Anda di halaman 1dari 8

KEWIRAUSAHAAN 2

KEDAI KOPI

Dosen Pengampu : Dra. Tri Murti, MM

Disusun Oleh :

1. Muhammad Bagus W (201703P016)


2. Bayu Tri M (2017030088)
3. Mahendra Bayu Sata (201903P007)
4. Nova Galih Rakasiwi (2017030107)

UNIVERSITAS ISLAM BATIK

SURAKARTA

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia tidak diragukan lagi memiliki berbagai jenis kopi berkualitas dan terkenal
dengan kelezatan kopinya. Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, bukan sekedar
meminumnya, namun bagaimana dan dimana meminumnya sudah menjadi budaya tersendiri.
Bukan sekedar meminum kopi semata, namun di kedai kopi juga menjadi tujuan beberapa
kalangan untuk melakukan kegiatan suatu tertentu, seperti bertemu klien atau belajar kelompok
bagi kalangan mahasiswa.

Definisi kedai kopi menurut (Wiktionary, 2010 dalam Aditya Kurniawan, 2011) dapat
diartikan sebuah café kecil atau restoran kecil yang biasanya menjual kopi dan terkadang
minuman non-alkohol, makanan sederhana (snacks) dengan fasilitas yang menunjang di tempat
tersebut. Kedai kopi saat ini merupakan bisnis yang menguntungkan, dimana banyak pecinta
kopi menjadikan kopi sebagai kebutuhan yang wajib untuk dipenuhi sebagai tuntutan gaya
hidup, sehingga begitu banyak kedai kopi yang dijadikan sebagai salah satu peluang usaha
alternatif yang menjajikan bagi pelaku bisnis.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana keseimbangan lintas industri atas usaha yang dipilih ?


2. Pendekatan apa yang digunakan dalam mencari peluang usaha ?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi peluang usaha ?
4. Bagaimana cara menentukan pengukuran peluang usaha ?
5. Bagaimana cara menentukan kriteria pemilihan produk pada usaha yang dipilih ?
6. Bagaimana cara mengembangkan gagasan produk ?
7. Bagaimana cara menentukan bentuk usaha yang akan dipilih ?
8. Bagaimana cara menentukan tempat usaha yang akan dipilih ?
9. Bagaimana cara menentukan organisasi usaha yang akan digunakan ?
10. Bagaimana pengaruh lingkungan usaha terhadap usaha yang dipilih ?

C. TUJUAN PENULISAN PROPOSAL

1. Untuk mengetahui keseimbangan lintas industri yang dipilih.


2. Untuk mengetahui pendekatan apa yang digunakan dalam usaha yang dipilih.
3. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi peluang usaha.
4. Untuk mengetahui cara menentukan pengukuran peluang usaha.
5. Untuk mengetahui cara menentukan kriteria pemilihan produk pada usaha yang dipilih ?
6. Untuk mengetahui cara mengembangkan gagasan produk ?
7. Untuk mengetahui cara menentukan bentuk usaha yang akan dipilih ?
8. Untuk mengetahui cara menentukan tempat usaha yang akan dipilih ?
9. Untuk mengetahui cara menentukan organisasi usaha yang akan digunakan ?
10. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan usaha terhadap usaha yang dipilih ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. KESEIMBANGAN LINTASAN INDUSTRI


Keseimbangan lintasan atau line balancing merupakan suatu metode penugasan kepada
setiap pos pekerjaan sehingga setiap pos tidak bekerja melebihi jangka waktu pos kerja
tersebut. Keseimbangan lintasan dilakukan dengan tujuan untuk
1. Memperlancar arus produksi dengan menyeimbangkan waktu kerja setiap lini perusahaan;
2. Mengurangi waktu menganggur (idle time)
3. Menciptakan flexibility
4. Meningkatkan efisiensi dengan menciptakan target kerja
5. Mengurangi Bottle Neck
6. Mencapai kapasitas optimal.

B. PENDEKATAN MENCARI PELUANG USAHA


Pendekatan yang kami gunakan dalam untuk mencari peluang usaha adalah pendekatan
inside out dan pendekatan out-side. Berikut penjelasan mengenai pendekatan tersebut.
1. Pendekatan inside out atau disebut dengan ideas generation yaitu pendekatan
berdasarkan gagasan sebagai kunci dengan melihat keterampilan, kemampuan, dan
sebagainya. Dalam pendekatan ini kami mempunyai gagasan/ide untuk menciptakan
kedai kopi dengan nuansa yang cocok untuk semua kalangan dari anak-anak hingga
orang tua, dengan sajian kopi-kopi khas nusantara dan makanan-makanan ringan khas
nusantara.
2. Pendekatan out-side yang disebut dengan Opportunity Recognition yaitu pendekatan
yang menekankan pada basis ide bahwa perusahaan akan berhasil apabila menanggapi
atau menciptakan kebutuhan di pasar. Opportunity Recognition tidak lain adalah
pengamatan lingkungan, yaitu alat pengembangan yang akan ditransfer menjadi peluang-
peluang ekonomi. Kami melihat pasar yang mana saat ini orang-orang tertarik ke kedai
kopi, walaupun sudah banyak kedai kopi yang berkembang, kami berusaha mencari
peluang bahwa jarang sekali kedai kopi yang dinikmati oleh semua kalangan, karena
sebagian besar kedai kopi hanya dinikmati oleh kalangan muda, dan kami melihat itu
sebagai suatu peluang untuk mengembangkan usaha ini, dengan pengelolaan manajemen
yang bagus dan sistem research and development (RnD) yang baik.

C. CARA MENGIDENTIFIKASI PELUANG USAHA


Seperti halnya bagaimana kami mencari peluang dalam usaha ini, kami mencoba untuk
mengidentifikasikan peluang usaha yang kami miliki dengan melaihat kepada dua
pendekatan berikut ini.
1. Pendekatan dengan Permintaan, artinya banyak peluang yang bersumber dari adanya
kebutuhan dan kenginan konsumen. Kami melihat bahwa minat masyarakat untuk
meminum kopi di sebuah kedai semakin tinggi, hal ini membuat kami berpikir untuk
menyediakan solusi bagi mereka yang sangat gemar meminum kopi.
2. Pendekatan dengan Penawaran, artinya peluang usaha yang muncul dari kemampuan
atau potensi yang dimiliki oleh pengusaha sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan keinginan pasar. Kami menawarkan kopi yang sesuai di lidah masyarakat dan sesuai
keinginan masyarakat.

D. PENGUKURAN PELUANG USAHA


Dalam pengukuran usaha kami menggunakan analisa partial dan analisa komprehensif.
Berikut penjelasan mengenai dua analisa diatas.
1. Analisa Partial
Analisa ini juga disebut dengan Analisis Partial Budgeting yang dipakai untuk mengukur
sejumlah perubahan dalam dunia usaha. Analisa budgeting terlampir
2. Analisa Komprehensif
Dalam pengertian peluang usaha, analisa komprehensif sangat perlu. Analisa ini
dilakukan secara menyeluruh. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Kelayakan produk
Kami harus menyediakan produk yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarkat dan
disukai oleh pelanggan, dalam hal ini kopi dan makanan kecil yang kami sajikan
harus bermutu tinggi dan disukai oleh masyarakat.
b. Kelayakan industri
Untuk memproduksi kopi dan makanan kecil kami harus mempunyai industri dengan
standar yang memenuhi dan mempunyai konsistensi dalam memproduksi barang.
c. Kelayakan Organisasi
Didalam sebuah organisasi usaha ini, kami harus mempunyai organisasi yang jelasa
dan solid.
d. Keuangan

Untuk mendirikan usaha ini kami merencanakan untuk menggunakan modal pribadi
dengan sistem patungan, untuk kedepan dalam hal pengembangan seandainya
dibutuhkan untuk pengambilan kredit di bank, kami akan menggunakan fasilitas
tersebut

E. PEMILIHAN PRODUK

Kami memilih produk yang terbuat dari kopi sebagai produk utama dan produk-produk
makanan-makanan kecil sebagai produk tambahan. Selain itu, alasan kami dalam memilih
produk tersebut karena beberapa alasan berikut.
1. Produk yang banyak diminati, tentunya kopi banyak diminati oleh masyarakat dan orang
sering menghabiskan waktu untuk menikmati kopi, dan mereka seringkali menyantap
makanan ringan untuk menemani dalam meminum kopi
2. Aman digunakan konsumen, produk-produk makanan ringan dan kopi ini aman untuk
dikonsumsi oleh masyakarat
3. Biaya produksi kecil, walaupun memerlukan modal yang lumayan besar, biaya produksi
untuk usaha kopi ini relatif kecil.
4. Izin peredaran makanan sudah terjamin oleh pemerintah
5. Produk menarik, seiring dengan trend minum kopi dikalangan masyarakat sekarang.
Kopi merupakan produk yang sangat menarik

F. MENGEMBANGKAN GAGASAN PRODUK

Dalam mengembangkan produk kami menggunakan konsep marketing yang cukup


menarik dan mudah dijangkau yaitu melalui sosial media diantaranya sepeti instagram, facebook,
whatsapp, line, blog, dan lainnya. Alasan kami menggunakan sosial media ialah karena media
yang murah dan mencakup masyarakat yang luas adalah sosial media. Selain itu, kami juga dapat
langsung menyentuk pasar yang ingin kami jadikan target yaitu kalangan anak-anak hingga
kalangan orang tua, akan tetapi sebelum mengembangkan produk tentunya ada pengembangan
gagasan yang harus kami kuatkan, sebab kami harus menjual produk yang berkualitas dan dapat
diterima oleh masyarakat. Berikut srategi yang akan kami terapkan untuk mengembangkan
gagasan produk kami.

1. Pemunculan gagasan (Idea generation)


2. Penyaringan gagasan (Idea screaning)
3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development dan testing)
4. Pengembangan strategi pemarasan (marketing strategy development)
5. Analisis bisnis (bussiness analysis)
6. Pengembangan produk (product development)
7. Pengujian pasar (market testing), dan
8. komersialisasi (commercialization)

BENTUK USAHA YANG AKAN DIPILIH

Bentuk usaha yang kami pilih adalah perusahaan perseorangan atau persekutuan
komaditer (CV) dengan kepemilikan sendiri yang kami kelola berempat. Bentuk usaha
tersebut kami pilih karena lebih fleksibel dalam hal pengelolaan.
G. TEMPAT USAHA YANG AKAN DIPILIH
Usaha kedai kopi ini berusaha menyajikan tempat yang nyaman dengan lokasi yang
mudah dijangkau artinya harus tidak terlalu jauh dengan masyarakat, tempat usaha, maupun
pusat perkantoran. Selain itu kami harus memastikan bahwa tempat tersebut mudah untuk
diakses. Kami memilih tempat tersebut untuk memastikan bahwa setiap orang yang mampir
di tempat kami betah hingga berjam-jam untuk sekedar nongkrong maupun berdiskusi
tentang pekerjaan.

H. ORGANISASI USAHA YANG AKAN DIGUNAKAN


Bentuk organisasi yang kami gunakan adalah sebagai berikut.
1. Komisaris :- Mahendra Bayu Sata
- Bayu Tri M
- Nova Galih Rakasiwi
- Bagus
2. Direktur : Bagus
3. Manajer : Bayu Tri M
4. Karyawan : 2 Karyawan

I. LINGKUNGAN USAHA YANG BERPENGARUH


Lingkungan yang akan berpengaruh terhadap usaha kami adalah sebeagai berikut.
1. Lingkungan Mikro
Lingkungan ini berkaitan langsung dengan pemasok, karyawan, pembeli atau pelanggan,
pemilik modal, dan manajemen. Kami harus memastikan bahwa pasokan bahan baku
dari pemasok tidak mengalami kendala yang berarti, artinya pasokan bahan baku kopi
dan lain-lain berkelanjutan dan memiliki kualitas yang bagus. Selain itu, kami harus
memastikan karyawan kami juga terpenuhi kesejahteraannya sehingga dapat bekerja
dengan senang hati yang berpengaruh pada optimalisasi penjuaalan produk. Lingkungan
mikro lainnya yang berpengaruh adalah pelanggan, pelanggan adalah unsur yang sangat
penting bagi keberlangsungan usaha ini. Oleh karena itu, kami harus memastikan bahwa
setiap pelanggan senang dengan produk-produk kami, dan kami harus memastikan setiap
produk yang kami jual disukai oleh pelanggan kami. Juga kami harus mengoptimalkan
lingkungan manajemen kami agar tercipta tim yang solid.
2. Lingkungan Makro
Lingkungan ini berkaitan dengan lingkungan ekonomi, sosiopolitik, teknologi,
demografi/gaya hidup. Seperti halnya yang kita tahu bahwa kondisi ekonomi di
Indonesia saat ini sedang tidak stabil, sehingga berpengaruh dengan daya beli/keinginan
beli oleh pelanggan. Selain itu lingkungan sosiopolitik juga berpengaruh terhadap
kenerlangsungan produksi kami, sebab hal ini berkaitan dengan regulasi pemerintah
yang harus kami penuhi. Lingkungan lainnya yang berpengaruh adalah lingkungan
teknologi dimana teknologi ini berpengaruh pada kualitas produk yang kami hasilkan,
semakin mutakhir teknologi yang kami gunakan maka semakin baik pula produk yang
kami hasilkan. Lalu lingkungan demogafi/gaya hidup masyarakat jadi tantangan buat
kami, sebab gaya hidup masyarakat dapat berubah seiring dengan perubahan ekonomi
pada suatu negara ataupun perubahan trend yang sedang berkembang. Hal ini menuntut
kami untuk selalu berinovasi terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai