Anda di halaman 1dari 4

Nama : Toha Afandi

NPM : 2017030058
Kelas : Akuntansi B1 / smt6
Makul : Lab. Audit

UTS LAB. AUDIT

1. Apakah yang menjadi kelemahan pada modul 2 pada aktivitas penjualan dan piutang
dagang?
A. Aktivitas penjualan :
 Terdapat transaksi yang tidak dapat di buktikan secara nyata namun terdapat di

transaksi rekening koran. Hal ini memicu pro dan kontra karena jika dilihat dari

kebijakan dan prosedur akuntasi yang diterapkan perusahaan dalam prosedur

penjualan yang mengatakan bahwa “ setiap penjualan harus memenuhi

prosedur dan didukung bukti transaksi penjualan antara lain sales order, sales

order aproval (untuk kredit), delivery note, collection note, faktur, serta bukti

penerimaan bank “, namun yang terjadi adalah tidak ada sama sekali bukti

penunjang yang tertera pada perusahaan kecuali rk dari bank bini. Hal ini akan

menimbulkan temuan yang memicu asumsi auditor bahwa PT. PETA melakukan

trx tidak jelas yang melanggar aturan perusahaan .( rk hal 105, prosedur

penjualan buku 1 hal 27 )

 Terdapat kesalahan dalam otorisasi pada faktur, dimana dalam prosedur penjualan

dijelaskan bahwa “setiap penjualan kredit harus mendapat persetujuan kredit

dari Bapak Ari..” Bapak Ari merupakan seorang manajer bagian pemasaran PT.

PETA, dimana ia dibantu oleh staff bagian administrasi penjualan, namun

kenyataannya yang melakukan otorisasi dalam faktur adalah anisa (saya

berasusmsi anisa merupakan staff bagian administrasi penjualan karena tidak

dijelaskan dibuku) padahal dalam berkas permanen serta prosedur sudah jelas

diterangkan yang berhak melakukan persetujuan penjualan kredit adalah Bapak

Ari “ ( faktur buku 1 hal 61-63, prosedur penjualan buku 1 hal 27, berkas
permanen buku 1 hal 19 )

 Terdapat kesalahan dalam pencatatan penjualan kredit terjadi pada trx PT. Horas

tanggal 29/12/12 yang dicatat dalam buku pembantu piutang yang dilampirkan

PT. PETA. Seharusnya, sdr ester selaku kabag akt tidak melakukan pencatatan

karena barang belum diterima oleh pelanggan hal ini tercermin dalam syarat trx

penjualan perusahaan yaitu FOB Destination Point dimana penjualan baru diakui

pada saat barang diterima oleh pelanggan dan hal ini juga terbukti dengan adanya

surat konfirmasi positif piutang PT. Horas yang mengatakan bahwa pesanan

belum datang/belum diterima. ( buku pembantu piutang buku 1 hal 51,

prosedur penjualan buku 1 hal 27, surat konfirmasi buku 2 hal 29 )

 Belum terdapat adanya pencatatan untuk retur penjualan yang terjadi pada trx PT.

Manggis yang nantinya akan berpengaruh terhadap akun persediaan.

 Tidak adanya bukti pendukung seperti faktur dan surat jalan atas penjualan kredit

atas trx PD. Sirsak. Sirsak tanggal 29/12/12, hal ini sesuai atas konformasi positif

piutang PD. Sirsak. Sirsak. ( surat konfirmasi buku 2 hal 33, kumpulan

okumen faktur terlampir yang tidak ditemukan untuk trx PD. Sirsak. Sirsak

29/12/12 buku 1 hal 61-63, surat jalan buku 2 hal 58-60 )

B. Aktivitas piutang dagang :


 Belum terdapat adanya pencatatan piutang dagang yang tidak tertagih untuk PD.

Sirsak. Rambutan dikarenakan perusahaan dagang tersebut dikabarkan pailit pada

awal des 2012. Seharusnya PT. PETA melakukan pencatatan penghapusan

langsung dimana hal ini sudah tertera dalam prosedur piutang dagang.

( keterangan buku 1 hal 53, prosedur piutang dagang buku 1 hal 28 )

2. Apakah yang menjadi kelemahan pada modul 3 pada aktivitas persediaan, hutang dagang,
dan pembayaran hutang dagang?
A. Aktivitas persediaan
 Terdapat kesalahan pencatatan pada pesanan pembelian dalam trx PT. Yuki
tanggal 31/12/12. Dimana seharusnya sdr ester tidak mencatat pesanan tersebut

dikarenakan perusahaan penggunakan syarat FOB Destination Point atau

pembelian diakui pada saat barang diterima oleh PT. PETA. ( keterangan buku 1

hal 81, prosedur pembelian buku1hal 27 )

 Terdapat barang konsinyasi yang mungkin tidak dipisah sehingga menjadi temuan

auditor.

 Terdapat kesalahan pembuatan laporan penerimaan barang oleh andi selaku

bagian gudang, dimana ia menandatangani LPB untuk trx PT. Yuki 31/12/12

padahal ia belum menerima barang tersebut digudang. ( LPB buku 1 hal 91,

keterangan buku 1 hal 81 point 4 )

 Terdapat ketidaksesuaian tanggal LPB, dimana dala keterangan dibuku tanggal

31/12/12 namun di LPB tanggal 31/12/12. ( LPB buku 1 hal 91, keterangan

buku 1 hal 81 point 4 )

 Belum terdapat adanya pencatatan untuk barang kembali dari retur penjualan PT

Manggis sebesar beban pokok penjualan rp. 16.000.000 yang mengakibatkan

terjadinya selisih dalam perhitungan fisik dan kartu persediaan.

 Belum terdapat adanya jurnal pembalik untuk trx PT. Horas 28/12/12 yang

seharusnya dicatat karena syarat penjualan adalah FOB Destination Point dimana

barang belum diterima, dan barang dalam perjalanan seluruh tanggung jawabnya

masih penjualnya. ( keterangan buku 1 hal 81, prosedur penjualan buku 1 hal

27 )

 Terdapat ketidaksesuaian atau ketepatan informasi dari bagian pemasaran ke

bagian gudang sehingga menyebabkan adanya pencatatan yang terlewat karena

memo belum diterima oleh bagian akuntansi juga bagian gudang namun sudah

ditanda tangani oleh andi selaku bagian gudang dan terdapat tanggal yang tidak
sesuai pada LPB 10/12/12 sedangkan diketerangan 28/12/12. ( LPB buku 1 hal

90, keterangan buku 1 hal 81 )

B. Aktivitas hutang dagang dan pembayaran hutang


 Tedapat kesalahan pencatatan hutang dagang pada trx PT. Yuki dimana barang

belum sampai namun sudah dicatat oleh PT. PETA baik dalam kartu persediaan

maupun dalam LPB ( order pembelian buku 1 hal 88, LPB buku 1 hal 91 )

3. Apakah yang menjadi kelemahan pada Modul 4 pada aktivitas Kas dan Setara Kas?
A. Aktivitas kas dan setara kas
 Terdapat pelunasan piutang yang belum dicatat oleh PT. PETA dalam trx PT.

Manggis 30/12/12 melalui transfer bank bini. ( surat konfirmasi buku 2 hal 32 ,

rk buku 1 hal 105 )

 Terdapat pelunasan piutang yang tidak dicatat berdasarkan uang yang masuk

melalui transfer bank dalam trx PT. Flaminggo 18/12/2012, hal ini sesuai dengan

surat konfirmasi positif piutang dagang PT. Flaminggo. Namun dalam pembuatan

BPK oleh sdr Trinita terdapat nominal yang salah dan tidak di periksa oleh Agus

selaku kabag keuangan yang mempunyai tuas tersebut sehingga mengakibatkan

temuan selisih atas pencatatan PT. PETA. ( berkas permanen buku 1 hal 19,

surat konfirmasi buku 2 hal 28, BPK buku 1 hal 68 )

 Belum terdapat rekonsiliasi bank untuk bulan des 2012, sehingga menimbulkan

banyak kekeliruan dalam pencatatan.( keterangan buku 1 hal 103 )

 Terdapat rangkap jabatan kasir kas besar dengan kasir kas kecil, hal ini dapat

menimbulkan kecurangan sehingga lebih baik disarnkan agar kedua tugas terebut

dipegang oleh 2 orang secara terpisah ( keterangan buku 1 hal 102 )

Anda mungkin juga menyukai