Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK LANJUTAN

“AKUNTANSI RUMAH SAKIT”

(MAKALAH)

DISUSUN OLEH

Adinda Rizky satwika (A062221022)

Putri Permatasari (A062221031)

Mutmaina (A062221047)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DANBISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul “AKUNTANSI RUMAH SAKIT”. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW karena beliaulah yang membawa kedamaian dan rahmat bagi alam semesta.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Sektor Publik Lanjutan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dansaran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi penulis dan
juga bagi semua pihak untuk pengembangan wawasan danilmu pengetahuan.

Makassar, 25 November 2022

Penulis
A. Akuntansi Industri Kesehatan Masyarakat Di Rumah Sakit
Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Permasalahan yang selalu timbul adalah sulitnya
meramalkan kebutuhan pelayanan yang diperlukan masyarakat maupun kebutuhan sumber daya untuk
mendukungnya. Di lain pihak Rumah Sakit harus siap setiap saat dengan sarana, prasarana tenaga maupun
dana yang dibutuhkan untuk mendukung pelayanan tersebut. Di samping itu Rumah Sakit sebagai unit sosial
dihadapkan pada semakin langkanya sumber dana untuk membiayai kebutuhannya, padahal di lain pihak
Rumah Sakit diharapkan dapat bekerja dengan tarif yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas.
Dengan perubahan sistem keuangan Rumah Sakit serta sistem keuangan Pemerintah secara
keseluruhan diharapkan dana yang dikelola oleh Rumah Sakit akan menjadi lebih besar dan terus meningkat
sejalan dengan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta persiapan Badan Layanan
Umum dari tahun ke tahun. Kondisi ini selain akan membawa pengaruh positif bagi peningkatan pelayanan,
tetapi juga membuka peluang untuk timbulnya ekses negatif penyalahgunaan dalam pengelolaan keuangan
negara. Untuk itu diperlukan berbagai upaya dalam mengatasinya.
Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah
salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang akan
mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta
pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum
terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem pencatatan dan pelaporan yaitu yang
berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis).
Rumah Sakit mengharapkan ketentuan yang berlaku dapat berjalan secara paralel, independen dan
tercipta mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol internal), namun dirasakan menjadi beban petugas
Rumah Sakit Secara operasional manajemen keuangan di Rumah Sakit harus dapat menghasilkan data,
informasi dan petunjuk untuk membantu pimpinan Rumah Sakit dalam merencanakan, mengendalikan dan
mengawasi seluruh kegiatan agar mutu pelayanan dapat dipertahankan/ditingkatkan pada tingkat
pembiayaan yang wajar.

B. Manfaat Akuntansi Di Rumah Sakit


Fungsi utama akuntansi di Rumah sakit adalah sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dan perencanaan untuk keberhasilan pengembangan
Rumah Sakit. Secara umum akuntansi tidak lepas dari biaya (cost), dengan perhitungan biaya yang berbeda
akan menghasilkan akuntansi biaya yang berbeda pula serta berdampak pada pengambilan keputusan yang
berbeda.
Dengan demikian untuk pengambilan keputusan yang tepat serta keberhasilan perencanaan
diperlukan sistem dan pelaksanaan akuntansi Rumah Sakit secara optimal. Sistem akuntansi Rumah Sakit
bertujuan untuk memberikan informasi yang sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk
keberhasilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan serta perencanaan, terlebih lagi saat ini yang
mana Rumah Sakit telah ditetapkan sebagai Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP) ataupun sebagai Badan
Layanan Umum yang penerimaannya harus disetor ke Negara melalui Kantor Kas Negara.

C. Pelaporan Keuangan Akuntansi


Rumah Sakit Umum khususnya milik pemerintah merupakan organisasi nirlaba, dimana pelaporan
akuntansinya diatur oleh PSAK no. 45. Adapun penjabaran dari laporan akuntansi Rumah Sakit sesuai
dengan PSAK No. 45 adalah sebagai berikut :
1) Laporan Keuangan Laporan Keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir
periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas
laporan keuangan.
2) Laporan Posisi Keuangan
a) Klasifikasi Aktiva Dan Kewajiban Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut :
1. menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban.
2. berdasarkan tanggal jatuh tempo.
3. mengelompokan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar, dan kewajiban ke dalam jangka pendek dan
jangka panjang.
4. mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh temponya kewajiban termasuk
pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan keuangan.
b) Klasifikasi Aktiva Bersih Terikat Atau Tidak Terikat
1. Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau
tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak
terikat.
2. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara
menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.
3) Laporan Aktivitas
a) Tujuan Dan Fokus Laporan Aktivitas Laporan aktivitas difokuskan pada organisasi secara keseluruhan dan
menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan
aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.
b) Perubahan Kelompok Aktiva Bersih Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat
permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode.
4) Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian
a) Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika
penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak
terikat.
b) Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau terikat
temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya
tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang
disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. c) Laporan aktivitas menyajikan
keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau
pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.  Materi Ke-12 Akuntansi Rumah
Sakit 5
d) Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun demikian pendapatan
investasi dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban
penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
e) Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban
menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.
5) Laporan Arus Kas Tujuan Laporan Arus Kas
a) Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
dalam suatu periode.
b) Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus kas dengan tambahan berikut ini :
1. Aktivitas Pendanaan :  Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka
panjang.  Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk
pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment). 
Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
2. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas : sumbangan berupa
bangunan atau aktiva investasi.

D. Akuntansi Dan Masalah Pengukuran


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KMK) Nomor 1981 / MENKES / SK / XII / 2010
tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit dapat mengatur masalah pengakuan,
pengukuran, penyajian atau pengungkapan dari suatu transaksi atau peristiwa, agar laporan keuangan yang
disajikan memuat informasi yang relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan. Pengukuran
(measurement) yang terdapat dalam Akuntansi Rumah Sakit, yaitu :
a. Akuntansi Aset
1. Kas dan Setara Kas
Pengukuran (Measurement)
-Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominal.
-Kas dan setara kas diukur sebesar nilai nominal pada saat diterima.
2. Investasi Lancar/Investasi Jangka Pendek
Pengukuran (Measurement)
-Penempatan dana di bank diukur pada nilai nominalnya.
3. Piutang
Pengukuran (Measurement)
-Piutang diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value) setelah
memperhitungkan nilai penyisihan piutang tak tertagih.
-Penyisihan kerugian piutang tak tertagih dibentuk sebesar nilai piutang yang
diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan daftar umur piutang atau prosentase dari
pendapatan.
-Penyisihan kerugian piutang dibentuk sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak
dapat ditagih berdasarkan data historis masing-masing BLU rumah sakit.
b. Akuntansi Kewajiban
1. Kewajiban Jangka Pendek
Pengukuran (Measurement)
-Kewajiban lancar berkurang pada saat pembayaran/ pelunasan oleh BLU rumah
sakit.
-Kewajiban lancar dinilai sebesar jumlah rupiah atau nilai tunai sumber daya ekonomi
yang harus diserahkan kepada pihak lain atau sebesar utang lancar baru yang timbul untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut.
2. Kewajiban Jangka Panjang
Pengakuan dan Pengukuran (Recognition and Measurement)
-Kewajiban jangka panjang diakui pada saat BLU rumah sakit mencairkan dana
kewajiban jangka panjang tersebut dari pihak pemberi pinjaman.
-Kewajiban jangka panjang diukur sebesar jumlah dana hasil pencairan yang
diperoleh ditambah biaya transaksi.
-Selisih antara huruf (b) dengan jumlah pokok diamortisasi dengan menggunakan
suku bunga efektif.
- Amortisasi tersebut diakui sebagai beban bunga.
c. Akuntansi Ekuitas
Pengakuan dan Pengukuran (Recognition and Measurement). Ekuitas diakui pada saat
ditetapkannya nilai kekayaan BLU oleh pejabat yang berwenang :
- Ekuitas diakui pada saat diterimanya bantuan hibah dari pemerintah berupa aset
yang tidak tercantum dan bukan merupakan bagian dalam DIPA BLU rumah sakit.
-Ekuitas diakui pada saat terjadinya perubahan nilai aset BLU rumah sakit sebagai
akibat revaluasi dan disahkan oleh menteri keuangan, dan menambah nilai ekuitas
awal.
-Pengurangan ekuitas berasal dari defisit hasil usaha operasional BLU rumah sakit
d. Akuntansi Pendapatan
Pengukuran (Measurement)
-Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lain dicatat sebesar
nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
-Pendapatan dari APBN dicatat sebesar nilai pengeluaran bruto belanja pada SPM.
-Pendapatan hibah berupa barang dicatat sebesar nilai wajar pada saat
perolehan.
-Pendapatan hibah berupa uang dicatat sebesar jumlah kas yang diterima oleh BLU
rumah sakit.
-Pengukuran pendapatan diatas menggunakan azas bruto.
e. Akuntansi Beban
Pengukuran (Measurement) Beban dan kerugian dicatat sebesar :
-Jumlah kas yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebut dibayar pada periode
berjalan.
-Jumlah beban periode berjalan yang harus dibayar pada masa yang akan datang.
-Alokasi sistematis untuk periode berjalan atas beban yang telah dikeluarkan. 4. Jumlah
kerugian yang terjadi.

E. Akuntansi Dana Di Rumah Sakit


Dalam akuntansi dana untuk Rumah Sakit, penyajian laporan informasi keuangannya
mengharuskan pembentukan dana (fund) yang dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund)
Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi penggunaannya pada suatu
tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana Umum (General Fund) di pemerintahan atau Dana
Lancar Tidak Terikat (Restricted Fund) dalam akuntasi universitas, yang dibentuk untuk menjalankan
operasi organisasi sehari-hari.
b) Dana Terikat (Restricted Fund)
Dana Terikat (Restricted Fund) adalah dana yang dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan
tertentu yang biasanya muncul karena permintaan dari pihak eksternal yang memberikan
sumbangan. Menurut sifat pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi :  Dana Terikat Sementara
Waktu (Temporarily Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat sementara, dan
 Dana Terikat Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang
bersifat permanen.
Tidak ada PSAK khusus yang mengatur standar akuntansi untuk rumah sakit. PS&$ yang paling
cocok untuk sementara waktu digunakan adalah PSAK 06 tentang organisasi nirlaba. Berdasarkan PSAK 06,
akuntansi RS tidak berdasarkan sistem dana, hanya dana tunggal. Namun aktiva bersih RS dikategori
berdasarkan tiga jenis :
-Dana tidak terikat
-Dana terikat sementara, yaitu dana denga pembatasan yang bersifat sementara
-Dana terikat permanen, yaitu dana denga pembatasan yang bersifat permanen

F. LAPORAN KEUANGAN DI RUMAH SAKIT


Akuntansi ialah suatu sistem yang merupakan salah satu pokok kegiatan dalam manajemen
keuangan yang terdiri dari kegiatan mencatat, mengklasifikasikan dan menyimpulkan semua transaksi dan
kejadian-kejadian dalam suatu organisasi yang menyangkut keuangan, sehingga didapatkan suatu data atau
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Ditinjau dari segi pembukuan, akuntansi dibagi menjadi 2 sistem yang sangat penting yaitu :
a) Sistem Cash Basis atau Kas Stelsel Dalam sistem ini hanya dicatat "penerimaan" dari pengeluaran
uang, sehingga sebetulnya sistem ini sangat sederhana, mudah dikerjakan dan tidak memerlukan
keahlian tinggi. Sistem ini telah dipakai oleh pemerintah kita termasuk Rumah Sakit Pemerintah.
b) Accrual Basis Pada sistem ini transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian, bukan pada saat
hak diterima atau dibayar, dan dicatat serta dilaporkan pada periode yang bersangkutan. Dengan
kata lain penghasilan diakui pada saat penyerahan barang/jasa, bukan pada saat kas diterima; dan
biaya diakui pada saat terjadinya, buka pada saat kas dibayarkan. Dengan metode aktual, harta
diakui pada saat diperoleh kepemilikannya.

Terdapat empat laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh proses akuntansi, yaitu :

a) Laporan Posisi Keuangan


Laporan Posisi Keuangan Rumah Sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi maupun
proses penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca perusahaan
yang sering kita kenal di sektor komersial.
b) Laporan Operasi
Untuk Rumah Sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam Laporan Operasi (Statement
of Operations). Laporan ini mencakup pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya
yang mempengaruhi saldo dana selama periode berjalan. Dalam laporan operasi harus dinyatakan
suatu indikator kinerja seperti halnya laba bersih dalam perusahaan, yang melaporkan hasil kegiatan
operasi berjalan. Contoh laba lain yang dimaksud adalah pendapatan investasi (baik yang direalisasi
maupun belum direalisasi). Judul dari indikator kinerja ini misalnya “surplus pendapatan dan
sumbangan lainnya atas Belanja”.
c) Laporan Perubahan Aset Bersih
Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih, yaitu Tidak Terikat, Terikat
Sementara, dan Terikat Permanen.
d) Laporan Arus Kas
Format dari Laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk Entitas Komersial.
KESIMPULAN

Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat umum. Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan

adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang akan

mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian

kegiatan Rumah Sakit. Fungsi utama akuntansi di Rumah sakit adalah sebagai sumber informasi yang diperlukan

untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dan perencanaan untuk keberhasilan pengembangan

Rumah Sakit. Rumah Sakit Umum khususnya milik pemerintah merupakan organisasi nirlaba, dimana pelaporan

akuntansinya diatur oleh PSAK no. 45

Anda mungkin juga menyukai