Anda di halaman 1dari 3

Perencanaan PPN

• PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang/jasa di dalam daerah pabean atau
pajak tidak langsung yang dapat digeser ke konsumen akhir (jika pembelian barang dijukan
untuk diolah lebih lanjut atau dijual

A. Obyek Pajak

1. Penyerahan BKP di daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha, dengan syarat:
a. Barang berujud yang diserahkan merupakan BKP
b. Barang tidak berujud yang diserahkan merupakan barang tidak berujud kena
pajak
c. Penyerahan dilakukan di daerah pabean
d. Penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha atau pekerjaan
2. Impor dan ekspor BKP
3. Penyerahan JKP yang dilakukan di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha

B. Perencanaan Pajak
1. Memaksimalkan mekanisme pengreditan PPN
1. Pajak masukan yang dapat dikreditkan:
a. Yang berhubungan langsung dengan produksi, distribusi, pemasaran, dan
manajemen atas BKP/JKP
b. Faktur pajaknya adalah faktur pajak standar
2. Pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan:
a. Sebelum dikukuhkan sebagai PKP
b. Faktur pajak sederhana dan cacat
c. Pajak masukan tidak ada kaitannya secara langsung dengan dengan
kegiaan usaha aas BKP
3. Mekanisme pengkreditan dan pelaporan PPN
a. setiap penyerahan BKP/JKP harus ada faktur pajaknya
b. PK dan PM adalah untuk masa pajak yang sama
c. Jika masa PK dan PM tidak sama, PM masih bisa dikreditkan maksimal 3
bulan setelah berakhirnya masa pajak.
d. Jika dalam suatu masa pajak tidak ada PK, maka PM tetap dapat
dikredikan

• Faktur Pajak
• Faktu pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat PKP yang melakukan
penyerahan BKP/JKP
• Saat pembuatan faktur pajak:
1. Saat penyerahan barang atau pembayaran (jika pembayaran mendahului
penyerahan barang). Disebut saat terutangnya PPN
2. Saat penyetoran PPN dan pelaporan SPT masa PPN. Paling lambat akhir
bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
3. Faktu pajak gabungan harus dibuat paling lambat akhir bulan penyerahan
BKP/JKP.
• Penundaan Pembuata Faktur Pajak
1. Jika pembayaran atas penjualan BKP/JKP belum jelas, pembuatan faktur
pajak dapat ditunda samapi akhir bulan berikutnya setelah penyerahan
barang kena pajak
2. PKP penjual menentukan jadwal pembayaran tidak lebih dari 45 hari setelah
penyerahan BKP/JKP
3. Jika pembayaran baru dilakukan setelah 45 hari, PKP penjualan harus
nalangi pembyaran PPN.

2. Memaksimalkan fasilitas di bidang PPN


3. Sentralisasi pengenaan PPN

4. Memaksimalkan restitusi PPN


• Jika PM > PK: bisa mengajukan restitusi/kompensasi
• Dilakukan jk opportunity cost dari kelebihan PPN > biaya pemeriksaan pajak
• Kriteria umum permohonan restitusi PPN:
 PPN lebih bayar cukup signifikan/material
 Bila kondisi keuangan perusahaan mengalami gangguan cash flow
 Bila diyakini telah siap untuk diperiksa fiscus

5. Membangun sendiri dalam kegiatan usaha

• Membangun tempat tinggal atau tempat usaha oleh orang pribadi atau badan
dikenakan PPN dengan ketentuan:
– LB: 200 m persegi atau lebih. Bangunan permanen
– Tarif: 10% x 40% x biaya baangunan (tanpa harga tanah)
– Disetor setiap tanggal 15 bulan berikutnya sejak pembangunan dimulai

6. PPN atas barang gratis untuk keperluan promosi

7. Panjagaan cash flow

Salah satu tujuan dilakukannya perencanaan pajak oleh manajemen


perusahaan adalah untuk menjaga kesehatan cash flow, yaitu :
1. Memilih mendirikan perusahaan di lokasi yang mendapat fasilitas perpajakan PPN.
2. Mengusahakan membeli bahan baku pada saat akan menjalankan proses produksi.
3. Mengajukan permohonan sentralisasi PPN.
4. Penanganan faktur pajak dengan baik.

8. Pengendalian PPN
Pengendalian pajak dapat dilakukan melalui penelaahan pajak (tax review)
yang bertujuan untuk menelaah dan meneliti tingkat kepatuhan WP secara umum
dan memberikan rekomendasi untuk meminimalkan pajak yang belum diketahui
perusahaan.

9. Tantunggu jawab rentang


Pembeli barang Kena Pajak atau penerima jasa kena pajak bertanggung jawab
renteng atas pembayaran pajak, sepanjang tidak dapat menunjukkan bukti bahwa
pajak telah dibayar.
TAX PLANNING PPH BADAN

Anda mungkin juga menyukai