MODUL PERKULIAHAN
Akuntansi Sektor
Publik
Abstract Kompetensi
Standar akuntansi Pemerintahan di buat Sub-CPMK 5 (lihat di RPS)
oleh Komite Standar Akuntansi Mahasiswa mampu memahami isi SAP dan
Pemerintah bertujuan untuk memberikan
panduan dalam menyusun lap keu dektor mengetahui bagaimana Lap Keu di susun
publik berdasarkan SAP
05
Swarmilah Hariani.,SE.,M.Acc.,CIBA.,CBV
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi
Standar Akuntansi Pemerintahan Lanjutan
Internasional public sector accounting standards (IPSAS)
a) Compliance
b) Education
c) Ethics
d) Financial and management accounting
e) Information technology
f) Internasional auditing practices
g) Public sector
h)
Public sector committee (komite sector publik) bertugas mengembangkan program
yang diarahkan pada peningkatan akuntabilits dan management keuangan sector
publik, yang meliputi:
komite sector publik ini diberi otoritas untuk mengeluarkan pernyataan mengenal
akuntansi, auditing dan pelaporan sector publik, atas nama dewan pengurus IFAC
(the board of IFAC). Untuk mengeluarkan suatu standar definitive, diperlukan
persetujuan minimal tiga perempat dan anggota komite yang hadir dalam setiap
pertemuan. Untuk melakukan pemungutan suara diperlukan quorum dan sembilan
anggota komite.
Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter.Aspek-aspek yang harus
tercakup dalam anggaran sector public adalah :
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian dan
3. Aspek akuntabilitas publik
Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan,pelaksanaan, dan
pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas
khusus yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran.
BUDGET PEMERINTAH
Meliputi :
1. APBN/APBD
2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan ( RKAP )
Yaitu anggaran bisnis BUMN/BUMD dan Badan – badan hokum Publik/Privat
Budget
Adalah rencana pengeluaran yang diusulkan, dan pendapatan yang diharapkan diterima
pada masa yang akan datang.
Budget ini juga menitikberatkan pada segi manajemen control sehingga dalam system
ini efisien penggunaan dana diperiksa , juga hasil kerjanya.
Pos-pos anggaran didasarkan atas kegiatan dan telah ditetapkan suatu tolok ukur
berupa standar biaya dan hasil kerjanya.
Tolok ukur keberhasilan system ini adalah pada performance atau prestasi dari tujuan
atau hasil anggaran dengan menggunakan dana secara efisien.
Pos-pos anggaran didasarkan atas kegiatan dan telah ditetapkan suatu tolok ukur
berupa standar biaya dan hasil kerjanya.
Tolok ukur keberhasilan system ini adalah pada performance atau prestasi dari tujuan
atau hasil anggaran dengan menggunakan dana secara efisien.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan PPBS ini adalah :
KLASIFIKASI ANGGARAN
1. Klasifikasi Organik
Klasifikasi ini menitikberatkan pada organisasi Negara baik Lembaga Negara
Nondepartemeen maupun Lembaga Negara Departemen. Pengeluaran yang
dianggarkan berlandaskan pada pengalokasian biaya untuk unit – unit
Departemen/Lembaga Negara Nondepartemen, sedangkan pemungutan
pendapatan yang dianggarkan didasarkan pada hak masing-masing
Departemen/Lembaga Negara.
Negara
/Inspektorat Jendral
KanWil/Jawatan KanWil/Jawatan
Tidak ada kaitan yang erat antara biaya yang dikeluarkan dengan prestasi yang
dicapai, karena yang dipentingkan adalah kebenaran pengeluaran secara formil
dan teknis pelaksanaan anggarannya saja.
3. Klasifikasi Fungsional
Klasifikasi ini dilakukan untuk menghilangkan adanya overlapping antara tugas
masing-masing Departemen/Lembaga Negara..
Belanja Rutin/Pembangunan
Sektor Sektor
Program Program
Sektor pertanian
a. Subsektor pertanian
- program intensifikasi pertanian
- Program penyuluhan pertanian
b. Subsektor pengairan
- program irigasi
- program pembangunan DAS
Kebaikan klasifikasi ini :
- Sulit untuk melakukan rincian jenis-jenis program yang tersebar pada tiap-tiap
Departemen/Lembaga Negara.
- Departemen/Lembaga Negara yang seharusnya melaksanakan fungsi aslinya
tidak dapat membeikan hasil yang memuaskan.
4. Klasifikasi Ekonomis
Klasifikasi ini dibuat dengan tujuan agar anggaran yang disusun dapat
menggambarkan secara jelas kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi anggaran
itu sendiri, jika dilaksanakan semua rencana yang ada akan membawa pengaruh
pada sector perekonomian karena terdapat alokasi biaya yang dapat bersifat
ekonomis dan nonekonomis.
Dengan adanya kedua sifat alokasi biaya ini, menyebabkan perbedaan klasifikasi
ekonomi yaitu ;
5. Klasifikasi Performance
Klasifikasi ini berdasarkan pada pembandingan antara biaya ( cost ) dan manfaat (
benefit ) sehingga mempermudah dalam evaluasi suatu pekerjaan. Dengan klasifikasi
performance dapat diketahui apakah proyek-proyek yang dibangun telah sesuai
dengan rencana yang ditetapkan oleh suatu Departemen/Lembaga Negara, sehingga
akan memperjelas tanggungjawab Departemen/Lembaga tersebut atas pelayanannya
terhadap masyarakat.
6. Klasifikasi Program
BAPENAS
1. Budgetary Accounting
2. Implementation of Policies
3. Management of personal expenditure
4. Procurement
Budgetary Accounting
Implementation of policies
Revisi Anggaran :
- Anggaran yang telah dikeluarkan dengan UU, maka revisinya juga harus dengan
UU
- Perubahan yang mempengaruhi pengeluaran sampai batas tertentu harus
disampaikan kepada lembaga legislative untuk mendapatkan persetujuan.
- Untuk mengatasi masalah tertentu, pemerintah harus diberikan otorisasi untuk
melakukan pengeluaran sebelum persetujuan oleh legislative, tetapi harus diatur
dan dibatasi, selanjutnya dilaporkan dan dimasukkan dalam revisi anggaran.
- Perubahan hanya dilakukan dalam waktu tertentu
Meliputi :
b. Staff Cellings
Berbagai kebijakan dibidang personil, misalnya jumlah, jenjang pendidikan dll.
c. Payroll system
Sistem penggajian untuk pegawai.
SATUAN KERJA
Pembuatan RASK
RASK
Anggaran
Draft RAPBD
RAPBD
Nota Keuangan
Pembahasan dan
APBD
Persetujuan oleh DPRD
Tahap terakhir dari siklus anggaran aalah pelaporan dan evaluasi anggaran.
Pemerintah atau unit kerja pemerintah perlu memiliki system akuntansi yang
tidak hanya berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi keuangan akan tetapi
system akuntansi hendaknya mendukung pencapaian tujuan organisasi..
Akuntansi keuangan sector public terkait dengan tujuan dihasilkannya laporan eksternal
dan penghitungan biaya pelayanan. Akuntansi manajemen terkait dengan pengambilan
keputusan pemerintah.
1. AKUNTANSI ANGGARAN
2. AKUNTANSI KOMITMEN
3. AKUNTANSI DANA
4. AKUNTANSI KAS
5. AKUNTANSI AKRUAL
AKUNTANSI ANGGARAN
AKUNTANSI KOMITMEN
AKUNTANSI DANA
1. Single Fund, yaitu dana yang dikelola dan dimiliki oleh Pemerintah Pusat (
APBN ) dan dana yang dikelola dan dimiliki Pemerintah Daerah (APBD ).
2. Dana-dana lain , dana yang tidak termasuk dalam single fund seperti dana
reboisasi, dana bulog , rekening dana investasi dll yang dikelola sendiri
oleh lembaga yang berwenang.
Setiap dana merupakan suatu entitas Akuntansi ( fiscal ) sehingga konsekuensinya dana
tersebut harus punya 1 set perkiraan yang saling melengkapi ( Liability dan Equity ).
PERSAMAAN AKUNTANSI
( Saldo dana )
Investasi jk.Panjang + Aset Tetap + Aset Lain – Hutang Jk.Panjang = Ekuitas Dana yang
diinvestasikan.
Contoh :
-----------
Jika terdapat dana yang dipinjamkan misalkan 200 maka pada saat pengembaliannya
akan dimasukkan ke Rekening Dana Investasi atau Rekening Pemerintah Daerah.
Financial adalah untuk Aktiva Lancar ( Kas, A/R,Temporary Inv, Non Temporary Inv )
Non Financial adalah Aktiva Tidak Lancar ( Persediaan, Tanah, Dana yang ditanamkan di
beberapa tempat )
Yaitu dana otonomi khusus ( Mis : Papua & NAD ) disebut Dana Penyeimbang
Pemerintah Pusat
PKB,BBNBK,PBB dll
Kabupaten/Kota
Bagi hasil
Ke desa Desa
a. Cash Basis
Pencatatan yang dilakukan jika sudah ada realisasi sehingga jurnal untuk pendapatan
dan belanjanya sebagai berikut
Kas xxxxxx
Pendapatan xxxxxx
Belanja xxxxx
Kas xxxxx
Pada Cash basis ini focus utama dari laporan keuangan adalah Laporan Arus Kas,
untuk mengetahui kas masuk dan kas keluar .
GAAP tidak menganjurkan pencatatan dengan dasar ini karena tidak mencerminkan
kinerja yang sesungguhnya..
d. Accrual Basis
Accrual basis digunakan untuk mencatat revenue ketika diperoleh dan biaya pada
saat terjadinya
Halim Abdul, Akuntansi Keuangan Daerah, Seri Akuntansi Sektor Publik, Salemba
Empat , 2006
Wilson and Kattelus, Accounting For Not For Profit Organization, 2004.