KEL 1
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH
SAKIT
PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan merupakan kegiatan mengantur keuangan dengan
menggerakkan tenaga orang lain. Kegiatan ini dapat dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan.
Manajemen keuangan adalah upaya untuk mendapatkan dana dengan cara
yang paling menguntungkan serta mengalokasikan dana secara efisien sebagai
sarana untuk mencapai sasaran bagi pemilik
AspekFinansial:
Revenue & sourcesoffinancing.
2. Investasi
Financial leverage
Sumber dana
KEL 2
PENGELOLAAN MODAL KERJA
PENGERTIAN MODAL KERJA
Modal kerja adalah dana yang membiayai kegiatan operasional sehari hari
dalam suatu perusahaan. Dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan
dapat kembali lagi masuk kedalam perusahaan dan dipergunakan kembali oleh
perusahaan untuk membiayai operasi selanjutnya.
Menurut Kasmir (2017: 250), modal kerja adalah: Modal yang digunakan
untuk melakukakan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja juga dapat
diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva
jangka pendek, seperti kas, surat berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar
lainnya.
Menurut kasmir (2017) tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan sebagai
berikut ;
1. Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan
2. Perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhui memenuhi kewajiban pada
waktunya
3. Perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya.
4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor
apabila rahasio keuangannya memenuhi syarat
5. Memungkinka perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan
6. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar untuk meningkatkan penjualan dan
laba
SIKLUS MANAJEMEN
FUNGSI PENGADAAN
Usaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhuan dalam suatu skala standar, yakni
skala mata uang serta jumlah biaya
FUNGSI PENYALURAN/PENDISTRIBUSIAN
Kegiatan distribusi merupakan lanjutan dari proses penyimpanan. Pendistribusian merupakan
pemindahan barang dari tempat penyimpanan ke tempat pemakai.
FUNGSI PEMELIHARAAN
Usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna, dan daya hasil
barang inventaris (aditama, 2003).
ITEM LOGISTIK RS
Obat-obatan
Linen
Reagen
Peralatan medis habis pakai
Peralatan medis tidak habis pakai
Peralatan keperawatan
Peralatan operasi/pembedahan dan pendukungnya.
Semua peralatan logistik medik harus disimpan di penyimpanan khusus agar tidak
membahayakan pengunjung yang ada dan pengguna barang non medis yang ada di rumah
sakit.
KEL 4
Manajemen Pengelolaan Piutang
Piutang
Piutang menurut Lusk & Lusk (1979) terjadi karena adanya perbedaan antara kas yang
benar-benar diterima dengan pendapatan dari pelayanan yang diberikan. Sedangkan
menurut Mehta (1977) piutang terjadi karena adanya penundaan pembayaran baik
sebagian atau seluruhnya dari pelayanan yang telah diberikan.
Kelompok Uraian
No
Tujuan
Menurut Mehta (1977), dalam mencapai tujuan dari manajemen piutang, rumah sakit
dapat melakukan upaya sebagai berikut:
1. Membuat kebijakan dan prosedur yang menunjang seluruh kegiatan pengelolaan
piutang
2. Memastikan bahwa seluruh pelayanan dan tindakan yang diberikan telah
dibebankan pada tagihan pasien secara akurat
3. Mempersiapkan rekening tagihan pasien dengan akurat dan tepat waktu
4. Melakukan beberapa macam prosedur penagihan untuk menagih piutang pasien
5. Melakukan penerimaan piutang segera jika tagihan telah dibayar
6. Membuat laporan piutang secara akurat, rutin dan tepat waktu untuk keperluan
manajemen dalam pengambilan keputusan
Siklus piutang
Siklus piutang menggambarkan proses terjadinya piutang sampai dengan pelunasan
piutang, tahap ini dapat mendeteksi keterlambatan yang terjadi. Tahap berikutnya,
pengumpulan dan penagihan piutang perlu mendapat perhatian khusus karena dibutuhkan
kesabaran dan upaya maksimal untuk mencapai target.
Menurut Rowland (1984) dan Mehta (1977) terdapat 6 (enam) tahap siklus piutang
sebagai metode evaluasi yang efektif dalam pengelolaan piutang yaitu:
1. Tahap pra penerimaan : Tahap ini diperlukan sebagai analisa apakah
pasien layak untuk diterima pada tahap berikutnya.
2. Tahap penerimaan : Tahap ini adalah untuk mendapatkan informasi yang
selengkap - lengkapnya mengenai pasien
3. Tahap perawatan : Pada tahap ini pencatatan seluruh pelayanan dan
tindakan yang telah diberikan harus tercakup secara tepat
4. Tahap penataan rekening : Pada saat bagian keuangan mendapat
informasi bahwa pasien akan pulang, maka pembuatan rekening segera
dimulai.
5. Tahap penagihan : Tahap penagihan merupakan proses yang bertujuan
untuk mendapatkan pembayaran penuh dari pelayanan yang diberikan
dalam waktu yang telah ditetapkan.
6. Tahap penutupan rekening : Suatu perkiraan siap ditutup jika telah
terjadi pelunasan pembayaran tagihan atau upaya penagihan lanjutan
dihentikan.
Penilaian
piutang
Penilaian
piutang
Penilaian
piutang
Penilaian
Penilaian Piutang
piutang
Dalam suatu manajemen piutang dibutuhkan suatu prosedur untuk mengontrol dan
melakukan pengawasan atas pengelolaan piutang yang bertujuan untuk memonitor nilai
piutang sehingga berada pada tingkat yang dapat ditolerir dan tetap mengoptimalkan arus
kas. Penilaian keberhasilan dari penagihan piutang dapat dievaluasi dengan menghitung
hari rata-rata pelunasan piutang atau Average Collection Period. Dengan suatu standar
tertentu berupa standar dari pencapaian Rumah sakit atau suatu standar yang ditetapkan
oleh manajemen Rumah sakit tersebut (Gapenski, 2005). Selain itu evaluasi dapat
dilakukan dengan pendekatan analisa umur piutang atau komposisi umur piutang untuk
memonitor kinerja piutang (Neumann, 1988)
KEL 5
PENGELOLAAN KAS
Pengertian pengelolaan kas
Pengelolaan kas merupakan bagian terpenting dalam penataan keuangan suatu usaha,
apalagi usaha mikro. Manajemen kas dapat diartikan sebagai pengelolaan uang yang
dimiliki pelaku usaha dalam rangka pencapaian tersedianya kas yang optimal.
Berikut ini adalah dua definisi mengenai pengelolaan kas menurut para ahli:
1. Menurut Williams (2011) mendefinisikan “pengelolaan kas sebagai strategi dan
proses untuk mengelola secara efektif dan efesien arus kas jangka pendek dan saldo-
saldo kas yang ada dalam pemerintahan maupun antara pemerintah dengan sektor-
sektor lain.”
2. Menurut Storkey (2011) mendefinisikan pengelolaan kas merupakan “Tersedianya
uang yang cukup pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat untuk membayar
kewajiban-kewajiban perusahaan dengan cara yang efektif dan efisien.”
Markowitz (1955) memperkenalkan model disebut dengan twi parameter modal, yakni
investor seharusnya memfokuskan pada dua hal, yakni keuntungan (return) serta risiko (risk)
drai aset tersebut.
Dalam risiko dibagi menjadi tiga kelompok :
Risk seeker : investor yang senang menghadapi risiko. Risk > return
Risk averter : investor yang tidak senang dengan risiko. Risk < return
Risk neutrality : investor yang netral terhadap risiko. Risk = return
Return dalam bahasa sehari – hari adalah tingkat keuntungan. Return bisa diartikan sebagai
pengembalian yaitu total keuntungan atau kerugian yang dialami investor dalam suatu perode
tertentu yang dihitung dengan membagi perubahan nilai aktiva ditambah penerimaan kas dari
investasi aktiva dalam periode tersebut dengan nilai investasi awal periode.
Menghitung return :
Rt = (Ht-Ht-1+k)/(Ht-1) x100%
Keterangan :
Rt = Tingkat pengembalian nyata
Ht = Harga dari aktiva
Ht-1 = Harga dari aktiva awal
K = kas yang diterima dari investasi
Harga saham sekarang Rp. 2.500/lbr dan proyeksi pengembalian pada 1 tahun mendatang
adalah sebagai berikut :
Prob Deviden Harga pasar
Kondis
i
Risiko (risk) adalah kemungkinan adanya kerugian atau variabilitas pendapatan yang
dihubungkan aktiva tertentu. Risiko merupakan sesuatu ketidakpastiaan. Risiko
dilambangkan dengan standar deviasi (σ).
Menghitung Risk :
σr2 = ∑ pi(Ri-E(R))2
PERHITUNGAN RISIKO TUNGGAL
Tiga cara mengukur risiko tunggal : ( Stand Alone Risk )
1. Return yang diharapkan ( Expected Return )
2. Deviasi standar return
3. Koefisien variasi
Anggaran kas
Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan
datang. Hal ini penting karena berkaitan dengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui
kapan perusahaan mengalami defisit dan kapan surplus. Budget kas dapat dibedakan dalam
dua bagian :
3. Besarnya dana beserta saat/kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup defisit kas.
sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana
transaksi finansial dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi
Sistem pengumpulan kas tersebut mempunyai tujuan untuk dapat mempercepat pemanfaatan
Dengan cara ini maka perusahaan tersebut menerapkan segala macam pusat pengumpulan
diberbagai wilayah sesuai dengan penyebaran penjualannya, serta juga tidak hanya satu pusat
Dengan demikian pembeli di wialayah A tersebut kemudian diminta membayar yakni dengan
menyerahkan chegue ke suatu bank yang telah atau sudah dipilih oleh perusahaan di daerah
A. Tidak perlu kemudian mengirimkan chegue langsung ke kantor pusat perusahaan. Hal
tersebut disebabkan karena pembeli mungkin menulis chegue atas bank tertentu pada wilayah
A. Yang apabila chegue tersebut kemudian dikirim ke kantor pusat perusahaan yang
berlokasi itu sangat jauh dari wilayah A, akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk
kemudian dikliring serta mungkin juga memakan biaya yang lebih besar.
Pengendalian pengeluaran
Pengeluaran kas yang terjadi dalam perusahaan biasanya berupa pengeluaran biaya-biaya,
baik itu biaya utama (operating) dan biaya-biaya bukan utama (non-operating), contohnya
2. Pembayaran utang
KEL 6
Annuity (Annuitas)
Keterangan :
FV : Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
i : Tingkat suku bunga
n : Jangka waktu
CONTOH
Sebuah perusahaan memperoleh pinjaman modal dari suatu bank sebesar Rp 5,000,000 untuk
membeli peralatan produksi dengan jangka waktu 5 tahun bunga yang dikenakan sebesar 18
% per tahun berapa jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan tsb pada akhir tahun ke 5?
Dik : Po = 5.000.0000
r = 18%
n = 5 Tahun
Dit : FV=…..?
Jawab :
FV = Po (1+r)n
FV = Rp 5,000,000 (1+0.18)5
FV = Rp 11,438,789
Jadi jumlah yang harus dibayarkan perusahaan kepada bank sebesar Rp 11,438,789
Rumus :
Keterangan :
PV : Nilai sekarang
Po : NIlai di masa yang akan datang
i : Tingkat suku bunga
n : Jangka waktu.
CONTOH
Tn B akan menerima uang sebesar Rp 40,000,000 pada 6 tahun mendatang. Berapa nilai uang
yang akan diterima itu sekarang dengan tingkat bunga 20 % per tahun?
Dik : Po = 40.000.000
i = 20%
n = 6 Tahun
Dit : PV=…?
Jawab :
Bila bunga sebesar 15 %, maka dapat dihitung besarnya nilai sekarang dari penerimaan-
penerimaan tersebut adalah :
Po =100/(1+0.15)1 + 200/(1+0.15)2+300/(1+0.15)3 +400/(1+0.15)4
= 664,14 juta.
CONTOH
Tn A menabung sebesar Rp 5,000,000 setiap tahun untuk jangka waktu 5 tahun dengan
tingakat suku bunga 15 %. Berapakah nilai tabungan Tn A pada akhir tahun ke 5
Jawab:
Diket: FVa = Rp 5,000,000
i = 15 %
n = 5 tahun
ditanya: Fv…..?
JAWAB
Present Value Annuity (nilai sekarang annuitas)
Adalah suatu bilangan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari nilai sekarang dari suatu
penjumlahan yang diterima setiap akhir periode pada jangka waktu tertentu.
Dimana:
PMT= pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima di akhir tiap tahun
i= tingkat diskonto (bunga) tahunan
PV= nilai sekarang anuitas masa depan
n= jumlah tahun di mana anuitas berlangsung
CONTOH
Bank akan menawarkan kepada perusahaan uang sebesar Rp 2.000.000,00 per tahun yang
diterima tiap akhir tahun selama 5 tahun mendatang, semuanya di diskontokan dengan tingkat
bunga yang ditetapkan 15% per tahun. Maka berapa present value/nilai sekarang dari
sejumlah penerimaan selama 5 tahun?
Dik :
PMT = Rp. 2.000.000
I = 15%
n = 5 Tahun
Dit : PV =…?
PV = 2.000.000 X 3.348
PV = 6.696.OOO
Jadi present value/nilai sekarang dari sejumlah penerimaan selama 5 tahun adalah sebesar Rp.
6.696.000
Rumusnya:
Atau dengan rumus:
CONTOH
PT. ABC merencanakan akan mendapatkan sejumlah uang dari hasil penjualan produksinya
sebesar Rp. 1000.000.000,- setiap tahun. Jumlah tersebut akan diterima selama 2 tahun
berturut-turut. Sehingga berapa jumlah yang harus diterima oleh PT. ABC apabila tingkat
bunga yang diberikan 20 % per tahun?
Jawaban :
Dik : A = Rp. 1000.000.000,-
i = 20 %
n = 2 tahun
Dit : PVA......?
Jawab :
PVA = A ( 1 + i ) n – 1
I ( 1 + i ) n
= Rp. 1000.000.000,- ( 1 + 0.2 )2 - 1
20% ( 1 + 0.2 )2
=Rp. 1.527.777.778,-
Kesimpulan
Konsep nilai waktu uang dilakukan dengan cara membawa seluruh nilai pendapatan
dan pengeluaran proyek dimasa yang akan datang kembali ke saat sekarang untuk itu
kita harus memiliki asumsi akan suatu tingkat suku bunga tertentu yang melebihi
tingkat inflasi sebagai suatu beban kesempatan.
Gunakan suku bunga yang tinggi apabila resiko yang harus ditanggung cukup besar.
Jangan menambah resiko kecuali mendapatkan kompensasi tambahan pendapatan.\
KEL 7
KEPUTUSAN INVESTASI
PENGERTIAN INVESTASI
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya
ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak
akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu. Karena harapan mendapatkan
keuntungan di kemudian hari inilah investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Istilah
investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang berarti memakai atau
menggunakan. Umumnya, dana atau aset yang ditanamkan oleh seorang investor akan
dikembangkan oleh badan atau pihak yang mengelola. Keuntungan dari hasil pengembangan
tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal balik sesuai dengan
ketentuan antara kedua pihak.
BENTUK INVESTASI
Setelah mengetahui jenis-jenis investasi, deretan jenis investasi tersebut juga dikelompokan
ke dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu:
Investasi Aktiva Riil: Investasi ini dilakukan oleh seseorang baik dalam bentuk yang
terlihat maupun yang tidak terlihat, seperti investasi tanah, investasi logam, investasi
properti, dll.
Investasi Aktiva Finansial: Investasi aktiva finansial dilakukan oleh investor sebagai
bentuk sekuritas. Contohnya investasi deposito dan saham.
JENIS-JENIS INVESTASI
Banyak sekali jenis investasi yang ada saat ini diantaranya adalah:
Investasi Properti, Investasi Emas. Investasi Saham, Investasi Reksa Dana, Investasi
Valuta Asing, Investasi Obligasi, Investasi Syariah, Investasi Cryptocurrency, Investasi Deposit
Dan sebagainya. investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial dapat dibagi menjadi
dua, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.
Investasi langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat
diperjual belikan di pasar uang, pasar modal, atau pasar turunan. Investasi langsung
juga dapat dilakukak dengan membeli aktiva yang tidak diperjual belikan, biasanya
diperoleh dari bank komersial. Aktiva ini dapat berupa tabungan dan sertifikat
deposito.
Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat berharga dari
perusahaan investasi, seperti reksadana.
JENIS INVESTASI BERDASARKAN WAKTUNYA
Jangka Pendek
Sesuai dengan namanya, jenis investasi ini relatif berumur pendek dengan hasil yang terlihat
setelah 3-12 bulan. Istilah lain dari investasi jangka pendek adalah investasi sementara untuk
mengamankan aset sambil menunggu peluang investasi lain yang memberikan imbal hasil yang
lebih optimal.
Jangka Panjang
Tidak seperti investasi jangka pendek, investasi jangka panjang termasuk dalam kategori
investasi yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menunjukkan hasil dan
pengembaliannya. Misalnya, dibutuhkan waktu hingga 10 tahun bagi banyak investor untuk
menjualnya dan menghasilkan keuntungan. Banyak investasi jangka panjang baru saja dibeli
tanpa dijual kembali.
Pada tahap ini, investor bisa mulai menentukan keputusan atas alokasi asset
atau asset allocation decision. Keputusan ini berhubungan dengan kegiatan
pendistribusian dana yang sudah dimiliki, baik aset saham, obligasi, atau
aset investasi lainnya.
Terdapat dua strategi portofolio yang dapat dipilih oleh investor, yakni strategi portofolio
aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif melibatkan kegiatan aktif dalam
menggunakan ketersediaan informasi dan teknik untuk menentukan portofolio yang paling
tepat. Sebaliknya, strategi portofolio pasif dilakukan hanya dengan mempertimbangkan rata-
rata reaksi pasar.
CAPITAL INVESTMENT
Capital Investment adalah Dalam menjalankan sebuah bisnis, banyak perusahaan yang terus
mencari modal untuk pertumbuhan dan perkembangan bisnisnya di masa yang akan datang.
Modal menjadi vital bagi suatu perusahaan, karena tanpa modal perusahaan akan sulit
bergerak. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang terus mencari modal usaha untuk
bisnisnya. Modal usaha kerap juga disebut sebagai capital investment
Cara pre-design estimate ini merupakan cara yang paling sederhana. Karena pada cara ini
data yang digunakan sangat minim atau masih sangat kurang.
Firm estimate
Cara selanjutnya adalah firm estimate. Ketika pre-design estimate data yang dipakai masih
sangat minim atau kurang. Pada firm estimate, data yang digunakan lebih lengkap. Data-data
yang digunakan pada cara firm estimate berkaitan dengan, spesifikasi peralatan bangunan,
alat-alat listrik, alat-alat kontrol, dan lainnya.
Terdapat dua cara lainnya dalam menaksir harga dengan cara quotasi, yaitu:
Purchased plant cost
Cara menaksir capital investment ini dilakukan dengan cara bertanya langsung harga
suatu pabrik yang berkaitan pada spesifikasi atau lain-lainnya.
Proses
Cara menaksir capital investment ini didasarkan pada desain yang dibuat yang
meliputi [ada pemilihan proses, membuat material balance, energy balance. Sehingga
didapatkanlah spesifikasi harga peralatan.
1. Nondiscounting Models
Kelemahan :
Tidak memperhatikan laba tunai setelah payback.
Tidak memperhatikan nilai waktu uang
Tidak memperhatikan nilai sisa aktiva
Kebaikan :
Perhitungannya lebih sederhana
Dapat dipakai untuk memilih proyek yang segera menghasilkan laba tunai
Cocok untuk proyek yang berisiko tinggi
Metode kedua yang tidak mempertimbangkan nilai waktu uang adalah accounting rate
of return. Metode ini sering disebut juga return on investment (ROI), yang menunjukkan
persentase keuntungan neto sesudah pajak dihitung dari average investment atau initial
investment. Untuk mencari ROI, laba per tahunnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
laba per tahunnya yang sama dan laba per tahunnya yang tidak sama.
Kelemahan :
Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
Kurang memperhatikan panjangnya jangka waktu investasi Metode ini tidak dapat
diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.
Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang
menyesatkan
Kebaikan :
Sederhana dan mudah dimengerti
Perhitungannya menggunakan data accounting yang sudah tersedia sehingga tidak
memerlukan penghitungan tambahan
2. Discounting models
Sedangkan metode yang termasuk dalam model ini adalah:
Net value present (NPV)
NPV adalah rasio perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan nilai
sekarang dari arus kas keluar selama periode waktu tertentu. Nilai NPV dapat digunakan
untuk memperhitungkan nilai uang dan membandingkan alternatif investasi serupa. Jika
nilai NPV positif, maka investasi sebaiknya dilakukan.
Kelemahan :
Apabila alternatif proyek penanaman model besarnya tidak sama, maka perbedaan
laba tunai dari beberapa alternatif proyek yang dihitung dengan metode present value
ini tidak dapat dipakai sebagai pedoman.Dalam membandingkan dua proyek investasi
yang tidak sama jumlah investasi yang ditanamkan di dalamnya, nilai tunai arus kas
bersih dalam rupiah tidak dapat dipakai sebagai pedoman.
Dapat memberikan gambaran yang menyesatkan apabila dipakai untuk memilih
beberapa alternatif proyek yang mempunyai umur yang berbeda.
Profitability Index (PI)
Indeks profitabilitas merupakan metode pengukuran rasio nilai sekarang dari arus
investasi di masa depan terhadap jumlah investasi awal. Nilai PI yang lebih besar dari 1,0
dianggap sebagai investasi yang baik.
KEL 8
ANALISA BREAK EVENT POINT
DEFINISI BEP
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol.
Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap,
dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variable.
Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variable dan sebagian biaya tetap,
maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila
penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan. Analisa Break
Even mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program budget, walaupun Analisa
Break Even dapat diterapkan dengan data historis, tetapi akan sangat berguna bagi
manajemen kalau diterapkan pada data taksiran periode yang akan datang.
KEGUNAAN BEP
Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
Hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang
bersangkutan.
Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum (dalam unit produk maupun satuan
uang) agar perusahaan tidak menderita rugi.
Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan harga jual.
Untuk mengetahui hubungan volume penjualan yang diproduksi, harga jual dan
biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga laba rugi perusahaan akan diketahui.
Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti.
Menurut Rony analisis titik impas atau analisis Break Even Point sangat
bermanfaat bagi manajemen dalam menjelaskan beberapa keputusan
operasional yang penting dalam tiga cara berbeda namun tetap berkaitan
yaitu:
Matz, Usry dan Hammer juga menjelaskan beberapa manfaat analisa break
even untuk manajemen, yaitu:
Membantu pengendalian melalui anggaran.
Meningkatkan dan menyeimbangkan penjualan.
Menganalisa dampak perubahan volume.
Menganalisa harga jual dan dampak perubahan biaya.
Merundingkan upah.
Menganalisa bauran produk.
Menerima keputusan kapitalisasi dan ekspansi lanjutan.
Menganalisa margin of safety.
Sedangkan menurut Sigit analisa Break Even Point mempunyai beberapa manfaat,
diantaranya adalah:
Sebagai dasar merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai laba
tertentu.
Sebagai dasar atau landasan untuk mengendalikan aktivitas yang sedang berjalan.
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual.
Sebagai bahan atau dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan
Manfaat analisis break even poin sangat banyak, namun secara umum adalah untuk
mengetahui titik pulang pokok dari sebuah usaha. Dengan diketahuinya titik pulang pokok,
manajemen dapat mengetahui harus memproduksi atau menjual pada jumlah berapa unit
agar peruasahaan tidak mengalami kerugian.
A. METODE PERSAMAAN
Metode Persamaan (equation method) adalah metode yang berdasarkan pada pendekatan
laporan laba rugi. Penentuan break even atau impas dengan teknik persamaan dilakukan
dengan mendasarkan pada persamaan pendapatan sama dengan biaya ditambah laba.
Keterangan:
y = laba
c = harga jual persatuan
x = jumlah produk yang dijual
b = biaya variabel persatuan
a = biaya tetap
Adapun rumus Break Even Point (BEP) dengan metode persamaan adalah sebagai
berikut:
B. METODE KONTRIBUSI UNIT
Metode Kontribusi Unit merupakan variasi metode persamaan. Setiap unit atau satuan produk
yang terjual akan menghasilkan jumlah margin kontribusi tertentu yang akan menutup biaya
tetap. Metode kontribusi unit adalah metode jalan pintas dimana harus diketahui nilai margin
kontribusi (Simamora, 2012:171).
Margin Kontribusi adalah hasil pengurangan pendapatan dari penjualan dengan biaya
variabel. Untuk mencari titik Impas atau Break Even Point (BEP) rumusnya adalah sebagai
berikut:
METODE GRAFIS
Menurut Simamora (2012:173) Grafis titik impas (BEP) mempunyai beberapa hal penting
yaitu selama harga jual melebihi biaya variabel (margin kontribusinnya positif), maka
penjualan yang lebih banyak akan menguntungkan perusahaan, baik dengan meningkatkan
laba ataupun mengurangi kerugian.
Grafik biaya-volume-laba (cost volume profit graph) menggambarkan hubungan antara biaya,
volume dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci perlu dibuat grafik
dengan dua garis terpisah, yaitu garis total pendapatan dan garis total biaya (Hansen dan
Mowen, 2011:21).
Analisis titik impas atau break even point (BEP) dengan metode grafis digambarkan dalam
kurva seperti gambar di bawah ini:
KETERANGAN
Sumbu datar (sumbu x) menyatakan volume penjualan yang dapat dinyatakan dalam
satuan kuantitas atau rupiah pendapatan penjualan.
Sumbu tegak (sumbu y) menyatakan pendapatan penjualan dan biaya dalam rupiah.
Impas (BEP) adalah terletak pada perpotongan garis pendapatan penjualan dengan
garis biaya. Bila dari titik perpotongan tersebut ditarik garis tegak ke sumbu x, akan
diketahui pencapaian impas berdasarkan volume penjualan. Jika dari titik impas
ditarik garis tegak lurus ke sumbu y, akan diketahui pencapaian impas berdasarkan
pendapatan penjualan.
Daerah sebelah kiri titik impas, yaitu bidang diantara garis total biaya dengan garis
pendapatan penjualan merupakan daerah rugi, karena pendapatan penjualan lebih
rendah dari total biaya. Sedangkan daerah di sebelah kanan titik impas yaitu, bidang
diantara garis pendapatan penjualan dengan garis total biaya merupakan daerah laba,
karena pendapatan penjualan lebih tinggi dari total biaya.