Anda di halaman 1dari 11

BAB I

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


TINJAUAN SEKILAS

1. Sistem, Data dan Informasi


2. Sistem Informasi Akuntansi : Pengertian dan Alasan Mempelajari SIA
3. Peran SIA dalam Value Chain
4. SIA dan Strategi Perusahaan

1.1 Sistem , Data dan Informasi

Sistem Informasi Akuntansi yang efektif bagi keberhasilan jangka panjang organisasi
manapun. Tanpa perangkat untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi, tidak akan ada cara
untuk memutuskan seberapa baik kinerja persahaan. Setiap organisasi juga perlu menelusuri
pengaruh-pengaruh berbagai aktivitas atas sumber daya yang berada di bawah pengawasannya.
Informasi tentang para pelaku yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas tersebut penting untuk
menetapkan tanggung jawab dari tindakan yang diambil.
Organisasi menggantungan diri pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan
berkompetisi.

Organisasi
Organisasi merupakan kumpulan unit-unit pengambil keputusan yang dibentuk untuk
mewujudkan tujuan, setiap organisasi menerima input (masukan) dan mengubahnya menjadi
output (keluaran) dalam bentuk produk dan jasa. (George H. Bodnar, 2004,1)

Akuntansi
Akuntansi sebagai suatu sistem informasi, mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada berbagai pihak
yang berkepentingan. (George H. Bodnar, 2004,1)

Sistem
Banyak orang berpendapat, istilah sistem (system) memunculkan gambaran mental
mengenai berbagai komputer dan pemrograman. Kenyataannya, istilah tersebut dapat
diaplikasikan secara lebih luas. Beberapa sistem terjadi secara alami, sementara lainnya
merupakan buatan. Sistem alami berkisar dari atom-sistem dari berbagai electron, proton, dan
neutron-hingga alam semesta-sistem galaksi, bintang, dan planet. Semua mahluk hidup,
tumbuhan dan binatang adalah contoh dari sistem alami. Sistem buatan dibuat oleh manusia.
Sistem ini meliputi banyak hal, mulai dari jam, kapal selam, sistem sosial, hingga sistem
informasi.
Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sumber daya (resources) seperti : pabrik, peralatan, manusia, informasi dan lain-lain. (George H.
Bodnar2004,1) Sistem adalah rangkaian dari dua data atau lebih komponen-komponen yang
saling berhubungan , yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri
dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus yang penting untuk
dan mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat mereka berada.
Bagi kebanyakan orang, istlah sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan
program. Kenyataanya, istilah ini memiliki makna yang lebih luas. Sebagian sistem muncul
secara alami, sementara sebagian lain secara artificial. Sistem alam berkisar dari atom – suatu
sistem yang terdiri atas electron, proton dan neutron-kedunia-suatu system galakasi, bintang
bintang,dan panet-planet.semua bentuk kehidupan, tanaman dan binatang, adalah cotoh-contoh
dari sistem alam.Sistem artifisial merupakan buatan manusia. Sistem ini meliputi segala suuatu
dari jam kehidupan bawah laut dan dari sistem sosial ke sistem informasi.
Definisi menurut James A. Hall (2004,5) menjelaskan :
Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang aling
berkaitan (interrelated) atau sub-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
(common purpose)
Elemen-elemen Sebuah Sistem
Tanpa memperhatikan asal-usulnya, semua sistem memilki beberapa elemen yang sama :
Komponen Ganda. Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian.
Keterkaitan (relatedness). Suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu
sistem. Walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua bagian
mendukung tujuan yang sama. Jika suatu komponen tidak memberikan kontribusi ke tujuan
bersama, maka bagian itu bukan bagian dari sistem tersebut.
Sistem versus Subsistem. Suatu sistem disebut subsistem ketika dilihat dalam kaitannya
dengan sistem yang lebih yang lebih besar di mana dia menjadi bagiaanya. Sebaliknya subsistem
disebut sistem ketika menjadi fokus perhatian.
Tujuan. Sebuah sistem harus melayanai setidaknya suatu tujuan, tetapi ia dapat juga melayani
bebrapa tujuan. Ketika sebuah sistem tidak lagi dapat memenuhi tujuan, maka harus diganti.

Data dan Informasi


Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan, dan proses dengan sistem
informasi. Terdapat tiga jenis data yang perlu dikumpulkan untuk aktivitas apapun; fakta-fakta
tentang kejadian itu sendiri, sumber daya yang dipengaruhi oleh kejadian tersebut, dan para
pelaku yang terlibat di dalam kejadian tersebut. Contoh mengenai aktivitas utama penjualan.
Data yang perlu dikumpulkan adalah tentang penjualan itu sendiri ( tanggal penjualan, jumlah
penjualan). Data yang juga perlu dikumpulkan adalah data tentang sumber daya yang dijual
(identitas barang atau jasa, jumlah yang dijual, harga per-unit). Data yang perlu dikumpulkan
adalah data tentang para pelaku yang terlibat di dalam penjualan ( identitas pelanggan dan
penjual produk). Setelah data dikumpulkan, merupakan tugas SIA untuk megubah berbagai fakta
tersebut agar dapat digunakan untuk membuat keputusan.
Perusahaan manufaktur mengubah sumberdaya bahan baku, tenaga kerja dan sumberdaya
lainnya menjadi barang-barang berwujud seperti furnitur, yang kemudian dijual untuk tujuan
menghasilkan laba. Secara konseptual, seluruh sistem organisasi mencapai tujuannya melalui
proses alokasi sumberdaya, yang diwujudkan melalui proses pengambilan keputusan manajerial.
Informasi memiliki nilai ekonomi pada saat untuk mendukung keputusan alokasi sumberdaya,
dengan demikian mendukung sistem, untuk mencapai tujuan, sehingga informasi dapat menjadi
sumber daya informasi yang penting.

Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk
mengambil keputusan yang tepat. (George H. Bodnar, 2004,1). Informasi adalah data yang telah
diatur dan diproses untuk memberikan arti. Informasi mempunyai enam karakteristik yang
berguna dan memiliki arti bagi pengembilan keputusan : relevan, andal, lengkap, tepat waktu,
dapat dipahami, dan dapat diverifikasi. (George H. Bodnar, 2004,1). Tabel 1.1 menyajikan
karakteristik yang membuat suatu informasi berguna dan memiliki arti bagi pengambilan
keputusan.

Relevan Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian,


memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk
membuat prediksi, mengkonfirmasikan atau memperbaiki
ekspektasi mereka sebelumnya.
Andal Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau
penyimpangan dan secara akurat mewakili kejadian atau
aktivitas organisasi
Lengkap Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek
penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau
aktivitas-aktivitas yang diukurnya.
Tepat waktu Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat
untuk memungkinkan pengambil keputusan menggunakannya
dalam membuat keputusan
Dapat dipahami Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang
dapat dipakai dan jelas
Dapat diverifkasi Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan
pengetahuan yang baik, bekerja secara indepeden dan masing-
masing akan menghasilkan informasi yang sama.

Tabel 1.1 Karakteristik Infomasi Yang Berguna

Pemakai informasi dibagi dua kelompok besar : ekstern dan intern.


Kelompok pemakai ekstern : pemegang saham, investor, kreditur, pemerintah, pelanggan dan
pemasok, pesaing, serikat kerja, dan masyarakat.
Kelompok pemakai intern : manajer-manajer (manajer puncak, manajer madya, dan manajer
bawah)

Pembuatan informasi yang berguna dibatasi oleh lingkungan SIA dan struktur manfaat
dan biaya yang mekekat pada keputusan-keputusan pemakai. Ketidak pastian lingkungan dimana
informasi dikembangkan dan disajikan menyebabkan dibutuhkan estimasi dan penyesuaian-
penyesuaian. Tidak ada sistem informasi yang dapat menghindari segi-segi praktis penyajian
informasi. Jika biaya pembuatan informasi lebih besar dari kegunaannya bagi pemakai, maka
tidak praktis untuk menyajikan informasi tersebut.
Dari sudut pandang organisasi, pembedaan harus dilakukan dua kelompok besar
informasi akuntansi : mandatori dan bebas. Untuk memenuhi persayaratan informasi mandatori,
pertimbangan utama adalah meminimalkan biaya sejalan dengan pemenuhan standar keandalan
dan kemanfaatan. Jika kondisi informasi adalah bebas, maka pertimbangan utama adalah bahwa
manfaat yang dicapai melebihi biaya untuk menghasilkan.
Karakteristik informasi yang relevan untuk manajer level bawah, level madya, dan level puncak
dalam suatu organisasi dapat dilihat pada table 1.2.

Manajer Tingkat Manajer Madya Manajer Puncak


Bawah
Karakteristik informasi Pengendalian operasi Pengendalian Perencanaan
manajemen strategis
Sumber Sebagian besar Intern Ekstern
Cakupan Mudah didifinisikan, Sangat luas
sempit
Tingkat agregat Detail Ikhtisar
Rentang waktu Historis Masa depan
Kekinian Sangat mutakhir Tidak terlalu
Keakuratan yang Tinggi Rendah
diperlukan
Frekuensi penggunaan Sangat sering Jarang

Tabel 1. 2 : Kualitas Informasi

Informasi mengalir dalam dua arah dalam perusahaan : secara horizontal dan vertikal. Arus
horizontal mendukung berbagai pekerjaan tingkat operasional dalam informasi sangat terperinci
mengenai berbagai transaksi bisnis yang mempengaruhi perusahaan. Ini meliputi informasi
mengenai berbagai kegiatan seperti penjualan dan penerimaan barang, penggunaan tentang kerja
dan bahan baku dalam proses produksi, serta transfer internal sumber daya dari satu departemen
ke departemen lainnya. Arus vertikal mendistribusikan informasi ringkasan mengenai bebagai
aktivitas operasional dan lainnya ke para manajer di semua tingkat. Pihak manajemen
menggunakan ini untuk mendukung berbagai perencanaan dan fungsi pengendaliannya.
Informasi juga mengalir ke bawah dari para manajer senior ke manajer junior serta personil
operasional dalam bentuk, kuota, dan anggaran (lihat gambar 1.1)

Manajem Pemegang
n Kepentingan
Puncak

Informasi dan
Instruksi Anggaran Manajemen
Menengah Informasi Kinerja
Mnajeman
Operasional
Pelang Pemasok
gan

Personil Operasional

Informsi Operasi Harian

Gambar 1.1 Arus Informasi Internal dan Eksternal

1.2 Sistem Informasi Akuntansi : Pengertian dan Alasan Mempelajari SIA

Sistem Informasi dapat dilaksanakan secara manual maupun menggunakan komputer:


Istilah sistem informasi mengarah pada penggunaan komputer di dalam organisasai untuk
menyajikan informasi kepada pemakai.
Sistem Informasi harus memenuhi kriteria biaya dan manfaat. Dari segi biaya, dalam jangka
pendek sistem informasi secara manual lebih murah. Sebaliknya, dengan menggunakan
komputer, sistem informasi dapat menghasilkan informasi lebih cepat dan lebih akurat, meskipun
investasi awal (jangka pendek ) lebih besar.

Sistem Informasi Berbasis Komputer


Merupakan kumpulan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang
dirancang untuk mengubah data manjadi informasi yang bermanfaat
Jenis-jenis Sistem Informasi Berbasis Komputer :
Ketika komputer pertama kali dipakai untuk mengolah data perusahaan pada tahun 1950-1960,
sistem informasi berbasis komputer yang dibangun adalah sistem informasi akuntansi. Dalam
perkembangan sistem yang telah ada tidak mampu menyediakan informasi sesuai dengan format
khusus yang diperlukan para pemakai. Keterbatasan ini memicu dibangunnya sistem informasi
lain seperti berikut :
 Pengolahan Data Elektronik (PDE/ EDP)
 Pengolahan Data (PD/DP)
 Sistem Informasi Manajemen (SIM/MIS)
 Sistem Pendukung Keputusan (SPK/DSS)
 Sistem Pakar (SP/ES)
 Sistem Informasi Eksekutif (SIE/EIS)
 Sistem Informasi Akuntansi (SIA/AIS)

Pengolahan Data (PD/DP)


Pengolahan data elektronik (PDE) – electronic data processing (EDP) adalah pemanfaatan
teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data yang berorientasi pada transaksi dalam
suatu organisasi.
Karena teknologi komputer telah menjadi hal yang biasa - istilah pengolahan data (data
processing – DP) mempunyai arti yang sama dengan PDE/ EDP.

Sistem Informasi Manajemen – Management Information System (MIS)


SIM menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi yang
berorientasi pada keputusan, untuk para manajer. SIM menyediakan berbagai informasi diluar
yang berkaitan dengan DP.
Subsistem-subsistem SIM Fungsional:
a. Sistem informasi pemasaran : adalah SIM yang menyajikan informasi untuk digunakan oleh
fungsi pemasaran.
Informasi tersebut banyak disediakan dalam SIA (Sistem Informasi akuntansi), contoh :
ikhtisar penjualan
b. Sistem informasi produksi : adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh
fungsi produksi
Informasi tersebut banyak disediakan dalam SIA (Sistem Informasi akuntansi), contoh :
ikhtisar persediaan dan informasi harga pokok.
c. Sistem informasi sumber daya manusia: adalah SIM yang menyediakan informasi untuk
digunakan oleh fungsi sumber daya manusia (fungsi kepegawaian). Informasi tersebut
banyak disediakan dalam SIA (Sistem Informasi akuntansi), contoh : upah/ gaji
d. Sistem informasi keuangan: SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi
keuangan. Informasi tersebut banyak disediakan dalam SIA (Sistem Informasi Akuntansi),
contoh : arus kas/ pembayaran

Sistem Pendukung – Decision Suport Systems (DSS)


Data diproses dalam format pengambilan keputusan bagi para pemakainya.

Sistem Pakar – Expert Systems (ES)


Adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya tentang
bidang aplikasi tertentu untuk bertindak seperti konsultan ahli bagi pemiliknya.

Sistem Informasi Ekskutif - Executive Informaion Systems (EIS)


Sistem informasi eksekutif dibuat bagi kebutuhan informasi strategik manajemen puncak.
Informasi yang dipergunakan kebanyakan dari luar.

Sistem Informasi Akuntansi – Accounting Information Systems (AIS)


Sistem Informasi Akuntansi : Kumpulan sumberdaya, yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya menjadi informasi, yang dikomunikasikan kepada berbagai pihak
pengambil keputusan. Sistem Informasi Akuntansi mewujudkan perubahan ini secara manual
ataupun dengan bantuan komputer. (George H. Bodnar,2004,1)
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari lima kompnen :
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun terotomatisasi, yang dilibatkan dalam
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software (perangkat lunak) yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung (peripheral
device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu SIA memenuhi tiga fungsi
pentingnya dalam organisasi, yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh
organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku
yang terlibat dalam aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak
luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang terjadi.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat
keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data
organisasi untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.
(Marshall B. Romney, 2009)
Istilah Sistem Informasi Akuntansi yang lebih luas, mencakup sistem, penggunaan teknologi
informasi, dan siklus pemrosesan transaksi.

1.3 Peran Sistem Informasi Akuntansi Dalam Value Chain

Kebanyakan organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelangan mereka. Hal ini
membutuhkan pelaksanaan bebagai kegiatan yang bebeda-beda. Gambar 1.2 Menunjukkan
bahawa kegiatan-kegiatan tersebut data dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value
chain).

Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama yang secara langsung memberikan
nilai kepada para pelanggannya, yaitu :

 Logistik Penjualan Lingkar Dalam (persediaan, pengendalian, retur, dsb)


 Logistik Penjualan Lingkar Luar (pesanan penjualan, penagihan, pengangkutan, pengiriman,
dsb.)
 Operasi (pembuatan, perakitan, pengepakan, dsb.)
 Pemasaran (iklan, promosi, penawaran, dsb.)
 Jasa (instalasi, perbaikan, pelayanan purna jual, dsb.)

Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung memungkinkan kelima aktivitas


tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat katagori :

 Pengadaan (pembelian, pesanan, penawaran, dsb.)


 Pengembangan Teknologi (sumber daya dan pengembangan)
 Organisasi dan Sumber Daya Manusia (rekruitmen, pelatihan, dsb.)
 Infra Struktur Perusahaan (akuntansi, perencanaan dan pengendalian usaha, pengelolaan
barang modal,dsb.)

Aktivitas Utama

Logist Logis Oper Pem Jasa

Aktivitas Pendukung

Pengem-
Sumber
Infrastruktu
bangan
Daya
r
Teknologi
Prokureme
Manusia
Perusahaa
n
n

Gambar 1.2 Rantai Nilai (Value Chain)

Tiap tahap dalam rantai nilai organisasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari satu
kumpulan berbagai aktivitas. Sebagai contoh, tahap pemasaran dan penjualan melibatkan
aktivitas-aktivitas seperti penelitian pasar, menghubungi para pelanggan lewat telepon,
memproses pesanan, dan menyetujui kredit. Rantai nilai organisasi itu sendiri adalah suatu
bagian dari sistem yang lebih besar. Organisasi berinteraksi dengan para pemasok, distributor,
dan pelanggan.
Gambar 1.3 menunjukkan rantai suplai (Supply Chain). Dengan memperhatikan hubungan
antar–organisasi dalam rantai persediannya, suatu perusahaan bisa membantu dirinya sendiri
dengan cara menolong organisasi lain dalam rantai persediaan untuk memperbaiki kinerja
mereka.

Bahan mentah
pemasok
Pabrik

Distribusi

Pengecer

Konsumen

Gambar 1.3 Rantai Suplai (Suppay Chain)

1.4 Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Dan Strategi Korporat

Michael Porter, seorang profesor bisnis di Harvard yang terkenal, berargumentasi bahwa ada dua
strategi dasar bisnis yang dapat diikuti oleh perusahaan :
1. Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa fitur atau pelayanan atas
produk yang tidak diberikan oleh para pesaing. Dengan melakukan hal ini, perusahaan
akan dapat menetapkan harga premium ke para pelanggannya
2. Strategi biaya rendah (low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi penghasil suatu
produk atau jasa yang paling efisisen.

Kadang-kadang sebuah perusahaan dapat berhasil baik dalam menghasilkan produk yang lebih
baik dari para pesaingnya dengan biaya yang lebih rendah dan biaya rata-rata untuk industri
tersebut. Akan tetapi perusahaan harus memilih diantara kedua stategi tersebut. Apabila mereka
berkonsentrasi untuk menjadi penghasil produk yang biayanya lebih rendah, mereka harus
melepas beberapa keistimewaan penambah nilai yang mungkin membedakan produk mereka
dengan produk lainnya. Apabila mereka berfokus pada diferensiasi produk, mereka tampaknya
tidak akan memiliki biaya yang paling rendah dalam industri mereka. Jadi stategi bisnis
melibatkan pemilihan.
Seperti yang diperlihatkan di Gambar 1.4 , perkembangan teknologi informasi dapat
mempengaruhi strategi. Perkembangan Internet memberikan ilustrasi klasik. Internet sangat
mempengaruhi cara berbagai tahapan rantai nilai dilaksanakan. Sebagai contoh untuk produk-
produk yang dapat diubah menjadi atau digital. Internet memungkinkan organisasi untuk secara
signifikan mempersingkat aktivitas inbound dan out bond logistics mereka.
SIA suatu organisasi memainkan peranan penting dalam membantu organisasi mengadopsi dan
mempertahankan posisi strategis. Mencapai kesesuaian yang baik antar aktivitas membutuhka
pengumpulan data tiap aktivitas. Hal lain yang juga penting adalah sistem harus mengumpulkan
dan mengintegrasikan baik data keuangan, maupun non-keuangan dan aktivitas-aktivitas
organisasi.

Budaya Strategi
Organisasi

SIA

Teknologi
Informasi

Gambar 1.4 : Faktor-faktor yang mempengaruhi Desain SIA

Sistem Informasi Akuntansi Dan Teknologi Informasi

Istilah sistem informasi akuntansi meliputi penggunaan teknologi informasi untuk menyajikan
informasi kepada para pemakai. Teknologi informasi mencakup komputer dan juga teknologi
lain yang digunakan untuk memproses informasi. Teknologi seperti mesin pembaca kode bar,
peralatan scanning, dan protokol-protokol komunikasi dan standar-standar seperti ANSI X.12,
penting bagi otomasi kantor dan sistem tanggap cepat.

Fungsi Sistem Informasi


Setiap organisasi yang menggunakan komputer memproses data transaksi memiliki fungsi sistem
informasi. Fungsi sistem informasi bertanggung jawab untuk pengolahan data (DP), yang
merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang fundamental dalam setiap organisasi.
Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah berevolosi mulai dari struktur organisasi
sederhana yang terdiri dari beberapa orang saja sampai menjadi struktur yang kompleks yang
meliputi banyak spesialis yang bermutu.

Penempatan dalam Organisasi


Pimpinan fungsi sistem informasi disebut : Chief Information Officer (CIO- setingkat kepala
bagian) dan kelompok penasehat (steering commettee)
Anggota komite penasehat terdiri dari setiap fungsi pemakai dan staf fungsi sistem informasi dan
anggota fungsi audit intern.
Spesialisasi-spesialisasi Fungsional
Struktur organisasi departemen sistem informasi yang paling umum adalah pembagian tanggung
jawab dan tugas-tugas berdasarkan bidang spesialisasi teknis yaitu berdasarkan fungsi.
Departemen sistem informasi mempunyai lima fungsi utama :
Sistem analis, pemrograman, operasi, dukungan teknis, dan dukungan pemakai. Fungsi
dukungan disebut : pusat informasi

Kepala Bagian
Informasi

Komite
Pengarah

Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer


Analis Sistem Pemrograman Operasi Pendukung Pendukung
Teknis Pemakai

Analis Programer Programer Programer


Program Aplikasi Pemelihara Sistem

Pustakawan Analis
Arsip Komunikasi

Operator Administrasi
Msukan data Database

Operator
Komputer

Gambar 1.5
Struktur Organisasi Fungsional dari Departemen Sistem Informasi

Anda mungkin juga menyukai