b) dana perimbangan :
dana bagi hasil
dana alokasi umum
dana alokasi khusus.
2. Belanja Daerah
Pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan
kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh daerah. Dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan.
1) Klasifikasi belanja menurut urusan wajib mencakup:
pendidikan kependudukan dan catatan sipil
kesehatan; koperasi dan UMKM
pekerjaan umum penanaman modal;
penataan ruang kebudayaan;
perencanaan pembangunan komunikasi dan informatika.
2) Klasifikasi belanja menurut urusan pilihan mencakup:
pertanian; kelautan dan perikanan;
kehutanan; perdagangan
pariwisata; perindustrian
3) Klasifikasi belanja menurut fungsi yang digunakan untuk tujuan keselarasan dan keterpaduan
pengelolaan keuangan negara terdiri dari:
pelayanan umum; lingkungan hidup;
ketertiban dan ketentraman; fasilitas umum;
ekonomi; perlindungan sosial.
3. Pembiayaan Daerah
transaksi keuangan untuk menutup defisit / memanfaatkan surplus, yang dirinci
menurut urusan pemerintahan daerah, jenis, obyek dan rincian obyek pembiayaan. Pembiayaan
daerah terdiri dari :
1) Penerimaan pembiayaan mencakup:
sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA);
hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;
penerimaan pinjaman daerah;
penerimaan piutang daerah.
2) Pengeluaran pembiayaan mencakup:
pembentukan dana cadangan;
penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah;
pembayaran pokok utang; dan
pemberian pinjaman daerah.
6. Penetapan APBD.
Penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang
penjabaran APBD tersebut dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran sebelumnya.
Kepala daerah menyampaikan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala daerah
tentang penjabaran APBD kepada gubernur bagi kabupaten/kota paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
ditetapkan.