Pada organisasi sektor publik masalah utama yang dihadapi terkait dengan upaya
pencarian sumber dana dan alokasi dana secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan
merata. Penggunaan dan peran anggaran sangat penting dalam organisasi sektor publik.
Teori Dana
Dalam teori dana (fund theory), dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun entitas,
melainkan sekelompok aset dan kewajiban serta pembatasan yang terkait, yang disebut
dana, yang mengatur penggunaan aset tersebut. Dengan demikian teori dana
memandang organisasi sebagai unit yang terdiri atas sumber daya (dana) ekonomi dan
kewajiban serta pembatasan yang terkait dengan penggunaan dari sumber daya ini.
Persamaan akuntansinya adalah:
Unit akuntansi didefinisikan sebagai aset dan penggunaan untuk mana aset tersebut
dikomitmenkan. Kewajiban mewakili serangkaian pembatasan hukum maupun ekonomi
terhadap penggunaan aset tersebut. Oleh karena itu, teori dana adalah “berpusat pada
aset” dalam hal ini fokus utamanya adalah pada administrasi dan penggunaan yang
sesuai atas aset. Bukannya laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi, melainkan
laporan sumber dan penggunaan dana yang merupakan tujuan utama dari pelaporan
keuangan. Laporan ini mencerminkan pelaksanaan operasi perusahaan dalam hal
sumber dan penggunaan dana.
Teori dana terutama berguna bagi pemerintah dan organisasi nirlaba. Contoh :
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Desa, dan Universitas, Rumah Sakit, dan unit
1
pemerintahan, dimana kegiatan operasinya mengharuskan adanya dana yang terpisah.
Setiap dana yang berimbang menghasilkan laporan yang terpisah melalui sistem
akuntansi yang terpisah dan sekelompok perkiraan yang sesuai.
Suatu dana (fund) dapat didefinisikan sebagai:
…entitas fiskal dan akuntansi yang independen dengan sekelompok perkiraan
“yang berimbang” (self balancing), yang mencatat kas dan/atau sumber daya lain
bersama-sama dengan seluruh kewajiban, cadangan, dan ekuitas terkait, yang
dipisahkan dengan tujuan untuk melaksanakan aktivitas tertentu atau mencapai
tujuan tertentu sesuai dengan regulasi,pembatasan khusus ( restriksi ).
Jumlah dana yang digunakan oleh organisasi nirlaba mana pun bergantung pada jumlah
dan jenis aktivitas atas mana restriksi hukum diberlakukan mengenai penggunaan aset
yang dipercayakan kepada organisasi tersebut. Misalnya saja, delapan dana utama
berikut ini direkomendasikan bagi administrasi keuangan yang bagus dari suatu unit
pemerintahan:
1. Dana Umum (General Fund) untuk mempertanggungjawabkan seluruh transaksi
keuangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara memadai di dana yang
lain.
2. Dana Pendapatan Khusus (Special Revenue Funds) untuk
mempertanggungjawabkan hasil dari sumber pendapatan tertentu (selain pungutan
khusus) atau untuk mendanai aktivitas yang telah ditentukan sebagaimana
diharuskan oleh hukum atau regulasi administratif.
3. Dana Pelunasan Utang (Debt Service Funds) untuk mempertanggungjawabkan
pembayaran bunga dan pokok pinjaman jangka panjang selain pungutan khusus
dan obligasi pendapatan.
4. Dana Proyek Modal (Capital Project Funds) untuk mempertanggungjawabkan
penerimaan dan pengeluaran uang yang digunakan untuk akuisisi modal selain yang
didanai oleh pungutan khusus dan dana perusahaan.
2
5. Dana perusahaan (Enterprise Funds) untuk mempertanggungjawabkan pendanaan
layanan terhadap publik umum, dimana semua atau kebanyakan biaya yang terlibat
dibayar dalam bentuk pembebanan kepada pengguna dari layanan semacam itu.
6. Dana Perwalian dan Agensi (Trust and Agency Fund) untuk
mempertanggungjawabkan aset yang dimiliki oleh unit pemerintahan sebagai wali
atau agen dari individu, organisasi swasta, dan unit pemerintahan lainnya.
7. Dana Layanan Antar Pemerintah (Intragovernmental Service Funds) untuk
mempertanggungjawabkan pendanaan aktiva dan layanan khusus yang dilakukan
oleh unit organisasi yang telah ditunjuk dalam yurisdiksi pemerintah.
8. Dana Pungutan Khusus (Special Assessment Funds) untuk
mempertanggungjawabkan pungutan khusus yang dikenakan untuk mendanai
perbaikan atau layanan umum yang dianggap memberikan manfaat bagi properti
kemana pungutan tersebut dikenakan.
Pada organisasi non pemerintahan, dana dikelompokkan kedalam kelompok dana Tidak
Terikat, Terikat Temporer, Terikat Permanen.
Akuntansi Dana
Dalam mempelajari Akuntansi Sektor Publik kita perlu mengetahui bahwa Sektor Publik
sebagai acuan dalam penyusunan Laporan Keuangan sektor publik. Di Amerika kita
Pusat dan Federal serta Statement of Financial Accounting Concepts No. 4 (SFAC4) yang
3
Di Indonesia kita mengenal SAP sebagai acuan Organisasi Pemerintah dalam
penyusunan laporan keuangannya dan PSAK 45 sebagai acuan organisasi swasta nirlaba
dalam penyusunan laporan keuangannya. Untuk pemerintah disamping SAP kita perlu
Keuangan Negara.
4
Contoh Akuntansi Dana di Pemerintahan
Sistem Akuntansi Pusat adalah system yang digunakan untuk menghasilkan Laporan
Keuangan Bendahara Umum Negara (LK-BUN) yang terdiri atas Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas, Laporan Posisi Utang, Laporan
5
2. Sistem Akuntansi Utang Pemerintah dan Hibah (SA-UP&H),
Kemudian, KPPN menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tingkat kuasa
BUN KPPN. Laporan keuangan KPPN terdiri atas LAK, Laporan Posisi Keuangan KUN,
LRA, dan Laporan Posisi Keuangan SIstem Akuntansi Umum (SAU) di wilayah kerjanya,
LRA, Laporan Posisi Keuangan SAU tersebut, serta data transaksi merupakan bahan
rekonsiliasi dengan satuan kerja di wilayah kerjanya. Laporan keuangan tersebut
6
disampaikan kepada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiap bulan.
Direktorat Pengelolaan Kas Negara selaku UAKBUN Pusat memproses data transaksi
penerimaan dan pengeluaran BUN, termasuk di dalamnya penerimaan dan pengeluaran
non anggaran yang melalui rekening KUN, melalui kantor pusat. Direktorat ini menyusun
LKPP tingkat BUN-Pusat dan mengirimkannya ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
7
rekonsiliasi dengan UAPA yang tertuang dalam berita Acara Rekonsiliasi, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan berwenang melakukan perbaikan data LRA sebelum revisi atas
LRA diterima dari UAPA.
SAUP&H dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang selaku Unit Akuntansi
Pembantu BUN (UAPBUN). Transaksi pengelolaan utang terdiri atas:
1. Pembayaran bunga utang dalam dan luar negeri,
2. Pembayaran cicilan utang luar negeri,
3. pembayaran cicilan utang dalam negeri
4. penerimaan utang luar negeri
5. penerimaan utang dalam negeri,
6. penerimaan hibah.
Dokumentasi sumber pengelolaan utang terdiri atas dokumen anggaran, dokumen
pengeluaran, dokumen penerimaan, dan dokumen lain yang dipersamakan untuk
pengelolaan utang. Pemrosesan dokumen sumber ini akan menimbulakn
pengeluaran pembiayaan dan penurunan nilai utang.
8
merupakan bahan penyusunan laporan investasi. Kemudian, laporan tersebut
dikirimkan ke Unit Akuntansi Bendahara Umum Negara (UABUN).
9
Sistem Akuntansi Badan lainnya (SA-BL)
Sistem Akuntansi Badan Lainnya (SA-BL) menghasilkan LRA dan Laporan Posisi Keuangan
atas transaksi badan lainnya. SA-BL ini dilaksanakan oleh unit-unit eselon 1 di lingkungan
Departemen Keuangan.
Unit-unit eselon 1 yang diberi wewenang oleh menteri keuangan selaku UPBUN untuk
memproses data transaksi dari badan lainnya sehingga menghasilkan Laporan berupa
Laporan Posisi Keuangan, LRA dan Laporan Posisi Keuangan atas transaksi badan lainnya
yang kemudian diberikan kepada UABUN.
PSAK 45
Dengan penerapan PSAK 45, diharapkan organisasi swasta nirlaba dapat mengelola
informasi keuangan secara lebih profesional dan informasi keuangan yang dihasilkan
Kemudian pada tanggal 8 April 2011, PSAK 45 (2011) : Pelaporan Keuangan Entitas
Nirlaba disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
PSAK 45 ini merevisi PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba yang telah
10
Standar ini disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang terdiri dari :
Edd R. Rasyid
Liauw She Jin
Sylvia Veronica Siregar
Fadilah Kartikasasi
G.A. Indira
Teguh Supangat
Dengan penerapan PSAK 45, diharapkan organisasi swasta nirlaba dapat mengelola
informasi keuangan secara lebih profesional dan informasi keuangan yang dihasilkan
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba. Dengan
adanya pedoman pelaporan, diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih
mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.
Tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi
11
kembali,anggota,kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas
nirlaba.
Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode
laporan, laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan
Ekuitas dana atau aset neto dalam entitas nirlaba diklasifikasikan dalam aset neto
terikat permanen, aset neto terikat temporer dan aset neto tidak terikat.
oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi
yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode
Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan
temporer.
Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk
12
Laporan Perubahan Ekuitas
periode tertentu.
periode yang sama, perubahan kebijakan akuntansi, revaluasi aset tetap, dan lain-lain,
laporan perubahan ekuitas. PSAK 45 menyatakan bahwa laporan ini harus menyajikan
secara terpisah asset neto baik yang terkait maupun yang tidak terikat penggunaannya.
Unit akuntansi didefinisikan sebagai aset dan penggunaan untuk mana aset tersebut
dikomitmenkan. Kewajiban mewakili serangkaian pembatasan hukum maupun ekonomi
terhadap penggunaan aset tersebut. Oleh karena itu, teori dana adalah “berpusat pada
aset” dalam hal ini fokus utamanya adalah pada administrasi dan penggunaan yang
sesuai atas aset. Bukannya laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi, melainkan
laporan sumber dan penggunaan dana yang merupakan tujuan utama dari pelaporan
keuangan. Laporan ini mencerminkan pelaksanaan operasi perusahaan dalam hal
sumber dan penggunaan dana.
13
Berikut adalah contoh laporan perubahan asset neto menurut PSAK 45.
ENTITAS NIRLABA
Laporan Perubahan Aset Neto
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
14
RANGKUMAN
Pada organisasi sektor publik masalah utama yang dihadapi terkait dengan upaya
pencarian sumber dana dan alokasi dana secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan
merata. Dalam teori dana (fund theory), dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun
entitas, melainkan sekelompok aset dan kewajiban serta pembatasan yang terkait, yang
disebut dana. Persamaan akuntansinya adalah:
Aset = Pembatasan Aset
Unit akuntansi didefinisikan sebagai aset dan penggunaan untuk mana aset tersebut
ekonomi terhadap penggunaan aset tersebut. Oleh karena itu, teori dana adalah
“berpusat pada aset” dalam hal ini fokus utamanya adalah pada administrasi dan
penggunaan yang sesuai atas aset. Fokusnya pada laporan sumber dan penggunaan
dana. Laporan ini mencerminkan pelaksanaan kegiatan organisasi dalam hal sumber dan
penggunaan dana. Dalam mempelajari Akuntansi Sektor Publik kita perlu mengetahui
bahwa Sektor Publik dapat dilakukan oleh organisasi pemerintah dan organisasi swasta.
(IPSAS) sebagai acuan dalam penyusunan Laporan Keuangan sektor publik. Di Amerika
Pemerintah Pusat dan Federal serta Statement of Financial Accounting Concepts No. 4
15
Penggunaan akuntansi dana pada akuntansi pemerintahan di Indonesia memungkinkan
dilakukan karena dalam sistem anggaran pemerintah terdapat beberapa program
spesifik yang memerlukan pertanggungjawaban dana program sehingga sumber dan
penggunaan dana serta saldo dana program perlu dibuat secara terpisah.
Contoh Akuntansi Dana di Pemerintah Pusat dapat dilihat pada Sistem Akuntansi
Pemerintah Pusat (SAPP) di Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara ( SA-BUN)
Contoh Akuntansi Dana di Organisasi Non Pemerintahan dapat dilihat pada PSAK 45
PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
Materi Diskusi :
16
17
18
Dalam akuntansi kita mengenal istilah ekuitas yang merupakan simbol kepemilikan
(ownership) dalam suatu entitas. Ada beberapa teori ekuitas (equity theory), salah
Teori dana berorientasi pada unit-unit kegiatan sebagai dasar akuntansinya. Unit ini
dan batasan-batasan yang terkandung dalam aktiva tersebut baik legal maupun
Teori dana secara luas digunakan oleh organisasi sektor publik (organisasi
organisasi sektor publik. Jumlah dan jenis-jenis dana yang digunakan tergantung
pada jumlah dan tipe aktivitasnya dimana batasan legal ditekankan dalam pengguna
aktiva yang dipercayakan kepadanya. Perlu dipahami bahwa istilah dana bagi
organisasi sektor publik dengan istilah dana organisasi bisnis adalah berbeda. Bagi
organisasi bisnis dana adalah bagian dari aktivanya yang dicadangkan harus akan
digunakan untuk tujuan tertentu. Sedangkan bagi organisasi sektor publik adalah
19
Klasifikasi dan pengungkapan ekuitas dana sangat beragam tergantung pada basis
akuntansi yang digunakan. Pencatatan dapat dilakukan dalam basis kas, basis akrual
Akuntansi pemerintah basis cash toward accrual yang secara konsep sama dengan
kas modifikasi.
Ekuitas dana di pemerintahan dikelompokan dalam tiga kelompok yaitu ekuitas dana
Ekuitas dana atau aktiva bersih dalam organisasi nirlaba diklasifikasikan dalam aktiva
bersih terikat permanen, aktiva bersih terikat temporer dan aktiva bersih tidak
PSAK 45 menyatakan bahwa laporan harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih
Materi Diskusi
2. Bedakan pengertian Dana dalam Organisasi Bisnis dengan Organisasi Sektor Publik!
20
21