KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................9
3.2. Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akuntansi rumah sakit merupakan bagian penting dalam mengelola keuangan dan
aset rumah sakit. Latar belakang akuntansi rumah sakit diawali dengan semakin
kompleksnya transaksi keuangan yang terjadi dalam lingkungan rumah sakit yang
melibatkan berbagai pihak terkait seperti pasien, dokter, perusahaan asuransi, pemasok,
dan lain sebagainya. Akuntansi rumah sakit bertujuan untuk memastikan setiap transaksi
keuangan terekam secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, menghindari
kecurangan, serta memenuhi berbagai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, melalui akuntansi rumah sakit, manajemen rumah sakit juga dapat menganalisis
performa keuangan, mengambil keputusan yang tepat dalam hal pengelolaan dana dan
pemenuhan kebutuhan rumah sakit, serta memberikan informasi yang jelas dan transparan
kepada para pemangku kepentingan seperti pemerintah, investor, dan masyarakat umum.
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penulisan paper, yaitu:
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Akuntansi Keuangan Rumah Sakit
Akuntansi rumah sakit dibedakan menjadi dua kelompok yaitu rumah sakit yang
dikelola oleh pemerintah dan rumah sakit yang dikelola oleh swasta. Rumah sakit yang
dikelola oleh pemerintah, pelaksanaan akuntansinya menggunakan standar akuntansi
pemerintah. Sedangkan rumah sakit yang dikelola oleh swasta, menggunakan standar
akuntansi keuangan yang diterima umum. (Andayani, 2007: 193)
1. Rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah (rumah sakit pemerintah), pelaksanaan
akuntansinya menggunakan standar akuntansi Governmental Accounting Standard
Board (GASB).
2. Rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta (rumah sakit non pemerintah),
pelaksanaan akuntansinya menggunakan standar akuntansi Financial Accounting
Standard Board (FASB) No. 117. Pembahasan buku ini lebih menekankan pada
FASB. (Andayani, 2007: 193)
Peran utama keuangan dalam organisasi jasa rumah sakit sama seperti dalam
keseluruhan bisnis adalah untuk perencanaan yang mengharuskan dan
menggunakan sumberdaya untuk memaksimalkan efisiensi dan nilai perusahaan.
(Ikhsan, A., Dharmanegara, Ida, B.A, 2010: 3 & 15)
Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi
penggunaannya pada suatu tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana Umum (General
Fund) di pemerintahan atau Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Current Fund)
dalam akuntasi universitas, yang dibentuk untuk menjalankan operasi organisasi sehari-
hari.
Dana Terikat (Restricted Fund) adalah dana yang dibatasi penggunaannya pada
suatu tujuan tertentu yang biasanya muncul karena permintaan dari pihak eksternal yang
memberikan sumbangan. Menurut sifat pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi (1)
Dana Terikat Sementara Waktu (Temporarily Restricted Fund), yaitu dana dengan
pembatasan yang bersifat sementara, dan (2) Dana Terikat Permanen (Permanently
Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat permanen.
1. Dana khusus (Specific Purpose Fund) adalah dana yang digunakan untuk mencatat
aktiva yang dibatasi oleh pemberi dana, yakni khusus untuk operasi.
2. Dana pengembangan dan penggantian bangunan (Plant Replacement and
Expansion Funds) adalah dana yang digunakan untuk mencatat sumber-sumber
keuangan yang dibatasi oleh pemberi dana, yakni untuk aktiva modal.
3. Dana permanen (Endowment Funds) adalah dana yang digunakan untuk mencatat
pokok bantuan permanen, termasuk jangka waktu bantuan tersebut, atau hadiah-
hadiah yang serupa dengan hal tersebut.
Aktiva Bersih = Aktiva Lancar + Aktiva Tidak Lancar - Utang Lancar - Utang
Jangka Panjang
1. Rumah sakit tersebut dapat terus beroperasi (going concern) meskipun tidak
bertujuan mencari laba (non-profit oriented).
2. Pendapatan dan keuntungan yang diperoleh harus bisa menutupi semua beban dan
kerugian yang dialaminya.
1. Aktiva bersih yang diinvestasikan dalam aktiva modal dan neto dari utang terkait
(net assets invested ini capital asset and net of related debt).
2. Aktiva bersih yang dibatasi (restricted net assets).
3. Aktiva bersih yang tidak dibatasi (unrestricted net assets).
1. Melaporkan aktiva bersih yang diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu aktiva
yang tidak dibatasi, sementara, dan dibatasi secara permanen.
2. Menyajikan laporan operasi dan laporan perubahan aktiva tetap bersih sebagai ganti
dari laporan pendapatan, beban, dan perubahan aktiva tetap bersih.
3. Membedakan perubahan dalam tiga kategori aktiva bersih (tidak dibatasi, dibatasi
sementara, dibatasi secara permanen) yang tidak dilakukan dalam rumah sakit
pemerintah.
4. Melaporkan aktiva bersih yang sudah dibebaskan dari pembatasan,
5. Menerapkan pedoman laporan arus kas menurut FASB daripada laporan arus kas
menurut GASB.
2.2. Siklus Transaksi Rumah Sakit
Setelah terjadi peristiwa ekonomi atau transaksi maka selanjutnya akan mengarah ke:
Siklus Pendapatan: berkaitan dengan pemberian pelayanan rumah sakit kepada pasien
atau pihak lain dan menerima pembayaran atau tagihan pasien dari pihak lain.
Siklus Pengeluaran: berkaitan dengan perolehan barang dan/atau jasa dari pihak lain serta
pembayaran utang dan kewajibannya.
Siklus Keuangan: berkaitan dengan perolehan dan pengelolaan dana modal seperti modal
kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber pembiayaan jangka panjang.
Siklus Pelaporan: Siklus ini memperoleh data operasional dan akuntansi dari siklus lain
dan mengolahnya menjadi laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Siklus ini tidak terikat pada jangka waktu penggunaan seperti empat periode pertama di
atas.
Setelah menyelesaikan empat siklus ini, maka selanjutnya akan memasuki periode
pelaporan keuangan yang tidak terkait dengan empat periode operasi. Siklus pelaporan
keuangan memperoleh data operasional dan akuntansi dari siklus lain dan memproses data
tersebut menjadi laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi umum. Laporan
keuangan ini pada akhirnya digunakan oleh pengguna eksternal dan internal.
2.3. Laporan Keuangan Rumah Sakit
2.3.1. Laporan Neraca
Sejatinya laporan rumah sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi
maupun proses penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan
neraca Perusahaan. Namun ada beberapa hal khusus yang harus diperhatikan:
a. Kas
Jumlah kas yang tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada Dana terikat
yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi, seperti kas yang terdapat pada
Dana Pembangunan dan Dana Abadi
b. Piutang
Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi. Dengan
demikian, dibuat penyajian tentang "penyisihan piutang tak tertagih."
c. Investasi
Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada nilai
wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian. Hasil dari
investasi yang tidak dibatasi (unrestricted) harus diklasifikasikan sebagai perubahan
saldo dana pada laporan operasi rumah sakit.
d. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresiasinya dalam Dana
Umum. Hal ini berbeda dengan kebanyakan entitas pemerintahan yang melakukan
pencatatan aktivanya dalam suatu dana atau kelompok. dana tertentu.
b. Penyesuaian Kontraktual
Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam proses
penggantian pembayaran medis seperti perusahaan asuransi atau pihak ketiga yang
dibayar pihak Rumah Sakit.
f. Sumbangan
Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk jasa dan berbentuk
aktiva. Jika terdapat kebutuhan untuk melakukan pencatatan, maka perkiraan nilai
dari donasi jasa dicatat sebagai Sumbangan yang langsung diikuti dengan beban
dalam jumlah yang sama. Sedangkan donasi yang berbentuk aktiva dilaporkan pada
nilai wajar pada tanggal diterimanya sebagai sumbangan.
Aktiva
Aktiva Lancar:
Kas 14,000
Piutang 400,000
-/- Estimasi Piutang Tak Tertagih - 30,000
Piutang Sumbangan 12,000
Persediaan 60,000
Beban Dibayar di Muka 20,000
Total Aktiva Lancar 476,000
Investasi 716,000
Aktiva Bersih:
Tidak Terikat 1,685,000
Terikat Sementara 570,000
Terikat Waktu 800,000
Total Aktiva Bersih 3,055,000
Dana Umum
Rumah Sakit Impian telah memberikan jasa kepada para pasiennya total senilai Rp
2.600.000 jika diukur menggunakan tarif standar. Dari jumlah ini, terdapat penyesuaian
kontraktual yang harus dikurangkan senilai Rp 240.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai
berikut
Selama 20X6, Rumah Sakit Impian mengakui beban operasi senilai Rp 2.500.000. Selain
itu Rumah Sakit Impian juga menerima sumbangan jasa senilai Rp 10.000. Ayat Jurnalnya
Selama tahun 20X6 Dana Terikat Waktu dari Rumah Sakit Impian mengakui piutang
senilai Rp 12.000 yang langsung ditransfer ke Dana Umum. Ayat Jurnalnya adalah
Pengualaran Transfer-Pelepasan
Saldo Dana (Dr) 12.000
Kas (Cr) 12.000
Dana Abadi
Selama 20X6 Dana Abadi Rumah Sakit Impian memperoleh sumbangan dalam bentuk
uang tunai senilai Rp 415.000. Dari jumlah ini, senilai Rp 400.000 langsung
diinvestasikan. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut.
3.2. Saran
Makalah ini hanya sebagai materi dasar mengenai Akuntansi Rumah Sakit.
Diharapkan bagi pembaca untuk mempelajari dari sumber lain, seperti jurnal-jurnal yang
sudah terakreditasi sebagai acuan tambahan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, A., Dharmanegara, Ida, B.A. (2010). Akuntansi dan Manajemen Keuangan Rumah Sakit.
Yogyakarta: Graha Ilmu.