Anda di halaman 1dari 9

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN


PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT
MATERIALITAS DENGAN KREDIBILITAS KLIEN SEBAGAI PEMODERASI
Galeh Utami
Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
galeh.candrakirana@gmail.com
Mahendra Adhi Nugroho
Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak: Pengaruh Profesionalisma Auditor, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor
terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas dengan Kredibilitas Klien sebagai
Pemoderasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor pada pertimbangan
tingkat materialitas. Selain itu, juga memberikan bukti empiris mengenai efek moderasi dari
kredibilitas klien dalam pengaruh ketiga variabel independen pada pertimbangan tingkat
materialitas. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik tersebut. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dan explanatory research. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis jalur dengan partical least square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
(1) Profesionalisme auditor berpengaruh signifikan dan negatif pada pertimbangan tingkat
materialitas, yang ditunjukkan oleh nilai t-ststistik 1,96, yakni sebesar 4,112, dengan
koefisiennya menunjukkan angka -0,419. (2) Tidak terdapat pengaruh signifikan etika profesi
pada pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan dengan nilai t-statistik <1,96 yakni
1,691, sedangkan koefisiennya menunjukkan angka 0,231. (3) Pengalaman auditor tidak
berpengaruh pada pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan dengan nilai t-statistik
<1,96 yakni 1,727, sedangkan koefisiennya menunjukkan angka 0,119. (4) Krediblitas klien
secara signifikan memoderasi pengaruh antara profesionalisme auditor pada pertimbangan
tingkat materialitas yang ditunjukkan dengan nilai t-statistik 1,96 yakni 4,209, sedangkan
koefisiennya menunjukkan angka 0,415. (5) Kredibilitas klien secara signifikan memoderasi
pengaruh etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan dengan
nilai t-statistik 1,96 yakni 2,456, sedangkan koefisiennya menunjukkan angka -0,314. (6)
Kredibilitas klien tidak memoderasi pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan
tingkat materialitas, yang ditunjukkan oleh nilai t-statistik <1,96 yakni 1,580, sedangkan
koefisiennya menunjukkan angka 0,121.
Kata kunci: Profesionalisme, Etika Profesi, Pengalaman, Pertimbangan Tingkat Materialitas,
Kredibilitas Klien.

Abstract: The Influence of Profesionalism, Professional Ethics, and Auditor Experience to


Materiality Judgment with Client Credibility as Moderating Variable. The aim of this
research is to find empirical proof about the influence of auditor profesionalism, professional
ethics, and auditor experience to materiality judgement. Another aim is to give empirical
proof about the influence of client credibility as moderating variable in the influence of those
75

three independent variables to materiality judgement. The population of the research is


auditor who works in public accounting firm in Daerah Istimewa Yogyakarta. Sample of
research is all auditors who work in that public accounting firm. This research belong to
deskriptive research and explanatory research. The analysis metod of this research use path
analysis with partial leas square. The results show that: (1) profesionalism has significant
influence and negative in materiality judgement. It is showed by value of t-Statistic (4112)
1,96, its path coefficient is -0,419. (2) Professional ethics has no significant influence to
materiality judgement. It is showed by value of statistic (1,691) 1,96, its coefficient is 0,231.
(3) auditor experience has no significant to materiality judgement it is showed by value of tstatistic (1,727) <1,96, its coefficient is -0,119. (4) client credibility as moderating variable
can moderate significantly in the influence of auditor profesionalism to materiality
judgement it is showed by value t-statistic (4,209)1,96, its coefficient is 0,415. (5) client
credibility as moderating variable can moderate significantly in the influence of professional
ethics to materiality judgement it is showed by value t-statistic (2,456)1,96, its coefficient is
-0,314. (6) client credibility as moderating variable cant moderate in the influence of
auditor experience to materiality judgement it is showed by value t-statistic (1,580) <1,96, its
coefficient is 0,121.
Keywords: Profesionalism, Professional Ethics, Experience, Materiality Judgement, Client
Credibility.

PENDAHULUAN

manfaat, ukuran, dan karakteristik populasi.

Pertimbangan materialitas merupakan

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi

pertimbangan profesional yang dipengaruhi

pertimbangan

persepsi auditor atas kebutuhan orang yang

diantaranya adalah profesionalisme auditor.

memiliki pengetahuan memadahi dan yang


meletakkan

kepercayaan

pada

tingkat

materialitas

Munculnya pandangan skeptis terhadap

laporan

profesi akuntan publik memang beralasan

keuangan (SPAP 2001, SA Seksi 312: 10).

karena cukup banyak laporan keuangan

Pertimbangan tingkat materialitas sangat

suatu perusahaan yang mendapatkan opini

penting dalam pengambilan keputusan, hal

wajar tanpa pengecualian, tetapi justru

ini berkaitan dengan hasil akhir audit yang

mengalami

akan digunakan oleh pemakai informasi,

tersebut dikeluarkan. Hal tersebut membuat

sehingga harus di laksanakan dengan penuh

masyarakat meragukan independensi dan

hati-hati dan kecermatan.

kredibilitas

Berkenaan dengan lingkup pengujian,


penentuan ukuran sampel dan item yang

kebangkrutan

auditor

setelah

sebagai

opini

seorang

profesional.
Berkaitan dengan pertimbangan tingkat

akan diuji, pertimbangan (judgment) auditor

materialitas,

akan sangat mempengaruhi, dalam hal ini

berpengaruh, karena semua berawal dari

mencakup

masing-masing individu dalam bersikap

materialitas,

risiko,

biaya,

etika

profesi

sangat

sesuai etika profesinya. Selain etika profesi,

preferensi

akuntan juga dituntut kemampuannya terkait

penyampaian dan kredibilitas klien terhadap

pengetahuan atau pengalamannya dalam

pertimbangan

melakukan audit sehingga pertimbangan

menunjukkan bahwa waktu penyampaian

tingkat materialitas dalam proses audit

akan berpengaruh terhadap pertimbangan

laporan keuangan diberikan sewajarnya

tingkat

sesuai dengan kondisi sebenarnya.

pengungkapan,

klien

yang

berupa

tingkat

materialitas

waktu

materialitas

dalam

bukan

tugas

dalam

tugas

Haynes (1998) dalam Susetyo (2009)

pengukuran, sedangkan kredibilitas klien

mengemukakan bahwa banyak faktor yang

akan mempengaruhi pertimbangan tingkat

dapat mempengaruhi pertimbangan auditor

materialitas dalam kondisi preferensi awal.

khususnya dalam mengevaluasi bukti audit,

Berdasarkan

beberapa

faktor

yang

diantaranya adalah preferensi klien dan

mungkin

pengalaman audit. Akuntan yang lebih

pertimbangan tingkat materialitas, penelitian

berpengalaman

bertambah

ini akan lebih fokus untuk meneliti tentang

pengetahuannya dalam melakukan proses

profesionalisme auditor, etika profesi dan

audit

memberikan

pengalaman auditor. profesionalisme dipilih

pertimbangan tingkat materialitas dalam

karena berkaitan dengan tanggung jawab

proses audit laporan keuangan.

seorang

akan

khususnya

dalam

dapat

auditor

mempengaruhi

dalam

melaksanakan

Biasanya hasil tertentu yang diinginkan

tugasnya, sikap profesionalisme yang tinggi

oleh klien yang diaudit adalah untuk

akan menunjukkan kinerja yang bagus,

mendapatkan unqualified opinion sehingga

dalam hal ini adalah dalam melakukan

kinerja dari perusahaannya dapat dikatakan

pertimbangan materialitas.

baik dan bagi perusahaan yang go public

Berperilaku etis sesuai dengan etika

dapat meningkatkan nilai sahamnya di pasar

profesi yang dianut menunjukkan bahwa

modal. Untuk mencapai tujuan tersebut,

seorang auditor tersebut dapat berkomitmen

klien tidak jarang menyatakan keinginan

dengan baik dalam menjalankan tugasnya.

atas suatu hasil tertentu atau perlakuan

Perilaku etis merupakan hal yang paling

akuntansi tertentu agar laporan keuangan

mendasar

terlihat baik. Ada juga klien yang berusaha

pekerjaan. Segala sesuatu yang berawal dari

mempengaruhi auditor agar mau menuruti

kesadaran dan ketulusan dalam bekerja

keinginannya dengan membayar sejumlah

maka hasilnya juga akan lebih baik.

uang.
Jenkins
menerangkan

dalam

melakukan

suatu

Pengalaman auditor juga sangat penting


dan
bahwa

Heynes
pengaruh

(2003)
dari

terkait

dengan

materialitas,

pertimbangan

karena

tingkat

pengalaman

ini

berkaitan dengan keahlian dan pengetahuan

Target/Subjek Penelitian

seorang auditor dalam menangani suatu

Subjek dari penelitian ini adalah Auditor

kasus.

yang

auditor

bekerja

untuk

memeriksa

Bekerja

di

KAP

wilayah

DIY.

Sampelnya adalah seluruh aduitor yang

kewajaran dari entitas klien, baik itu entitas

bekerja pada KAP tersebut.

bisnis, organisasi maupun lainnya, dan


semuanya berkaitan dengan klien. Selain

Data,

bukti-bukti yang relevan, dalam proses audit

Pengumpulan

juga

membutuhkan

yang

dapat

pemeriksaan.

Jenis

informasi-informasi

membantu

data

yang

dan

Teknik

digunakan

dalam

penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu

jalannya

Preferensi-preferensi

Instrumen,

Data primer yang diperoleh dari jawaban

dari

auditor dengan menggunakan kuesioner.

klien inilah yang nantinya akan menjadi

Populasi dalam penelitian ini adalah

bahan pertimbangan auditor namun, hal


tingkat

auditor dan sampel dalam penelitian ini

keakuratan informasi yang disampaikan,

adalah seluruh auditor yang bekerja di KAP

jadi baik secara langsung maupun tidak

wilayah DIY.

tersebut

langsung

tidak

terlepas

kredibilitas

mempengaruhi

dari

klien

auditor

akan
Teknik Analisis Data

dalam

Analisis

mempertimbangkan tingkat materialitas.

deskriptif

berisi

mengenai

bahasan secara deskriptif terkait tanggapan


METODE PENELITIAN

yang diberikan oleh responden terhadap

Jenis Penelitian

kuesioner.
Pengukuran validitas dalam penelitian

Penelitian ini merupakan Descriptive


dan

Explanatory

deskriptif

Research.

merupakan

ini dilakukan dengan 2 (dua) tahapan, yakni

Penelitian

penelitian

validitas diskriminan dan konvergen. Uji

yang

bertujuan menggambarkan suatu peristiwa,

validitas

secara

diskriminan

maupun

siapa yang terlibat, apa yang dilakukan,

konvergen dilakukan dengan menggunakan

kapan dilakukan, kapan dilakukan, di mana,

program Partial Least Square. Partial Least

dan bagaimana melakukannya. Penelitian

Square (PLS) merupakan gabungan dari

eksplanatori merupakan penelitian yang

analisis regresi analisis jalur dengan analisis

mencoba menjelaskan fenomena yang ada.

faktor (konfirmatori) dan atau analisis


komponen utama (Solimun, 2010:160).
Uji validitas diskriminan dilakukan
dengan melihat nilai cross loading setiap
78

indikator

dari

variabel.

untuk menentukan dalam menolak atau

Setiap indikator pengukur variabel dinilai

menerima hipotesis yang diajukan. Analisis

memenuhi validitas diskriminan apabila

jalur dilakukan dengan metode resampling

nilai cross loading setiap indikator dari

Bootstrap yang dikembangkan oleh Geisser

variabel yang bersangkutan lebih besar

dan Stone. Pengujian dilakukan dengan t-

dibandingkan dengan cross loading variabel

test,

lain (Solimun, 2010).

apabila memiliki nilai t-statistik 1,96.

Uji

masing-masing

reliabilitas

instrumen

hipotesis

yang

diajukan

diterima

dalam

penelitian ini dilakukan dengan composite

HASIL

reliability. Nilai composite reliability dari

PEMBAHASAN

PENELITIAN

DAN

setiap variabel minimal 0,70 maka variabel

Uji

yang diuji telah memenuhi syarat reliabilitas

dilakukan

(Solimun,2010).

analisis jalur dengan partial least square

Uji goodness of fit inner model dalam


penelitian dapat dilihat dari nilai R-square

hipotesis
dengan

dalam

penelitian

menggunakan

ini

teknik

untuk menentukan dalam menolak atau


menerima hipotesis yang diajukan.

untuk masing-masing variabel endogen pada


persamaan

struktural.

Selain

itu,

pemeriksaan goodness of fit inner model


2

juga dapat dilihat dari nilai Q predictive


2

relevance. Besarnya nilai Q = 1 (1 R 1)


2

(1 R 2)..... (1 R p).
Dalam rangka mengidentifikasi tingkat
kepentingan dari setiap indikator dalam
mengestimasi

variabel

dilakukan

dengan

loading

setiap

mengestimasi

laten,

melihat

dapat

nilai

indikator

masing-masing

outer
dalam

variabel.

Sedangkan nilai yang menunjukkan kondisi


aktual setiap indikator menurut persepsi
responden dilihat dari nilai mean dari setiap
indikator.
Uji

hipotesis

dilakukan

dengan

dalam

penelitian

menggunakan

ini

teknik

analisis jalur dengan partial least square

Tabel 1. Koefisien Uji Hipotesis


Pengaruh

Koefisien
T-Statistik Signifikansi
Jalur

Keterangan

Profesional Auditor
Pertimbangan Tingkat
Materialitas

-0,419

4,112

Signifikan Tidak Mendukung H1

Etika Profesi Pertimbangan


Tingkat Materialitas

0,231

1,691

Tidak
Tidak Mendukung H2
Signifikan

Pengalaman Pertimbangan
Tingkat Materialitas

-0,119

1,727

Tidak
Tidak Mendukung H3
Signifikan

0,415

4,209

Signifikan

Mendukung H4

-0,314

2,456

Signifikan

Mendukung H5

0,121

1,58

Tidak
Tidak Mendukung H6
Signifikan

Kredibilitas Klien *
Profesional Auditor
Pertimbangan Tingkat
Materialitas
Kredibilitas Klien * Etika
Profesi Pertimbangan
Tingkat Materialitas
Kredibilitas Klien *
Pengalaman Pertimbangan
Tingkat Materialitas

Sumber: Data Primer Diolah, 2014.

semakin tidak mudah dalam memberikan


keputusan-keputusan

dalam

rangka

memenuhi harapan/keinginan klien.


Hal ini berarti, semakin tinggi tingkat
profesionalisme
auditor,

yang

maka

memutuskan

dimiliki

seorang

pertimbangan

dalam

pemenuhan

keinginan-

keinginan klien akan semakin ketat. Seorang


auditor yang profesional tidak akan terlalu

Gambar 1. Hasil Uji Statistik dengan


Analisis Jalur, Sumber Data : Hasil Olah

mudah

dan

keputusan

Data dengan PLS V2 M3

keinginan
Profesional auditor memiliki pengaruh

murah
dalam

klien.

menjadikan

dalam

mengambil

rangka

memenuhi

Kondisi

inilah

hubungan

yang
antara

yang signifikan pada pertimbangan tingkat

profesionalisme auditor dan pertimbangan

materialitas. Hasil analisis menggunakan

tingkat materialitas berbanding terbalik atau

PLS diperoleh koefisien jalur sebesar -0,419

hubungan yang negatif.

dengan nilai t-statistik 1,96 yakni sebesar

Etika profesi tidak berhubungan dengan

terdapat

pertimbangan tingkat materialitas. Hasil

pengaruh antara profesional auditor dan

analisis menggunakan PLS menunjukkan

pertimbangan

nilai t-statistik <1,96 yakni sebesar 1,691

4,112.

Hal

ini

menunjukkan

tingkat

materialitas

dan

sedangkan nilai koefisien jalurnya sebesar

pengaruhnya bersifat negatif.


Hasil negatif secara statistik, bukan

0,231. Dengan demikian etika profesi tidak

berarti menggugurkan konsep yang sudah

mempengaruhi

mapan yakni profesionalisme berpengaruh

materialitas, karena etika profesi lebih

positif

cenderung ke arah perilaku seorang auditor

pada

pertimbangan

tingkat

pertimbangan

materialitas, namun terdapat kondisi khusus

dalam

dalam

terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

konteks

penelitian

serta

sangat

dipengaruhi oleh instrumen yang digunakan

menjalankan

Pengalaman

tugasnya,

tingkat

tidak

berpengaruh

dalam menggali mengenai pertimbangan

signifikan

tingkat materialitas. Dalam konteks auditor

materialitas. Hal tersebut ditunjukkan oleh

pada Kantor Akuntan Publik di wilayah

nilai t-statistik <1,96 yakni 1, 727 dengan

Yogyakarta,

tingkat

koefisien jalur menunjukkan angka -0,119.

profesionalisme seorang auditor, maka akan

Pengalaman auditor dalam memberikan

semakin

tinggi

pertimbangan

bukan

tingkat

suatu pertimbangan tentang materialitas

tidak berpengaruh karena responden dalam

berdampak pada keputusan auditor dalam

penelitian ini sebagian besar adalah junior

memberikan

dan

materialitas. Dengan demikian, kredibilitas

senior,

yang

ditunjukkan

dengan

pertimbangan

tingkat

persentase sebesar 70% dari responden yang

klien

menduduki jabatan sebagai junior dan

profesionalisme

sisanya sebesar 30% menduduki jabatan

pertimbangan

sebagai senior, sedangkan yang memberikan

Hubungan yang positif

suatu pertimbangan adalah auditor yang

seorang auditor profesional yang sudah

memiliki

jabatan

memiliki kepercayaan kepada klien, maka

manajer

dan

sebagai

partner.

supervisor,

Alasan

lain

memperkuat

hubungan
auditor

antara
terhadap

tingkat

materialitas.
berarti bahwa

akan dapat lebih longgar atau mudah dalam

pengalaman auditor tidak berpengaruh pada

memberikan

pertimbangan tingkat materialitas karena

materialitas atau lebih akomodatif terhadap

dalam konteks auditor di DIY jumlah kasus

keinginan klien.

yang

ditangani

tidak

mencerminkan

Kredibilitas

pertimbangan

klien

juga

tingkat

memoderasi

pengalaman auditor, hal ini dimungkinkan

hubungan

bahwa jumlah penugasan yang di pegang

pertimbangan

oleh auditor hanya secara kuantitas saja dan

tersebut ditunjukkan oleh nilai t-statistik

bukan secara kualitas, karena peneliti tidak

1,96 yakni 2,456 dan koefisien jalur

meneliti tentang kualitas dari penugasan

menunjukkan angka -0,314. Setelah etika

tersebut,

dapat

profesi diinteraksikan dengan kredibilitas

pengalaman

klien, menjadikan pengaruh etika profesi

sehingga

merepresentasikan

tidak

tentang

antara

etika

tingkat

profesi

dengan

materialitas.

Hal

auditor. Hal ini merupakan salah satu

pada

kelemahan dari penelitian ini.

menjadi signifikan. Hubungan diantaranya

Kredibilitas klien memoderasi hubungan


antara

profesionalisme

auditor

pada

negatif

pertimbangan
artinya

memoderasi

secara

tingkat

materialitas

kredibilitas

klien

negatif

atau

pertimbangan tingkat materialitas. Hal ini

memperlemah hubungan antara etika profesi

ditunjukkan dengan nilai t-statistik 1,96

pada pertimbangan tingkat materialitas. Hal

yakni

Setelah

ini berarti bahwa ketika seorang auditor

diinteraksikan

yang memegang etika profesi yang kuat

pengaruhnya

serta memiliki kepercayaan kepada klien,

berubah menjadi bernilai positif (0,415).

maka akan dapat memberikan pertimbangan

Artinya, tingkat profesionalisme seorang

tingkat

auditor dapat berubah setelah memiliki

tingkatan pertimbangan yang sangat ketat.

kepercayaan pada klien sehingga akan

Artinya keputusan yang diberikan auditor

sebesar

profesionalisme
dengan

4,209.
auditor

kredibilitas

klien,

materialitas

meskipun

dalam

tidaklah sangat mudah begitu saja menuruti

cenderung ke arah perilaku seorang

keinginan klien.

auditor dalam

Kredibilitas klien bukanlah variabel


moderating

yang

dapat

sebagai

mempengaruhi

pengalaman auditor terhadap pertimbangan

menjalankan tugasnya

seorang

individu,

bukan

terhadap pertimbangan auditor.


c.

Pengalaman auditor tidak berpengaruh

tingkat materialitas. Hal ini ditunjukkan

dalam memberikan suatu pertimbangan

oleh nilai t-statistik <1,96 yakni 1,580

tentang materialitas.

dengan koefisien jalur sebesar 0,121. Hal


tersebut

dimungkinkan

karena

lamanya

d. Kredibilitas
terhadap

belum

materialitas.

pengalaman

merepresentasikan
auditor

tentang

pertimbangan

tingkat

auditor

e. Auditor yang memegang etika profesi

memiliki kepercayaan terhadap klien. Hasil

yang kuat serta memiliki kepercayaan

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

kepada

dilakukan oleh Budi Susetyo (2009) dimana

memberikan

hasil

materialitas meskipun dalam tingkatan

penelitian

kredibilitas
pengaruh

meskipun

memperkuat

hubungan antara profesionalisme auditor

bekerja dan banyaknya penugasan auditor


bisa

klien

menunjukkan

klien

tidak

pengalaman

bahwa

memoderasi

auditor

terhadap

pertimbangan tingkat materialitas.

klien,

maka

akan

dapat

pertimbangan

tingkat

yang sangat ketat.


f. Kredibilitas klien tidak memoderasi
pengaruh pengalaman auditor terhadap
pertimbangan tingkat materialitas.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Simpulan

Penelitian

Penelitian ini memberikan kesimpulan


sebagai berikut:

selanjutnya

hendaknya

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:


a. Memperluas cakupan wilayah penelitian

a. Semakin tinggi tingkat profesionalisme

untuk

meminimalisasi

bias

akibat

yang dimiliki seorang auditor, maka

rendahnya variasi responden dan hasil

pertimbangan

memutuskan

penelitian

klien

generalisasi.

pemenuhan

dalam
keinginan

akan

semakin ketat atau akan semakin tidak


mudah

dalam

rangka

memenuhi

keinginan klien.
b. Etika

profesi

dapat

digunakan

untuk

b. Menambah jumlah sampel agar tingkat


keterwakilan anggota populasi semakin
tinggi.

tidak

mempengaruhi

c. Menambahkan faktor-faktor lain yang

pertimbangan tingkat materialitas, hal

dapat

ini dikarenakan etika profesi lebih

dependen tersebut.

mempengaruhi

dari

variabel

d. menyempurnakan instrumen penelitian

Prosiding

yang digunakan.

Simposium

Nasional

Akuntansi. Oktober. hal 1206-1220. Herawati


dan Susanto. (2009). Pengaruh

DAFTAR PUSTAKA

Profesionalisme, Pengetahuan dan Etika

Al.Haryono, Jusup. (2001). Auditing. Buku

Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat

1. Yogyakarta: Bagian penerbitan STIE

Materialitas Akuntan Publik. Jurnal

YKPN.

Akuntansi dan Keuangan Vol.11 No. 1.

Arleen

Herawaty

Susanto.

Yulius

Pengaruh

Pengetahuan
dan

dan

Kurnia

Jogiyanto, H.M. (2004). Metode Penelitian

Profesionalisme,

Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Mendeteksi

Kekeliruan,

Profesi

Terhadap

Etika

Pertimbangan

Tingkat

Pengalaman. BPFE: Yogyakarta.


Mulyadi. (2002). Auditing. Buku 1, Edisi 6.

Materialitas

Jakarta: Salemba Empat.

Akuntan Publik. Jurnal Riset Akuntansi

Sinaga,

Indonesia. Vol.8, hlm 13-20.


Indonesia.

Jakarta:

Susetyo.

Pengalaman
Pertimbangan
Kredibilitas

Pustaka

(2009).

Pengaruh

Audit

Terhadap

Pemodelan Struktural metode Partial

dengan

Least Square-PLS. Malang: CV. Citra

Klien

sebagai

Tesis.

Solimun.

variabel

(2010).

Analisis

Semarang:

Sugiyono.

(2010).

Statistika

Wahyudi

profesi,

dan

Mardiyah.

Pendidikan Akuntansi

profesionalisme

Jakarta: Pustaka LP3ES.

Jakarta:

Internal.

Universitas

Islam

Negeri Syarif Hidayatullah.


Hastuti,

T.D.,

S.L.

Indriarto

dan

C.

Susilowati. (2003). Hubungan antara


Profesionalisme

(2006),

Profesionalisme Akuntan dan Proses

Komitmen Profesi dalam Meningkatkan


Skripsi.

Untuk

Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Standar
Auditor

Multivariat

Malang.

Dila Fadhilatun Nisa. (2010). Dampak


Etika,

Tingkat

Laporan Keuangan. Tesis. Semarang:

Universitas Diponegoro.
Aturan

Terhadap

Universitas Diponegoro.

Auditor

Moderating.

Pengaruh

Materialitas Dalam Proses Pengauditan

Sinar Harapan.
Budi

(2012). Analisis

Profesionalisme

Badudu dan Sutan. (2002). Kamus Umum


Bahasa

M.

dengan

PertimbanganTingkat Materialitas dalam


Proses Pengauditan Laporan Keuangan.
83

di

Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai