Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

diajukan sebagai salah satu syarat me nyelesaikan tugas


Mata Kuliah Koperasi Program Studi Penyuluhan Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Jember

Oleh:
Ragil Arrosyid (181510901005)

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang bukan milik
perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Adanya koperasi
mengakibatkan perekonomian di Indonesia berkembang semakin baik, sehingga dapat
memajukan usaha bersama dan mensejahterakan kehidupan anggotanya. Pada dasarnya
setiap usaha, koperasi dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan dana atau
modal. Modal tersebut digunakan untuk mendapatkan keuntungan yang dikelola secara
lebih efisien. Oleh karena itu, koperasi sebagai badan usaha yang perlu dikelola dengan
cara profesional, sehingga dapat menjalankan usahanya dengan baik dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan rakyat (Fadli, 2021).
Perkembangan koperasi diarahkan untuk mengembangkan koperasi menjadi
semakin maju, mandiri dan semakin mengakar dimasyarakat. Setiap anggota dituntut
agar berpartisipasi secara aktif dan nantinya akan menentukan kualitas dari pengurus
koperasi tersebut, maka peran koperasi akan terwujud. Selain dari pihak anggota
maupun pengurusnya, peningkatan kualitas pada koperasi ini juga tak lepas dari
pemberdayaan aspek keuangan pada koperasi tersebut. Suatu koperasi dituntut harus
mampu tetap bertahan guna membiayai seluruh kegiatan operasionalnya dan
mengoptimalkan keuntungan dan mensinergikan seluruh sumber daya alam yang
dimiliki. Berhasil atau tidaknya suatu koperasi dapat dilihat bagaimana para pengurus
bekerja pada kinerja koperasi termasuk kinerja keuangan (Suryana, dkk 2019).
Laporan keuangan merupakan suatu informasi hasil hasil usaha atau posisi
keuangan dan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Laporan
keuangan suatu perusahaan terdiri dari komponen meliputi neraca, laporan laba
rugi,laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan ini digunakan untuk berbagai macam tujuan. Setiap penggunaan yang berbeda
laporan keuangan membutuhkan informasi yang berbeda pula. Sebagai informasi yang
didasarkan pada analisis keuangan mencakup penilaian keadaan keuangan baik yang
telah lampau, saat sekarang, dan ekspektasi atau laporan keuangan juga antara lain
menilai efisiensi, likuiditas, dan rentabilitas rasio (Faris, dkk 2020).
Menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas bukanlah hal yang mudah,
karena laporan keuangan yang berkualitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah bahwa untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan yang baik
tentu dibutuhkan sumber daya manusia yang kompoten dan mengerti tentang
pembukuan atau penyusunan laporan keuangan agar laporan keuangan yang dihasilkan
akan jauh lebih baik. Sehingga dengan demikian pemahaman, skil, dan kemampuan
pegawai bisa mempengaruhi kualitas laporan yang akan disajikan. Latar belakang
pendidikan mempunyai peran yang sangat penting. Sumber daya manusia yang berlatar
belakang pendidikan akuntansi atau setidaknya memiliki pengalaman dibidang
keuangan sangat dibutuhkan dalam suatu pekerjaan yang berhubungan dengan
penyusunan laporan keuangan (Hakim, dkk 2020).
Laporan keuangan dalam koperasi salah satunya adalah menggunakan standar
acuan yang disebut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP). Penggunaan acuan tersebut karena koperasi sendiri merupakan suatu
lembaga yang tidak memerlukan pelaporan keuangan secara publik, artinya tidak untuk
tujuan umum. Sehingga sangat cocok untuk diterapkan dalam lembaga seperti
koperasi. SAK ETAP sendiri juga tidak terlalu rumit dalam penerapannya, yakni hanya
mengatur transaksi yang umum dilakukan pada koperasi tersebut (Simatupang dan
Arlina, 2018).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyusunan laporan keuangan menurut SAK ETAP?
2. Bagaimana contoh studi kasus penerapan SAK ETAP pada suatu Koperasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyusunan kaporan keungan menurut SAK ETAP
2. Untuk mengetahui contoh studi kasus penerapan SAK ETAP pada suatu
Koperasi
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Penyusunan Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP


Menurut Simatupang dan Arlina (2018), Laporan keuangan koperasi yang
dikatakan berstandart dengan SAK ETAP yaitu meliputi penyusunan Neraca,
Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan
atas laporan keuangan. Tujuan SAK ETAP sendiri yakni memberikan kemudahan bagi
entitas seperti koperasi. Berikut adalah susunan laporan keuangan berdasarkan SAK
ETAP :
1. Neraca
Dalam SAK ETAP laporan neraca menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada
tanggal tertentu. Dimana pos-pos minimal mencakup kas dan setara kas, piutang usaha
dan piutang lain-lain, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud,
utang usaha dan utang lainnya,dan kewajiban pajak serta ekuitas. Namun urutan dan
format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP.
2. Perhitungan hasil usaha
Menurut SAK ETAP, laporan laba rugi minimal mencakup pos pendapatan, beban
keuangan, beban pajak dan bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan
metode ekuitas. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi dalam suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus kas keluar aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pada pembagian kepada
penanam modal. Komponen beban terletak di laporan laba rugi karena
pengeluaran/biaya yang telah terpakai dan tidak dapat memberikan manfaat lagi
dimasa yang akan datang. Penjelasan tersebut dapat menerangkan bahwa laporan laba
rugi SAK ETAP komponen yang ada adalah beban.
3. Laporan arus kas
Laporan arus kas menyajikan informasi atas penerimaan dan pengeluaran kas atau
peningkatan maupun penurunan dari periode senbelumnya, yang menunjukkan secara
terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan. Metode arus kas ini dibagi menjadi 2, yang pertama yaitu metode
langsung yang menampilkan penerimaan dan pengeluaran kas operasional dan yang
kedua metode tidak langsung yang tidak menampilkan penerimaan dan pengeluaran
kas melainkan berfokus pada laba atau rugi bersih. Tujuan utama laporan arus kas
adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai pembayaran dan penerimaan
kas perusahaan selama satu periode. Pembuatan laporan keuangan arus kas disarankan
dibuat secara rutin setiap satu periode perusahaan, hal ini dikarenakan agar perusahaan
dapat mengamati arus yang terjadi dan dapat memprediksi perkembangan perusahaan
salama satu periode tersebut.
4. Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan perubahan yang terjadi pada modal suatu
perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu. SAK ETAP mewajibkan entitas
untuk menyajikan informasi sebagai berikut di dalam laporan perubahan ekuitas: saldo
laba pada awal dan akhir periode serta penyajian kembali laba setelah dikoreksi
kesalahan atau perubahan kebijakan. Laporan ini harus disiapkan setelah laporan laba
rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan pada laporan
ini. Laporan perubahan ekuitas harus dibuat sebelum neraca karena jumlah ekuitas
pada akhir periode harus dilaporkan pada neraca. Laporan perubahan ekuitas minimal
dibuat satu tahun sekali.
5. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan yang disajikan dalam
laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau
rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos – pos yang
tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis.

2.2 Contoh Studi Kasus Penerapan SAK ETAP pada Koperasi Pegawai Negeri
(KPN) SMPN 7 Pematang Siantar
Koperasi Pegawai Negeri SMPN 7 P. Siantar merupakan salah satu pelaku
ekonomi yang menjalankan usaha kredit, koperasi menghimpun dana dari para anggota
untuk disalurkan kembali oleh koperasi melalui pemberian kredit kepada anggota.
Sehingga kredit tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan anggota dan menunjang
program pemerintah dalam pembangunan ekonomi. Koperasi ini beranggotakan para
pegawai negeri yang berada disuatu instansi pemerintahan yaitu SMPN 7 P. Siantar.
Para pengurus Koperasi Pegawai Negeri SMPN 7 P. Siantar merupakan para guru
dengan bidang ilmu yang berbeda-beda. Sehingga ada beberapa pengurus koperasi
yang belum memahami penyususan laporan keuangan koperasi yang berbasis
SAK ETAP.
Tabel Perbedaan laporan keuangan KPN SMPN 7 P . Siantar berdasarkan SAK
ETAP
Neraca SAK ETAP KPN SMPN 7 P. Siantar
Kas dan Setara Kas  
Piutang usaha dan piutang lainnnya  
Persediaan  X
Properti investasi  X
Aset tetap  X
Aset tidak berwujud  
Utang usaha dan utang lainnya  
Aset dan kewajiban pajak  X
Kewajiban diestimasi  X
Ekuitas  
Perhitungan Sisa Hasil Usaha KPN SMPN 7 P.
SAK ETAP
Siantar
Pendapatan  
Beban keluarga  
Beban laba atau rugi investasi yang
 X
menggunakan metode ekuitas
Beban pajak  X
Laba atau rugi neto  
Laporan arus kas X
Laporan perubahan ekuitas X
Catatan atas laporan keuangan X

Dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa Dinas Penanaman Modal
Koperasi dan UKM PematangSiantar perlu melakukan transfer knowlegde dan juga
pelatihan tentang laporan keuangan koperasi terkini yang lebih secara rutin dan
berkelanjutan agar koperasi dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang
lengkap serta sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku saat ini yaitu SAK ETAP.
Perlu adanya suatu badan pengawas yang khusus untuk mengawasi dan mengevaluasi
penerapan SAK ETAP, sehingga ke depannya seluruh koperasi yang ada di Indonesia
dapat menerapkan pencatatan keuangan berbasis SAK ETAP. Kedepannya juga
diperlukan kegiatan pengabdian masyarakat tentang penerapan SAK ETAP pada
koperasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi.
BAB III. KESIMPULAN

Penyusunan laporan keuangan jika dilihat berdasarkan acuan SAK ETAP


terdapat lima tahapan, diantaranya neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas,
laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Proses penerapan SAK
ETAP ini terdapat pada studi kasus koperasi pegawai negeri SMPN 7 Pematang
Siantar, dimana dalam koperasi tersebut jika ditinjau pada laporan keuangannya
terdapat beberapa aspek yang masih belum sesuai SAK ETAP. Aspek-aspek tersebut
antara lain pada laporan keuangannya hanya disusun pada bab neraca, sedangkan
tahapan-tahapan lainnya masih belum ada. Sehingga perlu adanya tindak lanjut agar
proses penyusunan laporan keuangan pada koperasi tersebut kedepannya lebih baik dan
lebih tertata. Tindak lanjut tersebut bisa dilakukan dengan adanya sosialisasi dan
pelatihan dari perguruan tinggi sebagai bentuk pengabdian.
DAFTAR PUSTAKA

Fadli, S. D. 2021. Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Unit Desa Di Kecamatan


Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Agribisnis. 1(1): 1-9.
Suryana, dkk. 2019. Peningkatan Pemahaman Tata Kelola Koperasi, Pelaporan
Keuangan Dan Perpajakan Koperasi Bagi Pengurus Koperasi Se-Jawa
Barat. Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi. 5(1): 1319-1328.
Faris, A., dkk. 2020. Pelatihan Dan Pembuatan Sistem Laporan Keuangan Sederhana
Pada Koperasi Wanita Desa Sonoadi. Journal of Community Service.
2(2): 338-345.
Hakim, D. R. 2020. Urgensi Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi Berbasis SAK
EMKM. Jurnal Pengabdian Masyarakat. 1(1): 7-11.
Simatupang, E. M., dan Arlina, P. P. 2018. Analisis Penerapan SAK ETAP Dalam
Penyajian Laporan Keuangan Pada Koperasi Pegawai Negeri SMPN 7
Pematang Siantar. Jurnal Akuntansi Barelang. 3(1): 43-48.

Anda mungkin juga menyukai