Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami
sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak
nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi
hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Analisis & Penggunaan Laporan Keuangan.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan
materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik,
oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas
ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar
datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu
tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya.
Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada
umumnya.
Penulis
Kata Pengantar................................................................................................. 1
Daftar Isi.......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 3
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................... 3
1.4 Target Yang Diharapkan............................................................................. 4
BAB 2 ISI MATERI ..................................................................................... 5
2.1 Analisis pengembalian Investasi Modal.................................................... 5
2.2 Analisis atas pengembalian asset operasi bersih (RNOA)........................
2.3 Hubungan antara margin laba dengan perputaran asset............................
2.4 Analisis atas pengembalian ekuitas biasa (ROCE)....................................
2.5 Kasus analisis atas pengembalian investasi...............................................
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Return On Invested atau pengembalian atas investasi merupakan salah satu pokok analisis
yang perlu dipahami oleh setiap analis laporan keuangan. Tentu saja dalam analisis ini
memiliki banyak kegunaan yang dapat diperoleh seperti mengetahui tingkat
pengembalian atas investasi modal maupun asset operasi bersih yang digunakan ketika
melaksanakan aktivitas operasi perusahaan, dengan menggunakan analisis ini seorang
analis dapat meinginterpretasikan kondisi keuangan yang terjadi pada perusahaan apakah
tingkat pengembaliannya sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak. Dimana
analisis ini merepresentasikan situasi dan kondisi operasi perusahaan yang terangkum
dalam laporan keuangan, untuk itu makalah ini disusun dalam rangka mengetahui
bagaimana cara analisis atas pengembalian investasi beserta perhitungan dan
interpretasinya.
PEMBAHASAN
Bagian ini menerapkan diskusi kami untuk analisis pengembalian modal yang
diinvestasikan. Kami menggambarkan berbagai ukuran pendapatan dan modal yang
diinvestasikan untuk perhitungan. Untuk tujuan ini, kami mengacu pada laporan keuangan
Excell Corporation yang direproduksi dalam Tampilan 8.1 dan 8.2. Pengembalian kami atas
perhitungan modal yang diinvestasikan adalah untuk Tahun 9 dan jumlah penggunaan
dibulatkan ke jutaan terdekat.
Aset yang tidak beroperasi termasuk investasi dalam surat berharga, investasi ekuitas
nonstrategis, dan investasi dalam operasi yang dihentikan sebelum dijual. Liabilitas yang tidak
beroperasi termasuk obligasi dan liabilitas jangka panjang lainnya yang mengandung bunga,
dan bagian tidak lancar dari sewa yang dikapitalisasi. Kewajiban keuangan neto (NFO) sama
dengan kewajiban nonoperatif, lebih sedikit aset non-operasional (kewajiban dicatat terlebih
dahulu untuk menghasilkan tanda positif karena sebagian besar perusahaan memiliki lebih
banyak kewajiban finansial daripada aset keuangan).
Perbedaan antara aktivitas operasi dan nonoperatif dirangkum dalam representasi berikut
dari neraca khas:
NERACA KEUANGAN
Aset operasional .................... OA Kewajiban keuangan* .............. FL
Kurang kewajiban operasi ....... (OL) Lebih sedikit aset keuangan ..... (FA)
Kewajiban keuangan bersih ..... NFO
Aset operasi bersih .................. NOA Pembiayaan bersih ……........... NFO SE ‡
Aktiva operasi bersih (NOA) = Kewajiban keuangan bersih (NFO) + Ekuitas pemegang saham (SE)
Untuk Excell Corporation (Gambar 8.2), aset operasi bersih (NOA) sama dengan total
aset dikurangi aset yang tidak beroperasi, seperti investasi jangka pendek dan jangka panjang
dalam sekuritas yang dapat dipasarkan. Liabilitas operasi sama dengan total liabilitas
dikurangi liabilitas yang tidak beroperasi, seperti wesel bayar kepada bank, utang jangka
panjang dalam satu tahun, dihitung sebagai berikut:
Investasi pada anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi berkaitan dengan investasi
metode ekuitas, yang kami bahas pada Bab 5. Ini dianggap sebagai investasi strategis dan,
karenanya, diperlakukan sebagai aset operasional. Demikian juga, goodwill diperlakukan
beroperasi selama investasi bersifat strategis dan dianggap demikian kecuali jika fakta
menentukan sebaliknya. Investasi dalam operasi yang dihentikan (tidak ada dalam contoh ini)
diperlakukan sebagai tidak beroperasi karena unit bisnis tidak lagi berkontribusi pada laba
operasi perusahaan.
Kewajiban keuangan bersih sama dengan kewajiban keuangan seperti wesel bayar dan
hutang hutang lainnya dan hutang dividen (tidak ada dalam contoh ini), lebih sedikit aset
keuangan seperti investasi jangka pendek dan jangka panjang dalam sekuritas yang dapat
dipasarkan. Untuk Excell, NFO untuk Tahun 8 dan 9 dihitung sebagai berikut:
Tahun 8 Tahun 9
Surat hutang dibayarkan................................ $ 7,850 $ 13.734
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo saat
ini ................... 30,440 33.822
Hutang jangka panjang .......................... 507.329 473.507
Surat berharga — saat ini ........................... (38,008) (43.854)
Surat berharga — tidak lancar ..................... (5,931) (56.997)
Kewajiban keuangan bersih ........................ $ 501.680 $ 420.212
Akhirnya, NOA = NFO + SE sebagai berikut:
Perlindungan pajak atas bunga mengacu pada pengurangan laba kena pajak (dan akibatnya,
beban pajak) yang timbul dari beban bunga yang dapat dikurangkan. Perlindungan pajak atas
bunga mengurangi tariff pajak efektif (beban pajak/laba sebelum pajak) yang diterapkan pada
Pengembalian atas aset operasi bersih (RNOA) Excell untuk tahun ke-9 sama dengan :
= $117,488/($1.169.985 + $1.192.666) + 2
= 9,95%
Pengembalian atas ekuitas biasa umumnya hanya memperhitungkan ekuitas pemegang saham
biasa dari seluruh investasi modal. Pemegang atas ekuitas biasa Excell Corporation untuk
tahun ke-9 dihitung sebagai berikut :
$104.148 - $0 = 14,46%
($668.305 + $772.454)/2
ROCE terdiri atas dua komponen : pengembalian operasi (RNOA) dan pengembalian non-
operasi (dampak positif atau negative dari leverage keuangan). Pada kasus inni, tingkat
Ingat kembali bahwa pengembalian atas aset operasi bersih (RNOA) dihitung sebagai
berikut :
Hubungan Penjualan dengan asset operasi disebut dengan perputaran asset operasi
bersih (net operating asset turnover) atau cukup disebut perputaran NOA.Angka ini
mengukur keefektifan perusahaan dalam menghasilkan penjualan dari asset operasi
bersih.
Pemisahan ini akan menyorot peranan tiap-tiap komponen, baik itu margin NOPAT
maupun perputaran NOA dalam menentukan besaranya RNOA. Keduanya merupakan
pengukuran yang bermanfaat untuk mendapatkan pemahaman atas profitabilitas suatu
perusahaan, yang akan digambarkan pada bagan di bawah ini. Tingkat analisis pertama
berfokus pada interaksi antara margin NOPAT dan perputaran NOA.Tingkat kedua
menyoroti faktor-faktor penting yang menentukan margin laba dan asset.
NOPAT Penjualan
RNOA = x x (1 + OLLEV)
Penjualan Rata−rata OA
Dimana OA adalah asset operasi (kotor) dan OLLEV (rata-rata kewajiban operasi / rata-
rata NOA) adalah rasio leverage kewajiban operasi. Karena OLLEV memiliki nilai
positif, kenaikan OLLEV akan meningkatkan RNOA. Pemikiran dibalik persamaan
diatas adalah kewajiban operasi umumnya tidak menimbulkan biaya jika digunakan
secara tepat.
Hubungan atara margin NOPAT dan perputaran NOA diilustrasikan pada tampilan 8.4
sesuai definisinya, RNOA sama dengan margin NOPAT (dalam persen) dikalikan
dengan perpuaran NOA. Seperti diperlihatkan pada tampilan 8.4 PT X memperoleh
RNOA sebesar 10% dengan margin NOPAT yang relatif tinggi dan perputaran ROA
yang rendah. Sebaliknya PT Z memperoleh RNOA yang sama tetapi dengan margin
NOPAT yang rendah dan perputara ROA ynag tinngi margin dan perputaran PT Y ada
diantara kedua perusahaan diatas atau PT Y memiliki RNOA 10% dengan Y ta di atara
kedua perusahaan diatas atau PT Y memiliki RNOA 10% dengan margin NOPAT
setengah dari PT X dan perputaran aset dua kali lipat PT X. Tampilan ini menunjukan
terdapat berbagai kombinasi margin laba dan perputaran aset yang akan menghasilkan
RNOA sebesar 10%
PT X PT Y PT Z
Perputaran NOA 1 2 10
Pengembalian atas
10% 10% 10%
aset bersih
Karena RNOA merupakan fungsi dari margin dan perputaran kita dapat tergoda
menganalis kemampuan perusahaan dalam meningkatkan RNOA dan menaikan margin
laba sambil menahan perputaran tetap konstan atau sebaliknya. Sayangnya karena dua
pengukuran tersebut tidak sambil independen jawabannya tidak semudah itu mergin
lama merupakan fungsi dari penjualan atau harga jual dikali unit yang terjual dan bebas
operasi. Perputaran juga merupakan dfungsi dari perputaran akibatnya meningkatkan
margin laba dengan menaikan harga jual akan berdampak pada unit terjual. Pengurangan
beban operasi yang berkaitan dengan pemasaran sebagai usaha untuk meningkatkan
profitabilitas juga biasanya akan berdampak pada permintaan atas produk. Harga jual,
pemasaran, litbank, produksi, dan sejumlah area usaha lainnya harus dikelola secara
efektif secara untuk memaksimalkan RNOA
Memisahkan pengembalian atas aset operasi bersih seperti terlihat pada tampilan 8.5
memberikan pemahaman dalam menilai tindakan strategis perusahaan untuk
meningkatkan pengembalian. Misalnya PT B dan C harus berkonsentrasi memperbaiki
profitabilitas. Selain itu, asumsikan industri yang disajikan pada tampilan 8.5 memiliki
margin NOPAT dan perputaran NOA yang cukup mewakili, bukti menyarankan bahwa
PT P harus memusatkan perhatian pada perbaikan perputaran NOA sementara PT A
perlu memusatkan perhatian pada peningkatan margin NOPAT maupun perputaran
NOA.
RNOA kedua perusahaan terlihat buruk. Namun , tindakan koreksi strategis untuk tiap
perusahaan berbeda. Analisis terhadup kasus tersebut harus mengevaluasi kemungkinan
keberhasilan manajerial dan faktor lain dalam memperbaiki kinerja. Khususnya, PT AA
memiliki margin NOPAT 10%, Sementara margin PT BB jauh lebih renda. Di lain
pihak, Satu dolar yang dinvestasikan dalam aset PT AA akan menghasilkan penjualan
sebesar $0.10, sementara PT BB menghasilkan penjualan sebesar $2 untuk setiap dolar
yang diinvestasikan. Karena itu, salah satu pada bagian dari analisis akan memusatkan
perhatian pada aset PT AA dan mempertanyakan : Mengapa perputarannya begitu
rendah? Apakah hasil dari aset sangat kecil atau tidak ada sama sekali? Apakah ada aset
yang tidak digunakan yang harus dilepas (dijual)? Apakah aset digunakan dengan secara
tidak efesien atau tidak efektif? PT AA diharapkan dapat mencapai perbaikan secara
cepat dengan berkonsentrasi pada peningkatan perputaran (dengan meningkatkan
penjualan, mengurangi investasi , atau keduanya). Mungkin lebih sulit bagi PT AA
untuk meningkatkan margin laba melebihi angka industri.
Terdapat kecenderungan untuk melihat margin laba yang tinggi sebagai tanda kinerja
operasi yang baik. Namun , kita perlu menekankan arti penting pengembalian atas
investasi modal ( apapun definisinya ) sebagai pengujian profitabilitas utama. Suatu
supermarket akan cukup puas dengan margin NOPAT sebesar 1% hingga 2%. Begitu
juga toko diskon yang menerima margin NOPAT yang rendah untuk memperoleh
perputaran aset yang tinggi (terutama persediaan). Sebaliknya, industri padat modal-
seperti industri baja, kimia, dan otomotif yang memiliki investasi aset yang tinggi
perputaran NOA yang rendah, harus memperoleh margin NOPAT yang lebih tinggi agar
dapat berhasil. Tampilan 8.6 menggambarkan hubungan antara margin NOPAT dan
perputaran NOA beberapa industri secara grafik. Kurva pengembalian atas aset sebesar
10.3% pada tampilan 8.6 digunakan karena angka tersebut merupakan nilai median
untuk perusahaan publik.
Harus diingat bahwa analisis pengembalian untuk satu tahun memiliki potensi
kesalahan. Sifat siklus dari beberapa industi menyebabkan perubahan pada margin laba
dimana laba pada beberapa tahun dapat menjadi sangat tinggi, sementara tidak pada
tahun lainnya. Perusahaan harus dianalisis dengan menggunakan pengembalian yang
dihitung selama beberapa tahun dan satu siklus usaha penuh.
Laba operasi bersih setelah pajak (net operating) profit after tax-NOPAT) / Penjualan
Margin laba operasi merupakan fungsi dari harga jual per unit produk atau jasa
dibandingkan dengan biaya per unit yang dikeluarkan untuk membawa produk atau jasa
Pengembalian atas ekuitas saham biasa ( return on common shareholders’ equity ROCE)
atau cukup pengembalian atas ekuitas biasa merupakan hal yang sangat diminati
pemegang saham perusahaan. Kreditor biasanya menerima pengembalian dalam jumlah
tetap atas pendanaanya. Pemegang saham biasa tidak dijanjikan pengembalian atau
menerima pengembalian dalam jumlah tetap. Pemegang saham ini memiliki klaim atas
laba residu suatu perusahaan hanya setelah seluruh sumber pendanaan lainnya dilunasi.
Karena itu, pengembalian atas ekuitas pemegang saham
3.1. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah Return Net Operating Asset merupakan salah satu tolak ukur dalam
menilai pengembalian atas asset operasi bersih yang diperoleh perusahaan dari kegiatan
operasinya sehingga perusahaan akan mengetahui kondisi keuangannya dan mampu untuk
meningkatkan kembali aktivitasnya dengan berbagai saran dari seorang analis begitu juga
dengan Return On Common Equity yang digunakan dalam menentukan seberapa besar
pengembalian investasi atas saham biasa sehingga para investor akan memperoleh informasi
mengenai tingkat pengembalian atas saham yang dibelinya dari perusahaan tersebut, dan
terakhir dalam analisis ini seorang analis harus mampu mengintepretasikan serta memberi
saran bagi perkembangan perusahaan tersebut dimasa yang akan datang.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
K.R. Subramanyam, Wild John J. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.