Anda di halaman 1dari 20

Tujuan Audit Penjualan dan penagihan

piutang usaha
 Memastikan bahwa pencatatan telah disajikan sesuai
SAK.
 Akun akun lain yang berkaitan dengan penjualan dan
penagihan : Penjualan ( tunai & kredit ), penerimaan
kas, retur, penghapusan piutang & beban piutang tak
tertagih.

Siklus ini dimulai dari permintaan pelanggan dan


berakhir dengan pengubahan barang atau jasa menjadi
piutang usaha, dan akhirnya menjadi uang tunai.
Proses pesanan pelanggan:
 Penerimaan Pesanan /sales order
(deskripsi,kuantitas,informasi tentang barang tersebut )
 ·Persetujuan Kredit ( analisa kemampuan pelanggan,
antisipasi tdk tertagih melalui survey lapangan ) 
 Pengiriman barang ( pengiriman barang dan otomatis akan
membuat faktur penjualan serta jurnal penjualan )
 Penagihan ( pengiriman telah tertagih, review
kelengkapan dokumen, seperti : faktur penjualan, surat
jalan, bukti pengeluaran barang,dll )
 Hal terpenting dalam penagihan : semua pengiriman
telah ditagih ( SJ VS Fkt.Penj. ), pastikan tidak ada
pengiriman ditagih lebih dari 1 x ( pegeluaran brg,
Inv, kas/bank ), pengiriman ditagih dengan jumlah
yang tepat.( SJ , otorisasi )
Proses penerimaan kas, retur dan
penghapusan piutang
Remittance advice ( nama pelanggan, nomor faktur, dan
jumlah faktur )
File transaksi penerimaan kas ( penerimaan kas dalam 1
periode,mis : hari, minggu, bulan )
Pencatatan retur ( memo kredit, pastikan barang
diterima di gudang )
Bukti otorisasi penghapusan piutang ( otorisasi
manajemen dan sebaiknya di informasikan kepada
pelanggan )
Pemahaman pengendalian internal
Pemahaman bisnis proses penjualan ( daftar pertanyaan
tentang pengendalian internal, mempelajari proses penjualan
dengan melakukan walkthrough )
Menilai risiko pengendalian yang berjalan saat ini.
Indentifikasi kelemahan pengendalian dan evaluasi perbaikan.
Pengujian pengendalian internal
Pemisahan tugas yang memadai, antisipasi kecurangan & salah
saji ( kredit dengan penagihan,dll )
Otorisasi yang tepat, mis : kredit harus di otorisasi sebelum
penjualan, barang harus di otorisasi sebelum barang di kirim.
Tujuan untuk meminimalisir penjualan tidak tertagih.
Dokumen di beri nomor secara berurutan
Pengiriman laporan bulanan penjualan kepada pelanggan
transaksi melampaui batas kredit pada sistem komputerisasi.
Digunakan price list jika memungkinkan
Mendesain pengujian penjualan
1.Mencatat penjualan yang terjadi. Untuk mengantisipasi :
 penjualan dicatat sementara pengiriman tdk pernah
dilakukan
penjualan di catat lebih dari 1 kali.
pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif ( penjualan
& pengiriman dilakukan oleh petugas yang sama )
2.Transaksi penjualan telah dicatat
Untuk menguji apakah ada transaksi
yang dihilangkan.(kelengkapan)
Pengujian keberadaan transaksi
3.Penjualan di catat dengan akurat
Mengirimkan jumlah barang yang di
pesan
Menagih dengan akurat, sesuai barang
yang di kirim
Mencatat dengan tepat jumlah yang di
tagih.
4. Penjualan di catat pada tanggal yang
tepat
Penjualan di catat setelah
pengiriman barang/jasa dilakukan.
( review DO dengan Fkt.penj.)
Mendesain pengujian pengendalian
penerimaan kas
Menentukan apakah penerimaan
kas telah di catat.
Pengujian bukti penerimaan kas
Pengujian pengungkapan lapping
piutang
Pengujian untuk penghapusan piutang
tak tertagih
Kemungkinan karyawan klien
melakukan penyimpangan dengan
menghapus piutang usaha yang telah
ditagih.
Pengendalian untuk penerimaan
kas/bank di cabang
Pada kantor cabang harus dibuat
rek.penerimaan pelanggan dan
rek.penerimaan untuk operasional
dari kantor pusat. Tidak boleh
dijadikan satu rekening atas kedua
aktivitas tersebut.
Tujuan audit dengan SO.Piutang Usaha
1) Piutang usaha pada neraca sama dengan ledger
2) Piutang usaha memang ada ( berdasarkan bukti –bukti yang ada )
 Kelengkapan piutang telah dicantumkan ( kemungkinan
penghilangan penyajian npiutang, sulit dikonfirmasi ke
pelanggan )
 Piutang sudah akurat ( mereview transasksi mdebit dan kredit )
 Piutang diklasifikasi dengan benar ( afiliasi, pihak ke tiga ,dll )
 Pisah batas piutang sudah benar ( mencatat ketepatan transaksi
piutang/penjualan, karena dapat mempengaruhi R/L )
 Penyajian piutang telah dikurangi dengan penyisihan.
 Klien memiliki hak atas piutang ( dijaminkan, dijual degan diskon ),
memeriksa notulen rapat, kontrak,dll.
Prosedur pemeriksaan Piutang
1) Pelajari IC atas piutang, penjualan dan penerimaan kas.
( DO apakah bernomor urut, otorisasi yg valid, harga
jual/potongan telah tercantum pada faktur penjualan,dll )
2) Buat top schedule & supporting per tanggal neraca.
( rincian piut.usaha, afiliasi,pegawai,direksi,lain-lain )
3) Minta daftar umur piutang per tgl neraca, memuat :
pelanggan, jumlah piutang, umur piutang. ( semakin lama
umur piutang, semakin besar kemungkinan tidak tertagih )
periksa pencatatan sub ledger dari faktur penjualan.
4) Periksa keakuratan antara nilai pada ledger dan subledger
piutang.
5. Kirim konfirmasi piutang ( positif/negatif ) dasar pemilihan
pelanggan harus dijelaskan dalam kertas kerja. Konf.positif :
nilai besar, pelanggan sedikit, IC lemah.
Konf.negatif,sebaliknya.
6. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku
kas, mulai tanggal neraca sampai tanggal pemeriksaan
lapangan.
7. Periksa dasar penentuan piutang tak tertagih.
( berdasarkan analisis umur piutang, persentase tertentu
dr so.piutang )
8. Test sales cut off ( memeriksa sales invoice 1 minggu
sebelum/sesudah tanggal neraca )
9. Periksa noutulen rapat, surat perjanjian dengan pelanggan
dan bank untuk mengetahui apakah ada piutang yang
dijaminkan.
10. Buat kesimpulan.
Kebijakan Manajemen harus dituangkan tertulis dan
diinformasikan kepada pelanggan, untuk mencegah adanya
oknum yang menagih langsung.

Pengiriman surat konfirmasi juga mempertimbangkan hasil


jawaban konfirmasi tahun lalu, jika tidak dikirim balik maka
sebaiknya tidak usah dikonfirmasi.

Pertimbangan lain adalah auditor harus memahami perusahaan


yang akan dilakukan konfirmasi, jika perusahaan kecil biasanya
pelanggan kurang memahami tujuan surat konfirmasi, tetapi
untuk perusahaan menengah dan besar akan dapat lebih
diandalkan.
Prosedur alternative jika tidak mendapat jawaban
dari pelanggan klien :
Pemeriksaan penerimaan kas pada periode
berikut
Pemeriksaan pesanan pelanggan,
dok.pengiriman, faktur penjualan
Dokumen terkait lainnya.
Konfirmasi Piutang dapat tidak dilakukan, jika :
Nilai tidak material
Penggunaan konfirmasi tidak efektif
( tahun lalu tidak ada jawabannya )
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai