaga keagamaan, masyarakat koperasi, dan banyak
lainnya. Organisasi nirlaba juga menghasilkan untung, tetapi laba yang mereka terima digunakan untuk
memajukan tujuan organisasi. Mereka mengumpulkan dana dari langganan, sumbangan, hibah pemerintah,
biaya keanggotaan, biaya pendaftaran, warisan, amal, dan sebagainya.
Perusahaan Bisnis Komersial adalah perusahaan yang didedikasikan untuk pembelian dan penjualan
produk atau barang dagangan, terdaftar secara resmi dan dioperasikan berdasarkan norma-norma komersial
yang diterima secara sosial, yang berfungsi sebagai perantara antara produsen dan konsumen. Menurut
jenisnya, perusahaan komersial dapat diklasifikasikan ke dalam perusahaan grosir, pengecer dan agen komisi.
Menurut ukurannya, mereka diklasifikasikan ke dalam perusahaan besar, menengah, kecil dan mikro. Ada
perusahaan campuran yang, selain membeli dan menjual produk, menyediakan layanan di bidang kompetensi
mereka, yang menjadikan mereka perusahaan komersial dan jasa pada saat yang sama. Perusahaan jenis ini
memenuhi fungsi intermediasi, distribusi, dan pertukaran produk di pasar. Perusahaan komersial bertugas
menghubungkan produsen dengan pasar.

Soal 4
Dalam sistem akuntansi pemerintahan dengan konsep dana diperlukan suatu unit kerja : Business Entity,
Accounting Entity, dan Budget Entity. Jelaskan dan berikan contoh dari ketiga hal tersebut!

• Business Entity
Merupakan konsep akuntansi yang didasarkan pada entitas usaha, yaitu membatasi data ekonomi
dalam sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Contoh Business
Entity adalah pegawai accounting atau seorang akuntan perusahaan yang dimiliki oleh satu orang (perusahaan
perseorangan) akan mencatat aktivitas-aktivitas bisnis saja, bukan aktivitas, aset, atau utang pribadi dari
pemilik perusahaan.

• Accounting Entity
Dalam menyusun informasi akuntansi, yang menjadi focus pencatatan akuntansi adalah entity atau
lembaga, utit organisasi tertentu harus jelas sebagai suatu entity yang terpisah dari badan atau entity yang
lain. Kita tidak bisa mencatat atau menyajikan informasi akuntansi sekaligus menyangkut suatu perusahaan
dan pemiliknya. Informasi yang disusun harus masing-masing terpisah antara satu entity dengan entity yang
lain. Contoh kesatuan akuntansi adalah korporasi firma, perwalian, dan segmen industri. Perbedaan harus
dibuat antara kesatuan akuntansi dan kesatuan hukum. Misalnya, kesatuan akuntansi pemilikan dapat
merupakan suatu bisnis sedangkan kesatuan hukum akan meliputi kekayaan pribadi.

Soal 5
a. Apa perbedaan dan persamaan antara PP 24 Tahun 2005 dan PP 71 Tahun 2010, jelaskam!

PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010

LAPORAN PERUBAHAN SAL LAPORAN PERUBAHAN SAL


Tidak ada laporan tersendiri Laporan Perubahan SAL menyajikan secara
komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos
berikut:
·    Saldo Anggaran Lebih  awal;
·    Penggunaan  Saldo Anggaran Lebih;
·    Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan;
·    Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun
Sebelumnya; dan
·    Lain-lain;
·    Saldo Anggaran Lebih Akhir.

NERACA NERACA
Ekuitas Dana terbagi; Hanya Ekuitas, yaitu  kekayaan bersih
·    Ekuitas Dana Lancar: selisih antara aset lancar pemerintah yang merupakan selisih antara aset
dan kewajiban jangka pendek, termasuk sisa dan kewajiban pemerintah pada tanggal
lebih pembiayaan anggaran/saldo anggaran laporan.
lebih Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir
·    Ekuitas Dana Investasi: mencerminkan ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas
kekayaan pemerintah yang tertanam dalam
investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset
lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka
panjang
·    Ekuitas Dana Cadangan: mencerminkan
kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk
tujuan tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

LAPORAN ARUS KAS LAPORAN ARUS KAS


Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan (Par 15) perbendaharaan umum (Par 15)
Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset berdasarkan aktivitasoperasi, investasi,
non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran pendanaan, dan transitoris

LAPORAN KINERJA KEUANGAN LAPORAN OPERASIONAL


Bersifat optional Merupakan Laporan Keuangan Pokok
Disusun oleh entitas pelaporan yang Menyajikan pos-pos sebagai berikut:
menyajikan laporan berbasis akrual ·    Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos : ·    Beban dari kegiatan operasional ;
·    Pendapatan dari kegiatan operasional; ·    Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional,
·    Beban berdasarkan klasifikasi fungsional dan bila ada;
klasifikasi ekonomi; ·    Pos luar biasa, bila ada;
·    Surplus atau defisit. ·    Surplus/defisit-LO.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Bersifat optional Merupakan Laporan Keuangan Pokok
Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos: Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:
      Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran;       Ekuitas awal;
      Setiap pos pendapatan dan belanja beserta      Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
totalnya seperti diisyaratkan dalam standar-      Koreksi-koreksi yang langsung
standa lainnya, yang diakui secara langsung menambah/mengurangi ekuitas, misalnya:
dalam ekuitas; koreksi kesalahan mendasar dari persediaan
      Efek kumulatif atas perubahan kebijakan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya
akuntansi dan koreksi kesalahan yang mendasar dan perubahan nilai aset tetap karena revaluasi
diatur dalam suatu standar terpisah . aset tetap.
      Ekuitas akhir.

CALK CALK
Pada dasarnya hampir sama dengan PP baru Perbedaan yang muncul hanya dikarenakan
komponen laporan keuangan  yang berbeda
dengan PP lama

b. Dengan diberlakukannya PP 71 Tahun 2010, apa dampaknya terhadap laporan keuangan Kementrian
dan Lembaga (K/L), jelaskan!

Lingkup pengaturan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 meliputi SAP Berbasis Akrual dan
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual. Sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini pada Bulan Oktober 2010,
seluruh entitas pelaporan, baik pada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah diwajibkan untuk
melaksanakan SAP Berbasis Akrual, namun bagi entitas pelaporan yang belum siap menerapkan SAP Berbasis
Akrual secara penuh, pada masa transisi ini masih diperkenankan menggunakan SAP Berbasis Kas Menuju
Akrual sampai pada tahun 2014. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) dalam SAP berbasis
akrual terdiri dari:
1. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan;
2. PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran;
3. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;
4. PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;
5. PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;
6. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;
7. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;
8. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;
9. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;
10. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa;
11. PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian;
12. PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional.

Anda mungkin juga menyukai