Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas Makalah mata
kuliah Seminar Akuntansi Sektor Publik yang berjudul Akuntansi Rumah Sakit dengan
baik.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari peran referensi-referensi yang menjadi
rujukan bagi penulis. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
para penyusun referensi-referensi tersebut yang telah membantu penulis dalam pembuatan
makalah ini.
Makalah ini merupakan hasil usaha maksimal penulis. Namun, penulis menyadari
bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini. Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dalam memahami akuntansi rumah sakit.

Makassar, Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 3
A.

LATAR BELAKANG......................................................................................... 3

B.

TUJUAN......................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 4
C.

PENGERTIAN RUMAH SAKIT..........................................................................4

D.

JENIS-JENIS RUMAH SAKIT.............................................................................4

E.

AKUNTANSI DANA DI RUMAH SAKIT..............................................................5

F.

LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT.............................................................7

G.

SIKLUS TRANSAKSI RUMAH SAKIT...............................................................10

H.

CONTOH PENCATATAN TRAKSAKSI..............................................................13

PENUTUP............................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 20

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peran Rumah Sakit Pemerintah sangatlah penting di dalam masyarakat kita dalam
upaya memberikan pelayanan kesehatan. Namun Rumah sakit Pemerintah tidak lepas dari
permasalahan-permasalahan yang selalu timbul misalnya sulitnya meramalkan kebutuhan
pelayanan

yang

diperlukan

masyarakat

maupun

kebutuhan

sumber

daya

untuk

mendukungnya. Rumah Sakit Pemerintah dituntut untuk selalu siap memberikan pelayanan
yang maksimal bagi masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan sarana dan prasarana yang
memadai untuk mendukung pelayanan maksimal rumah sakit. Selain itu masalah yang
dihadapi Rumah Sakit Pemerintah yaitu sumber dana untuk menjalankan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Rumah Sakit diharapkan dapat mengelola dana yang didapat oleh Rumah Sakit agar
menjadi lebih besar dan terus meningkat sejalan dengan peningkatan Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) serta persiapan Badan Layanan Umum dari tahun ke tahun. Dengan
meningkatnya dana yang diperoleh dumah sakit tentunya akan meningkatkan pelayanan
rumah sakit. Oleh karena itu diperlukan suatu manajemen keuangan yang bagus.
Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan
merupakan salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan
informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan
maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit.

B. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar
Akuntansi Sektor Publik dan juga menambah wawasan dalam bidang Akuntansi Sektor
Publik, khususnya dalam hal memahami akuntansi rumah sakit yang meliputi pengertian,
jenis-jenis, akuntansi dana rumah sakit, laporan keuangan rumah sakit dan siklus transaksi
rumah sakit.

BAB II PEMBAHASAN
A PENGERTIAN RUMAH SAKIT
Menurut WHO rumah sakit adalah sebagai organisasi sosial dan kesehatan yang
berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap dalam hal :
a. Pencegahan dan penyembuhan penyakit
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pusat penelitian biomedis
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI rumah sakit adalah sarana upaya
kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan
untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.

C. JENIS-JENIS RUMAH SAKIT


Jenis rumah sakit berdasarkan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dibagi dalam beberapa jenis :
1. Rumah Sakit Umum
Adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kepada penderita berbagai jenis
penyakit, pengobatan umum, pembedahan dan sebagainya. Rumah sakit ini memiliki
institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam untuk memberikan pertolongan pertama
2. Rumah Sakit Terspesialisasi
Adalah rumah sakit yang memiliki spesialisasi terhadap suatu penyakit yang
membutuhkan penanganan khusus. Kategori rumah sakit terspesialisasi antara lain trauma
center, rumah sakit anak, gigi, manula, dll. Rumah sakit ini memiliki afiliasi dengan
universitas atau pusat medis tertentu.
3. Rumah sakit pendidikan/penelitian
Adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di
fakultas kedokteran pada suatu lembaga/universitas. Rumah sakit ini digunakan sebagai
tempat pelatihan dokter-dokter muda, uji coba obat baru, atau teknik pengobatan baru
4. Rumah sakit lembaga/perusahaan
Merupakan rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada anggota lembaga/perusahaan tersebut.
5. Klinik
Merupakan fasilitas medis yang lebih kecil dari rumah sakit dan hanya melayani keluhan
tertentu. Kumpulan klinik disebut poliklinik. Klinik biasanya hanya menerima pasien
rawat jalan dan dijalankan oleh lembaga swadaya masyarakat atau dokter-dokter yang
ingin membuka praktik pribadi. Kumpulan klinik disebut poliklinik.

Selanjutnya jenis rumah sakit berdasarkan kepemilikannya, rumah sakit di Indonesia


dibedakan menjadi :
1. Rumah Sakit Milik Pemerintah
Rumah sakit milik pemerintah ini dibedakan menjadi:
a. rumah sakit milik pemerintah pusat yang dikenal Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP).
Kepemilikan dimana RSUP merupakan milik pemerintah pusat yang mengacu pada
Departemen Kesehatan (DepKes)
b. rumah sakit milik pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota yaitu RSUD. RSUD
merupakan milik pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota dengan pembinaan
urusan kerumahtanggaan dari Departemen Dalam Negeri. Namun, RSUD tetap
berada di bawah koordinasi Departeman Kesehatan.
2. Rumah sakit berbentuk Badan Layanan Umum (BLU)
BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas.
Tujuan BLU adalah meningkatkan pelayangan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas
dan penerapan praktik yang sehat (PP No. 23/2005 tentang pengelolaan keuangan BLU)
3. Rumah sakit swasta
Adalah rumah sakit yang dimiliki oleh perorangan atau badan hukum. Rumah sakit
swasta dimiliki oleh yayasan keagamaan dan kemanusiaan ataupun dimiliki oleh
perusahaan.

D. AKUNTANSI DANA DI RUMAH SAKIT


Aturan dan prinsip-prinsip penggunaan akuntansi dana dalam rumah sakit dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital)
Pelaksanaan akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accounting Standards
Board FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan
no.117 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba.
2. Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public Hospital)
Pelaksanaan akuntansi dilaksanakan berdasarkan standar

akuntansi

yang

dikembangkan oleh Govermental Accounting Standards Board GASB (Dewan


Standar Akuntansi Pemerintah).
Dalam akuntansi dana untuk rumah sakit, penyajian laporan informasi keuangannya
mengharuskan pembentukan dana (fund) yang dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Dana Tidak Terikat (Unrestricted Funds) adalah dana yang tidak dibatasi penggunaanya pada suatu tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana Umum (General
Fund) di pemerintahan atau Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Current Fund)
dalam akuntansi universitas, yang dibentuk untuk menjalankan operasi organisasi
sehari-hari.
2. Dana Terikat (Restricted Funds) adalah dana yang dibatasi penggunaannya pada suatu
tujuan tertentu yang biasanya muncul karena permintaan dari pihak ini dibedakan
menjadi :
a. Dana Terikat Sementara Waktu (Temporarily Restricted), yaitu dana dengan
pembatasan yang bersifat sementara, dan
b. Dana Terikat Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu dana dengan
pembatasan yang bersifat permanen.
Aktiva (asset) yang tergolong terikat dicatat pada Dana Umum, sementara satu atau
lebih dana yang lain digunakan untuk mencatat aktiva yang terikat sementara waktu dan
terikat permanen. Selengkapnya, dana-dana yang umum digunakan dalam akuntansi dana
untuk rumah sakit dapat dilihat pada Matriks berikut ini :
Dana-dana dalam Akuntansi Dana Rumah Sakit
Umum

Dasar
Akuntansi

Akrual

Deskripsi
Perbedaan

Laporan
Keuangan

Kelompok Dana
Terikat
Tujuan
Terikat
Penggantian &
Abadi
Khusus
waktu
Pengembangan
Fasilitas
Pemasukan/sumbangan (contribution), transfer, dicatat secara langsung
dalam dana yang bersangkutan
Sumber daya/dana ditahan dalam masing-masing dana hingga dipindahkan
ke Dana Umum untuk belanja.
Dana dibatasi
Dana tidak dapat Dana dibatasi
Dana abadi yang
untuk tujuan
digunakan
untuk
harus dikelola
operational
sampai waktu
penambahan
dan tidak untuk
tertentu
yang ditentukan aktiva tetap
digunakan
pihak sponsor

Neraca
Laporan Operasi
Laporan Perubahan Aktiva Bersih
Laporan Arus Kas

1. Dana Umum
Dana Umum (General Fund) digunakan untuk mencatat sumber daya/dana yang
diterima dan dibelanjakan dalam menjalankan kegiatan operasional utama dari rumah sakit.
Dalam Dana Umum, direksi rumah sakit dapat menetapkan pembatasan berupa penyisihan
atau sumber daya tertentu (board-designed resources). Dalam hal ini, dana yang disisihkan
tetap dianggap sebagai Dana Terikat namun pencatatannya harus mencantumkan tujuan
penyisihan dana tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena dana yang disisihkan berbeda

dengan dana yang dibatasi penggunaannya. Penyisihan dana berasal dari inisiatif internal
Direksi Rumah Sakit, sedangkan pembatasan penggunaan dana berasal dari pihak eksternal
rumah sakit yang mensponsori dana tersebut.
2. Dana Terikat
Kelompok dana (fund groups) yang digolongkan sebagai dana terikat digunakan untuk
mencatat dana yang penggunaannya dibatasi oleh donor atau pihak yang men-sponsori dana
tersebut secara garis besar, seperti dijelaskan sebelumnya kelompok dana terikat ini dapat
dibagi menjadi dua yaitu (1) yang pembatasannya bersifat sementara ini (temporary
restricted) dan (2) yang pembatasannya yang bersifat tetap (permanently restricted). Yang
termasuk Dana Terikat Sementara adalah
a. Dana untuk Tujuan Khusus (specific purpose funds), yaitu dana atau kekayaan yang
dibatasi penggunaannya pada tujuan tertentu,
b. Dana Terikat Waktu (time restricted funds), yaitu dana atau kekayaan yang dibatasi
penggunaanya yang penggunaannya dibatasi sampai batas waktu tertentu,
c. Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas (Plant Replacement and Expansion
Funds), yaitu dana atau kekayaan yang khusus dialokasikan untuk pembangunan dan/
atau pengembang-an aktiva tetap.
Sedangkan Dana Terikat Permanen adalah Dana Abadi (Endowment Funds).
Dalam Dana Abadi, dana hanya boleh digunakan sebagai modal/pokok, yang
biasanya akan dikelola/diinvestasikan misalnya dalam deposito. Penghasilan dari investasi
inilah yang baru dapat digunakan baik untuk tujuan umum (tidak terikat) maupun untuk
tujuan khusus (terikat sementara).

E. LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT


Dalam laporan keuangan rumah sakit terdapat empat laporan keuangan utama yang
dihasilkan oleh proses akuntansi, yaitu:
1. Neraca
Neraca pada laporan keuangan rumah sakit terdiri dari :
a. Aktiva dan utang diklasifikasi menjadi:
Aktiva lancar dan aktiva tetap
Utang lancar dan utang jangka panjang
b. Aktiva bersih (ekuitas) diklasifikasi berdasarkan:
Aktiva bersih tidak terikat
Aktiva bersih terikat temporer
Aktiva bersih terikat permanen
Yang secara khusus perlu diperhatikan dalam neraca rumah sakit antara lain:

a. Kas
Jumlah kas yang tercatat dalam neraca tidak termasuk kas pada Dana Terikat
yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi.
b. Piutang
Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi.
c. Investasi
Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada nilai
wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian.
d. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresiasinya dalam Dana
Umum.
e. Aktiva yang Disisihkan
Klasifikasi aktiva terikat (restricted assets) hanya diberikan pada dana yang
penggunaannya dibatasi oleh pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori dana
tersebut.
Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca.
g. Saldo Dana
Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang dijelaskan, saldo dana yang dimiliki
f.

oleh rumah sakit dipisahkan menjadi tiga macam yaitu: terikat, terikat sementara
waktu, dan terikat permanen.
2. Laporan Operasi
Rumah sakit melaporkan hasil dari kegiatan operasinya dalam Laporan Operasi
(Statement of Operations). Laporan Operasi mencakup tentang pendapatan, beban, untung
dan rugi, serta transaksi lainnya yang mempengaruhi saldo dana selama periode berjalan.
Laporan operasi harus menyatakan suatu indikator kinerja seperti halnya laba bersih dalam
perusahaan, yang melaporkan hal kegiatan operasi rumah sakit selama periode berjalan.
Indikator kinerja ini harus mencakup baik laba ataupun rugi operasi selama periode berjalan
maupun laba langsung yang diperoleh selama operasi berjalan. Perubahan lain dari saldo dana
selama periode berjalan harus dilaporkan setelah indikator kinerja. Berikut adalah pos-pos
lain yang juga perlu menjadi perhatian:
a. Pendapatan Jasa Pasien. Pendapatan jasa pasien dihitung dari jumlah bruto dengan
menggunakan tarif standar. Jumlah tersebut kemudian di kurangi dengan penyesuaian
kontraktual (contractual adjusments) menjadi Pendapatan Bersih Jasa Pasien.
b. Penyesuaian Kontraktual. Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak
ketiga dalam proses penggantian pembayaran medis. Perusahaan asuransi biasanya
mengganti kurang dari jumlah tarif standar penuh untuk jasa medis yang disediakan
bagi pasien yang menjadi tanggunan asuransi. Meskipun rumah sakit memiliki tarif
standar untuk jasa yang diberikan, namun rumah sakit menjalin kontrak dengan
pembayar pihak ketiga di mana rumah sakit menerima jumlah pembayaran yang lebih
rendah untuk jasa tersebut.

c. Pendapatan dari Kegiatan Lainnya. Pendapatan dari kegiatan lain mencerminkan


pendapatan dari sumber-sumber bukan pasien, seperti kantin dan sewa parkir.
Pendapaatan ini biaaanya mencerminkan jumlah bersih dari operasinya, jadi bukan
jumlah brutonya.
d. Transfer Antardana. Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva dalam Dana Terikat
ketika persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsor atau donor sudah terpenihi.
Dalam hal ini aktiva tersebut harus ditransfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak
Terikat. Untuk tujuan pelaporan keuangan, transfer antar dana ini dilaporkan dalam
Laporan Operasi sebagai Pelepasan Saldo Dana dan ditunjukkan sebagai
penambahan atas Dana Tidak Terikat.
Contoh Pendapatan:

Pendapatan operasioal rawat jalan: karcis umum dan karcis spesialis.


Pendapatan operasional rawat inap: akomodasi dan visite.
Pendapatan tindakan medis: tindakan medik, dan tindakan keperawatan
Pendapatan operasional unit penunjang: rasiologi, laboratorium, fisioterapi,

farmasi, dan rehab medik.


e. Beban Dana Umum. Beban-beban dalam Dana Umum diakui secara akrual, seperti
halnya pada entitas komersial. Contoh beban :
Biaya pelayanan: bahan, jasa pelayanan, pegawai, penyusutan, pemeliharaan,
asuransi, langganan dan daya, pelatihan, dan penelitian.
Biaya umum dan administrasi: pegawai, administrasi kantor, penyusutan,
f.

pemelihataan, langganan dan daya, pelatihan, dan penelitian


Sumbangan. Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang terbentuk jasa dan
berbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasi yang
berbentuk jasa, maka nilai dari donasi ini biasanya tidak dicatat. Namun, jika terdapat
kebutuhan untuk melakukan pencatatan, maka perkiraan nilai dari donasi jasa dicatat
sebagai sumbangan yang langsung diikuti dengan beban dalam jumlah yang sama.
Sedangkan donasi yang berbentuk aktiva dilaporkan pada nilai wajar pada tanggal
diterimanya sebagai sumbangan jika donasi aktiva ini penggunaannya dibatasi oleh
pihak sponsor atau donor maka dilaporkan dalam Dana Terikat Sementara atau Dana
Terikat Permanen. Ketika pembatasannya sudah tidak berlaku lagi, maka dilakukan

transfer dari Dana Terikat ke Dana Umum.


3. Laporan Perubahan Aktiva Bersih
Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih yang Tidak
Terikat, Terikat Sementara, dan terikat Permanen.
4. Laporan Arus Kas
Format dari laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk entitas komersial. Laporan
arus kas terdiri dari:
a. Aktivitas operasi
b. Aktivitas investasi
c. Aktivitas pendanaan

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas Laporan Keuangan rumah sakit terdiri dari :
a. Gambaran umum RS
b. Iktisar kebijakan akuntansi
c. Penjelasan pos-pos laporan keuangan

F. SIKLUS TRANSAKSI RUMAH SAKIT


Terdapat lima siklus transaksi rumah sakit yaitu:.
1. Siklus pendapatan terkait dengan pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien
atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau tagihan dari pihak lain.
2. Siklus pengeluaran terkait dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak lain dan
pelunasan utang dan kewajibannya.
3. Siklus produksi/pelayanan terkait dengan transformasi sumber daya rumah sakit menjadi
jasa pelayanan rumah sakit.
4. Siklus keuangan terkait dengan perolehan dan pengelolaan capital fund (dana modal),
seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber dana jangka
panjang.
5. Siklus pelaporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi (operating cycle)
sebagaimana empat siklus pertama di atas. Siklus ini memperoleh data operasi dan
akuntansi dari siklus yang lain dan memprosesnya menjadi laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum.

SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan (revenue cycle) terdiri dari beberapa fungsi seperti:
1. Pemberian Pelayanan
Fungsi pemberian pelayanan rumah sakit (usaha) terdiri dari sub fungsi pelayanan medis
dan pelayan non medis
2. Penerimaan Kas
Sumber penerimaan kas rumah sakit yang terkait dengan operasi rumah sakit terdiri dari
tiga bagian, yaitu:
a. Penerimaan hasil usaha rumah sakit
b. Penerimaan hibah
c. Penerimaan anggaran APBN/D
3. Pengelolaan Piutang
Fungsi pengelolaan piutang tidak terlepas dari fungsi pemberian jasa pelayanan dan
mencakup sub fungsi penerimaan kas dari pencairan piutang, penagihan, dan sub fungsi
piutang usaha itu sendiri yang bertugas memelihara informasi piutang pasien/ pihak lain
secara berkelanjutan.

SIKLUS PENGELUARAN

Siklus pengeluaran (expenditure cycle) mencakup fungsi-fungsi yang terkait dengan


pengadaan barang dan atau jasa yang digunakan oleh rumah sakit dalam menjalankan
usahanya. Fungsi dalam siklus ini terdiri dari proses seleksi pemasok (vendor selection),
permintaan pembelian (requisitioning), pembelian (purchasing), utang usaha (accounts
payable), dan akuntansi pengupahan (payroll accounting).
1. Pembelian.

Pembelian/pengadaan

barang

dan

jasa

di

rumah

sakit

mengacu

pada Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 dan peraturan perubahannya, serta
Peraturan Bupati A nomor XXtahun 20XX.
2. Pengelolaan Utang. Fungsi pengelolaan utang bertugas untuk melakukan pembayaran
kepada rekanan/pemasok. Untuk dapat memastikan bahwa pelunasan utang sesuai dengan
dokumen-dokumen yang terkait dengan pembelian, perlu dilakukan matching process,
yaitu semua dokumen dikumpulkan, diverifikasi, dan ditelaah sebelum dilakukan
pembayaran.
3. Pengupahan. Sistem pengupahan melibatkan seluruh payroll process dan personnel
reporting dan menyajikan informasi terkait dengan personalia, seperti ketrampilan
pegawai, pajak, dan potongan-potongan karyawan. Sistem pengupahan

mencakup

pegawai tetap yang sekaligus merupakan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai tidak tetap
(honorer daerah dan kontrak) dengan remunerasi dalam bentuk gaji, insentif, dan/atau
honor.

SIKLUS PRODUKSI/PELAYANAN
Di dalam perusahaan manufaktur salah satu siklus akuntansi adalah siklus produksi,
sedangkan dalam bidang jasa siklus ini identik dengan siklus pelayanan. Siklus
pelayanan mencakup pengelolaan pelayanan, pengelolaan persediaan, akuntansi biaya, dan
akuntansi aset.
1. Pengelolaan Pelayanan. Pengelolaan pelayanan dalam rumah sakit terkait sekali dengan
sistem akuntansi biaya. Khusus untuk RSUD A, unit cost (sistem biaya per unit) menjadi
pilihan dalam penerapan sistem akuntansi biaya. Dalam unit cost ini, biaya yang terjadi di
rumah sakit didistribusikan ke setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien.
2. Pengelolaan Persediaan. Pengelolaan persediaan di RSUD A berfokus pada serangkaian
pencatatan persediaan dan laporannya terkait dengan penggunaan persediaan, saldo akhir
persediaan, dan tingkat persediaan minimum ataupun maksimum. Untuk itu, penentuan
saat pemesanan kembali barang untuk menjaga ketersediaan barang (reorder point) dan
prosedurnya disusun agar biaya penyimpanan persediaan dapat diminimalkan.
3. Pengelolaan Aset Tetap. Pengelolaan aset tetap terkait dengan 1) pencatatan yang
memadai mengenai deskripsi aset, biaya perolehan, dan lokasi penempatan aset tersebut;

2) penghitungan penyusutan untuk keperluan akuntansi dan pajak; 3) dan manajemen


laporan terkait dengan rencana dan pengendalian untuk setiap jenis aset.

SIKLUS KEUANGAN
Sklus keuangan terkait dengan perolehan dan pengelolaan capital fund (dana modal),
seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber dana jangka
panjang.
1. Pengelolaan Kas Masuk. Kas di rumah sakit merupakan harta rumah sakit yang paling
likuid dan memerlukan pengendalian yang sangat ketat. Pengelolaan kas masuk
mencakup fungsi penyetoran penerimaan, sentralisasi penanganan kas, dokumentasi bukti
pendukung, dan pemisahan fungsi pencatatan dan penyimpanan kas.
2. Pengelolaan Kas Keluar. Pengelolaan kas keluar memfokuskan pada pemeriksaan bukti
kas keluar dan pemisahan fungsi otorisasi dan pembayaran.

SIKLUS PELAPORAN KEUANGAN


Siklus pelaporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi yang terdiri dari keempat
siklus di atas. Laporan keuangan, yang merupakan bentuk pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan, dihasilkan dari siklus ini menjadi sebuah rerangka (framework) dalam melakukan
analisis terhadap usaha rumah sakit.

G. CONTOH PENCATATAN TRAKSAKSI


Rumah Sakit Fatimah adalah rumah sakit nirlaba di Kota Banyuwangi, selama periode
20X6. Rumah sakit ini mengklasifikasikan dananya menjadi
1. Dana Tidak Terikat: Dana Umum,
2. Dana Terikat Sementara:
a. Dana untuk Tujuan Khusus,
b. Dana Terikat Waktu,
c. Dana Penggantian dan
d. Pengembangan Bangunan,
3. Dana Terikat Permanen: Dana Abadi,
Berikut contoh transaksi pada Rumah Sakit Fatimah

DANA UMUM
Rumah Sakit Fatimah telah memberikan jasa kepada para pasiennya total senilai Rp
2.500.000 jika diukur menggunakan tarif standar. Dari jumlah ini, ter-dapat penyesuaian
kontraktual yang harus dikurangkan senilai Rp 250.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai
berikut:
1. Piutang 2.500.000

Pendapatan Jasa Pasien


2. Penyesuaian Kontraktual
Piutang

2.500.000
250.000
250.000

Selain pendapatan yang berasal dari pasiennya, Rumah Sakit Fatimah juga
memperoleh pendapatan dari kantin, apotik, dan lahan parkir yang dikelolanya total senilai
Rp 20.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
3.

Kas

20.000
Pendapatan Program Lainnya

20.000

Selama 20X6, Rumah Sakit Fatimah rnengakui beban operasi senilai Rp 2.590.000.
Dari jumlah itu, senilai Rp 2.125.000 dibayar tunai dan sisanya merupa-kan penggunaan
aktiva dibayar di muka, penyisihan piutang tak tertagih, depresiasi, dan utang. Selain itu
Rumah Sakit Fatimah juga menerima sumbangan jasa senilai Rp 20.000. Ayat jurnalnya
adalah sebagai berikut:
4.

Belanja-Jasa Keperawatan

800.000

Belanja-Jasa Profesional lainnya

620.000

Belanja-Jasa Umum

700.000

Belanja-Jasa Fiskal

100.000

Belanja-Jasa Administrasi

80.000

Belanja-Biaya Malpraktik

30.000

Belanja-Puitang Tak Tertagih

60.000

Belanja-Depresiasi
Kas

200.000
2.125.000

Estimasi Piutang Tak Tertagih

60.000

Persediaan

90.000

Belanja Dibayar di Muka

5.000

Akumulasi Depresiasi

5.

200.000

Utang Usaha

50.000

Utang Gaji

30.000

Utang Biaya Malpraktik

30.000

Belanja-Jasa Profesional Lainnya


Pendapatan Donasi Jasa

20.000
20.000

Selain donasi jasa seperti disinggung di atas, Rumah Sakit Fatimah juga menerima
donasi aktiva dalam bentuk uang tunai senilai Rp 65.000 dan dalam bentuk obat-obatan

senilai Rp 35.000. Kedua donasi tersebut tidak terikat penggu-naannya. Ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut:
6.

Kas

65.000
Sumbangan-Tidak Dibatasi

7.

Persediaan

65.000
35.000

Sumbangan-Tidak Dibatasi

35.000

Pendapatan lain yang diperoleh Rumah Sakit Fatimah selama 20X6 adalah
pendapatan senilai Rp 15.000 dari investasi yang dananya ditentukan oleh direksi rumah sakit
sendiri (board designated funds) bagi pengembangan rumah sakit di masa depan. Sebagai
tambahan, Rumah Sakit Fatimah menjual peralatannya seharga Rp55.000 dan nilai buku
peralatan Rp50.000 (Rp100.000 Rp50.000). Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
8.

Kas-Disisihkan untuk Pembangunan Gedung

15.000

Pendapatan Investasi
9.

15.000

Kas

55.000

Akumulasi Depresiasi

50.000

Aktiva Tetap
Keuntungan Penjualan Aktiva

100.000
5.000

Berikut ini adalah data mengenai transfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat
Dana Transfer-Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat
Jumlah (Rp)
150.000
200.000
35.000
15.000

Dana Terikat
Dana untuk tujuan khusus

Deskripsi
Dana dalam bentuk uang tunai untuk riset
dan pendidikan
Dana Penggantian dan Pengem-bangan Dana dalam bentuk uang tunai untuk
Fasilitas
membeli peralatan.
Dana Penggantian dan Perluasan Gedung Peralatan yang sudah dapat digunakan
untuk kegiatan operasi.
Dana Terikat Waktu
Penarikan piutang

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :


10.

Kas

150.000
Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana

11.

Kas

150.000
200.000

Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana


12.

Aktiva Tetap
PenerimaanT ransfer-Pelepasan Saldo Dana

200.000
35.000
35.000

13.

Kas

15.000
Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana

15.000

Sedangkan berikut ini adalah ayat-ayat jurnal untuk mencatat beberapa transaksi lain
dalam Dana Umum dari Rumah Sakit Fatimah selama tahun 20X6.
14.

Kas

2.250.000

Estimas Piutang Tak Tertagih


Piutang
15.

Persediaan

50.000
2.300.000
55.000

Kas
16.

Kas

55.000
56.000

Investasi
17.

AktivaT etap

56.000
255.000

Kas
18.

255.000

Wesel Bayar

10.000

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

65.000

Utang Usaha

95.000

Utang Gaji

30.000

Kas
19.

Kas

200.000
30.000

Utang Pihak Ketiga


20.

Utang Jangka Panjang

30.000
40.000

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang


21.

Investasi
Keuntungan Investasi Belum Direalisasi

40.000
15.000
15.000

DANA UNTUK TUJUAN KHUSUS


Rumah Sakit juga membentuk suatu dana untuk keperluan-keperluan khusus yang
disebut Dana untuk Tujuan Khusus. Dana ini (seperti juga dana terikat lainnya) tidak
mencatat belanja. Dana ini hanya mencatat aktiva yang penggunaannya dibatasi (resticted)
sampai Dana Umum memenuhi persyaratan untuk menggunakan aktiva tersebut, biasanya
setelah melakukan belanja operasi yang sesuai dengan persyaratan atau setelah direksi rumah
sakit menyetujui belanja tersebut. Dalam hal ini aktiva ditransfer dari Dana untuk Tujuan
Khusus (atau dari dana terikat lainnya) ke Dana Umum untuk membayar belanja operasi
dimaksud.

Selama tahun 20X6, Dana untuk Tujuan Khusus dari Rumah Sakit Fatimah mencatat
pendapatan senilai Rp 76.000 dari investasi dengan menggunakan aktiva dalam dana tersebut,
dan mencatat sumbangan dari sponsor/donor senilai Rp 125.000. Ayat jurnalnya adalatr
sebagai berikut:
22.

Kas

76.000
Pendapatan Investasi-Terikat

23.

Kas

76.000
125.000

Sumbangan-Terikat

125.000

Karena telah memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam operasi selama tahun
20X6, maka dana senilai Rp 150.000 ditransfer dari Dana untuk Tujuan Khusus ke Dana
Umum. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal (10)]:
24.

Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana

150.000

Kas

150.000

DANA TERIKAT WAKTU


Selama tahun 20X6 Dana Terikat Waktu dari Rumah piutang senilai Rir 15.000 yang
langsung ditransfer jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal 13)] :
25.

Kas

15.000
Piutang

26.

Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana

15.000
15.000

Kas

15.000

DANA PENGGANTIAN DAN PENGEMBANGAN FASILITAS


Selama tahun 20X6 Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas dari Rumah Sakit
Fatimah mendapatkan donasi dari pihak sponsor senilai Rp 45.000 dalam bentuk peralatan
dan senilai Rp 70.000 dalam bentuk uang tunai selain itu. Rumah Sakit Fatimah juga
memperoleh pendapatan investasi senilai Rp 7.000 dari dana yang dikelola dalam dana ini.
Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
27.

Aktiva Tetap

45.000

Sumbangan-Terikat
28.

Kas

45.000
70.000

Sumbangan-Terikat

70.000

29.

Kas

7.000
Pendapatan Investasi-Terikat

7.000

Selanjutnya, selama tahun 20X6 terdapat peralatan senilai Rp 35.000 yang sudah dapat
digunakan untuk operasi rumah sakit dan dana senilai Rp 200.000 yang ditransfer dari Dana
Penggantian dan Pengembangan Fasilitas ke Dana Umum karena persyaratan penggunaannya
sudah dipenuhi. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal (11) dan (12)]:
30.

AktivaT etap

200.000

Kas
31.

Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana

200.000
35.000

Aktiva Tetap

35.000

Berikut ini adalah transaksi-transaksi lain yang terkait dengan Dana Penggantian dan
Pengembangan Fasilitas selama tahun 20X6. Transaksi ini berupa penagihan piutang sebesar
Rp 115.000 dan pembelian investasi sebesar Rp 132.000 dengan menggunakan dana ini.
32.

Kas

115.000
Piutang atas Janji

33.

Investasi

115.000
132.000

Kas

132.000

DANA ABADI
Selama 20X6 Dana Abadi Rumah Sakit Fatimah memperoleh sumbangan dalam
bentuk uang tunai senilai Rp 435.000. Dari jumlah ini, senilai Rp 420.000 langsung
diinvestasikan, Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
34.

Kas

435.000
Sumbangan-Terikat

35.

Investasi
Kas

435.000
420.000
420.000

PENUTUP
Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen
keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan
data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan
keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Rumah Sakit yang
dikelola dapat berupa Rumah Sakit yang dikelola oleh pihak swasta dan Rumah Sakit yang
dikelola oleh pemerintah.
Dalam akuntansi rumah sakit terdapat struktur dana yang terdiri dari dana terikat dan
dana tidak terikat. Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi
penggunaanya pada suatu tujuan tertentu. Sedangkan Dana Terikat (Restricted Fund) adalah
dan ayang dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu yang biasanya muncul karena
permintaan dari pihak eksternal yang memberikan sumbangan. Menurut sifat pembatasannya,
dana ini dibedakan menjadi (1) Dana Terikat Sementara Waktu (Temporarily Restricted
Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat sementara, dan (2) Dana Terikat
Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat
permanen.
Siklus transaksi dalam rumah sakit berawal dari transaksi atau peristiwa ekonomi, jika
di dalam rumah sakit misalnya ketika ada pasien. Lalu berlanjut ke siklus pendapatan,
pengeluaran, pelayanan dan keuangan. Selanjutnya siklus pelaporan keuangan dan berakhir di
laporan keuangan.
Laporan keuangan rumah sakit terdiri dari 4 hal yaitu Neraca, Laporan Operasi, Laporan
Perubahan Aktiva Bersih dan Laporan Arus Kas.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai